Pengertian Otot
Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalamtubuh. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
- Karakteristiki Otot
Tiap serabut otot, banyak dari padanya di kelompokkan merupakan otot, memiliki empat sifat:
-
Iritabilitas. Otot memiliki kemampuan menerima dan menanggapi bermacam rangsang.
-
Kontraktilitas. Bila menerima rangsang. Otot memiliki kemampuan untuk memendek.
-
Ekstensibilitas. Otot memiliki sifat dapat memanjang, baik dalam keadaan aktif maupunpasif.
-
Elastisita. Bila otot dalam keadaan memendek atau memanjang, otot memiliki kemampuanuntuk kembali kepada panjangnya waktu istirahat atau bentuk normal.
- Fungsi Otot
Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memeprkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum . Tonus yang maksimum terus – menerus disebut tetanus.
Selanjutnya, ada 2 tipe otot, yaitu otot merah dan otot putih. Otot merah kaya akan suplai darah, mengandung mitokondria dan mioglobin. Mioglobin merupakan senyawa seperti hemoglobin yang mampu mengikat O2 dean menyimpannya di dalam otot. Otot merah juga mengoksidasi asam lemak untuk memeperoleh energi.
Sebaliknya, otot putih memiliki sedikit darah, mitokondria, dan mioglobin. Akan tetapi, otot putih terspesialisasi untuk melakukan pernapasan anaerobik untuk menghasilkan energi tanpa O2 sehingga cepat berkontraksi meskipun cepatlelah.
Baca Juga: Alat Pernapasan Pada Hewan
- Bagian-bagian Otot
-
Sarkolema :membram sel dari selaput otot.terdiri dari membram sel yang disebut membram plasma dan sbuah lapisan luar yang terdiri dari 1 lapisan tipis mengandung kolongen
-
Miofibril :merupakan bulatan bulatan kecil pada potongan melintang yang mengandung 1500 fm,3000 FA yang merupakan melekul.protein polimer besar untuk kontraksi otot.miofibril memiliki 2 fiamen yaitu:- Filamen tebal yang dibentuk oleh miosin- Filamen tipis yang dibentuk oleh aktin tropomiosin dan trponin
-
Sarkoplasma:miofibril miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks
-
Retikulum sarkoplasmik:sarkoplasma yang terdapat pada retikulum endoplasma yang terdapat dalam serat otot.
- Jenis-jenis Otot
-
Otot Polos (otot volunter)
-
Otot lurik
-
Otot Jantung
Pengertian Otot Lurik
Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot ini memiliki pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh verterbrata, termasuk manusia.
Dalam hal ini disebut dengan lurik karena pada otot ini tampak daerah gelap (aktin) dan terang (miosin) yang berselang-seling. Otot lurik sering juga disebut dengan otot rangka karena melakat pada tulang rangka, yang sehingga ketika sedang berkontraksi menyebabkan tulang bergerak. Untuk cara kerjanya juag dipengaruhi oleh susunan saraf pusat dan juga sering disebut dengan otot sadar karena bekerja di bawah alam kesadaran.
Baca Juga: Jaringan Parenkim – Ciri, Fungsi, Struktur, Jenis dan Bentuk
Ciri-Ciri Otot Lurik
Ada beberapa ciri-ciri lurik untuk lebih jelasnya simak uraian di bawah ini.
-
Mempunyai ribuan serabut yang membentuk jaringan otot yang tersusun rapi.
-
Berbentuk silindris, panjang dan memiliki banyak inti sel (multinuklei).
-
Bergerak dibawah kesadaran (volunter).
-
Secara umum otot lurik mempunyai diameter 50 mikron dan panjangnya sampai 2,5 cm.
-
Mampu bekerja dengan keras dan cepat tetapi mudah lelah.
-
Memerlukan istirahat.
-
Melekat pada rangka tubuh manusia atau hewan.
-
Cepat dalam berkontraksi (berkerut).
-
Letak inti sel berada di tepi (perifer).
-
Otot lurik terdapat pada otot paha, otot dada, otot betis dan seluruh rangka tubuh manusia.
Sifat-Sifat Otot Lurik
Dalam hal ini sebenarnya, semua jenis otot termasuk otot lurik memiliki sifat dasar yang sama yaitu:
-
Konduktivitas yaitu otot memiliki kemampuan untuk melakukan potensial aksi.
-
Iritabilitas yaitu ketika dirangsang, otot akan bereaksi.
-
Kontraktilitas yaitu otot dapat mempersingkat atau menghasilkan ketegangan antara ujung-ujungnya.
-
Relaksasi yaitu sebuah otot dapat kembali ke beristirahat setelah kontraksi.
-
Distensibilitas yaitu otot dapat ditarik oleh kekuatan luar otot itu sendiri, otot tidak terluka asalkan tidak meregang melewati batas fisiologis.
-
Elastisitas yaitu otot akan menolak perpanjangan dan akan kembali ke posisi semula setelah pasif atau aktif perpanjangan. Elastisitas ialah kebalikan dari Distensibilitas.
Sifat Kerja Otot
- Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula.
Baca Juga: 10 Macam Otot Pada Manusia Dan Hewan
Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi. Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah:
- Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
- Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
- Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah.
- Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
- Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tngan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.
Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.
Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang yang dilekati otot tersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi.
Namun relaksasi otot ini saja tidak cukup. Tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain yang berkon traksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda. Berdasarkan tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
Baca Juga:Proses Pembentukan Tulang Beserta Penjelasannya
- Mekanisme Gerak Otot
Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap).
Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi. Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi.
Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.
- Sumber Energi Gerak Otot
Sumber energi utama untuk gerakan (kontraksi) otot yaitu adenosin tri fosfat (ATP). Akan tetapi, jumlah yang tersedia hanya dapat digunakan untuk kontraksi dalam waktu beberapa detik saja. Otot vertebrata mengandung lebih banyak cadangan energi fosfat yang tinggi berupa kreatin fosfat sehingga akan dibebaskan sejumlah energi yang segera dipakai untuk membentuk ATP dari ADP.
ATP dihasilkan dari proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat dan lemak. Terjadinya kontraksi otot sebagai akibat adanya interaksi antara protein otot aktin dan miosin yang membutuhkan ATP melalui bantuan enzim yang dikenal sebagai enzim ATP-ase.
Sumber energi lainnya pada otot, yaitu fosfokreatin. Fosfokreatin ini adalah suatu bentuk persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat pada otot dalam konsentrasi yang tinggi.
Baca Juga:Fungsi Dan Bagian Pada Sistem Saraf Pusat Manusia
Fosfokreatin tidak dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi, tetapi dapat memberikan energinya kepada ADP.
Banyaknya fosfokreatin yang terdapat pada otot lurik, lebih dari lima kali jumlah ATP. Proses terpecahkan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energi tidak membutuhkan oksigen bebas (respirasi anaerob).
Oleh karena itu, disebut proses anaerob. Apabila otot melakukan kontraksi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama maka otot akan mengalami kelelahan. Hal tersebut terjadi sebagai akibat turunnya kandungan konsentrasi ATP dan fosfokreatin. Sebaliknya, pada saat ini justru akan terjadi kenaikan konsentrasi ADP, AMP, dan asam laktat.
Kontraksi dan relaksasi Otot
- Tahap-tahap kontraksi dan relaksasi otot
-
Sinyal listrik masuk ke dalam sel saraf yang menyebabkan sel saraf mengeluarkan sinyal kimia (neurotransmiter) di celah (sinapsis) antara sel saraf dan sel otot.
-
Sinyal kimia memasuki sel otot dan berikatan langsung dengan protein reseptor yang ada di membrane plasma sel otot (sarkolema) dan menimbulkan potensial aksi di sel otot.
-
Potensial aksi yang terjadi ini menyebar ke seluruh bagian sel otot dan masuk ke sel melalui T-tubule.
-
Potensial aksi membuka gerbang bagi tempat penyimpanan kalsium (sarcoplasmic reticulum).
-
Ion Ca2+ bergerak ke sitoplasma sel otot (sarkoplasma) tempat di mana aktin dan miosin berada.
-
Ion kalsium berikatan pada molekul troponin-tropomiosin yang terletak di daerah lekukan filamen aktin. Biasanya molekul tropomiosin melilit aktin di mana miosin dapat membentuk
-
Saat berikatan dengan ion kalsium, troponin mengubah bentuk dan menggeser tropomiosin keluar dari lekukan aktin, memperlihatkan ikatan aktin-miosin.
-
Miosin berinteraksi dengan aktin melalui putaran Dan kemudian otot berkontraksi, menghasilkan tenaga dan memendek.
-
Setelah potensial aksi lewat gerbang Ca2+ menutup kembali, Ca2+ yang ada di retikulum sarkoplasma akhirnya dilepaskan dari sarkoplasma.
-
Saat itu juga troponin kehilangan konsentrasi Ca2+.
-
Troponin kembali ke posisi semula dan tropomiosin kembali melilit ikatan aktin-miosin di filamen aktin.
-
Karena tidak terbentuknya site di mana terjadi ikatan aktin-miosin, maka tidak ada crossbridges yang terbentuk dan otot kembali rileks.
Baca Juga: Pengertian, 6 Jenis Indera Manusia Dan Fungsinya (Panca Indera)
Semua aktivitas di atas memerlukan energi. Otot menggunakan energi dalam bentuk ATP. Energi dari ATP dipakai untuk mengulang kembali dari awal kepala crossbridges miosin dan melepaskan filamen aktin. Dan untuk menghasilkan ATP, otot melakukan hal berikut:
- Memecah fosfokreatin (bentuk penyimpanan fosfat berenergi tinggi) dan menambahkan fosfat pada ADP untuk membentuk ATP.
- Melakukan respirasi anaerob, menghasilkan asam laktat dan membentuk ATP.
- Melakukan respirasi aerob, memecah glukosa, lemak, dan protein dalam suasana O2 menghasilkan ATP.
- Kelainan Pada Otot
- Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.
- Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis pada otot anak-anak.
- Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan.
- Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut.
- Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang.
- Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena bakteri tetanus.
Baca Juga: Sistem Peredaran Darah
Demikianlah pembahasan mengenai Penjelasan Sifat-Sifat Otot Lurik Dalam Biologi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂