Aktiva Tetap
Aktiva Tetap Adalah -Pengertian, Penyusutan, Karakteristik & Ciri – Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya adalah aktiva tetap yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan produk.
Untuk menghasilkan produk ini maka peranan aktiva tetap sangat besar, seperti lahan sebagai tempat berproduksi, bangunan sebagai tempat pabrik dan kantor, mesin dan peralatan sebagai alat untuk berproduksi dan lain-lain.
Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya adalah aktiva tetap yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan produk. Untuk menghasilkan produk ini maka peranan aktiva tetap sangat besar, seperti lahan sebagai tempat berproduksi, bangunan sebagai tempat pabrik dan kantor, mesin dan peralatan sebagai alat untuk berproduksi dan lainlain. Aktiva tetap juga merupakan bagian utama dalam penyajian posisi keuangan perusahaan.
Pengertian Aktiva Menurut Ahli
Untuk memahami tentang pengertian aktiva, terdapat beberapa pendapat yang akan dikemukakan antara lain sebagai berikut:
- Menurut SAK No. 16 tahun 2004 yang dimaksud dengan aktiva adalah sumber daya yang dikuasa oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomis di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Selanjutnya dijelaskan dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan paragraf 56 bahwa banyak aktiva, modal, aktiva tetap memiliki bentuk fisik. Namun demikian bentuk fisik tersebut tidak esensial untuk menentukan eksistensi aktiva; karena itu, paten dan hak cipta, misalnya, merupakan aktiva kalau manfaat yang diperoleh perusahaan di masa depan dan kalau masing- masing aktiva tersebut dikuasai perusahaan.
- Dalam menentukan eksistensi aktiva, hak milik tidak esensial jadi misalnya property yang diperoleh melalui sewa guna usaha adalah aktiva jika perusahaan mengendalikan manfaat yang diharapkan dari property tersebut. Sedangkan pengertian aktiva menurut Scanning (1992; 22):
“Aktiva adalah jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua pihak secara sebanding) yang di dalamnya terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hukum atau keadilan bagi orang atau kelompok tertentu tersebut”.
- Pengertian Aktiva menurut FASB Statement of Financial accounting Concepts No. 3 (SFAC No. 3) sebagai berikut:
“Aktiva adalah manfaat ekonomis mendatang yang mungkin akan diperoleh atau dikendalikan oleh kesatuan ekonomi tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa yang lalu”.
Pengertian aktiva yang dikemukakan oleh pakar ekonomi sangat beragam, namun pada dasarnya pengertiannya sama yaitu aktiva merupakan sumber daya ekonomi suatu perusahaan yang diukur berdasarkan prinsip akuntansi. Untuk memahami tentang aktiva tetap, terdapat beberapa pendapat yang akan dikemukakan antara lain sebagai berikut:
- Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 paragraf 5 menyebutkan bahwa:
“Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. (Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta, 2004, No 16 Paragraf 5)
Dari pengertian aktiva tetap di atas, yan g dimaksud dengan aktiva tetap adalah:
- Merupakan aktiva berwujud
- Memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun
- Digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan
- Tidak dimaksudkan untuk dijual kembali
- Menurut pendapat Sofyan Safri H menyatakan bahwa pengertian aktiva tetap adalah sebagai berikut:
“Aktiva tetap adalah aktiva yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terusmenerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan”. (Sofyan Safri H. Akuntansi Aktiva Tetap. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, Hal 20)
Baca Juga: Kebijakan Moneter Adalah
Jenis Jenis Aktiva atau Asset
Ada banyak pendapat mengenai jenis jenis aktiva atau asset. Jenis Jenis Aktiva atau Asset, diantaranya :
- Menurut Haryono Yusup (2003:23) aktiva dibagi menjadi dua yaitu:
- Aktiva lancar
- Aktiva tetap
- Menurut Zaki Baridwan (2004:20) aktiva dibagi menjadi tiga yaitu:
- Aktiva lancar
- Aktiva tetap
- Aktiva lain-lain
Kesimpulan dari jenis aktiva tersebut diatas adalah:
- Aktiva lancar adalah mencakup uang kas,aktiva lainnya, atau sumber lainnya yang diharapkan dapat direalisir atau dicairkan menjadi uang kas atau dijual selama jangka waktu yang normal.
- Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
- Aktiva lain-lain adalah aktiva-aktiva yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok-kelompok lain seperti misalnya titipan kepada penjual untuk menjamin kontrak, bangunan dalam pengerjaan, piutang-piutang jangka panjang, uang muka pada pejabat perusahaan dan lain-lain.
Ada juga yang mengelompokkan Jenis Jenis Aktiva atau Asset sebagai berikut :
- Aktiva Lancar atau Aset lancar
Beberapa pengertian Aktiva atau Asset lancar, diantaranya
- Aset lancar (Inggris: current asset) dalam akuntansi adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun.
- Aktiva Lancar menurut Alimsyah dan Padji (2006;284), “Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dapat ditukar dengan uang tunai dalam waktu relative singkat, biasanya ukuran waktunya yang dipakai ialah siklus usaha atau tahu buku, yang termasuk aktiva lancar ialah uang kas, rekening giro bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, persediaan barang dagang, biaya dibayar dimuka, wesel, dll..”
- Aktiva Lancar menurut S. Munawir (2004;14), “Aktiva lancar adalah uang kas atau aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal).”
Dari pengertian aktiva lancar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aktiva lancar adalah aktiva yang dapat dijadikan uang dalam waktu yang singkat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun yang terdiri dari kas, rekening giro, piutang usaha,persediaan, wesel dan lain sebagainya. Contoh aktiva lancar atau asset lancar antara lain adalah kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar di muka.
Pengelompokkan Aktiva Lancar atau Asset Lancar
- Menurut Abdulah Shahab (2001:52) yang termasuk ke dalam kelompok aktiva lancar adalah:
- Kas
- Surat berharga
- Wesel tagih
- Piutang dagang
- Persediaan barang
- Beban dibayar dimuka
- Menurut S. Munawir (2004;14) yang termasuk ke dalam kelompok aktiva lancar adalah sebagai berikut:
- Kas
- Investasi
- Piutang wesel
- Piutang dagang
- persediaan
- piutang penghasilan
- persekot
Baca Juga: Pengertian Kebijakan Publik
Pengakuan Aktiva Tetap
Perusahaan harus segera mengakui setiap aktiva yang dimiliki dan mengelompokkannya sebagai aktiva tetap, apabila aktiva yang dimaksud memenuhi pengertian dan memiliki sifatsifat sebagai aktiva tetap. Mengenai pengakuan aktiva tetap ini, Ikatan Akuntan Indonesia memberikan pernyataan dalam PSAK Nomor 16 paragraf 06, yaitu: (Ikatan Akuntan Indonesia, op.cit., No 16 paragraf 6)
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap apabila:
Besar kemungkinan bahwa manfaat keekonomisan di masa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir dalam perusahaan; untuk dapat menilai apakah manfaat keekonomisan di masa yang akan datang tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan maka harus di nilai tingkat kepastian terjadinya aliran manfaat keekonomisan tersebut, yang juga memerlukan suatu kepastian bahwa perusahaan akan menerima imbalan dan menerima resiko terkait.
Biaya perolehan aktiva dapat di ukur secara handal; sedangkan kriteria kedua mengarah kepada buktibukti yang diperlukan untuk mendukungnya.
Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan ditekankan pula masalah pengendalian manfaat yang diharapkan dari suatu aktiva. Agar aktiva yang digunakan dapat memberikan manfaat yang optimal terhadap kegiatan operasi perusahaan. Dengan demikian satu hal yang penting yang berkaitan pula dengan pengakuan suatu aktiva adalah perusahaan memiliki kendali atas manfaat yang diharapkan dari aktiva tersebut.
Penggolongan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dikelompokkan karena memiliki sifat yang berbeda dengan aktiva lainnya. Kriteria aktiva tetap terdiri dari berbagai jenis barang maka dilakukan penggelompokkan lebih lanjut atas aktivaaktiva tersebut. Pengelompokkan itu tergantung pada kebijaksanaan akuntansi perusahaan masingmasing karena umumnya semakin banyak aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin banyak pula kelompoknya.
Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan terdiri dari berbagai jenis dan bentuk, tergantung pada sifat dan bidang usaha yang diterjuni perusahaan tersebut. Aktiva tetap sering merupakan suatu bagian utama dari aktiva perusahaan, karenanya signifikan dalam penyajian posisi keuangan. Nilai yang relatif besar serta jenis dan bentuk yang beragam dari aktiva tetap menyebabkan peusahaan harus hatihati dalam menggolongkannya.
Baca Juga: Premi Asuransi Adalah
Dari macammacam aktiva tetap, untuk tujuan akuntansi dilakukan penggolongan sebagai berikut:
- Aktiva tetap yang umumnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
- Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya bangunan, mesin, alatalat, mebel dan lainlain.
- Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya sumbersumber alam seperti hasil tambang dan lainlain.
- Menurut Sofyan Safri H aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam berbagai sudut antara lain:(Sofyan safri H, op.cit., Hal 22)
Sudut substansi, aktiva tetap dapat dibagi:
- Tangible Assets atau aktiva berwujud seperti lahan, mesin, gedung, dan peralatan.
- Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti Goodwill, Patent, Copyright, Hak Cipta, Franchise dan lainlain.
- Sudut disusutkan atau tidak:
- Depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti Building (Bangunan), Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris, Jalan dan lainlain.
- Undepreciated Plant Assets yaitu aktiva yang tidak dapat disusutkan, seperti land (Tanah).
- Berdasarkan Jenis
Aktiva tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut:
- Lahan Lahan adalah bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatan dari lahan itu sendiri.
- Bangunan gedung Gedung adalah bangunan yang berdiri di atas bumi ini baik di atas lahan/air. Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung.
- Mesin Mesin termasuk peralatanperalatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan.
- Kendaraan Semua jenis kendaraan seperti alat pengangkut, truk, grader, traktor, forklift, mobil, kendaraan bermotor dan lainlain.
- Perabot Dalam jenis ini termasuk perabotan kantor, perabot laboratorium, perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan
- Inventaris Peralatan yang dianggap merupakan alatalat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris laboratorium, inventaris gudang dan lainlain.
- Prasarana Prasarana merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat klasifikasi khusus prasarana seperti: jalan, jembatan, roil, pagar dan lain-lain.
Baca Juga: “Kegiatan Ekonomi” Pengertian & ( Tujuan – Macam – Contoh )
Penyusutan
-
Pengertian Penyusutan
Di samping pengeluaran dalam masa penggunaannya, masalah penyusutan merupakan masalah yang penting selama masa penggunaan aktiva tetap.
Yang dimaksud dengan penyusutan menurut Akuntansi Perpajakan terapan adalah sebagai berikut :
“Proses alokasi sebagian harga perolehan aktiva menjadi biaya (costallocation), sehingga biaya tersebut mengurangi laba usaha” (Prabowo, Yusdianto, Op.cit, Hal 22)
Pengertian penyusutan ini tidak sama seperti pengertian dalam ekonomi perusahaan yang menekankan bahwa penyusutan itu merupakan cadangan untuk pembelian aktiva tetap baru setelah aktiva tetap yang lama tidak dipakai lagi.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 17 paragraf 2 tentang Akuntansi Penyusutan menyatakan bahwa:
“Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi, penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan kependapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”. (Ikatan Akuntan Indonesia, Op.cit, No 17 Paragraf 2)
Akuntansi penyusutan merupakan suatu sistem akuntansi yang bertujuan untuk mendistribusikan harga perolehan atau nilai dasar lain, setelah dikurangi nilai sisa (jika ada) dari harga aktiva berwujud, terhadap masa pemakaian yang ditaksir untuk harga tetap yang bersangkutan. Penyusutan merupakan proses alokasi dan penilaian (valuation). Penyusutan untuk tahun berjalan merupakan bagian dari biaya total yang dialokasikan pada tahun tersebut menurut sistem yang berlaku.
Meskipun alokasi secara wajar dapat mempertimbangkan kejadian yang timbul selama tahun berjalan, tetapi penyusutan bukanlah dimaksudkan untuk mengukur pengaruh dari kejadian itu. Tujuan dari penyusutan adalah untuk menyajikan informasi tentang penyusutan yang dilaporkan sebagai alokasi biaya yang diharapkan dapat berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Informasi tentang penyusutan merupakan hal yangcukup penting bagi pemakai laporan keuangan, terutama dalam kaitannya earning power, yaitu mengenai:
- Proses perbandingan beban terhadap pendapatan untuk menghitung laba periodik.
- Tingkat keefektifan manajemen dalam menggunakan sumber daya.
Kebijakan pajak untuk penyusutan harus mempertimbangkan 3 (tiga) hal, yaitu: (Erly Suandy, Perencanaan Pajak, Edisi 3, Salemba empat, Jakarta, 2006, Hal 30)
- Keadilan pajak, dengan adanya penyusutan, maka perusahaan manufaktur dan jenis usaha yang padat modal (capital intensive) akan sangat diuntungkan dibandingkan perusahaan jasa ataupun jenis usaha padat karya (labor intensive).
- Kebijakan ekonomi, dengan adanya penyusutan membawa akibat pada peningkataninvestasi (capital growth) sehingga EAT/ROI/CF menjadi meningkat.
- Administrasi, pemilihan jenis penyusutan harus disesuaikan dengan beberapa hal, yaitu besarnya biaya administrasi, sumber daya manusia, dan kepatuhan wajib pajak.
Baca Juga: “Sektor Produksi” Dalam Ekonomi & ( Perluasan – Peningkatan Mutu )
-
Faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya penyusutan
Menurut Zaki Baridwan faktorfaktor yang menyebabkan penyusutan bisa dikelompokkan menjadi dua yakni: ( Zaki Baridwan, Intermediate Acounting, Edisi 8, BPFE Yogyakarta, 2004, Hal 306)
- Faktorfaktor fisik
- Faktorfaktor fungsional
Halhal yang menyebabkan terbatasnya masa penggunaan aktiva tetap tersebut antara lain karena adanya faktorfaktor fisik yang mengurangi atau bahkan tidak dipergunakan lagi, yang disebabkan karena:
- Aus karena dipakai Oleh karena pemakaian aktiva tetap dalam proses produksi tidak hanya sekali saja, tetapi berlangsung terus menerus secara kontiyu mengakibatkan kapasitas dan produktivitas yang dimiliki aktiva itu akan semakin berkurang nilainya sehingga kualitas dan kuantitas yang dihasilkan dalam proses produksi semakin berkurang pula hasilnya.
- Aus karena umur Setiap aktiva dapat aus seiring dengan perjalanan waktu. Sekalipun aktiva tetap ini belum pernah dipakai, namun dengan adanya faktor kimia yang diakibatkan oleh pengaruh alam seperti hujan, panas dan udara terhadap aktiva tersebut akan menyebabkan kerusakan dan mungkin tidak efisien untuk dipergunakan lagi.
- Kerusakan-kerusakan Kerusakan suatu aktiva dapat disebabkan oleh kurang hatihati atau kurang tepat dalam cara pengguanaan aktiva tetap, juga yang disebabkan oleh bencana seperti; gempa bumi, banjir atau kebakaran yang tidak sepenuhnya dapat dipergunakan kembali atau bahkan aktiva tetap itu tidak dapat dipergunakan sama sekali.
Adapun faktor lain, selain faktor fisik yang menyebabkan perlunya diadakan penyusutan adalah faktor fungsional yang juga dapat mengurangi atau mengakibatkan suatu aktiva tetap tidak dapat dipergunakan lagi, yaitu:
- Ketidaklayakan
Dengan meningkatkan daya beli konsumen yang melampui kemampuan alat produksi yang tersedia akan mengakibatkan alatalat produksi yang tersedia secara teknis masih dapat dipergunakan, tetapi secara ekonomis telah menunjukkan kemunduran, karena tidak lagi memenuhi syaratsyarat yang menunjang skala ekonomis. Oleh karena itu, untuk memenuhi permintaan konsumen perlu adanya penggantian alatalat produksi baru yang mempunyai kapasitas produksi lebih besar dibanding alatalat lama.
Baca Juga: “Kas” Pengertian Menurut Para Ahli & ( Perputaran – Manajemen – Pengelolaan )
- Keusangan
Kemajuan dan pembaharuan teknis yang terus menerus membawa akibat alatalat produksi yang lama secara ekonomis dianggap sudah kuno. Perbaikan dan pembaharuan teknis yang datang terus menerus dengan cepat dapat mengakibatkan daya guna ekonomis alatalat produksi lama akan semakin berkurang atau secara ekonomis tidak dapat dipergunakan lagi dan perlu di ganti dengan peralatan yang baru.
- Penghentian permintaan
Suatu alat produksi tidak akan mempunyai nilai karena hasil produksinya tidak dapat dipertahankan lagi di pasaran. Ini disebabkan karena perubahan selera atau kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Barangbarang hasil produksi tersebut dianggap kuno oleh konsumen, sehingga tidak dapat diandalkan lagi untuk merebutkan pangsa pasar.
Karakteristik Aktiva Tetap
- Digunakan dalam kegiatan usaha.
- Nilainya menurun secara bertahap.
Beberapa aktiva yang tidak dapat disusutkan karena nilainya tidak menurun adalah tanah, aktiva pendanaan, barang dagangan, dan persediaan.
- Disusutkan jika masa manfaat lebih dari satu tahun. Untuk aktiva tetap tak berwujud, penyusutannya disebut amortisasi.
- Pihak yang berhak melakukan penyusutan adalah:
Pihak yang menggunakan aktiva tetap tersebut dalam kegiatan usaha. Pemilik, dapat dibagi menjadi legal owner dan beneficial owner. - Saat dilakukan penyusutan pada saat pertama kali digunakan.
- Dasar penyusutan dalah harga perolehan atau harga revaluasi. Harga penggantian tidak boleh menjadi dasar penyusutan.
Baca Juga: “Akuisisi” Pengertian & ( Jenis – Manfaat – Proses – Kelebihan – Kekurangan )
Kriteria aktiva yang disusutkan
Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi. Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas.
Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi atau memasok barang atau jasa, untuk disewakan, atau tujuan administrasi.
Pada artikel kali ini yaitu Pengertian aktiva tetap dan pengertian penyusutan serta karakteristik dan faktor penyusutan menggunakan footnote, semoga dengan adanya tulisan ini sahabat semua mendapatkan manfaatnya.
Demikianlah pembahasan ini kami akan mengulas mengenai Aktiva Tetap Adalah -Pengertian, Penyusutan, Karakteristik & Ciri semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua.:) 🙂 🙂