Macam-Macam Komunikasi

Diposting pada

Manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang mempengaruhinya.

Macam-Macam-Komunikasi

Komunikasi dapat terjadi pada siapa saja, baik antar guru dengan muridnya. Orang tua dengan anaknya, pimpinan dengan bawahannya, antara sesama karyawan dan lain sebagainya. Melakukan komunikasi merupakan bagian terpenting dari semua aktivitas, agar timbul pengertian dalam menyelesaikan tugas masing-masing.


Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Secara umum, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh pihak yang pertama dan yang ke dua. jika tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti satu sama lain, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini adalah komunikasi nonverbal.


Komponen Komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi dapat berlangsung baik. Menurut Laswell komponen komunikasi adalah :

  1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  2. Pesan (message) adalah isi atau tujuan yang akan disampaikan oleh salah satu pihak kepada pihak lain.
  3. Channel (saluran) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar pribadi (tatap muka) dapat saluran udara yang mengalir nada getaran / suara.
  4. Receiver atau penerima (Komunikate) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
  5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan pada isi pesan yang disampaikannya.
  6. Aturan komunikator tentang bagaimana komunikasi dijalankan (“Protokol”).

Model komunikasi

Dari sekian banyak model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling penting, serta pendekatan yang mendasari akan dibahas dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.


  • Model Komunikasi Linear

Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku Matematika Komunikasi.

Mereka menggambarkan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi linear komunikasi (model komunikasi linear).

Pendekatan ini terdiri dari beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanya pengirim atau penerima.Tentu kursus ini adalah pandangan yang sangat sempit peserta dalam proses komunikasi.

Sebuah konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yaitu setiap rangsangan tambahan dan tidak diinginkan yang dapat mengganggu ketepatan pesan. Gangguan ini selalu hadir dalam saluran bersama dengan pesan yang diterima oleh penerima.


  • Model interaksional

Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan proses komunikasi dua arah antara komunikator. Dengan kata lain, komunikasi adalah dua arah, Dari pengirim dan penerima dan dari penerima ke pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.

Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusia melalui interaksi sosial, tepatnya melalui mengambil peran orang lain.

Perlu dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima memiliki posisi yang sama. Salah satu elemen penting untuk model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau dalam menanggapi pesan.


  • Model transaksional

Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang dipertukarkan terus dalam episode komunikasi.

Komunikasi adalah proses kooperatif transaksional, Pengirim dan penerima sama-sama bertanggung jawab atas dampak dan komunikasi efektivitas terjadi.

Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, komunikasi peserta (komunikator) dimasukkan melalui proses negosiasi makna.


Sejarah Komunikasi

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia.

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.

Dan Robers pun menilai peristiwa ini sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikirannya secara tertulis.

Menurut Rogers, sejarah perkembangan komunikasi dapat dibagi menjadi empat (4) era perubahan :


  1. Era komunikasi tulisan

Diperkirakan dimulai ketika bangsa Sumeria mulai mengenal kemampuan menulis dalam lembaran tanah liat sekitar 4.000 tahun SM.


  1. Era komunikasi cetakan

Era ini dimulai sejak ditemukannya mesin cetak band press oleh Gutten Beng dan Jauh Coster di Jerman pada tahun 1456 dan kira-kira berlangsung selama 5.000 tahun.


  1. Era telekomunikasi

Pada tahun 1844, Samule Morse menemukan alat telegraf yang pertama dan mengawali era telekomunikasi ini.


  1. Era komunikasi interaktif

Mulai terjadi pada pertengahan abad ke 19 dengan ditemukannya maniframe Komputer Eniac dengan 18.000 vacum tubes oleh para ahli dari universitas Pennsylvania di Amerika serikat, pada tahun 1946.

Begitu cepatnya kemajuan teknologi komunikasi berlangsung dari waktu ke waktu, telah memberikan pengaruh terhadap cara-cara manusia berkomunikasi, komunikasi telah memperpendek jarak, menghemat biaya, menembus ruang dan waktu. Komunikasi berusaha menjembatani antara pikiran dan perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya. Komunikasi membuat cakrawala seseorang menjadi makin luas.


Faktor yang mempengaruhi komunikasi

Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :


  • Latar belakang budaya

Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.


  • Ikatan kelompok atau group

Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.


  • Harapan

Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.


  • Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.


  • Situasi

Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.


Macam-Macam Komunikasi

Berikut ini terdapat beberapa macam-macam komunikasi, terdiri atas:


  1. KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan lambang kata-kata atau bahasa sebagai medianya, baik secara lisan maupun tulisan dalam praktek komunikasi, ada empat Ruspon verbal mendengarkan (Listening Respons) yaitu

  1. Respons mendengarkan (listerning respons) untuk keberhasilan proses komunikasi, komunikator, harus menguasai respons mendengar yaitu dengan teknik :
  • Paraphrase, merupakan teknik pengembalian isi pesan kembali kepada komunikasi
  • Clarification, adalah respons mendengarkan yang digunakan oleh komunikasi untuk mendorong komunikasi agar berkata yang sebenarnya
  • Reflektion of Feeling, adalah respons mendengarkan yang berhubungan dengan perasaan atau isi pesan komunikasi (pihak yang didengarkan)
  • Summatization merupakan teknik respons dengan menyimpulkan dua parapharese atau refelection of feeling

  1. Respons tindakan (action responses) dilakukan oleh komunikator setelah menghipnotis isi pesan komunikan untuk menanggapi pernyataan komunikan respons tindakan ini (action responses) bersifat lebih aktif terdiri dari
  • Probe merupakan respons tindakan berbentuk pertanyaan, respons ini lebih bersifat membuka dan terbuka. Juga digunakan untuk mendorong komunikan agar mengungkapkan dirinya lebih banyak lagi.
  • Ability potential, merupakan respons tindakan dalam bentuk pernyataan yang menunjukkan atau menggambarkan potensi komunikasi untuk melakukan sesuatu. Respons ini digunakan untuk mendorong komunikasi agar lebih aktif, sehingga timbul kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu dan memperluas kesadaran akan kekuatan atau potensi yang dimilikinya.
  • Confrontation, adalah respons tindakan yang ditujukan untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan lain yang dihadapi lawan bicara. Fungsi dari confrontation antara lain untuk mengidentifikasi pribadi komunikan atau permasalahan pesan yang dihadapinya secara konrehensif
  • Interpretation adalah bentuk respons tindakan verbal yang bersifat memberikan penjelasan dari pesan yang telah disampaikan oleh lawan bicara, fungsinya untuk mengidentifikasi keterkaitan antara pesan dengan tingkah laku komunikan. Artinya tingkah laku komunikan dari beberapa gambaran alternatif atau penjelasan yang berbeda.

  1. KOMUNIKASI NON VERBAL

Komunikasi non verbal adalah pesan atau informasi yang tidak disampaikan secara lisan maupun tulisan. Komunikasi ini biasanya terlontar dari penampilan gerakan tubuh (bahasa tubuh), kontak mata, mimik (ekspresi wajah) atau pakaian. Tube dan carter mengklasifikasi komunikasi non verbal sebagai :

  • Body nation : adalah komunikasi non verbal yang di ungkapkan melalui gerakan tubuh seperti gerakan tangan, kaki, ekspresi wajah, gerakan mata dan sejenisnya.
  • Tauching behavior : adalah gerakan non verbal yang diungkapkan melalui gerakan seperti bersalaman, gerakan memegang dan sebagainya.
  • Physical characteristic : adalah komunikan non verbal yang diungkapkan melalui bentuk fisik, seperti tinggi badan, berat badan dan warna kulit.
  • Artifact : adalah bentuk non verbal melalui penampilan, atau penggunaan kosmetik, misal penggunaan parfum, lipstik dan sebagainya.
  • Environment factors :adalah komunikasi non verbal yang disampaikan melalui bentuk kantor, dekorasi ruang, lantai, taman dan sejenisnya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, ada tingkah laku non verbal yang sering mewarnai proses komunikasi dalam melakukan hubungan interpersonal yaitu kinetik, paralinguistik dan prosemik (keterlibatan individu dengan lingkungan).

  1. Perilaku kinetik : meliputi gerakan tubuh (fungsi tubuh) seperti gerakan badan, gerakan anggota tubuh, ekspresi wajah, gerak mata dan sebaginya. Perilaku kinetik banyak terkait dengan keadaan diri manusia sebagai sumber gerak yaitu mencakup ciri-ciri fisik seperti keadaan jasmani, berat badan, tinggi badan, kurus, gemuk dan penampilan diri secara umum.
  2. Paralinguistik : Jenis komunikasi yang berkaitan dengan cara bagaimana seseorang mengucapkan atau menyampaikan pesan. Paralinguistik dapat menunjukkan bagaimana suatu pembicaraan disampaikan dan sekaligus menunjukkan tentang keadaan emosi dan sikapnya. Di sini ada beberapa isyarat vokal yang dapat disimak oleh pendengarannya antara lain meliputi tingkat suara, atau intonasi suara dan lancar tidaknya berbicara.

Hambatan Komunikasi

Berikut ini terdapat beberapa hambatan komunikasi, terdiri atas:


  1. HAMBATAN DARI PROSES KOMUNIKASI

Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan. Hal ini dipengaruhi oleh  perasaan atau situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan keinginan, kebutuhan atau kepentingan.

Hambatan dalam penyanduan/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang digunakan tidak jelas, sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama, atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio, dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. Pada situasi pasca gempa tersebut jaringan listrik dan telekomunikasi terputus sehingga untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan baik dari para korban kepada pemerintah/tim rekonstruksi maupun sebaliknya.

Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima. Hambatan dari si penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat penerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggerakkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan lain sebagainya.


  1. HAMBATAN FISIK

Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca, gangguan alat komunikasi dan lain-lain. Misalnya

  • Gangguan kesehatan karena banyak masyarakat menjadi korban baik luka berat maupun ringan akibat tertimpa reruntuhan serta kondisi mereka yang masih berada di tenda-tenda darurat sehingga keadaan fisik mereka tidak terjamin
  • Sehubungan dengan terputusnya jaringan listrik dan telekomunikasi pasca gempa di beberapa wilayah di DIY Jateng menyebabkan komunikasi terganggu

  1. HAMBATAN SEMANTIK

Kata-kata atau kalimat yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti yang mendua dan berbeda tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima, dengan kata lain bahasa yang digunakan berbeda.


  1. HAMBATAN PSIKOLOGIS

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi dalam musibah ini komunikasi masih trauma dengan musibah yang menimpa mereka. Bencana yang telah mengambil keluar dan harta benda mereka menimbulkan dampak traumatik yang sangat tinggi sehingga pada saat diajak untuk berkomunikasi menjadi tidak nyambung bahkan ketidakmampuan mereka dalam menghadapi bencana ini menimbulkan street yang berkepanjangan. Faktor psikis komunikan ini yang membuat proses rekonstruksi menjadi sulit.

Selain itu faktor prasangka merupakan penilaian yang sejak awal sudah tertanam dalam diri komunikan terhadap komunikator. Biasanya prasangka ini terlalu besar dan negatif, sehingga menjadi hambatan paling berat dalam komunikasi dalam keadaan membutuhkan akan bantuan baik berupa tenda, obat-obatan dan lain sebagainya. Korban gempa terkadang mempunyai prasangka yang negatif terhadap pihak-pihak yang akan membantu karena adanya orang-orang yang tidak mereka untuk berhati-hati terlebih dahulu terhadap orang-orang asing/dari luar daerahnya.

Misalnya : pada saat situasi pasca gempa ini banyak terjadi tindak pencurian, perampokan dan lain-lain yang meresahkan masyarakat. Banyak orang yang tidak mereka kenal keluar masuk daerah mereka tanpa alasan jelas untuk itu masyarakat menjadi berhati-hati.


Daftar Pustaka:

  • Marhaen fahar. Ilmu komunikasi teori  dan praktek penerbit: Graha Ilmu
  • Dra. Hj. Woerjani, M.Pd. ,Dra. Ratnawati T, M.Hum Buku bahan ajar pelayanan prima

Demikianlah pembahasan mengenai Macam-Macam Komunikasi – Pengertian, Komponen, Model, Sejarah, Faktor dan Hambatan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.


Baca Juga: