Activity Based Costing

Diposting pada

Pengertian Activity Based Costing Menurut Para Ahli


  • Menurut Mulyadi ( 2003: 40 )

Activity Based Costing ialah sistem informasi biaya yang berorientasi pada penyediaan informasi lengkap tentang aktivitas untuk memungkinkan personel perusahaan melakukan pengelolaan terhadap aktivitas. Sistem informasi ini menggunakan aktivitas sebagai basis serta pengurangan biaya dan penentuan secara akurat biaya produk atau jasa sebagai tujuan. Sistem informasi ini diterapkan dalam perusahaan manufaktur jasa dan dagang.

baca juga : Prinsip Ekonomi Islam

activity based costing


  • Menurut Garrison dan Noreen ( 2003: 316 )

Mendefinisikan Activity Based Costing yaitu Activity Based Costing is a costing method that is designed to provide managers cost information for strategic and other decision that potentially affect capacity and therefore “ fixed costs ”.


  • Menurut Hansen dan Mowen ( 2003: 122 )

Mendefinisikan yakni Activity Based Costing systems first trace cost to activities then to product.. ”.


  • Menurut Hilton, Maher dan Selto ( 2006: 14 )

Memberikan pengertian Activity Based Costing sebagai berikut Activity Based Costing or ABC is a costing method that first assigns costs to activies and then to goods services based on how much each good or service use the activities.

baca juga : Ekonomi Syariah adalah


Konsep Dasar Activity Based Costing

Pada dasarnya konsep penghitungan activity based costing lahir karena sistem akuntansi biaya tradisional dirasa kurang mampu memenuhi kebutuhan informasi penghitungan harga pokok yang dibutuhkan secara akurat. Ada dua asumsi penting yang mendasari Metode Activity based Costing, yaitu:

  1. Aktivitas-aktivitas yang  menyebabkan timbulnya biaya, bahwa sumber daya pembantu atau sumber daya tidak langsung menyediakan kemampuannya untuk  melaksanakan  kegiatan  bukan hanya  sekedar  penyebab  timbulnya biaya.
  2. Produk atau  pelanggan  jasa,  dimana produk menyebabakan timbulnya permintaan atas dasar aktivitas untuk membuat produk atau jasa yang diperlukan berbagai    kegiatan yang menimbulkan sumber daya untuk melaksanakan aktivitas tersebut

Tujuan dan Peranan Activity Based Costing

Sistem biaya konvensional kurang mampu memenuhi kebutuhan manajemen dalam perhitungan harga pokok produk yang akurat, terlebih apabila melibatkan biaya produksi tidak langsung yang cukup besar dan keanekaragaman produk. Hal ini mengakibatkan pengambilan keputusan yang kurang tepat oleh pihak manajemen sehubungan dengan strategi yang ditetapkan, sedangkan metode Activity-based costing system (ABC) menggunakan berbagai tingkatan aktivitas dalam pembebanan biaya produksi tidak langsung.

Menurut Mulyadi (2001) Activity-based costing system (ABC) pada dasarnya merupakan metode penentuan harga pokok produk (product costing) yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat (accurate) bagi kepentingan manajemen, dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk.

baca juga : Prinsip Ekonomi adalah

Jika full costing dan variable costing menitikberatkan penentuan harga pokok produk hanya pada fase produksi saja, Activitybased costing system (ABC) menitikberatkan penentuan harga pokok produk di semua fase pembuatan produk, sejak fase desain dan pengembangan produk sampai dengan penyerahan produk kepada konsumen.


Kelebihan Activity Based Costing

Adapun kelebihan dari system Activity Based Costing adalah :

  1. Dapat mengatasi diversitas volume dan produk sehingga pelaporan biaya produknya lebih akurat.
  2. Mengidentivikasi biaya overhead dengan kegiatan yang menimbulkan biaya tersebut.
  3. Dapat mengurangi biaya perusahaan dengan mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah.
  4. Memberikan kemudahan kepada manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan.

Kelemahan Activity Based Costing Systems

Ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh Activity Based Costing systems menurut Caster dan Usry ( 2005: 513 ) sebagai berikut :

  • ABC ( Activity Based Costing systems ) mengharuskan manajer membuat perubahan radikal dalam cara berpikir mereka mengenai biaya. Cara yang paling berguna untuk memahami logika ABC ( Activity Based Costing ) systems ialah dengan mengakui bahwa Activity Based Costing memperlakukan semua biaya sebagai biaya variable karena ABC ( Activity Based Costing ) didesain sebagai alat pembuat keputusan strategis dalam jangkan panjang.
  • ABC ( Activity Based Costing systems ) tidak menunjukkan biaya yang akan dapat dihindari dengan menghentikan suatu produk. ABC ( Activity Based Costing systems ) berusaha untuk menunjukkan sumber daya dalam jangka panjang dari setiap produk namun tidak memprediksikan berapa banyak pengeluaran yang akan dipengaruhi oleh keputusan tertentu.
  • ABC ( Activity Based Costing systems ) memerlukan usaha pengumpulan data melampaui yang diperlukan untuk memenuhi persyratan pelaporan eksternal.

Diperusahaan yang mempunyai sejarah sukses yang panjang dengan mengandalkan pada perhitungan biaya tradisional akan sulit untuk menyakinkan manajemen bahwa sistem perhitungan biaya baru dibutuhkan. Solusi bagi masalah ini ialah untuk terus menggunakan sistem tradisonal yang selama ini sudah di kenal, dan melakukan eksperimen dengan ABC secara terpisah, dengan cara menggunakannya pertama-tama untuk satu lini produk, satu fasilitas atau suatu kategori biaya seperti biaya departemen jasa.

baca juga : Materi Sistem Perekonomian


Manfaat Activity Based Costing

Manfaat yang dihasilkan oleh perusahaan yang menerapkan Activity Based
Costing adalah:

  1. Memperbaiki mutu pengambilan keputusan.
  2.  Memungkinkan manajemen melakukan perbaikan terus-menerus terhadap kegiatan untuk mengurangi biaya overhead.
  3. Memberikan kemudahan dalam penentuan biaya relevan.

Perbedaan Activity Based Costing dengan Sistem Kalkulasi Biaya Tradisional

Perbedaan antara sistem Activity Based Costing dengan sistem kalkulasi
biaya tradisional adalah:

  1. Activity Based Costing menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu  biaya untuk menentukan berapa besar setiap overheadtidak langsung dari setiap produkyang digunakan oleh produk tersebut. sistem tradisional mengalokasikan overhead secara arbirer berdasarkan satu atau dua alokasi yang non representatif.
  2. Activity Based Costing mengkonsumsi overhead yang dapat dibagi ke dalam empat kategori: unit, batch, produk dan penopang fasilitas (fasility substaining), sedangkan sistem tradisional membagi biaya overhead ke dalam unit dan biaya yang lainnya.
  3. Fokus Activity Based Costing adalah pada biaya, mutu dan faktor waktu, sedangkan system tradisional memfokuskan pada kineija keuangan jangka pendek seperti laba yang akurat.

baca juga : Pranata Ekonomi


Demikianlah artikel dari dosenpendidikan.co.id mengenai Activity Based Costing – Pengertian, Konsep Dasar, Tujuan, Peran, Kelebihan, Kelemahan, Manfaat, Perbedaan, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.