Pengertian Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidak mampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Pembentukan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).
Karakteristik Ikatan Kovalen
Berikut ini terdapat beberapa karakteristik ikatan kovalen, terdiri atas:
- Memiliki energi ikat yang besar sehingga sangat keras dan tembus cahaya
- titik leleh tinggi
- Tidak larut dalam zat cair biasa dan hampir semua pelarut
- Energi kohesi 16-12 eV
Jenis-Jenis Ikatan Kovalen
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis ikatan kovalen, terdiri atas:
a. Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang terbentuk dari penggunaan bersama sepasang elektron (setiap atom memberikan satu elektron untuk digunakan bersama).
Pemakaian bersama pasangan elektron pada ikatan kovalen dapat digambarkan melalui struktur lewis.
Contoh:
- Ikatan kovalen tunggal pada molekul CH4
Atom C memiliki konfigurasi elektron 2 4 , sehingga elektron valensinya 4. Adapun konfigurasi elektron atom H adalah 1 sehingga elektron valensinya adalah 1. Jadi, dapat digambarkan struktur Lewis berikut:
Untuk mencapai kestabilannya, atom C cenderung menerima 4 elektron, sedangkan atom H cenderung menerima 1 elektron. Atom C dapat berikatan dengan atom H dengan cara pemakaian elektron bersama sehingga 1 atom.
Dan struktur ikatan kovalen tunggal yang terbentuk dapat dituliskan sebagai berikut:
- Ikatan kovalen tunggal pada molekul H2
Atom H memiliki konfigurasi elektron 1 sehingga elektron valensinya 1. Untuk mencapai kestabilannya, atom H cenderung menerima 1 elektron. Jika 2 atom H saling berikatan, setiap atom H menyumbangkan 1 elektron untuk digunakan bersama sehingga elektron yang digunakan bersama jumlahnya 2.
- Ikatan kovalen tunggal pada molekul HCl
b. Ikatan Kovalen Rangkap
Dalam mencapai konfigurasi stabil gas mulia, dua atom tidak saja dapat memiliki ikatan melalui sepasang elektron tetapi juga dapat 2 atau 3 pasang.
- Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen rangkap dua yaitu suatu ikatan dengan dua pasang elektron milik bersama. Ikatan ini digambarkan dengan tanda berupa dua garis ikatan (2 pasang=).
- Ikatan kovalen rangkap tiga
Ikatan kovalen rangkap tiga yaitu suatu ikatan dengan memakai tiga pasang elektron milik bersama. Ikatan rangkap tiga diberi tanda 3 garis.
Perhatikan contoh berikut:
- Ikatan kovalen rangkap dua pada molekul O2
Atom O memiliki konfigurasi elektron 2 6 sehingga elektron valensinya 6. Untuk mencapai kestabilannya, atom O cenderung menerima 2 elektron. Jika 2 atom O saling berikatan, setiap atom O harus menyumbangkan 2 elektron untuk digunakan bersama sehingga elektron yang digunakan bersama jumlahnya 4.
- Ikatan kovalen rangkap dua pada molekul CO2
- Ikatan kovalen rangkap tiga pada molekul N2
Atom N memiliki konfigurasi elektron 2 5 sehingga elektron valensinya 5. Untuk mencapai kestabilannya, atom N cenderung menerima 3 elektron. Jika 2 atom N saling berikatan, setiap atom N harus menyumbangkan 3 elektron untuk digunakan bersama sehingga elektron yang digunakan bersama berjumlah 6.
c. Ikatan Kovalen Koordinat
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah HNO3, NH4Cl, SO3, dan H2SO4.
Ciri dari ikatan kovalen koordinasi adalah pasangan elektron bebas dari salah satu atom yang dipakai secara bersama-sama, seperti pada contoh senyawa HNO3 berikut ini. Tanda panah ( → ) menunjukkan pemakaian elektron dari atom N yang digunakan secara bersama oleh atom N dan O.
d. Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar
Kepolaran atau pengkutuban dalam ikatan kimia adalah suatu keadaan yang disebabkan distribusi (penyebaran) elektron tidak merata atau elektron lebih cenderung tertarik pada salah satu atom. Kepolaran erat kaitannya dengan keelektronegatifan dan bentuk molekul.
1) Ikatan Kovalen Polar
Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen tersebut dinamakan ikatan kovalen polar. Pada ikatan kovalen polar, distribusi elektron pada dua atom yang berikatan tidak merata. Artinya, salah satu atom lebih kuat menarik elektron ke arahnya (atom yang lebih elektronegatif), sehingga pada atom itu terkumpul elektron dan terbentuk kutub negatif, sedangkan atom yang elektronnya tertarik membentuk kutub positif, serta bentuk molekulnya asimetris atau tidak simetris.
Contoh: Dalam pembentukan molekul HF, kedua elektron dalam ikatan kovalen digunakan tidak seimbang oleh inti atom H dan inti atom F sehingga terjadi pengutuban atau polarisasi muatan.
2) Ikatan Kovalen Nonpolar
Pada ikatan kovalen nonpolar, distribusi elektron pada kedua atom yang saling berikatan merata. Artinya, tarikan elektron dari tiap-tiap atom sama besar (harga keelektronegatifan sama), sehingga tidak membentuk polarisasi muatan serta bentuk molekul akan menjadi simetris.
Contoh: Dalam pembentukan molekul I2, kedua elektron dalam ikatan kovalen digunakan secara seimbang oleh kedua inti atom iodin tersebut. Oleh karena itu, tidak akan terbentuk muatan (tidak terjadi pengutuban atau polarisasi muatan).
Contoh Soal Ikatan Kovalen
Berikut ini terdapat beberapa contoh soal ikatan kovalen, terdiri atas:
1. Pasangan unsur yang membentuk ikatan kovalen adalah …
- 17X dan 11Y
- 12P dan 17Q
- 6R dan 17Q
- 20M dan 16T
- 19A dan 35B
Jawaban: C
17x | : 2 8 7 | dan | 11Y | : 2 8 1 | ikatan ion |
12p | : 2 8 2 | dan | 17Q | : 2 8 7 | ikatan ion |
6R | : 2 4 | dan | 17Q | : 2 8 7 | ikatan kovalen |
20M | : 2 8 8 | 2 dan | 16T | : 2 8 6 | ikatan ion |
19A | : 2 8 8 | 1 dan | 35B | : 2 8 18 7 | ikatan ion |
2. Di antara senyawa berikut yang bukan molekul kovalen polar adalah …
- HCl
- NaCl
- NH3
- H2O
- PCl3
Jawaban: B
Molekul | Penyusun | Keterangan | Ikatan |
HCl | Gas – Gas | 2 atom tidak sejenis : polar | Kovalen polar |
NaCl | Logam – Gas | Ion | |
NH3 |
Gas – Gas |
PEI = 3
N golongan V A PEB = 5 – 3 = 2 |
Kovalen polar |
H2O |
Gas – Gas |
PEI = 2
O golongan VI A PEB = 6 – 2 = 4 |
Kovalen polar |
PCl3 |
Gas – Gas |
PEI = 3
P golongan V A PEB = 5 – 3 = 2 |
Kovalen polar |
3. Di antara senyawa berikut yang paling polar adalah …
- HF
- HCl
- F2
- HBr
- HI
Jawaban: A
Paling polar → beda keelektronegatifan besar
HF → golongan I A dan VII A maka elektronegativitasnya besar
Demikianlah pembahasan mengenai Ikatan Kovalen – Pengertian Karakteristik, Jenis dan Contoh Soal semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat manambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga Artikel Lainnya: