Asam, Basa dan Garam

Diposting pada

Tahukah kamu bahwa sebagian besar bahan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari bersifat asam, basa, atau garam? Pernahkah kamu makan semangkuk baso atau soto yang telah diberi cuka?

Asam-Basa-dan-Garam

Bagaimanakah rasanya? Apakah cuka tersebut tergolong larutan asam? Apa ciri-ciri larutan yang bersifat asam, basa, atau garam? Bagaimana cara menguji suatu larutan itu tergolong asam, basa  atau garam? Mari kita pelajari bersama.


Pengertian Asam

Kata “asam” berasal dari bahasa latin, yaitu acidus yang berarti masam. Secara kimia, asam merupakan suatu zat yang dalam pelarut air dapan menghasilkan ion hidrogen (H+). Senyawa asam banyak ditemukan dikehidupan sehari-hari, seperti pada makanan dan minuman. Selain iu, senyawa asam juga dapat ditemukan dalam lambung, yaitu asam klorida yang berfungsi membunuh kuman. Beberapa senyawa asam: asam sitrat contohnya jeruk, asam tartat contohnya anggur, asam malat contohnya apel, asam klorida contohnya lambung, asam nitrat pupuk tanaman.


Teori Asam

Svante August Arrhenius

Svante-August-Arrhenius

Svante August Arrhenius (19 Februari 1859—2 Oktober 1927) ialah seorang ilmuwan Swedia yang merupakan salah satu penggagas kimia fisik. Ia mendapat Penghargaan Nobel dalam Kimia atas karyanya mengenai ionisasi pada tahun 1903. Ia mengemukakan bahwa senyawa dalam larutan dapat terurai menjadi ion-ionnya, dan kekuatan asam dalam larutan aqua tergantung pada konsentrasi ion-ion hidrogen di dalamnya.


Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.


Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.


Sifat-Sifat Asam

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

  1. Rasa : masam ketika dilarutkan dalam air.
  2. Sentuhan : asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.
  3. Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
  4. Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.

Asam-asam apa sajakah yang ada dalam kehidupan sehari-hari kita? Mari kita cermati tabel berikut:

Tabel: Beberapa asam yang dikenal

Nama Asam Rumus Kimia Terdapat dalam
Asam Assetat CH2COOH Larutan Cuka
Asam Askorbat C6H8O6 Jeruk, tomat, sayuran
Asam Sitrat C6H8O7 Jeruk
Asam Borat H3BO3 Larutan pencuci mata
Asam Karbonat H2CO3 Minuman berkarbonasi
Asam Klorida HCℓ Asam lambung
Asam Nitrat HNO3 Pupuk, peledak TNT
Asam Fosfat H3PO4 Deterjen, pupuk
Asam Tartrat C4H6O6 Anggur
Asam Malat C4H6O5 Apel
Asam Formiat HCOOH Sengatan lebah
Asam Laktat C3H6O3 Keju
Asam Benzoat Asam Sulfat Asam Brominda Asam Sianida C6H5COOH H2SO4

HBr HCN

Bahan pengawet makanan Aki mobil

Indikator terjadinya suatu reaksi kimia

Umbi-umbian, misalnya gadung


Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan,yaitu asam organik dan asam anorganik. Tahukah kamu apa bedanya?Asam organik umumnya bersifat  asam  lemah,  korosif,  dan  banyak terdapat  di  alam.  Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.

Jeruk-purut-dan-keju-sebagai-contoh-dari-asam

gambar: Jeruk purut dan keju sebagai contoh dari asam

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah  dan  sayuran.  Asam  sitrat yang konsentrasi tinggi, mencapai 8% bobot kering, terdapat pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).Rumus kimia asam  sitrat adalah C6H8O7.


Penggunaan Asam

Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut “pengawetasaman” (pickling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin.


Asam Lemah dan Asam Kuat

adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Misalnya jika sebuah asam dilambangkan dengan HA, maka dalam larutan masih terdapat sejumlah besar HA yang belum terdisosiasi/terionisasi. Dalam air, sebuah asam lemah terdisosiasi sebagai berikut :

Konsentrasi kesetimbangan dari reaktan dan produk dihubungkan melalui persamaan konstanta keasaman, Ka

Semakin besar nilai Ka, maka semakin banyak pembentukan H+, sehingga pH larutan semakin kecil. Nilai Ka asam lemah berkisar antara 1.8×10-16 dan 55.5. Asam dengan Ka dibawah 1.8×10-16, merupakan asam yang lebih lemah daripada air, sehingga bersifat basa.


Sedangkan asam dengan Ka diatas 55.5 adalah asam kuat yang hampir terdisosiasi dengan sempurna saat dilarutkan dalam air. Sebagian besar asam adalah asam lemah. Asam-asam organik adalah anggota terbesar dari asam lemah. Asam lemah terdapat di rumah tangga seperti asam asetat dalam cuka dan asam sitrat dalam jeruk.


Ciri-Ciri Asam

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri asam, terdiri atas:

  1. Dalam larutan akan terjadi reaksi ionisasi melepas ion H+
  2. Pada asam kuat, ionisasi, terjadi sempurna, sedangkan pada asam lemah, hanya sebagian.
  3. Korosif, yaitu dapat merusak logam
  4. membuat warna merah pada kertas lakmus
  5. Biasanya mempunyai rumus molekul yang diawali dengan H (hidrogen)

Kesetimbangan Asam

Dalam larutan asam lemah (menurut bronsted-lowry) terdapat kesetimbangan :

HA + H2O ⇔ H3O+ + A

larutan-asam-lemah


Kesetimbangan ini terjadi dalam larutan encer sehingga konsentrasi pelarut (H2O) Sangay besar dibandingkan zat terlarut. Dengan kata lain, konsentrasi air dapat di anggap constan, maka :

konsentrasi-pelarut

Supaya lebih praktis H3O+  dituliskan H+

Ka

Ka disebut konstanta kesetmbangan asam. Kemampuan asam terionisasi dalam air tidak sama, ada yang besar, sedang dan kecil sekali. Kemampuan itu di nyatakan dengan derajat ionisasi @

Nilai @

Nilai @ lebih besar dari nol dan lebih kecil dari satu (1>@>0). Dan ada hubungannya dengan Ka


Konstanta kesetimbangan beberapa asam pada 25 C

Nama Rumus Ka
Asam Klorida

Asam Perklorat

Asam Bromida

Asam Iodida

HCL

HCLO4

HBr

HI

1,0   x  10

1,0   x  10

1,0   x  10

1,0   x  10


Pengertian Basa

Secara kimia, basa merupakan senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air. Adanya gugus OH- inilah yang menyebabkan senyawa basa memiliki sifat-sifat khas sebagai suatu basa.


Teori Basa

Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.


Tahukah kamu, basa apa yang ada di sekitar kita? Mari kita cermati tabel berikut ini.


Tabel: Beberapa basa yang dikenal

Nama Basa Rumus Kimia Terdapat dalam
Aluminium hidroksida Aℓ(OH)3 Deodoran, obat maag
Kalsium hidroksida Ca(OH)2 Plester
Magnesium hidroksida Mg(OH)2 Obat pencahar(antacid )
Natrium hidroksida NaOH Sabun, pembersih saluran air

Sifat Basa

Ion hidroksida mempunyai muatan negatif (makanya dikasih tanda minus (-) disebelah atas belakang OH). Basa adalah lawan dari asam. Secara umum, Basa memiliki sifat sebagai berikut:

  • Rasa pahit jika dilarutkan dalam air (hanya untuk basa lemah)
  • Sentuhan : terasa licin seperti sabun bila disentuh (hanya untuk basa lemah)
  • Bersifat kaustik (dapat merusak jaringan kulit/iritasi)
  • Hantaran listrik : dapat menghantarkan listrik (merupakan larutan elektrolit)
  • Derajat keasaman (pH) lebih besar dari 7
  • Mengubah warna lakmus menjadi berwarna biru
  • Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
  • Dapat mengemulsi minyak

Jenis-Jenis Basa

Seperti halnya asam, basa juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu:


  1. Basa Kuat yaitu Basa yang dapat terionisasi sempurna sesuai dengan unsure pembentuk basa tersebut.

Contoh basa kuat:

  • Litium hidroksida (LiOH)
  • Natrium hidroksida (NaOH)
  • Kalium hidroksida (KOH)
  • Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
  • Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
  • Rubidium hidroksida (RbOH)
  • Barium hidroksida (Ba(OH)2)
  • Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)

  1. Basa Lemah yaitu basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan. Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat  jelas  ammonia  tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.

Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion hidroksida. Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya,  α  ≠ 1, (0 <  α < 1). Penentuan besarnya konsentrasi OH-  tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya (seperti halnya basa kuat).


Berikut ini contoh basa lemah :

  1. gas amoniak (NH3)
  2. besi hidroksida (Fe(OH)2)
  3. Hydroksilamine (NH2OH)
  4. Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
  5. Ammonia hydroksida (NH4OH)
  6. Metilamin hydroxide (CH3NH3OH
  7. Etilamin hydroxide (C2H5NH3OH)

Kekuatan basa

Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan OH- dalam larutan dan konsentrasi basa tersebut. Berdasarkan hal tersebut, senyawa basa dibagi menjadi dua basa kuat dan basa lemah. Semakin banyak ion OH- yang dilepaskan, maka kekuatan akan bertambah. Basa kuat bersifat korosif, sehingga peru berhati-hati dalam mengunakan zat tersebut. Contoh senyawa yang tergolong basa kuat adalah natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), kalsium hidroksida (Ca(OH)2)sedangkan amonia (NH3) termasuk basa lemah.


Peranan Basa dalam kehidupan

Senyawa basa banyak digunakan dalam rumah tangga maupun di industri. Senyawa basa dapat digunakan sebagai pembersih. Pemmbersih alat-alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak atau mentega.pembersih lantai mengandung amonia yang daoat membersihkan debu.


Kesetimbangan Basa

Basa yang larut banyak atau basa kuat, yaitu hidroksida alkali  (LiOH, NaOH, KOH dan RbOH) dan sebagian hidroksida alkali tanah yaitu : Ba(OH)2. dan C a(OH)2. dalam air, basa dapat terion sempurna :

NaOH(s) → Na+ + OH(@-1

Basa menurut Bronsted-Lowry hádala senyawa yang dapat menerima proton dari asam atau pelarut. Basa ini umumnya merupakan basa lemah dan membentuk kesetimbangan dalam air.

Kesetimbangan basa lemah terjadi dalam larutan encer, maka konsentrasi air dapat dianggap constan.kebanyakan basa lemah adalah senyawa organik yang mengandung nitrogen, karena mempunyai pasangan electrón bebas untuk mengikat proton, dengan Kb relatif kecil.


3 contoh Konstanta kesetimbangan beberapa basa pada 25 C.

Nama Penginonan Kb
Amonia

Metilamin

 

piridin

NH3  + H2O ⇔ NH4 + OH

 

CH3NH2+H2O ⇔ CH3NH3+ + OH

 

C5H5N + H2O ⇔ C5H5NH+ + OH

1,8   x  10

 

4,2   x 10

 

1,7   x  10

Ion  OH- dari NaOH menggeser kesetimbangan air kekiri sehingga [OH]  yang berasal dari air lebih kecil dari 10 dan dapat diabaikan. Dalam larutan terdapat

[OH] = cb


Ciri-Ciri Basa

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri basa, terdiri atas:

  1. Dalam larutan akan terjadi ionisasi melepaskan ion OH-
  2. Pada basa kuat, terjadi ionisasi sempurna, sedangkan pada basa lemah, hanya terjadi sebagian saja
  3. Relatif tidak korosif terhadap logam
  4. Membuat warna biru pada kertas lakmus.
  5. Biasanya mempunyai rumus molekul yang diakhiri dengan OH dan dibaca hidroksida.

Pengertian Garam

Garam merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dengan basa. Selain itu, garam juga dapat terbentuk dari reaksi antara logam dengan asam kuat encer.

Asam + Basa  → Garam + air

NO

NAMA GARAM

TERKANDUNG DALAM

1.

Natrium klorida

Penyedap masakan

2.

Amonium klorida

Pasta pada baterai

3.

Kalium karbonat

Bahan sabun dan kaca

4.

Kalium nitrat

Bahan pupuk tanaman


Ciri-Ciri Garam

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri garam, terdiri atas:

  • Biasanya terjadi dari reaksi antara asam dan basa
  • Bersifat asam jika terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
  • Bersifat basa jika terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
  • Bersifat netral jika terbentuk dari asam kuat dan basa kuat atau asam lemah dan basa lemah.

Identifikasi Asam, Basa dan Garam

Banyak sekali  larutan  di sekitar  kita,  baik  yang  bersifat asam , basa, maupun netral. Tahukah kamu bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang  menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam.  Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.


1.  Identitifikasi Larutan Asam dan Larutan Basa Menggunakan Kertas Lakmus

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna
  2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna
  3. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna

Identitifikasi-Larutan-Asam-dan-Larutan-Basa-Menggunakan-Kertas-Lakmus


2. Identitifikasi Larutan Asam dan Larutan Basa Menggunakan Indikator Alami

Percobaan yang telah kamu lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.

Identitifikasi-Larutan-Asam-dan-Larutan-Basa-Menggunakan-Indikator-Alami


Indikator Asam Basa

Indikator asam-basa adalah zat kimia yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa. Sifat itulah yang menyebabkan indikator asam-basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam-basa diantaranya fenolftalein, metil orange, bromotimul biru, metil ungu, bromokresol ungu, fenol merah, timolftalein dan metil orange. Jika kita meneteskan larutan asam-basa kedalam larutan tersebut, kita akan melihat perubahan warna larutan indikator. Perhatikan tabel berikut:


Indikator asam – basa Warna yang dihasilkan
Larutan asam Larutan basa
Fenolftalein Bening Merah muda
Metil oranye Merah Kuning
Bromotimol biru Kuning Biru
Metil ungu Ungu Hijau
Bromokresol ungu Kuning Ungu
Fenol merah Kuning Merah
Timolftalien Bening Biru
Metil oranye Merah Kuning

  • Trayek Perubahan Warna Indikator Asam Basa

Batas-batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator tersebut.

Indikator Perubahan Warna dengan Meningkatnya pH Rentang pH
Asam Pikrat Tidak berwarna – kuning 0,1 – 0,8
Tanol Biru Kuning 0,2 – 2,8
2,6 – Dinitro Feno Tidak berwarna – Kuning Merah 2,0 – 4,0
Metil Kuning Kuning 2,9 – 4,0
Brompenol Biru Kuning – Biru 3,0 – 4,6
Metil Orange Merah – Kuning 3,7 – 4,4
Bromkesol Hijau Kuning – Biru 3,8 – 5,4
Nietyl Merah Merah – Kuning 4,2 – 6,8
Litmus Merah – Biru 5,0 – 8,0
Metil Ungu Ungu – Hijau 4,8 – 5,4
P. Nitropenol Tidak berwarna – Kuning 5,6 – 7,6
Bromkesol Ungu Kuning – Ungu 5,2 – 6,8
Bromtimol Biru Kuning – Biru 6,0 – 7,6
Netral Merah Merah – Kuning 6,8 – 8,0
Kenol Merah Kuning – Biru 6,8 – 8,4
p-a-Noftalfttalein Kuning – Biru 7,0 – 9,0
Tinolftalein Tidak berwarna – Biru kuning 9,3 – 10,6
Alizarin Kuning R Violet 10,1 – 12,0
Fenolfttalein Tidak berwarna -Merah 8,0 – 9,6

Aplikasi Asam Basa Dalam Kehidupan

Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam asam yang paling penting dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat dan asam klorida. Asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan kental menyerupai oli. Umumnya asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pengilangan minyak, pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna, dan untuk pembuatan asam lainnya. Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen. Namun, sangat  disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran di danau-danau dan aliran sungai.


Asam nitrat (HNO3) banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk. Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia. Asam klorida (HCl) adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCl  dan ion-ionnya yang terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia.


Dalam keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca (OH)2 yang umumnya disebut soda kaustik suatu basa yang berupa  tepung kristal putih yang mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat,  sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup. Amoniak digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam nitrat.


Demikianlah pembahasan mengenai Asam, Basa dan Garam – Pengertian, Teori, Ciri, Sifat, Identifikasi dan Indikator semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.


Baca Juga :

  1. Protein Adalah – Pengertian, Fungsi, Struktur, Manfaat, Jenis Dan Contohnya
  2. Asam Asetat – Pengertian, Rumus, Reaksi, Bahaya, Sifat Dan Penggunaannya
  3. Asam Sulfat – Pengertian, Sifat, Rumus, Bahaya dan Proses
  4. Sifat Fisika Dan Kimia
  5. Bakteri Gram Positif dan Negatif