Galaksi Adalah – Pengertian, Bimasakti, Andromeda Dan Macamnya– DosenPendidikan.Com – Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat dengan gaya garavitasi yang terdiri atas bintang ( dengan segala bentuk manifestasinjya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam ), gas dan debu medium antar bintang dan materi gelap ( komponen yang penting namun belum begitu dapat dimengerti ). Galaksi merupakan berasal dari kata dari bahasa Yunani ( galaxias ) yang berarti ( seperti susu ) yang merujuk pada galaksi Bima Sakti dalam bahasa Inggris ( Milky Way ) yang artinya jalan susu.
Galaksi yang ada berkisar dari galaksi katai dengan hanya 10 juta Bintang, hingga galaksi raksasa dengan 100 triliun Bintang yang semuanya mengorbit pada pusat massa galaksi masing-masing. Matahari merupakan salah satu bintang dalam galaksi Bima Sakti, tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari.
Pengertian Galaksi
Galaksi berasal dari bahasa yunani yaitu galaxias yang berarti susu. Kata galaxias saat itu cenderung mengacu dengan galaksi kita yaitu Galaksi Bima Sakti. Galaksi adalah suatu sistem bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana anggotanya saling mempengaruhi secara gravitasional. Matahari kita (bersama sama 9 buah planet yang mengitarinya) adalah anggota dari sebuah galaksi yang kita beri nama Galaksi Bima Sakti.
Galaksi Bima Sakti
Galaksi Bima Sakti termasuk tipe galaksi spiral dan berbentuk seperti cakram. Untuk membayangkan bagaimana kira-kira bentuk galaksi kita, kita dapat membayangkan dua buah telur mata sapi yang bagian bawahnya disatukan. Berdasarkan perhitungan terakhir, galaksi kita diperkirakan bergaris tengah sekitar 100.000 tahun cahaya. Istilah tahun cahaya ini menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Dengan kecepatan 300.000 km/s, dalam waktu satu tahun cahaya akan menempuh jarak sekitar 9,5 juta juta kilometer.
Jadi satu tahun cahaya adalah 9,5 juta juta km. Ini berarti garis tengah galaksi kita sekitar 100.000 x 9,5 juta juta km, atau 950 ribu juta juta km (950 diikuti oleh 15 buah nol di belakangnya). Untuk memudahkan perhitungan, maka digunakan satuan jarak adalah tahun cahaya. Dengan satuan ini, tebal bagian pusat galaksi kita sekitar 10.000 tahun cahaya.
Macam-Macam Galaksi
Galaksi Bimasakti
Galaksi Bimasakti merupakan galaksi yang ditemukan pada 18 juli 1783. Galaksi ini merupakan galaksi besar yang ditempati oleh manusia saat ini, dimana bumi terdapat didalamnya. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang lebih dengan garis tengah sekitar 130 ribu tahun cahaya.
Dimana 1 tahun cahaya merupakan 9500 milyar kilometer. Dengan perhitungan ini menandakan bahwa Galaksi Bimasakti merupakan galaksi yang sangat besar. Dengan matahari sebagai pusat dari planet yang mengelilingi dengan sistem dan pengaruh gravitasinya Galaksi Bimasakti atau biasa disebut Milky Way (nama internasional) merupakan salah satu galaksi yang kaya akan berbagai benda angkasa didalamnya dan bergerak dengan sangat teratur.
Galaksi Magellan
Galaksi Magellan sering disebut sebagai nama Awan Magellan. Dimana awan ini terbagi menjadi dua jenis yaitu Awan Magellan Kecil serta besar. Awan ini sesungguhnya adalah dwarf galaksi yang mengorbit pada galaksi Bimasakti. Ukuran mereka adalah 14 ribu tahun cahaya serta 7 ribu tahun cahaya. Jarak antara Awan Magellan besar dan juga kecil adalah 160 ribu.
Beberapa ilmuwan sering melakukan kajian terhadap Galaksi Magellan, termasuk tanggal 18 April 2012, para astronom dan ilmuwan mengatakan jika matahari tidak ditemukan adanya materi gelap. Namun mereka menduga bahwa dari bentuk dan kandungan unsur di galaksi Magellan, di galaksi ini cukup banyak ditemukan materi gelap.
Galaksi Ursa Mayor
Jenis-Jenis Galaksi selanjutnya adalah galaksi Ursa Mayor. Galaksi Ursa Mayor memiliki nama unik, dimana galaksi ini memiliki jarak hingga 10 juta tahun cahaya dan galaksi ini biasanya sering dikenal dengan nama galaksi beruang besar. Ursa Mayor sering dikenal oleh nusantara karena terlihat sebagai tujuh bintang terang yang berguna bagi kapal dan juga perahu sebagai patokan saat berlayar di malam hari. Jumlah bintang pada galaksi Ursa Mayor ada 6. Galaksi Ursa Mayor bisa dilihat di langit kutub utara.
Baca Juga : Konsep Geografi
Galaksi Black Eye
Galaksi Black Eye merupakan salah satu galaksi yang cukup populer, sama halnya dengan galaksi Bimasakti dan lainnya. Galaksi ini ditemukan oleh astronom Prancis yang bernama Charles Messier. Ia menemukan ada yang aneh dalam galaksi ini, yaitu memiliki cincin kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut tersebut mengelilingi intinya yang cukup terang. Messier melihat galaksi ini seperti sebuah mata sehingga disebut Black Eye.
Galaksi ini merupakan bentuk galaksi spiral dengan lengannya seperti belalai yang menjulur dari inti yang cukup terang. Jarak galaksi Black Eye dari Bimasakti sekitar 17 juta tahun cahaya diambil garis lurus. Galaksi ini memang memiliki jalur debu penyerap gelap yang spektakuler di depan inti cerah galaksi, sehingga menimbulkan julukan.
Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda merupakan galaksi yang populer selain Bimasakti. Galaksi Andromeda merupakan galaksi besar dengan diameter hampir 200 ribu tahun cahaya, yang berarti memiliki diameter dua kali lipat dibandingkan Galaksi Bimasakti. Andromeda sendiri memiliki massa 300 hingga 400 biliun kali masa matahari.
Struktur Galaksi Andromeda cukup mirip dengan Galaksi Bimasakti yakni berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2.5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit yakni di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober dan juga November. Dengan mata telanjang, galaksi ini memang terlihat seperti kabut namun teropong yang dapat menampakan bintang Andromeda bisa terlihat. Ukuran Andromeda bisa terlihat seperti bulan dan memiliki ukuran lebih dari 7 kali diameter sudut bulan. Galaksi ini berisi 1 triliun bintang dan sangatlah jauh.
Galaksi Pusaran Air
Galaksi Pusaran Air atau biasa disebut messier 51a. Galaksi Pusaran Air merupakan satu galaksi yang paling mudah ditemukan oleh para astronom amatir dan dua galaksi tersebut bahkan bisa anda lihat menggunakan binokular. Galaksi Pusaran memang menjadi target populer para astronom profesional agar bisa dipelajari struktur dan juga memahami lengan spiral yang dihasilkan oleh galaksi atau tata surya ini.
Awalnya Galaksi ini memang tidak diakui oleh banyak astronom, namun Edwin Hubble berhasil menemukan variabel Cepheid yang bisa membuktikan bahwa benda disekitarnya merupakan galaksi terpisah dan juga adanya Galasi Pusaran Air yang beridir sendiri. Munculnya radio astronomi juga bisa membantu dengan tegas bahwa adanya Galaksi Pusaran Air dan galaksi pendamping disekitarnya.
Galaksi Roda Biru
Jenis-Jenis Galaksi selanjutnya adalah galaksi roda biru. Galaksi Roda Biru memang memiliki nama yang sama dengan bentuk dan warna galaksinya. Galaksi Roda Biru memang tidak terlalu populer, biasa disebut Blue Pin Wheel, galaksi ini memiliki jarak 2 tahun cahaya dengan Galaksi Bimasakti. Galaksi Roda Biru merupakan galaksi kecil yang dekat dengan bumi, sehingga bintang anggota galaksi ini memang mudah dilihat dengan menggunakan binokuler dan teropong khusus untuk bintang.
Baca Juga : Batuan Sedimen Adalah
Galaksi Sombrero
Galaksi Sombrero merupakan galaksi yang cukup membingungkan. Dinamakan Sombrero karena galaksi ini berbentuk topi Sombrero milik orang-orang latin. Galaksi ini memiliki bentuk yang spiral, dan juga galaksi yang ada di bagian rasi bintang Virgo. Galaksi ini memang tampak seperti Sombrero namun bukan dalam arti sebenarnya, tetapi jika dilihat dari bumi saja. Para AStronom menggunakan Spitzer Space Telescope NASA untuk menangkap gambar infra merah galaksi yang memiliki struktur aneh dan struktur tak biasa.
Sombrero merupakan galaksi yang cukup rumit dan lebih rumit dibanding dugaan yang dibuat para ilmuan. Satu satunya cara memahami galaksi ini adalah memikirkan dua galaksi di sisi yang berlawanan. Begitulah pendapat yang diberikan oleh Dimitri Gadotti sebagai astronom ESO di Chile.
Struktur galaksi ini memang unik, dengan jarak 28 juta tahun cahaya dari bumi ini. Galaksi ini memiliki jari-jari sekitar 60.000 tahun cahaya. Pada tahun 1990-an, tim penelitian yang dipimpin oleh John Kormendy menunjukan adanya lubang hitang galaksi Sombrero yang menjadi supermasif. Lubang hitam ini bisa menelan ratusan bintang dan merupakan salah satu dalam daftar deretan lubang hitam besar yang telah ditemukan manusia. Susunan galaksi ini terdiri dari awan debu, gas hidrogen yang dingin dan debu antariksa. Ada jua materi gelap serta gas lain yang telah mendingin di cincin galaksinya.
Galaksi Dolar Perak
Galaksi Dolar Perak atau biasa disebut sebagai Galaxy Silver Coin merupakan galaksi yang berbentuk spiral dengan letak 13 juta tahun cahaya. Galaksi ini terdapat di konstelasi Sculptor yakni Galaksi Starburst yang berarti bahwa saat ini mengalami periode intens pembentukan bintang.
Galaksi Silver Coin ditemukan oleh Caroline Herschel di tahun 1783, sekitar setengah abad kemudian John Herschel mengamati menggunakan logam cermin reflektor 18 inch di Cape of Good Hope. Ada dua teknik yang digunakan untuk mengukur jarak ke Galaksi Sculptor dalam sepuluh tahun terakhir. Dengan jarak yang cukup jauh menjadikan galaksi ini tidak terlalu terlihat dari Bumi.
Galaksi Centaurus
Jenis-Jenis Galaksi yang terakhir adalah galaksi centaurus. Galaksi Centaurus merupakan galaksi yang biasa dikenal sebagai nama NGC. Galaksi lenticular ini memiliki jarak sekitar 11 juta tahun cahaya. Ini adalah salah satu radio galaksi yang berada dekat dengan Bumi, sehingga inti galaksi aktif telah banyak dipelajari oleh astronom dan peneliti profesional. Galaksi ini bisa disebut sebagai galaksi terang kelima di langit sehingga target yang ideal astronomi amatir. Meski begitu, galaksi ini hanya terlihat dari lintang utara serta belahan bumi bagian selatan.
Baca Juga : Dampak Negatif Penggundulan Hutan Secara Liar (ilegal loging)
Ciri-Ciri Galaksi
Beberapa pendapat mengatakan bahwa galaksi merupakan gabungan dari konstelasi-konstelasi bintang. Konstelasi adalah kumpulan atau gabungan dari sejumlah tata surya, dimana sebagai contoh bahwa tata surya kita berada di dalam galaksi Bima Sakti. Galaksi-galaksi itu ada yang besar dan ada yang kecil, setiap galaksi mengandung rata-rata satu milyar bintang lebih dan barang kali mengandung planet yang jumlahnya jauh lebih banyak lagi.
Adapun ciri-ciri galaksi diperkirakan sebagai berikut :
- Galaksi itu mempunyai cahaya sendiri, jadi bukan cahaya pantulan.
- Galaksi-galaksi lainnya terlihat di luar jalur galaksi Bima Sakti, jauhnya jutaan tahun cahaya.
- Galaksi-galaksi itu mempunyai bentuk-bentuk tertentu.
- Jarak antar galaksi jutaan tahun cahaya.
Komponen System Tata Bintang
Dari pengetahuan gambar galaksi luar dapat segera dilihat bahwa sebuah galaksi mempunyai komponen pusat yang terang dan piringan yang lemah cahaya tapi berdimensi lebih luas dibanding dengan pusatnya. Namun juga sering ditemui bentuk galaksi yang berbentuk tidak beraturan. Orientasi galaksi yang acak juga memberi kesempatan manusia bisa memperoleh gambar bentuk galaksi dilihat dari berbagai sisi. Secara singkat komponen system tata bintang dapat dibagi atas :
- Pusat atau inti Galaksi ( Bulge )
Pusat galaksi diselubungi kawasan Bulge. Bulge terdiri dari bintang raksasa atau bintang berevolusi lanjut terdistribusi hingga 3 kpc dari pusat galaksi. Bulge terbagi menjadi Bulge dalam (< 1 kpc) dan Bulge luar (1 kpc < R < 3 kpc). Bulge dalam dihuni dengan bintang raksasa merah pemancar radiasi infra merah kuat, kemungkinan berasal dari bintang yang bermassa lebih besar. Distribusi bintang pemancar IR kuat menunjukkan bintang distribusi dalam kawasan Bulge sekitar 1,3 kpc – 1,5 kpc dari pusat galaksi. Bulge luar terdiri dari bintang pemancar IR yang relative lemah. Didaerah batas antara Disk Bulge terdapat kawasan expanding-arm 3 kpc dari pusat galaksi.
- Piringan Galaksi (Galactic Disk)
Secara global materi yang terdistribusi dalam Disk atas terdiri dari bintang, debu dan gas. Melalui distribusi bintang komponen bintang penghuni Disk dibagi menjadi komponen Disk Dalam dan komponen Disk Luar. Lengan spiral galaksi merupakan pola yang berada dalam piringan galaksi, bagian dari Disk Dalam. Sekarang dikemukakan adanya komponen Spheroidal, merupakan komponen Disk Luar. Gugus bintang bola juga merupakan komponen Disk Luar.
- Halo Galaksi
Komponen Halo berada sekitar 50.000-100.000 tahun cahaya dari Pusat Galaksi (atau sekitar 15 kpc). Keberadaan Halo Galaksi tidak bisa dikenali dengan mata telanjang. Foto inframerah tidak menampakkan tanda-tanda adanya pengelompokan bintang inframerah di sekitar kawasan Halo atau Korona Galaksi. Komponen Halo dibagi menjadi komponen terang dan kelompok gelap.
- Korona Galaksi
Stabilitas kurva Galaksi mengindikasikan adanya korona galaksi. Komponen korona galaksi mungkin berupa bintang yang terlalu lemah cahayanya sehingga tidak terdeteksi dengan teleskop optic maupun teleskop inframerah. Komponen korona galaksi tersebut juga tidak terdeteksi dengan teleskop radio. Oleh karena itu timbul spekulasi bahwa penghuni korona galaksi kemungkinan adalah partikel erlementer berupa neutrino.
- Lengan Spiral Galaksi
Sekarang telah diketahui banyak piringan Galaksi (bidang galaksi terletak di dalamnya) yang mempunyai struktur lengan spiral. Secara alamiah piringan galaksi Bima Sakti juga diyakini mempunyai struktur lengan spiral.
Pembentukan Galaksi
Untuk memperoleh persepektif lebih baik tentang galaksi-galaksi, terutama tentang terjadinya atau galaksi yang paling awal lahir, perlu kembali kita memperhatikan era dentuman besar yang mengambarkan asal-usul alam semesta. Pada mulanya memang terdapat kesulitan dalam mempelajari periode awal, tetapi beberapa tahun terakhir setelah dipelajari sebagian besar masalahnya, para ahli mulai mengembangkan hipotesis-hipotesis dasar pemikiran bahwa :
- Semua galaksi berumur hampir sama, setidak-tidaknya sedikit lebih kurang dari umur alam semesta sendiri. Maka diperkirakan terbentuk dan berkembang dari materi yang dihasilkan dari peristiwa dentuman besar yang mengawali terbentuknya alam semesta.
- Dari kenyataan hasil pengamatan bahwa galaksi-galaksi yang terbentuk, mengarahkan kita pada dugaan (asumsi) dimana telah terjadi kondisi atau sifat inhomogenitas di dalam ledakan itu atau setidak-tidaknya sifat inhomogenitas itu berkembang segera setelah dentuman besar berlangsung.
Baca Juga : Pengertian Dan Klasifikasi Palung, Teluk Serta Danau Akibat Peristiwa Alam
-
Pendapat Kelompok Chaostic
Pendapat ini dikemukakan oleh kelompok sarjana kosmologi modern yakin bahwa karena ledakan itu seluruhnya porak-poranda, hancur berantakan (chaos). Tetapi secara perlahan-lahan menurut selama waktu periode yang lama sampai menjadi satu alam yang homogeny seperti keadaan sekarang.
Dasar teori kelompok sarjana kosmologi adalah karena dapat mengungkap problema-problema terperici terhadap peristiwa kekacauan turbelensi tertentu. Menurut teori ini distribusi materi ini akan menghasilkan tipe alam yang kita saksikan sekarang. Disamping keunggulan pada teori ini terdapat rintangan-rintangan di dalamnya mengenai :
- Diperlukan mekanisme yang menerangkan proses yang perlahan-lahan menenangkan kekacuan ini.
- Sebaliknya mekanisme ini memerlukan sejumlah energi, yang seharusnya kita masih dapat menvaksinkan atau menemukan sebagian energi ini di angkasa (langit) sekarang. Untuk itu sampai sebegitu jauh kita belum mendeteksi adanya sinyal energi itu.
-
Pendapat Kelompok Quiescent
Pendapat ini dikemukakan oleh sekelompok sarjana kosmologi yang percaya bahwa alam sebenarnya mempunyai suatu jumlah kecil kondisi yang inhomogenis yang lambat laun berkembang membentuk galaksi-galaksi dalam suasana tidak bergerak atau diam (quiescent).
Dasar teori kelompok ini adalah kita harus dan terpaksa menyebut fluktuasi (fluctuate = berubah-ubah) tentu yang sampai kinipun tidak berhasil dan tidak dapat menemukannya. Para sarjana kosmologi umumnya menanamkan flultuasi ini sebagai ketidakstabilan gravitasional.
Kita hanya berspekulasi apa yang menyebabkan hal itu terjadi, tetapi sejumlah dugaan ilmiah menyebutkan diantaranya bahwa :
- Black hole mini primordial telah tercipta pada periode ini dan hal itu berperan menimbulkan fluktuasi-fluktuasi gravitasional hebat.
- Black hole merupakan benih-benih di mana glaksi-galaksi terbentuk disekitarnya.
- Para ahli astronomi berpendapat bahwa quasar-quasar berada pada pusat-pusat galaksi yang kelihatan bercahaya terang.
- Hipotesis yang paling baik tentang sifat alami quasar itu menunjukkan bahwa energi massif quasar dapat dihasilkan oleh black hole.
- Dari dugaan-dugaan itu sangat memungkinkan bahwa teori-teori itu mempunyai dasar pegangan yang kuat.
-
Penjelasan tentang Galaksi dalam Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)
Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al-Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan terus-menerus pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.
Sebuah alam peristiwa mengembangnya semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus “mengembang” Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang.
Karena galaksi merupakan kumpulan dar berbagai bintang, maka untuk fungsi dari galaksi kami berpedoman pada firman Allah SWT Surat Al-Fushshilat:12. “ Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandangnya (TQS Al Hijr:16)”
Bentuk dan Klasifikasi Galaksi
Hubble Sequence adalah sebuah skema klasifikasi morfologi galaksi yang diciptakan oleh Edwin Hubble pada tahun 1926. Dalam bahasa sehari-hari sering disebut sebagai Diagram garpu tala Hubble karena bentuknya yang mirip garpu tala.
Skema Hubble membagi galaksi reguler menjadi 3 kelas yang luas, yaitu elliptical, lenticular dan spiral – berdasarkan tampilan visual mereka. Kelas keempat berisi galaksi dengan tampilan yang tidak teratur (irregular). Sampai hari ini, urutan Hubble adalah sistem yang paling umum digunakan untuk mengklasifikasikan galaksi, baik dalam penelitian astronomi profesional dan dalam astronomi amatir.
Dari enam ratus galaksi yang dioelajari Hubble, persentasenya adalah elips (17%), spiral normal (50%), spiral berbatang (30%), dan tak beraturan (3%). Namun, bukan berarti galaksi spiral yang paling banyak mengisi ruang langit. Galaksi epils kerdil sangata redup sehingga sulit diamati. Jadi bisa saja galaksi elips sebenarnya lebih banyak dari angka yang disebutkan tadi.
Baca Juga : Pengertian, Macam – Macam Dan Proses Terjadinya Siklus Hidrologi
Galaksi Spiral
Di sebelah kanan dari diagram urutan Hubble, ada dua cabang yang meliputi galaksi spiral. Sebuah galaksi spiral terdiri dari cakram pipih, dengan bintang-bintang membentuk struktur spiral, dan terkonsentrasi pada pusat bintang yang dikenal sebagai tonjolan (bulge). Sekitar setengah dari semua spiral juga diamati memiliki struktur batang (bar), membentang dari tonjolan pusat, ke ujung dimana lengan spiral dimulai.
Dalam diagram garpu tala, spiral biasa menempati cabang atas dan ditandai dengan huruf S, sedangkan cabang yang lebih rendah berisi spiral berbatang, dengan simbol SB. Kedua jenis spiral lebih lanjut dibagi sesuai dengan penampilan rinci struktur spiral mereka. Keanggotaan dari salah satu subdivisi ditunjukkan dengan menambahkan huruf huruf kecil dengan jenis morfologi, sebagai berikut:
- Sa (SBa) – lengan spiral rapat, halus; besar, tonjolan pusat cerah
- Messier 81 atau M81 dikenal juga dengan NGC 3031 atau Galaksi Bode merupakan galaksi spiral yang berjarak sekitar 12 miliar tahun cahaya dari bumi, yang berada pada rasi bintang Ursa Mayor. Karena jaraknya yang relatif dekat dengan Bumi, ukurannya yang besar, serta inti galaksi aktif (yang memiliki lubang hitam supermasif dengan massa 70 juta M☉), Messier 81 telah dipelajari secara ekstensif oleh para astronom profesional, serta menjadi target yang populer bagi astronom amatir.

- Messier 95 (dikenal juga sebagai M95 atau NGC 3351) ialah galaksi spiral barr sekitar 38 juta tahun cahaya di konstelasi Leo. Ditemukan oleh Pierre Méchain di tahun 1781, dikatalog oleh Charles Messier empat hari kemudian. Pada 6 Maret 2012, sebuah supernova ditemukan di M95.

- Sb (SBb) – lengan spiral kurang rapat dari Sa (SBa); tonjolan agak redup
Galaksi Pusaran (juga disebut Messier 51a, M51a, atau NGC 5194) adalah interaksi galaksi spiral desain utama dengan inti galaksi aktif Seyfert 2 di rasi bintang Canes Venatici. Baru-baru ini diperkirakan berjarak 23 ± 4 juta tahun cahaya dari Bima Sakti, tetapi metode yang berbeda menghasilkan jarak antara 15 dan 35 juta tahun cahaya. Galaksi Pusaran adalah salah satu galaksi paling terkenal di langit.
Galaksi Pusaran dan tetangganya (NGC 5195) yang mudah diamati oleh para astronom amatir, dan dua galaksi tersebut bahkan dapat dilihat dengan binokular. Galaksi Pusaran jugac merupakan target populer bagi para astronom profesional, yang mempelajarinya untuk lebih memahami struktur galaksi (terutama struktur yang terkait dengan lengan spiral) dan interaksi galaksi.

Galaksi spiral NGC 1365 benar-benar merupakan semesta pulau agung dengan bentangan-nya yang sekitar 200,000 tahun cahaya. Terletak hampir 60 juta tahun cahaya ke arah konstelasi kimiawi Fornax, NGC 1365 adalah anggota dominan dari kluster galaksi Fornax yang sudah terkaji dengan baik. Gambar berwarna tajam tersebut menunjukkan intensitas bintang yang sedang membentuk wilayah di ujung bar dan di sepanjang lengan spiral, serta detail dari jalur debu yang melintasi inti terang galaksi.
Baca Juga : Kulit Bumi (Litosfer) – Pengertian, Teori, Struktur dan Manfaat
Pada pusatnya, terletak lubang hitam supermasif. Para astronom berpikir bahwa bar menonjol NGC 1365 memegang peranan penting atas evolusi galaksi, menarik gas dan debu menjadi bintang pembentuk pusaran dan pada akhirnya memberi bahan makanan ke pusat lubang hitam. Ditemukan pada tanggal 27 Oktober, posisi dari supernova terang ditunjukkan di NGC 1365. Dikategorikan sebagai SN2012fr, supernova tipe Ia adalah ledakan dari sebuah bintang putih kerdil.
- Sc (SBc) – lengan spiral lebih longgar, jelas terlihat individu-individu gugus bintang dan nebula; lebih kecil, tonjolan redup
- NGC 2997 adalah galaksi spiral baik selatan dilihat dari jarak sekitar 45 juta tahun cahaya. Hal ini di Antlia dan cenderung pada sekitar 45 derajat ke baris kami saling berhadapan, mengungkapkan struktur internal dan memberikan galaksi penampilan oval. Melihat wajah-on, NGC 2997 akan terlihat agak seperti Messier 83.
Seperti kebanyakan spiral, galaksi memiliki dua lengan spiral yang menonjol, yang tampaknya berasal di inti kuning, yang dibumbui dengan gumpalan merah terang hidrogen terionisasi yang mirip dengan daerah pembentukan bintang di Bima Sakti kita sendiri. Di dalam awan gas yang dihasilkan bintang-bintang biru panas yang menghasilkan sebagian besar lampu di lengan galaksi. Sebuah populasi yang jauh lebih tua dari bintang kekuningan terkonsentrasi di sekitar nukleus. Sebuah gambar yang lebih mendalam menunjukkan bahwa galaksi jauh lebih besar dari yang terlihat di atas.
- NGC 1073 adalah galaksi spiral dilarang di konstelasi Cetus. Ini mungkin memiliki inti H II.
Hubble awalnya menggambarkan tiga kelas galaksi spiral. Kemudian diperluas oleh de Vaucouleurs dengan memasukkan kelas keempat:
- Sd (SBd)
Lengan spiral sangat longgar, lengan fragmentaris, sebagian besar luminositas adalah di lengan dan bukan di tonjolan. Meskipun kelas Sd adalah bagian dari sistem Vaucouleurs de klasifikasi, namun sering dimasukkan dalam Hubble Sequence. Jenis-jenis spiral dasar dapat diperluas untuk memungkinkan perbedaan yang lebih jelas dari penampilan.
Misalnya, galaksi spiral yang penampilannya adalah ditengah-tengah antara dua kelas di atas sering diidentifikasi dengan menambahkan dua huruf kecil dengan jenis galaksi utama (contoh Sbc untuk menyatakan sebuah galaksi yang penamplannya antara Sb dan Sc).
Bimassakti kita umumnya digolongkan sebagai SBb, yang artinya galaksi kita adalah jenis galaksi spiral berbatang (barredspirral) dengan lengan yang terdefinisikan dengan baik. Namun, klasifikasi ini agak tidak pasti karena kita hanya dapat menyimpulkan bagaimana galaksi kita akan terlihat jika diamati dari luar.
Galaksi Bimasakti memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bimasakti terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole).
Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d.
Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9.5×1017 km = 950.000.000.000.000.000 ) diperkirakan rata rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9.5×1015 km = 95.000.000.000.000.000 ) Bima Sakti diestimasikan mempunyai setidaknya 200 miliar bintang dan mungkin hingga 400 miliar bintang. Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan.
Melebihi bagian cakram bintang, terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1.1×1017 km = 110.000.000.000.000.000 ) sebesar dua belas kali nilai yang diterima sebelumnya.
Contoh yang lain dari galaksi spiral adalah :
- Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah sebuah galaksi spiral berjarak kira-kira 780 kiloparsec (2.5 juta tahun cahaya; 2.4 x 1019 km) dari bumi. Galaksi ini merupakan salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral.
Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang-bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diameter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.
- Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin). Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.
- Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel)
Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum, kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya.
Galaksi Eliptikal (E)
Di sebelah kiri adalah kelompok elliptical. Galaksi elips memiliki distribusi cahaya halus tanpa fitur dan berbentuk elips dalam gambar fotografi. Mereka dilambangkan dengan huruf E, diikuti oleh sebuah integer n yang mewakili derajat eliptisitas mereka di langit. Dengan konvensi, n adalah sepuluh kali eliptisitas galaksi, dibulatkan ke bilangan bulat terdekat, di mana eliptisitas didefinisikan sebagai
untuk elips dengan a adalah panjang sumbu semi-mayor dan b adalah panjang sumbu semi-minornya. Eliptisitas ini meningkat dari kiri ke kanan pada diagram Hubble, dengan galaksi yang bentuknya mendekati lingkaran (E0) terletak di bagian paling kiri dari diagram.. Observasional, galaksi elips yang paling rata memiliki elliptisitas e = 0,7 (dilambangkan E7).
- Messier 87 (juga dikenal sebagai M87, Virgo A dan NGC 4486) adalah galaksi elips raksasa yang ditemukan oleh Charles Messier pada tahun 1781, teletak pada jarak 16,4 juta parsec (53,5 juta tahun cahaya) dari Bumi. Pada pusatnya terdapat lubang hitam supermasif, yang membentuk komponen utama inti galaksi aktif. Objek ini adalah sumber yang kuat dari radiasi multi-gelombang, terutama gelombang radio. Sebuah jet tersusun dari plasma terpancar dari inti ke arah luar dengan panjang hingga 1500 parsec (5000 tahun cahaya).
2) Messier 49 (juga dikenal sebagai M 49 atau NGC 4472) adalah sebuah galaksi elips terletak sekitar 49 juta tahun cahaya di konstelasi Virgo. Galaksi ini ditemukan oleh astronom Perancis Charles Messier pada tanggal 19 Februari 1771. Messier 49 diposisikan 4,1° barat-barat daya dari bintang Epsilon Virginis. Sebagai sebuah galaksi elips, Messier 49 memiliki bentuk fisik dari sebuah galaksi radio, tetapi hanya memiliki emisi radio dari galaksi normal. Dari emisi radio yang terdeteksi, wilayah inti memancarkan sekitar 1053 erg energi.
Inti galaksi ini memancarkan sinar-X, menunjukkan kemungkinan adanya lubang hitam supermasif dengan massa diperkirakan 5.65 × 108 massa matahari, atau 565 juta kali massa Matahari. Emisi X-ray menunjukkan struktur di utara Messier 49 yang menyerupai kejutan busur. Untuk sebelah barat daya dari inti, garis bercahaya galaksi dapat ditelusuri ke jarak 260 kpc. Supernova yang hanya diamati di dalam galaksi ini adalah SN 1969Q, ditemukan pada bulan Juni 1969.

- Messier 59 (juga dikenal sebagai M59 atau NGC 4621) adalah sebuah galaksi elips di rasi bintang Virgo.
Galaksi-Galaksi Lentikular
Di pusat dari garpu tala Hubble, di mana dua cabang galaksi spiral berawal, terletak sebuah kelas galaksi menengah yang dikenal sebagai lenticular dan diberi simbol S0. Galaksi-galaksi kelas ini terdiri dari tonjolan pusat yang terang, sama seperti dengan galaksi-galaksi elips, dikelilingi oleh struktur seperti disk yang memanjang.
Tidak seperti galaksi spiral, disk dari galaksi lenticular tidak memiliki struktur spiral dan tidak aktif membentuk bintang-bintang dalam jumlah yang signifikan. Komponen dari tonjolan biasanya menjadi sumber cahaya yang dominan cahaya di sebuah galaksi lenticular.

Dilihat dari muka, galaksi lenticular sulit dibedakan dari galaksi elliptic tipe E0, membuat klasifikasi galaksi ini tidak pasti. Bila dilihat dari tepi, jalur debu baru bisa terlihat dalam penyerapan terhadap cahaya bintang di disk.

Gambar ini menunjukkan bahwa galaksi lenticular dapat menyimpan cukup banyak debu di disk mereka. Galaksi lentikular bisa mengandung sedikit gas atau tidak ada gas sama sekali, dan dengan demikian mereka dianggap kekurangan materi antar bintang.
Baca Juga : Pengertian Ekstrusi Dan Intrusi Magma Dalam Bidang Ilmu Geografi
Pada saat publikasi awal skema klasifikasi galaksi Hubble, keberadaan galaksi lenticular ini adalah murni hipotetis. Hubble percaya bahwa galaksi tipe ini diperlukan sebagai tahap peralihan antara elips yang sangat pipih dan spiral. Pengamatan-pengamatan yang dilakukan kemudian (oleh Hubble, dan astronomer lainnya) menunjukkan bahwa keyakinan Hubble benar dan kelas S0 dimasukkan dalam eksposisi definitif dari Hubble Sequence oleh Allan Sandage. Lenticular dan galaksi spiral, bila digabungkan, sering disebut sebagai galaksi-galaksi disk.
Galaksi tak-beraturan
Galaksi tak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus, tidak seperti dua tipe galaksi yang lainnya. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri dari bintang-bintang tua (populasi II) dan muda (populasi I). Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bima Sakti, yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bima Sakti. Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung materi antar bintang yang terdiri dari gas dan debu-debu.
Menentukan Jarak Antar Galaksi
Cara para ahli astronomi memudahkan pemahaman kita mengenai jarak antar planet, antar bintang bahkan antar galaksi dengan cara membuat model yang merepresentasikan jarak antara bumi dengan matahari menggunakan satuan astronomi, dimana 1 satuan astronomi adalah panjang setengah sumbu panjang dari lintasan orbit Bumi mengedari Matahari. Jarak berdasarkan hasil perhitungan modern yang menggunakan astronomi radio dan hitung orbit, nilai eksaknya adalah 1 AU = 149.597.870.691 km, akurat hingga 30 meter.
Untuk mengukur jarak yang sangat besar, digunakan satuan tahun cahaya. Cahaya bergerak 299.792.458 meter per detik atau aproksimasinya 300.000 km per detik maka 1 detik cahaya (light second) setara dengan jarak 300.000 km. Ada pula satuan yang lain yang digunakan para astronom dalam mengukur jarak, yakni parsec. Parsec adalah kependekan dari “ parallax of one arcsecond ”. 1 parsec kurang lebih sama dengan 3.26 tahun cahaya.
Trigonometri atau ilmu ukur segitiga merupakan salah satu cabang matematika yang paling mansyur dan telah berumur ribuan tahun. Trigonometri memilki peran yang sangat penting dalam mengungkapkan misteri alam semesta, jauh sebelum datangnya peralatan canggih dan penjelajahan angkasa dewasa ini. Dengan konsep yang sederhana seorang astronomi dapat memperkirakan diameter Mars, Jupiter, atau Matahari, bahkan benda – benda angkasa lainnya. Dengan trigonometri, astronomi juga dapat memperkirakan jarak antara bumi dengan bulan, bumi dengan matahari, atau jarak bumi dengan galaksi andromeda.
Metode penentuan jarak bintang dan objek luar angkasa lainnya yang paling sederhana adalah metode paralaks trigonometri. Akibat perputaran Bumi mengitari Matahari, maka bintang-bintang yang dekat tampak bergeser letaknya terhadap latar belakang bintang-bintang yang jauh. Dengan mengukur sudut pergeseran itu (disebut sudut paralaks), dan karena kita tahu jarak Bumi ke Matahari, maka jarak bintang dapat ditentukan.
Pada abad ke-19 dilakukan pengukuran jarak bintang dengan cara Paralaks Trigonometri. Untuk memahami cara ini, lihatlah gambar berikut ini.
Akibat pergerakan Bumi mengelilingi Matahari, bintang terlihat seolah-olah bergerak dalam lintasan elips yg disebut elips paralaktik. Sudut yg dibentuk antara Bumi-bintang-Matahari (p) disebut paralaks bintang. Makin jauh jarak bintang dengan Bumi maka makin kecil pula paralaksnya. Dengan mengetahui besar paralaks bintang tersebut, kita dapat menentukan jarak bintang dari hubungan:
tan p = R/d
R adalah jarak Bumi – Matahari, dan d adalah jarak Matahari – bintang. Karena sudut theta sangat kecil persamaan di atas dpt ditulis menjadi
Ø= R/d
pada persamaan di atas p dlm radian. Sebagian besar sudut p yg diperoleh dari pengamatan dlm satuan detik busur (lambang detik busur = {”}) (1 derajat = 3600″, 1 radian = 206265″). Oleh krn itu bila p dalam detik busur, maka
p = 206265 (R/d)
Bila kita definisikan jarak dalam satuan astronomi (SA) (1 SA = 150 juta km), maka
p = 206265/d
Dalam astronomi, satuan jarak untuk bintang biasanya digunakan satuan parsec (pc) yg didefinisi sebagai jarak bintang yg paralaksnya satu detik busur. Dengan begini, kita dapatkan
1 pc = 206265 SA = 3,086 x 10^18 cm = 3,26 tahun cahaya
p = 1/d –> p dlm detik busur, dan d dlm parsec.
Dari pengamatan diperoleh bintang yg memiliki paralaks terbesar adalah bintang Proxima Centauri yaitu sebesar 0″,76. Dengan menggunakan persamaan di atas maka jarak bintang ini dari Matahari (yg berarti jarak bintang dgn Bumi) adalah 1,3 pc = 4,01 x 10^13 km = 4,2 tahun cahaya (yang berarti cahaya yg dipancarkan oleh bintang ini membutuhkan waktu 4,2 tahun untuk sampai ke Bumi).
Bila kita kecilkan jarak Bumi – Matahari (150 juta km) menjadi 1 meter, maka jarak Mthr – Proxima Centauri menjadi 260 km. Karena sebab inilah bintang hanya terlihat sebagai titik cahaya walau menggunakan teleskop terbesar di observatorium Bosscha. Sebenarnya ada beberapa cara lain untuk mengukur jarak bintang, seperti paralaks fotometri yg menggunakan kuat cahaya sebenarnya dari bintang. Kemudian cara paralaks trigonometri ini hanya bisa digunakan untuk bintang hingga jarak 200 pc saja. Untuk bintang-bintang yg lebih jauh, jaraknya dapat ditentukan dengan mengukur kecepatan bintang tersebut.
Daftar Pustaka :
Anonim.2015. Galaksi Andromeda (http://id.wikipedia.org/wiki/Galaksi_Andromeda) diakses pada tanggal 4 Mei 2015
Anonim.2015.Bima Sakti (http://id.wikipedia.org/wiki/Bima_Sakti) diakses pada tanggal 4 Mei 2015
Kurniawan.2015.Klasifikasi Galaksi menurut Hubble (http://versesofuniverse.blogspot.com/2012/04/klasifikasi-galaksi-menurut-hubble.html) diakses pada tanggal 4 Mei 2015
Anonim.2015. Messier 81 (http://id.wikipedia.org/wiki/Messier_81
http://id.wikipedia.org/wiki/NGC_2997) diakses pada tanggal 4 Mei 2015
Khairiyah,Ummu.2014. Arsitektur Jagad Raya (https://www.academia.edu/8171759/ARSITEKTUR_JAGAT_RAYA) diakses pada tanggal 5 Mei 2015
Susanto, Rahmat Eko.2013. Trigonometri dalam Memperkirakan Jarak Antara Benda – Benda Luar Angkasa. http://pakgururesto.blogspot.com/2013/02/trigonometri-dalam-memperkirakan-jarak.html. diakses pada tanggal 5 Mei 2015.
Demikianlah pembahasan mengenai Galaksi Adalah – Pengertian, Bimasakti, Andromeda Dan Macamnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂