Influenza adalah

Diposting pada

Kata Influenza ini berasal dari bahasa Italia yang memiliki arti yakni “Pengaruh”, hal demikian ini merujuka pada penyebab pada penyakit ini, yang dimana pada awalnya penyakit ini disebabkan oleh pengaruh astrologis yang kurang baik. Yang kemudian dalam perubahan pendapat media menyebabkan modifikasi nama menjadi “Influenza Del Freddo”, yang memiliki arti yakni “Pengaruh Dingin”. Ada pula dalam istilah lama yang digunakan untuk Influenza ialah “Epidemic Catarrh, Grippe” yang diambil dari bahasa Perancis dan digunakan untuk pertama kali oleh Molyneaux pada tahun 1694.

Influenza-adalah

Untuk sementara itu, kata Influenza pertama kali ini digunakan dalam bahasa Inggris untuk menyebut penyakit yang kita ketahui saat ini oleh J. Hugger dari Edinburgh University pada tahun 1703 yang dalam tesisnya yang berjudul “De Catarrho Epidemio, vel Influenza, Prout In India Occidentali Sese Ostendit”. Ada pula istilah “Sweating Sickness” dan “Demam Spanyol” terutama untuk menyebut galur flu pandemi di tahun 1918.


Pengertian Influenza

Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk non produktif.

Influenza adalah penyakit infeksi yang dapat menyerang burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA famili orthomyxoviridae.


Sejarah Pandemi Influenza

Untuk gejala Influenza manusia dikemukakan dengan jelas oleh Hippocrates kurang lebih 2.400 tahun yang lalu. Walaupun virus ini nampaknya dapat menyebabkan epidemi sepanjang sejarah manusia, untuk data historis mengenai influenza sulit untuk diinterpretasikan, karena gejalanya dapat serupa dengan gejala penyakit pernapasan lain.

Sejarah-Influenza

Yang penyakit ini mungkin telah menyebar dari Eropa ke Amerika pada waktu masa kolonisasi Amerika oleh orang-oramg Eropa, karena hampir seluruh penduduk Antilles terbunuh oleh epidemi yang mirip dengan Influenza yang menyebar pada tahun 1493, setelah kedatangan Christopher Columbus. Untuk data laporan pertama yang menyakinkan mengenai pandemi Influenza ialah wabah pada tahun 1580, yang bermula di Rusia dan menyebar ke Eropa lewat Afrika. Di Roma, lebih dari 8.000 orang meninggal, dan beberapa kota Spanyol hampir seluruhnya musnah.

Yang pada Pandemi terus berlanjut secara sporadis hingga abad ke 17 dan 18, dengan pandemi di tahun 1830 sampai 1833 yang terutama menyebar dengan luas. Pandemi tersebut telah menginfeksi kurang lebih 1/4 dari penduduk yang terpapar.

Untuk wabah yang paling terkenal dan paling mematikan ialah pandemi flu tahun 1918, yaitu pandemi flu Spanyol dengan jenis virus Influenza tipe A, subtipe H1N1, yang berlangsung antara tahun 1918 hingga 1919. Tidak diketahui dengan pasti seberapa banyak kematian yang ditimbulkan, namun perkiraannya berkisar antara 20 hingga 100 juta orang.

Pandemi ini disebut sebagai “Pembantaian Medis Terbesar Dalam Sejarah” dan mungkin telah membunuh orang sama banyaknya dengan kematian hitam. Untuk angka kematian yang sangat besar ini disebabkan oleh tingkat infeksi yang sangat tinggi sampai mencapai 50% dan tingkat gejala yang sangat berat dan diduga disebabkan oleh badai sitokin.

Untuk Gejala flu yang pada tahun 1918 sangat tidak biasa dimana diagnosis awalnya ialah sebagai demam dengue, kolera ataupun demam tifoid. Satu pengamat menuliskan, “salah satu komplikasi yang paling berat ialah perdarahan dari selaput lendir, terutama dari hidung, lambung dan usus. Perdarahan dari telinga dan perdarahan petechia juga terjadi”.

Pandemi flu 1918 betul-betul mendunia, bahkan menyebar sampai ke Kutub Utara dan Kepulauan Pasifik yang jauh. Penyakit yang sangat berat ini telah membunuh sekitar 2% hingga 20% dari penderita yang terinfeksi, tidak seperti tingkat kematian epidemi flu yang biasanya hanya sekitar 0,1%.

Pandemi flu yang terjadi selanjutnya tidak berdampak begitu besar, yakni flu Asia tahun 1957 dan flu Hongkong tahun 1968 dengan masing-masing disebabkan virus influenza tipe A dengan galur H2N2, namun wabah yag lebih kecil ini bahkan membunuh hingga jutaan orang. Pada pandemi yang terjadi belakangan, untuk antibiotik telah tersedia untuk mengendalikan infeksi sekuder dan hal tersebut telah membantu mengurangi mortalitas dibandingkan dengan flu Spanyol 1918.


Jenis-Jenis Virus Influenza

Dalam klasifikasi virus influenza, virus adalah virus RNA membuat tiga dari lima genera dari famili Orthomyxoviridae:

  • Virus Influenza A
  • Virus Influenza B
  • Virus Influenza C

Virus ini adalah hanya berkerabat dengan virus parainfluenza manusia, yang virus RNA milik keluarga paramyxovirus yang umum yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada anak-anak seperti sesak napas, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit yang mirip dengan influenza pada orang dewasa.


  • Virus Influenza A

Genus ini memiliki satu spesies, influenza a virus. Burung akuatik yang liar yang host alami untuk sejumlah besar influenza A. kadang-kadang, virus ditransmisikan ke spesies lain dan mungkin kemudian menyebabkan wabah menghancurkan domestik unggas atau menimbulkan pandemik influenza manusia.

Tipe a virus yang paling mematikan patogen manusia di antara tiga jenis influenza dan menyebabkan penyakit yang paling parah. Influenza a virus dapat dibagi menjadi serotipe berbeda yang berdasarkan antibodi menanggapi virus ini.

  1. H1N2, endemik pada manusia dan babi
  2. H9N2
  3. H7N2
  4. H7N3
  5. H10N7

  • Virus Influenza B

Genus ini memiliki satu spesies, influenza b virus. Flu b hampir secara eksklusif menginfeksi manusia dan kurang umum daripada influenza A.

Hanya binatang yang dikenal sebagai rentan terhadap infeksi b flu adalah segel dan musang.

Jenis influenza bermutasi pada tingkat 2-3 kali lebih lambat dari tipe a dan akibatnya kurang genetik beragam, dengan hanya satu influenza b e. Coli tipe.

Ini mengurangi tingkat perubahan antigenic, dikombinasikan dengan jangkauan terbatas host (shift antigenic inhibiting salib spesies), memastikan bahwa pandemik influenza b tidak terjadi.


  • Virus Influenza C

Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing dan babi, kadang-kadang menyebabkan parah penyakit dan epidemi lokal.


Virus Influenza Sebagai Agen Biologi

Agen biologi terdiri dari mikroorganisme (virus, bakteri dan jamur) dan organisme uniselular dan multiselular lainnya seperti parasit beserta racun yang dihasilkannya. Agen biologi mampu memengaruhi kondisi kesehatan manusia dalam berbagai cara, dari reaksi alergi yang umumnya ringan sampai kepada kondisi medis yang serius bahkan kematian. Agen biologi dapat ditemukan di air, tanah, tumbuhan dan hewan.

Contoh agen biologi antara lain anthrax, flu burung dan virus cacar.


Penyebab Virus Influenza

Penyebab utama influenza atau pilek ini adalah virus yang bernama Rinovirus. Virus yang terdapat dalam mukus atau lapisan lendir penderita flu, dapat mengontaminasi permukaan alat-alat rumah tangga yang sering disentuh. Sehingga virus penyebab infeksi ini dapat dipindah-pindahkan ke ujung-ujung jari orang lain selam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika jari-jari yang mengandung virus diusapkan pada mata dan hidung sehingga virus berpindah ke tempat tersebut, maka dapat menimbulkan gejala flu.

Perpindahan rinovirus dalam mukus dari alat rumah tangga ke jari=jari melalui aktivitas rutin sehari-hari terjadi pada 23,5% jari, setelah mukus mengering selama 1 jam. Dengan pengeringan selama 24 jam, perpindahan virus menurun menjadi 4%, dan setelah 48 jam tidak ditemukan adalanya perpindahan.


Penularan Virus Influenza

Shedding virus influenza (waktu di mana seseorang dapat menularkan virus pada orang lain) dimulai satu hari sebelum gejala muncul dan virus akan dilepaskan selama antara 5 sampai 7 hari, walaupun sebagian orang mungkin melepaskan virus selama periode yang lebih lama. Orang yang tertular influenza paling infektif pada hari kedua dan ketiga setelah infeksi.

Jumlah virus yang dilepaskan nampaknya berhubungan dengan demam, jumlah virus yang dilepaskan lebih besar saat temperaturnya lebih tinggi. Anak-anak jauh lebih infeksius dibandingkan orang dewasa dan mereka melepaskan virus sebelum mereka mengalami gejala hingga dua minggu setelah infeksi. Penularan influenza dapat dimodelkan secara matematis, yang akan membantu dalam prediksi bagaimana virus menyebar dalam populasi.

Influenza dapat disebarkan dalam tiga cara utama:

  1. melalui penularan langsung (saat orang yang terinfeksi bersin, terdapat lendir hidung yang masuk secara langsung pada mata, hidung, dan mulut dari orang lain);
  2. melalui udara (saat seseorang menghirup aerosol (butiran cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah), dan
  3. melalui penularan tangan-ke-mata, tangan-ke-hidung, atau tangan-ke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari kontak personal langsung seperti bersalaman.

Moda penularan mana yang terpenting masih belum jelas, namun semuanya memiliki kontribusi dalam penyebaran virus. Pada rute penularan udara, ukuran droplet yang cukup kecil untuk dihirup berdiameter 0,5 sampai 5 μm dan inhalasi satu droplet mungkin cukup untuk menimbulkan infeksi.

Walaupun satu kali bersin dapat melepaskan sampai 40.000 droplet sebagian besar dari droplet tersebut cukup besar dan akan hilang dari udara dengan cepat. Seberapa lama virus influenza dapat bertahan dalam droplet udara nampaknya dipengaruhi oleh kadar kelembaban dan radiasi ultraviolet: kelembaban rendah dan kurangnya cahaya matahari pada musim dingin membantu kebertahanan virus ini.

Karena virus influenza dapat bertahan di luar tubuh, virus ini juga dapat ditularkan lewat permukaan yang terkontaminasi seperti lembaran uang, gagang pintu, saklar lampu, dan benda-benda rumah tangga lainnya. Lamanya waktu virus dapat bertahan pada suatu permukaan beragam, virus dapat bertahan selama satu atau dua hari pada permukaan yang keras dan tidak berpori seperti plastik atau metal, selama kurang lebih lima belas menit pada kertas tissue kering, dan hanya lima menit pada kulit.

Namun, apabila virus terdapat dalam mukus/lendir, lendir tersebut dapat melindungi virus sehingga bertahan dalam waktu yang lama (sampai 17 hari pada uang kertas Virus flu burung dapat bertahan dalam waktu yang belum diketahui saat berada dalam keadaan beku). Virus mengalami inaktivasi oleh pemanasan sampai 56 °C (133 °F) selama minimun 60 menit, dan juga oleh asam (pada pH <2).


Gejala Virus Influenza

Gejala influenza dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah infeksi. Biasanya gejala pertama adalah menggigil atau perasaan dingin, namun demam juga sering terjadi pada awal infeksi, dengan temperatur tubuh berkisar 38-39 °C (kurang lebih 100-103 °F). Banyak orang merasa begitu sakit sehingga mereka tidak dapat bangun dari tempati tidur selama beberapa hari, dengan rasa sakit dan nyeri sekujur tubuh, yang terasa lebih berat pada daerah punggung dan kaki. Gejala influenza dapat meliputi:

  1. Demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar)
  2. Batuk
  3. Hidung tersumbat
  4. Nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok
  5. Kelelahan
  6. Nyeri kepala
  7. Iritasi mata, mata berair
  8. Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan hidung
  9. Ruam petechiae Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, (dapat menjadi parah pada anak dengan influenza B).

Cara Pencegahan Virus Influenza

Infeksi virus influenza dapat memberikan kekebalan terhadap infeksi dari virus yang sejenis. Tetapi karena virus ini dapat bermutasi dengan mudah mengakibatkan seseorang dapat mengalami influenza berulang-ulang. Salah satu pencegahan adalah dengan menggunakan vaksin influenza yang mengandung virus A dan B dan disebutkan dapat mengurangi terjadinya infeksi yang disebabkan oleh virus H5N1 atau flu burung dan juga pencegahan flu pada usia 5 – 50 tahun.

Cara-Pencegahan-Influenza

Golongan yang memerlukan vaksini ini antara lain : usia > 65 th, memiliki penyakit kronis lainnya (paru-paru, jantung, darah dan ginjal, DM), memiliki gangguan sistem pertahanan tubuh, dan petugas kesehatan. Dianjurkan untuk memberikan vaksin sebelum musim dingin atau musim hujan. Selain itu perubahan perilaku masyarakat dengan gaya hidup yang sehat dapat mengurangi terjadinya penyakit influenza ini.

Ada beberapa kebiasaan yang di sarankan untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan lebih dini.


  • Mencuci tangan

Sebagian besar virus flu dapat menyebar melalui kontak langsung. Seseorang yang bersin dan menutupnya dengan tangan kemudian dia memegang telepon, keyboard komputer, atau gelas minum, maka virusnya akan mudah menular pada orang lain yang menyentuh benda-benda tersebut.

Virus mampu bertahan hidup berjam-jam bahkan hingga berminggu-minggu. Oleh karena itu, usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin.


  • Jangan menutup bersin dengan tangan

Bila kita menutup bersin dengan tangan, maka virus flu akan mudah menempel pada tangan dan dapat menyebar pada orang lain.

Jika kita merasa ingin bersin atau batuk, gunakanlah tisu dan kemudian segera membuangnya.


  • Jangan menyentuh muka

Virus flu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, maupun mulut. Menyentuh muka merupakan cara yang paling umum dilakukan oleh anak-anak yang terserang flu dan akhirnya menjadi cara mudah menularkan virus tersebut pada orang lain di sekitarnya.


  • Minum banyak air

Air berfungsi untuk membersihkan racun dari dalam tubuh dan memberikan cairan pada tubuh. Orang dewasa yang sehat umumnya membutuhkan delapan gelas air per hari.

Bagaimana menandai bahwa tubuh kita sudah mendapatkan cairan yang cukup? Jika warna urine berwarna relatif jernih berarti tubuh kita memang mendapatkan cukup cairan, sebaliknya jika berwarna kuning gelap berarti tubuh kita memerlukan lebih banyak cairan lagi.


  • Mandi sauna

Meskipun belum terbukti bahwa mandi sauna dapat berpengaruh terhadap pencegahan flu, namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang mandi sauna dua kali per minggu akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terserang flu.

Hal tersebut memang sesuai dengan teori bahwa ketika kita menghirup uap panas lebih dari suhu 80 derajat celcius akan menyebabkan virus flu akan sulit untuk bertahan.


  • Menghirup udara segar

Menghirup udara yang segar memang sangat penting bagi kesehatan tubuh, khususnya di cuaca yang dingin karena cuaca seperti ini akan membuat tubuh menjadi rentan terhadap virus flu.


  • Lakukan olahraga aerobik secara teratur

Olahraga aerobik dapat mempercepat jantung untuk memompa darah lebih banyak sehingga kita bernafas lebih cepat untuk membantu mentransfer oksigen ke paru-paru dan ke dalam darah. Olahraga ini juga akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh secara alami.


  • Konsumsi makanan yang mengandung phytochemical

Phytochemical merupakan bahan kimia alami yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang berperan memberikan vitamin pada makanan.


  • Konsumsi yogurt

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt yang rendah lemak setiap hari dapat mengurangi risiko terserang flu sekitar 25 persen.

Bakteri menguntungkan yang terdapat di dalam yogurt diketahui dapat menstimulus produksi sistem kekebalan tubuh untuk menyerang virus


  • Relaksasi

Jika kita dapat mengajari diri sendiri untuk relaks atau santai, maka dengan sendirinya kita juga dapat mengaktifkan sistem imunitas tubuh.

Diduga ketika kita melakukan relaksasi, maka interleukin (bagian sistem imunitas yang merespon terhadap virus flu) akan meningkat dalam aliran darah kita.


Cara Pengobatan Virus Influenza

Orang yang menderita flu disarankan untuk banyak beristirahat, meminum banyak cairan, menghindari penggunaan alkohol dan rokok, dan apabila diperlukan, mengonsumsi obat seperti asetaminofen (parasetamol) untuk meredakan gejala demam dan nyeri otot yang berhubungan dengan flu. Anak-anak dan remaja dengan gejala flu (terutama demam) sebaiknya menghindari penggunaan aspirin pada saat infeksi influenza (terutama influenza tipe B), karena hal tersebut dapat menimbulkan Sindrom Reye, suatu penyakit hati yang langka namun memiliki potensi menimbulkan kematian.

Karena influenza disebabkan oleh virus, antibiotik tidak memiliki pengaruh terhadap infeksi; kecuali diberikan untuk infeksi sekunder seperti pneumonia bakterialis. Pengobatan antiviral dapat efektif, namun sebagian galur inflenza dapat menunjukkan resistensi terhadap obat-obat antivirus standar.

Dua kelas obat antivirus yang dipergunakan terhadap influenza adalah inhibitor neuraminidase dan inhibitor protein M2 (derivat adamantane). Inhibitor neuraminidase saat ini lebih disukai terhadap infeksi virus karena kurang toksik dan lebih efektif. CDC merekomendasikan untuk tidak mempergunakan inhibitor M2 pada musim influenza 2005-06 karena tinginya tingkat resistensi obat. Karena wanita hamila nampaknya akan terkena dampak yang lebih besar dibandingkan dengan populasi umum oleh virus influenza H1N1 2009, pengobatan segera dengan obat-obat anti influenza telah direkomendasikan.

Pada Konferensi Pers influenza H1N1 November 2009, WHO merekomendasikan orang pada kelompok risiko tinggi, termasuk wanita hamil, anak bzerusia kurang dari dua tahun dan orang dengan masalah pernapasan, agar mulai mengkonsumsi obat-obat antivirus segera setelah mereka mengalami gejala flu. Obat antiirus yang dipergunakan termasuk oseltamivir (Tamiflu) dan zanamivir (Relenza).


Daftar Pustaka:

  • Agen Biologi”. http://id.wikipedia.org/wiki/Agen_biologi (Akses 22 Juni 2013)
  • Amar, NurHayati. “Makalah Influenza”. http://nurhayatimappa4.blogspot.com/2012/11/makalah-influenza.html (Akses 19 Juni 2013)
  • Apa Nama Virus Penyebab Influenza”. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081229230933AAvsaHv (Akses 22 Juni 2013)
  • Influenza”. http://dinkes.tasikmalayakota.go.id/index.php/informasi-penyakit/196-influenza.html (Akses 22 Juni 2013)
  • Influenza”. https://id.wikipedia.org/wiki/Influenza (Akses 22 Juni 2013)
  • Jenis Virus Influenza”. http://www.news-medical.net/health/Types-of-Influenza-%28Indonesian%29.aspx (Akses 22 Juni 2013)

Demikianlah pembahasan mengenai Influenza adalah: Sejarah, Jenis, Penyebab, Penularan, Cara Pencegahan dan Pengobatan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂


Baca Juga: