Kematangan Emosi adalah

Diposting pada

Kematangan Emosi – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Cara, Faktor & Aspek – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kematangan Emosi yang dimana dalam hal ini meliputi Pengertian Menurut para ahli, Ciri, Cara, Faktor dan Aspek, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Kematangan-Emosi

Pengertian Kematangan

Kematangan emosi adalah pengintegrasian semuanya itu ke dalam suatu kepribadian yang pada dasarnya bulat dan harmonis, yang dapat bergerak kemana-mana tetapi mempunyai dasar yang matang dan stabil.


Pengertian Kematangan Emosi Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian kematangan emosi menurut para ahli, terdiri atas:

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Penerimaan Diri” Pengertian & ( Komponen – Tahapan – Faktor Yang Mempengaruhi )


  1. Chaplin “2011:165”

Mengungkapkan bahwa kematangan emosi ialah satu keadaan atau kondisi mencapai tingkat kedewasaan dari perkembangan emosional dan karena itu pribadi yang bersangkutan tidak lagi menampilan pola emosional yang pantas bagi anak-anak.


  1. Yustinus Semiun “2006:410”

Mendefinisikan kematangan emosi mengacu pada kapasitas seseorang untuk bereaksi dalam berbagai situasi kehidupan dengan cara-cara yang lebih bermanfaat dan bukan dengan cara-cara bereaksi anak-anak.


  1. Hurlock 1999:213

Remaja dikatakan sudah mencapai kematangan emosi apabila pada masa remaja tersebut tidak meledak emosinya di hadapan orang lain, melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima.


  1. Gerungan (1982:140)

Mengungkapkan, kematangan emosi berarti segala sesuatu yang berdasarkan kesadaran yang mendalam yaitu tidak hanya berdasarkan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, cita-cita dan alam perasaannya.


  1. Yusuf (2005:73)

Mendefinisikan kematangan emosi adalah kemampuan individu untuk dapat bersikap toleran, merasa nyaman, mempunyai kontrol diri sendiri, perasaan mau menerima dirinya sendiri dan orang lain serta mampu menyatakan emosinya secara konstruktif dan kreatif.


Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kematangan emosi adalah keadaan emosi yang tenang dan stabil, tidak berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati yang lain dan berdasarkan pada kesadaran yang mendalam yaitu individu memiliki kemampuan untuk menilai situasi secara kritis sebelum bereaksi secara emosional.


Ciri-Ciri Kematangan Emosi

Menurut Hurlock, 1980 “Dalam Achmad Juantika Nurihsan 2011:67” remaja dikatakan mencapai kematangan secara emosional apabila:

  • Pada akhir masa remaja tidak meledakkan emosinya dihadapan orang lain tetapi menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima.
  • Remaja menilai sesuatu secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi tanpa berfikir sebelumnya seperti anak-anak atau orang yang tidak matang.
  • Remaja yang emosinya matang memberikan reaksi emosional yang stabil tidak berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain, seperti dalam periode sebelumnya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Distorsi : Dalam Kedokteran, Seni, Sejarah, Komunikasi, Pasar Dan Sinyal


Cara Mencapai Kematangan Emosi Siswa

Hurlock “1980:213” menyatakan: untuk mencapai kematangan emosi, remaja harus memperoleh gambaran tentang situasi-situasi yang dapat menimbulkan reaksi emosional dengan cara membicarakan berbagai masalah pribadinya dengan orang lain. Apabila remaja ingin mencapai kematangan emosi, remaja juga harus belajar menggunakan katarsis emosi untuk menyalurkan emosi yang dialaminya.


Syamsu Yusuf “2009:128” untuk memiliki kematangan emosional ini, diperlukan waktu yang panjang, dalam proses pengalaman yang tidak sebentar. Matang tidaknya emosi seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: faktor, usia, sikap dan perlakukan orang tua dan kualitas interaksi sosial “komunikasi” baik dengan orang tua, teman sebaya atau orang lain yang bermakna baginya. Remaja harus sudah mampu meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakannya dan mulai belajar untuk berperilaku secara matang.


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kematangan Emosi

Menurut pendapat Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2005 “Dalam Renyep Proborini dkk, 2010:69” faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan emosi yaitu:

  • Perubahan jasmansi, perubahan jasmani yang ditujukkan dengan adanya pertumbuhan yang sangat cepat dari anggota tubuh.
  • Perubahan pola interaksi dengan orang tuas, pola asuh terhadap anak termasuk remaja sangat bervariasi. Ada pola asuh yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga yang dengan penuh suka cinta kasih.
  • Perubahan interaksi dengan teman sebaya, remaja sering membangun interaksi sesama teman sebayanya secara khas dengan cara berkumpul untuk melakukan aktivitas bersama dengan membentuk semacam geng.
  • Perubahan pandangan luar, faktor penting yang dapat mempengaruhi perkembangan emosi remaja selain perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja itu sendiri ialah pandangan dunia luar dirinya.
  • Perubahan interaksi dengan sekolah, sekolah merupakan pendidikan yang diidealkan oleh mereka. Para guru merupakan tokoh yang sangat penting dalam kehidupan mereka karena selain tokoh intelektual, guru juga merupakan tokoh otoritas bagi para peserta didiknya. Oleh karena itu tidak jarang anak-anak lebih percaya lebih patuh bahkan lebih takut kepada guru dari pada kepada orang tuanya.

Kematangan Emosi Pada Remaja Awal

Pada waktu lahir, emosi tampak dalam bentuk sederhana dan hampir tidak dibedakan sama sekali. Dengan bertambahnya usia, berbagai reaksi emosionalnya akan lebih dapat dibedakan dan menimbulkan berbagai macam rangsangan.


Perkembangan emosi dalam diri seseorang akan mengalami peningkatan menuju pada kematangan emosi seiring dengan tahap-tahap perkembangan yang dialami. Namun demikian, kematangan emosi dapat dicapai pada periode remaja awal. Masa remaja awal berkisar antara 13/14–17 tahun. Pola emosi pada remaja awal adalah sama dengan pola emosi pada masa kanak-kanak.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Berpikir Kritis” Pengertian & ( Ciri – Manfaat – Kesimpulan )


Perbedaannya terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajatnya. Perlakuan sebagai anak kecil atau tidak adil membuat remaja sangat marah dibandingkan dengan hal-hal lain. Remaja mengungkapkan amarahnya dengan jalan menggerutu, tidak mau berbicara, atau dengan suara keras mengkritik orang-orang yang menyebabkan marah.


Emosi yang sangat menonjol pada masa remaja awal adalah rasa sedih. Remaja sangat peka terhadap ejekan-ejekan yang di lontarkan kepadanya. Kesedihan akan muncul jika ejekan tersebut berasal dari teman sebaya, terutama yang berlainan jenis. Sebaliknya, perasaan gembira akan nampak apabila remaja mendapat pujian, terutama pujian terhadap diri atau hasil karyanya. Perasaan gembira ini akan berpengaruh pada remaja terutama menyangkut rasa percaya diri dan penyesuaian diri pada remaja.


Menurut Goleman (dalam Sundari, 2005:34), bentuk-bentuk emosi yang sering nampak pada remaja awal adalah marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri hati, sedih, gembira, kasih sayang dan rasa ingin tahu. Dalam hal emosi yang negatif, umumnya remaja awal belum dapat mengontrolnya dengan baik.


Menurut Hurlock (1999:213) terdapat 3 indikator dalam mendefinisikan kematangan emosi pada remaja, yaitu:

  1. Emosinya tidak meledak-ledak di hadapan orang lain melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara yang lebih dapat diterima.
  2. Menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional.
  3. Memberikan reaksi emosional yang stabil.

Remaja dikatakan benar-benar “remaja” yaitu remaja tidak hanya matang secara fisik melainkan harus matang emosinya. Apabila sudah tidak tergantung dengan orang tua, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, lebih kooperatif dan bisa menjalin hubungan baik dengan kelompok sebayanya.


Aspek-Aspek Kematangan Emosi

Dr. Fadil  (  Wardani,  2011)  mengatakan aspek –aspek kematangan emosi antara lain :

  • Realitas, berbuat  sesuai  dengan  kondisi,  mengetahui  dan  menafsirkan permasalahan tidak hanya satu sisi.
  • Mengetahui mana   yang   harus   di   dahulukan,   mampu   menimbang dengan  baik  diantara  beberapa  hal  dalam    Mengetahui mana  yang  terpenting  diantara  yang  penting.  Tidak  mendahulukan permasalahan yang kecil dan mengakhiri masalah yang besar.
  • Mengetahui tujuan  jangka  panjang,  diwujudkan  dengan  kemampuan mengendalikan  keinginan  atau  kebutuhan  demi  kepentingan   yang lebih penting ada masa yang akan datang.
  • Menerima tanggung jawab dan menunaikan kewajiban dengan teratur, optimis dalam  melakukan  tugas,  dan  mampu  hidup  di  bawah  aturan tertentu.
  • Menerima kegagalan,  bisa  menyikapi  kegagalan  dan  dewasa  dalam menghadapi  segala  kemungkinan  yang  tidak  menentu  guna  mencapai sebuah    kemakmuran,    serta    mencurahkan    segala    potensi    guna mencapai tujuan.
  • Hubungan emosional. Seseorang tidak hanya mempertimbangkan diri sendiri tapi   mulai   membiarkan   perhatiannya   pada   orang   Pencarian yang serius tentang jati diri serta komunitas sosial.
  • Bertahap   dalam   memberikan   reaksi.   Mampu   mengendalikan   saat kondisi kejiwaan memuncak.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Karakter Adalah


Demikianlah pembahasan mengenai Kematangan Emosi – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Cara, Faktor & Aspek semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂