Contoh Paragraf

Contoh Paragraf – Pengertian, Syarat, Teknik, Struktur & Jenis – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Paragraf yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, syarat, teknik, struktur, jenis dan contoh, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.

Pengertian Paragraf

Baca Cepat  tampilkan 

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Paragraf Generalisasi

Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

Syarat-Syarat Paragraf

Berikut ini terdapat beberapa syarat-syarat paragraf, terdiri atas:

  1. Kesatuan

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru.Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

  1. Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran (paralelisme).

  1. Kelengkapan

Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

  1. Panjang Paragraf

Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.

Memperhitungkar, 4 hal :

  • Penyusunan kalimat topik,
  • Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
  • Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
  • Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
  1. Pola Sususnan Paragraf

Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah.antara lain :

  • pola runtunan waktu,
  • pola uraian sebab akibat,
  • pola perbandingan dan pertentangan,
  • pola analogi,
  • pola daftar, dan
  • pola lain.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Paragraf Analogi

Teknik Pengembangan Paragraf

Ada tiga teknik pengembangan paragraf :

  1. Secara alami

Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.

  1. Klimaks dan Antiklimaks

Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.

  1. Umum Khusus dan Khusus Umum

Dalam bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf deduktif.Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf induktif.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Paragraf Sebab Akibat” Pengertian & ( Ciri – Jenis – Contoh)

Struktur Paragraf

Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.  Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :

  • Posisi Paragraf

Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.

  • Batasan Paragraf

Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :

  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
  2. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
  • Kegunaan Paragraf

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:

  1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
  2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
  3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
  4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
  5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup.
  • Unsur-Unsur Paragraf

Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :

  1. transisi,
  2. kalimat topik,
  3. kalimat pengem-bang, dan
  4. kalimat penegas.

Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua  unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.

  • Struktur Paragraf

Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :

  1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
  2. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
  3. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
  4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
  5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
  6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
  7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Diksi

Jenis-Jenis Paragraf

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis paragraf, terdiri atas:

1. Berdasarkan Posisi Kalimat Topiknya

Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagisebuah paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat topik.

Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).

Contoh Paragraf Deduktif :

“Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit.”

Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan.

Contohnya Paragraf Induktif:

“Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao.

  • Paragraf Deduktif-Induktif

Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.

Contoh Paragraf Deduktif-Induktif :

“Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat.”

  • Paragraf Penuh Kalimat Topik

Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

Contoh Paragraf Penuh Kalimat Topik:

“Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.”

2. Berdasarkan Sifat Isinya

Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga.

Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam, yaitu:

  1. Paragraf Persuasif

Adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama majalah dan Koran. Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, dan eksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel.

Contoh : “Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah-sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing-masing untuk membuang sampah pada tempatnya.

  1. Paragraf Argumentasi

Adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti alasan yang mendukung.

Contoh : “Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK periode 2008-009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009-2010.”

  1. Paragraf Naratif

Adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.

Contoh : “ Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang lebih berpengalaman dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”

Contoh : pergilah aril kepasar menggunakan sepeda buntutnya sesampai dipasar dia membeli kebutuhan sehari-hari bersama ayahnya yang sakit-sakitan setelah barang itu dibeli dia menuju rumahnya yang berupa gubuk di pinggir jalan.

Contoh : suatu pagi elsa mencari kayu bakar di hutan ia tidak sendirian ia ditemani ibunya.

  1. Paragraf Deskritif

Adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.

Contoh : “Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci”.

Contoh : aku tidak lagi berada dikamarku tetapi disuatu ruangan bersama-sama sekelompok orang yang sama sekali belum pernah kulihat sebelumnya, bau asap tembakau memnuhi ruangan itu tetapi tak seorangpun keliihatan peduli dan semua tampak duduk tenang.

Contoh : siang itu aku duduk santai disofa empuk didalam apotik milikku yang baru saja dibuka apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di farmasi dulu aku bias mendirikan apotik dikota kelahiranku.

  1. Paragraf Eksposisi

Adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.

Contoh :“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah. Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw”.

Contoh : kebijakan fiscal yaitu kebijakan pemerintahan dalam bidang pengeluaran dan pendapatannya dengan tujuan untuk menciptakan kesempatan kerja yang tinggi tanpa inflansi pengeluaran-pengeluaran yang tidak begitu penting atau bersifat konsuntif harus ditekan sehingga akan menghambat atau meperkecil jumlah uang beredar dalam masyarakat.

Contoh : uang karatal dan uang giral merupakan alat tukar atau alat jual beli yang digunakan manusia pada zaman modern karena pada saat kita tidak mungkin lagi melakukan system barter seperti jaman dahulu uang terdiri dari 2 jenis yaitu uang kartal dan uang giral.

Contoh : pekerjaan akuntan pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok yaitu akuntansi dan auditi.

3. Berdasarkan Fungsi dan Karangannya

Terdiri atas:

  • Paragraf Pembuka

Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:

  1. menghantar pokok pembicaraan
  2. menarik minat pembaca
  3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.

Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:

  • Kutipan, peribahasa, anekdot
  • Pentingnya pokok pembicaraan
  • Pendapat atau pernyataan seseorang
  • Uraian tentang pengalaman pribadi
  • Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
  • Sebuah pertanyaan.
  • Paragraf Pengembang

Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:

  1. Mengemukakan inti persoalan
  2. Memberikan ilustrasi
  3. Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
  4. Meringkas paragraf sebelumnya
  5. Mempersiapkan dasar bagi simpulan.
  • Paragraf Penutup

Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut:

  1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
  2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
  3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dapat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya.

Daftar Pustaka:

  1. Bahasa dan Sastra Indonesia

Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Paragraf – Pengertian, Syarat, Teknik, Struktur & Jenis semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂