Pengertian Hormon
Kata hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti “menimbulkan atau membangkitkan”. Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa tugas (chemical messenger), disekresikan oleh sejenis jaringan, dalam jumlah yang sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju target jaringan dibagian lain dari tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi yang khusus.
Endokrinologi, suatu cabang ilmu biomedis yang mempelajari hormon dan aktivitasnya, merupakan salah satu bidang biokimia yang sangat menarik karena beberapa pemahaman baru berasal dari bidang ini. Lagipula, karena perubahan dalam kerja hormon dapat menmbulkan penyakit, maka endokrinologi juga merupakan suatu cabang ilmu kimia yang gunanya dapat dilihat secara langsung.
Struktur Hormon dan Sifat-Sifat Hormon
-
Stuktur dasar hormon secara kimiawi
Hormon terrdiri atas berbagai macam senyawa yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu:
-
Steroid, yaitu testoteron dan progesteron.
-
Derivat asam amino, yaitu epinefrin dan tiroksin.
-
Peptida-protein, yaitu insulin, glukagon, parathormon, oksitosin, vasopresin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus dan lain-lainnya.
Baca Juga : Sel Darah Merah – Pengertian, Proses Struktur Dan Fungsinya
Contoh Struktur Hormon
- Hormon progesteron dan hormon testosterone
Testoteron
- Hormon epinefrin
- Hormon oksitosin dan hormone vasopresin
Vasopresin
- Beberapa Sifat Umum Hormon
Baca Juga : Bioma Adalah
- Beberapa hormon polipeptida dibuat sebagai prekursor yang tidak aktif.
Beberapa hormon polipeptida, termasuk insulin dan glukagon, disintesis oleh sel-sel endrokrin induknya sebagai prekursor yang tidak aktif, yang disebut prohormon. Prekursor yang tidak aktif tersebut mengandung rantai polipeptida yang lebih panjang daripada hormon aktifnya sendiri. Prohormon disimpan dalam bentuk tidak aktif didalam sel endokrin, sering kali di dalam granula-granula sekresi, siap untuk diubah dengan cepat menjadi bentuk-bentuk aktifnya oleh perubahan enzimatik ketika sel tersebut menerima isyarat yang tepat.
- Hormon-hormon berfungsi dalam konsentrasi yang sangat kecil dan sebagian besar berumur pendek.
Hormon-hormon berada dalam darah pada konsentrasi istirahat yang sangat rendah, berkisar dalam satuan mikromolar (10-6 M) sampai dengan pikomolar (10-12 M), yang dapat dibandingkan dengan konsentrasi normal glukosa pada kisaran milimolar, kira-kira 4×10-3 M.
Karena alasan inilah, hormon-hormon sangat sukar untuk diisolasi, diidentifikasikan dan diukur secara akurat. Hormon didalam darah berumur pendek, kadang-kadang hanya dalam kisaran menit. Sekali kehadirannya tidak diperlukan lagi, dengan cepat hormon dijadikan tidak aktif oleh aktivitas enzim.
- Beberapa hormon bereaksi segera, lainnya bereaksi secara lambat.
Beberapa hormon menghasilkan respon fisiologis dan biokimiawi dengan cepat. Beberapa menit setelah adrenalin disekresikan ke dalam aliran darah, hati menanggapi dengan mengeluarkan glukosa ke dalam darah. Sebaliknya, hormon-hormon tiroid atau estrogen menghasilkan respon maksimal didalam jaringan target setelah berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Perbedaan-perbadaan waktu respon tersebut berkaitan dengan perbedaan dalam mekanisme aksinya.
- Hormon berikatan dengan reseptor spesifik pada atau di dalam sel target.
Tahap pertama dalam kerja hormon adalah pengikatan dengan suatu molekul atauu kumpulan molekul yang khas, yang disebut hormon reseptor, yang berlokasi pada permukaan sel atau di dalam sitosol sel target. Reseptor untuk hormon-hormon peptida dan amina yang larut di dalam air yang tidak segera menembus membran sel, terletak pada permukaan luar sel target. Reseptor hormon steroid yang larut di dalam lipida yang segera melewati plasma membran sel targetnya, adalah protein khas yang terletak dalam sitosol sel.
Baca Juga : Jaringan Kolenkim
- Hormon mungkin memiliki “pembantu pesan kedua” intraselular.
Sesaat reseptor hormon pada atau di dalam sel target ditempati oleh molekul hormon, reseptor itu menjalani suatu perubahan yang khas yang membentuk atau membebaskan molekul pembawa pesan intraseluler, disebut “pembawa pesan kedua” (second messenger).
Pembawa pesan ini merupakan isyarat dari reseptor hormon ke beberrapa sistem enzim atau molekul didalam sel yang membawa perintah-perintah yang berasal dari hormon. Pembawa pesan intraseluler dapat mengatur reaksi enzim yang khas atau menyababkan gen atau serangkaian gen yang tidak aktif menjadi terekspresi.
Mekanisme Kerja Hormon
Earl Sutherland memulai penelitiannya tentang mekanisme kerja enzim pada tahun 1950. Mula-mula ia bertujuan untuk mengetahui bagaimana epinefrin dan glukagon bekerja pada reaksi pemecahan glikogen dan pembentukan glukosa oleh hati. Yang diamati pertama kali ialah bahwa reaksi pemecahan glikogen menjadi glukosa dipercepat oleh hormon-hormon tersebut.
Epinefrin dan glukagon dapat bekerja pada reaksi tersebut. Pada penelitian lebih lanjut Sutherland menemukan bahwa adanya epinefrin dan glukagon pada reaksi pemecahan glikogen telah menimbulkan terbentuknya suatu zat yang tahan panas sebagai zat antara. Dari analisis kimia ternyata zat tersebut ialah AMP siklik, atau adenosin 3’, 5’ monofosfat.
Selanjutnya diketahui bahwa AMP siklik ini terbentuk dari ATP oleh enzim adenil siklase. AMP siklik dapat dihidrolisis oleh enzim fosfodiesterase menjadi AMP. Reaksi ini bersifat sangat eksergonik dan bila tidak ada fosfodiesterase , AMP siklik merupakan senyawa yang sangat stabil.
Hasil penelitian Sutherland lebih lanjut dapat menjelaskan konsep tentang mekanisme kerja hormon. Hal-hal penting pada konsep tersebut adalah:
-
Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma.
-
Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma dapat merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran plasma.
-
Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah AMP siklik dalam sel.
-
AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau beberapa proses.
Dari konsep tersebut dapat digambarkan mekanisme kerja hormon serta peranan AMP siklik sebagai berikut.
Baca Juga : Metode Ilmiah Biologi
Adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam menyebabkan kelenjar endokrin memproduksi dan mengeluarkan hormon ke dalam plasma darah. Setelah sampai pada sel yang menjadi tujuan, hormon bergabung dengan reseptor dan meningkatkan aktivitas adenil siklase yang terdapat pada membran.
Aktivitas adenil siklase yang meningkat ini menyebabkan peningkatan pembentukan AMP siklik yang terdapat dalam plasma sel yang dapat mengubah proses di dalam sel tersebut, misalnya aktivitas enzim, permeabilitas membran dan sebagainya. Keseluruhan proses yang berubah ini dapat terwujud dalam tindakan sebagai jawaban fisiologik atau usaha yang dilakukan oleh manusia.
Proses yang bersifat hormonal ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama pembentukan hormon sampai tiba pada dinding sel atau plasma, sedangkan tahap kedua ialah peningkatan jumlah AMP siklik hingga terjadinya pertumbuhan atas proses dalam sel. ( Poedjiadi, anna.2009:)
Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi benar dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah kegiatan protein selular, termasuk dalam antaranya adalah perangsangan / penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persediaan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause).
Di banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi kemudian pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Baca Juga : Sistem Saraf Pada Manusia
Pada hewan, hormon yang paling dikenal merupakan hormon yang diproduksi dengan kelenjar endokrin vertebrata. Namun demikian, hormon dihasilkan dengan hampir semua sistem body organ dan jenis jaringan di dalam tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke haluan darah, walaupun ada jua jenis hormon – yang disebut ektohormon (ectohormone) — yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, tetapi melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Di dalam prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.
Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim best?ndsdel regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobingas posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada periode tumbuhan yang sel-selnya tena aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap pengembangan pesat (buah yang selagi dalam proses pemasakan).
Copy hormon dari satu periode ke bagian lain diaplikasikan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau copy antarsel. Tumbuhan tidak mempunyai kelenjar tertentu yang menerima hormon.
Fungsi umum hormon adalah sebagai berikut :
-
Berimbas dalam metabolisme glukosa, healthy proteins dan lemak pada semua tubuh.
-
Mengendalikan tekanan darah.
-
Merangsang dalam pembentukan sel darah merah.
-
Mengendalikan di perkembangan ciri seksual lalu sistem reproduksi.
-
Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon akibat korteks adrenal.
-
Merangsang pembentukan dan pelepasan dari kelenjar tiroid.
-
Mempertahankan homeostasis (keseimbangan keadaan tubuh dengan kawasan sekitarnya).
Baca Juga : Hewan Adalah
-
Fungsi hormon anabolic steroid
Jenis kelamin laki-laki, hormon testosteron diproduksi akibat testis dan bertanggung jawab untuk karakteristik pria seolah-olah suara yang dalam, rambut wajah selama masa pubertas.
Estradiol adalah hormon seks wanita dan bertanggung jawab untuk pengembangan karakteristik seksual sekunder pada wanita. Perkara ini juga berpartisipasi pada mengontrol siklus menstruasi. Progesteron bertanggung jawab untuk menyiapkan rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Situasi ini juga memainkan peran penting sebagai agen pengendalian kelahiran.
- Fungsi Hormon Kelenjar adrenal
Nutrient Kortikoid yang dibuat yang sel-sel yang berbeda untuk korteks adrenal. Hormon indonesia berkaitan dengan keseimbangan surroundings garam dalam tubuh. Situasi ini juga mengatur kadar NaCl darah dan mengakibatkan ekskresi kalium dalam urin.
Glukokortikoid yang dibuat akibat korteks adrenal, hormon sekarang memodifikasi reaksi metabolisme terpilih dan memiliki serta efek anti-inflamasi.
- Fungsi Hormon Asam Amino
Hormon tiroid tiroksin dan tri-iodothyroxine, mereka mempengaruhi metabolisme publik tubuh. Hormon tiroid yang dikenal sebagai setter kecepatan sistem endokrin.
- Fungsi Hormon Peptida
Hormon peptida seperti insulin mengambil bagian dalam metabolisme karbohidrat. Hal ini menambahkan penetrasi dari membran sel untuk memfasilitasi masuknya glukosa. Oleh karena itu penurunan konsentrasi glukosa dalam darah. Insulin sering disebut sebagai faktor hipoglikemik. Kekurangan insulin menyebabkan diabetes mellitus.
Baca Juga : Adaptasi Makhluk Hidup
Deimkian penjelasan artikel terkait diatas tentang Hormon Adalah – Pengertian, Fungsi, Testosteron, Endorfin semoga bermanfaat bagi pembaca setia kami.