Definisi Gelombang Air Laut
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang.
Pada dasarnya permukaan air dilautan tidaklah rata, hal ini disebabkan adanya gelombang yang ditandai dengan ayunan air yang bergerak tanpa henti. Walaupun cuaca dalam kondisi tenang tetapi hal ini sudah cukup untuk bisa menimbulkan riak gelombang. Sebaliknya dalam keadaan dimana terjadi badai yang besar bisa menimbulkan suatu gelombang besar yang bisa mengakibatkan kerusakan hebat terhadap apa yang dilewatinya.
Proses Terjadinya Gelombang
Proses terjadinya gelombang di laut diakibatkan oleh gerakan angin belum sepenuhnya dapat dimengerti, atau dapat dijelaskan secara terperinci. Tetapi menurut perkiraan, gelombang terjadi karena hembusan angin secara teratur, terus-menerus, di atas permukaan air laut. Hembusan angin yang demikian akan membentuk riak permukaan, yang bergerak kira-kira searah dengan hembusan angin.
Baca Juga : Panel Listrik adalah
Tipe Gelombang
-
Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave).
-
Gelombang perusak pantai (Destructive wave).
Pembangkit Utama Gelombang
Pembangkit utama gelombang dilautan ialah angin yang bertiup diatasnya, untuk gelombang yang dihasilkan cenderung bervariasi, misalnya dilihat dari tingginya, periode dan didaerah mana gelombang itu dibentuk. Gelombang yang demikian biasa dikenal dengan sebutan Sea. Gelombang diketahui kebanyakan mengalir pada jarak yang luas, gelombang tersebut bergerak makin jauh dari tempat asalnya dan tidak lagi dipengaruhi langsung oleh angin. Untuk bentuk gelombang ini sendiri biasanya lebih teratur dan dikenal dengan sebutan Swell.
Pengaruh Angin Terhadap Sifat Gelombang
Sifat-sifat gelombang dipengaruhi oleh tiga bentuk angin yaitu :
Kecepatan Angin
Semakin kencang angin yang bertiup, maka akan semakin besar pula gelombang yang terbentuk, gelombang yang terbentuk dengan cara yang seperti ini memiliki puncak yang begitu kurang curam bila dibandingkan dengan yang dibangkitkan oleh angin yang berkecepatan lebih lemah.
Lamanya Angin Bertiup
Tinggi, kecepatan dan panjang gelombang cenderung akan meningkat sejalan dengan meningkatnya waktu pada ketika angin pembangkit gelombang sudah mulai untuk bergerak bertiup.
Jarak Tanpa Rintangan Dimana Angin Sedang Bertiup ( Fetch )
Fetch gelombang yang terbentuk pada sebuah danau didaratan akan berbeda dengan fetch gelombang yang terbentuk disebuah lautan yang bebas. Gelombang yang terbentuk didanau dimana fetchnya lebih kecil, biasanya memiliki panjang gelombang hanya beberapa sentimeter saja. Sedangkan untuk sebuah lautan bebas yang dimana fetchnya kemungkinan lebih besar, karena memiliki panjang gelombang hingga beberapa ratus meter.
Baca Juga : Gelombang Radio adalah
Gelombang Di Perairan Yang Dangkal
Untuk bentuk gelombang itu sendiri akan berubah dan akhirnya pecah begitu hingga ke pantai. Hal yang demikian disebabkan oleh pengaruh gesekan dari dasar laut yang dangkal terhadap gerakan melingkar dari pertikel-pertikel yang terletak di bagian paling bawah gelombang.
Suatu gelombang yang telah dipengaruhi akan bergerak ke depan dan tinggi gelombang tersebut menjadi naik hingga mencapai kira-kira 80% dari kedalaman perairan. Kemudian bentuk ini menjadi tidak setabil dan akhirnya pecah yang sering disertai dengan gerakan maju yang berkekuatan sangat besar.
Terbentuknya Tsunami
Tsunami ialah berasal dari kata dalam bahasa Jepang yang artinya gelombang laut dengan panjang gelombang yang sangat besarm disebabkan baik oleh gangguan seismik atau oleh pergerakan massa sedimen dasar laut akibat gravitasi yang tidak stabil. Walaupun sering disebut sebagai gelombang pasanga surut Tsunami tidak disebabkan oleh pengaruh pasang.
Tsunami ini biasanya memiliki panjang gelombang kira-kira ratusan kilometer, meskipun Tsunami menjalar dilautan terbuka dengan memiliki kecepatan yang tinggi, tinggi gelombangnya kecil, biasanya sekitar 1 meter dan seringnya tidak terdeteksi. Tsunami ini menjalar sebagai gelombang perairan dangkal, yakni kecepatannya selalu ditentukan oleh kedalaman laut yang dilewatinya. Jadi dalam mencapai perairan yang lebih dangkal, kecepatannya berkurang, tetapi energi yang dihasilkan dalam gelombang tersebut tetap sama.
Kerusakan yang sangat besar bisa ditimbulkan oleh Tsunami, hal ini tidak diketahui oleh orang-orang yang berada diatas kapal yang berlabuh dilepas pantai untuk menyadari Tsunami yang sedang lewat dibawah mereka, tapi untuk menyaksikan garis pantai terdekat yang ditumbuk oleh gelombang besar ini hanya dibutuhkan waktu beberapa detik saja.
Baca Juga : Transpor Aktif
Tsunami ini biasanya sering muncul di Lautan Pasifik, sebab daerah tersebut sering sekalai mengalami aktivitas seismik deteksi gempa bumi yang akurat bisa memberikan peringatan saat Tsunami menuju pantai dengan jarak tertentu dari pusat gempa. Disekitar Lautan Pasifik, stasiun-stasiun system pengendalian telah lama didirikan, seperti di Honolulu sebagai pusat administratif dan geografik. Tsunami juga sering disangka sebagai gelombang air pasang karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih menyerupai air pasang yang tinggi dari pada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai secara alami oleh tiupan angin.
Tapi sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan terjadinya pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli oseanografis sering menggunakan istilah gelombang laut seismik ( seismic sea wave ) untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat. Tsunami terjadi karena adanya gangguan impulsif terhadap air laut akibat terjadinya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba ini terjadi karena tiga sebab yaitu :
-
Gempa Bumi
-
Letusan Gunung Api
-
Dan longsoran ( land slide ) yang terjadi didasar laut.
Dari ketiga penyebab Tsunami diatas gempa bumi yang merupakan penyebab utam. Untuk besar kecilnya gelombang tsunami sangat ditentukan oleh karakteristik gempa bumi yang menyebabkannya. Bagian terbesar sumber gangguan implusif yang menimbulkan tsunamu dahsyat ialah gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Meskipun erupsi vulkanik juga bisa menimbulkan tsunami dahsyat, misalnya letusan gunung krakatau pada tahun 1883.
Gempa bumi di dasar laut ini menimbulkan gangguan air laut, yang disebabkan berubahnya profil dasar laut. Profil dasar laut ini umumnya disebabkan adanya gempa bumi tektonik yang dapat menyebabkan gerakan tanah tegak lurus dengan permukaan air laut atau permukaan bumi. Bila gerakan tanah horizontal dengan permukaan alut, maka tidak akan terjadi tsunami,
Baca Juga : Siklus Karbon
jika gempa terjadi didasar laut meskipun gerakan tanah akibat gempa ini horizontal tetapi karena energi gempa besar maka bisa meruntuhkan tebing-tebing dilaut, yang dengan sendirinya gerakan dari runtuhan ini ialah tegak lurus dengan permukaan laut. Sehingga walaupun tidak terjadi gempa bumi tetapi karena keadaan tebing/bukit laut sudah labil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudah dapat menimbulkan tanah longsor dan ujungnya terjadi tsunami. Hal ini pernah terjadi di Larantuka pada tahun 1976 dan di daerah padang pada tahun 1980.
Berikut ini gempa-gempa yang mungkin bisa menimbulkan tsunami ialah :
-
Gempa bumi yang terjadi di dasar laut
-
Memiliki kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km
-
Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 skala richter
-
Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun, gaya-gaya semacam ini biasanya dapat terjadi pada zona bukaan dan zona sesar.
Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 6-9 skala richter, dengan tinggi gelombang tsunami maksimum yang mencapai pantai antara 5-24 meter dan jangkauan gelombang kedaratan antara 50 hingga 200 meter dari garis pantai.
Gelombang Pembentuk Panatai
Yang termasuk gelombang pembentuk pantai, bercirikan mempunyai ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material pantai). Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit) ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir kembali ke laut.
Baca Juga : Rumus Daya Listrik
Gelombang Perusak Pantai
Gelombang perusak pantai biasanya mempunyai ketinggian dan kecepatan rambat yang besar (sangat tinggi). Air yang kembali berputar mempunyai lebih sedikit waktu untuk meresap ke dalam pasir. Ketika gelombang datang kembali menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai menuju ke tengah laut atau ke tempat lain.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gelombang
-
Angin (gelombang angin)
-
Gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut)
-
Gempa (vulkanik atau tektonik)
-
Di dasar laut (gelombang tsunami)
-
Gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.
-
Geometri laut (topografi atau profil laut dan bentuk pantai)
Jenis-Jenis Gelombang Air
-
Gelombang Laut Akibat Angin
-
Gelombang Laut Akibat Pasang Surut
-
Gelombang Laut Akibat Tsunami
Gelombang Laut Akibat Angin
Gelombang yang disebabkan oleh angin dapat menimbulkan energi untuk membentuk pantai, menimbulkan arus dan transpor sedimen dalam arah tegak lurus dan sepanjang pantai, serta menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai. Gelombang merupakan factor utama di dalam penentuan tata letak (layout) pelabuhan, alur pelayaran, perencanaan bangunan pantai, dan sebagainya.
Baca Juga : Ultrasonik Adalah
Gelombang Laut Akibat Pasang Surut
Pasang surut merupakan faktor yang penting karena menimbulkan arus yang cukup kuat terutama di daerah yang sempit, misalkan di teluk, estuary, dan muara sungai. Selain itu elevasi muka air pasang dan air surut juga sangat penting untuk merencanakan bangunan – bangunan pantai.
Sebagai contoh elevasi puncak bangunan pantai ditentukan oleh elevasi muka air pasang untuk mengurangi limpasan air, sementara kedalaman alur pelayaran dan perairan pelabuhan ditentukan oleh muka air surut. Gelombang besar yang datang ke pantai pada saat air pasang bisa menyebabkan kerusakan pantai sampai jauh ke daratan.
Demikianlah pembahasan mengenai Gelombang Air Laut – Pengertian, proses, Jenis, Gambar, Faktor semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂