Untuk Indonesia kaya akan sumber daya alam dan hutannya. Hutan yang berada di indonesia juga beragam dengan ciri masing-masing. Yang salah satu jenis hutan yang kali akan diulas yakni hutan lumut. Hutan Lumut/padang lumut/tundra merupakan tumbuhan alami yang terdapat di puncak suatu pegunungan yang tinggi dengan memiliki suhu yang begitu rendah yang selalu akan tertutup oleh kabut.
Pengertian Hutan Lumut
Hutan lumut adalah komunitas pegunungan tropic yang memiliki struktur yang berbeda dengan taiga. Hutan lumut terdapat di daerah yang memiliki ketinggian 2.500 m, pohon-pohonnya kerdil dan juga ditumbuhi dengan lumut dan lumut kerak.
Ciri-Ciri Hutan Lumut
Ada beberapa ciri dari hutan yang diantaranya yaitu:
- Akibat letaknya terlalu tinggi dari permukaan air laut, udara sangat lembab dan suhu sangat rendah.
- Banyaj pohon-pohon penuh lumut.
- Terdapat di puncak Papua, Sumatera dan Sulawesi.
- Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/mudahnya gurun es.
- Permafrost (tanah bagian bawah yang membeku secara permanen).
- Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang.
- Musim dingin yang panjang karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
- Suhu yang sangat dingin.
- Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang sama, yang disebut tundra alpine.
- Sangat sedikit curah hujan tahunan, Air tidak dapat menembus permafrost di bawahnya.
- Air hujan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang pendek.
- Tundra menutupi semua zona di daerah Arktik.
- Daerah artik di bumi mencapai 20 % permukaan tanah Bumi.
- Keanekaragaman biotik Rendah, sederhana struktur vegetasi, pendek musim pertumbuhan dan reproduksinya
- Energi dan nutrisi dalam bentuk bahan organik mati.
- Nitrogen diciptakan oleh fiksasi biologis, dan fosfor yang dibuat oleh curah hujan.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Tumbuhan Lumut – Ciri, Metagenesis, Struktur dan Klasifikasi
Aspek Abiotik dan Biotik Hutan Lumut (Tundra)
Komponen-komponen pembentuknya adalah:
- Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu :
- Suhu
Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.Suhu di daerah tundra sangat dingin.
- Air
Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di tundra beradaptasi terhadap ketersediaan air di daerah dingin.
- Garam
Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
- Cahaya matahari
Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis, dikarenakan di derah tundra cahaya mataharinya sedikit maka vegetasi yang tumbuh di daerah ini hanya tundra berupa lumut kerak,lumut,rumput teki,tetumbuhan terna,dan semak-semak pendek.
- Tanah dan batu
Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
- Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim di daerah tundra terdiri atas iklim es abadi dan iklim tundra.
- Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme).
Jenis-Jenis Hutan Lumut (Tundra)
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis hutan lumut (tundra), terdiri atas:
- Arktik Tundra
Tundra Arktik terletak antara kutub utara dan hutan jenis konifera atau wilayah Taiga. Hal ini ditandai dengan suhu yang sangat dingin dan tanah yang tetap beku sepanjang tahun.
- Alpine Tundra
Alpine tundra terjadi di daerah-daerah dingin di ketinggian puncak gunung yang sangat tinggi.Fenomena ini kondisi iklimnya sama dengan di kutub.Oleh karena itu, hanya lumut kerak yang dapat berkembang. Misalnya di pegunungan Andes Amerika Selatan,Pegunungan Himalaya, Alpina, Rocky Mountain, Gunung Akoncagua dan Jayawijaya (Papua). Alpine tundra dapat ditemukan di ketinggian tinggi di manapun di dunia, bahkan di daerah tropis. Walaupun tanahnya tidak membeku sepanjang tahun seperti di daerah tundra kutub.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Bioma Adalah
Flora dan Fauna Di Hutan Lumut (Tundra)
Terdiri atas:
1. Fauna Hutan Lumut
Menurut Wallwork (1974) jenis-jenis fauna yang terdapat di bioma tundra :
- Mamalia karnivora: rubah arktik, serigala, dan beruang kutub.
- Herbivora mamalia: kelinci dan tupai Arktik,
- Hewan pengerat: kelinci salju.
- Burung gagak, burung elang, burung-burung, burung salju, dan berbagai jenis burung camar.
- Serangga: nyamuk, lalat, ngengat, belalang, blackflies dan arktik menggagap lebah.
- Ikan: flatfish, salmon, dan ikan trout
Binatang disesuaikan untuk menangani panjang, musim dingin dan untuk berkembang biak dan membesarkan anak dengan cepat di musim panas. Binatang seperti mamalia dan burung juga memiliki insulasi tambahan dari lemak. Banyak hewan hibernasi selama musim dingin karena makanan tidak melimpah. Alternatif lain adalah dengan bermigrasi ke selatan di musim dingin, seperti burung lakukan. Reptil dan amfibi hanya sedikit atau tidak ada karena suhu yang sangat dingin. Karena konstan imigrasi dan emigrasi, penduduk terus berosilasi.
Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya itik, angsa, burung elang dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya Muskox.Selain beberapa jenis di atas, di utara bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang lain misalnya penguin, walrus.Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).
Karakter yang bisa digunakan sebagai penanda tundra pada burung yang ada di tundra, punya deskripsi pada kulitnya berwarna putih dan hitam. Warna putih untuk menahan panas dari tubuh ketika musim dingin dan hitam untuk meneruskan panas ketika musim panas. Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat (Syamsuri.2004).
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Menghilangnya Keanekaragaman Hayati
2. Flora Hutan Lumut
Jenis-jenis vegetasi/flora yang dapat hidup di bioma tundra contoh :
- Lumut kerak, lumut Sphagnum, rumput dan tumbuhan pendek lainnya yang biasanya hanya berumur 4 bulan. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji.
- Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas dan gundukan gambut (hillock tundra).
- Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
- Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut,teki-tekian,ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.
- Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut, dan alga.
Tundra meskipun di daerah tropis , caranya mudah kita cari tempat / pegunungan yang sangat tinggi pada semua garis lintang. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut, rerumputan, dan pohon dari bangsa conifer, kemudian diakhiri dengan hamparan lichenes yang tertutup padang es yang disebut tundra (contohnya ke Pegunungan Jaya Wijaya).
Fungsi dan Manfaat Hutan Lumut (Tundra)
Menurut Ummi (2007) Fungsi dan kegunaan tundra antara lain:
- Interaksi Antar komponen biotik
Hubungan antara ekosistem yang terjadi antarpopulasi dan komunitas dalam suatu ekosistem. Dalam terjadinya interaksi antarkomponen biotik akan terjadi suatu kompetisi dan menghasilkan suatu simbiosis. Di daerah tundra simbiosis pada dasarnya dibedakan menjadi tiga antara lain ;
- Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme merupakan hubungan yang saling menguntungkan antar organism yang saling berinteraksi. Dilihat dari sifatnya simbiosis mutualisme dibedakan menjadi :
- Mutualisme Fakultatif yaitu hubungan yang saling menguntungkan antar organisme tetapi bebrapa spesies organisme dapat hidup tanpa adanya partner mutualismenya.
- Mutualisme Obligatif yaitu hubungan yang saling menguntungkan antar organisme tetapi saling mempengaruhi dan saling membutuhkan satu dengan lainnya. Contoh adalah bakteri yang hidup dalam sistem pencernaan hewan herbivora. Hewan herbivora tidak dapat mencerna selulose sehingga dibutuhkan bakteri simbiotik atau protozoa didalam sistem pencernaannya.
- Simbiosis Komensalisme
Komensalisme merupakan simbiosis antar organisme atau mahluk hidup dimana salah satu organisme diuntungkan oleh organisme lain dan organisme lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh Ikan –ikan kecil yang mengekor pada ikan hiu atau ikan besar yang memakan plankton atau sisa makanan ikan besar tersebut sekaligus melindungi dirinya dari predatornya.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Biotik Dan Abiotik
- Simbiosis Parasitime
yaitu suatu simbiosis yang merugikan organisme lain. Dengan kata lain parasitisme merupakan interaksi yang terjadi antar organisme, dimana yang satu merasa diuntungkan dan yang organisme lainnya merasa dirugikan.Contoh nya kelinci salju dimakan oleh serigala.
- Alelopati
yaitu salah satu organisme yang bermutualisme dapat menghambat pertumbuhan organisme lain. Contoh komensalisme antar fungi dan bakteri dimana beberapa fungi dapat melepaskan racun atau toksin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
- Kompetisi
merupakan persaingan yang terjadi antar organisme dalam memperoleh sumber daya yang terbatas, seperti makanan, pasangan, daerah atau wilayah kekuasaan dan lain sebagainya. Kompetisi dibedakan menjadi dua macam, yaitu ;
a) Kompetisi intraspesifik
yaitu kompetisi yang terjadi antar spesies yang sama. Contoh, persaingan antar tumbuhan dalam memperoleh nitrogen.
b) Kompetisi interspesifik
merupakan kompetisi yang terjadi antar individu yang berbeda spesies. Contoh persaingan antara serigala dan beruang dalam memperoleh kelinci salju (Syafei, 1990).
- Interaksi Antarkomponen biotik dengan kompenen abiotik
Interaksi antara kompenen biotik dengan kompenen abiotik terjadi karena setiap organisme sangat dipengaruhi oleh komponen abiotiknya seperti pada organisme yang hidup darat berbeda dengan organisme yang hidup di air atau perairan. Hal tersebut dikarenakan setiap organisme membutuhkan lingkungan yang sesuai.
Kemampuan hidup organisme pada kondisi lingkungan tertentu disebut rentang toleransi dan setiap mahluk hidup memiliki batasan toleransi sendiri. Batas toleransi merupakan batas maksimum atau batas minimum organisme untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan baik secara fisik atau kimianya (Syafei, 1990).
Daftar Pustaka:
- Barbour , G.M., J.K. Burk and W.D. Pitts. 1992.Terrestrial Plant Ecology. New
- York: TheBenyamin/CummingsPublishing Company.
- Greig-Smith, P. 1983. Quantitative Plant Ecology, Studies in Ecology. Volume 9.
- Oxford:Blackwell Scientific Publications.
- Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. ITB: Bandung.
- Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi. Erlangga, Jakarta.
- Ummi, Zuh Rafal. 2007. Tundra dan Manfaatnya. Wai Batu Gajah Kota Ambon
- PropinsiMaluku. Jurnal Agroforestri. 3(1):44—47.
- Wallwork, J. A. 1974. Ecology of Soil Animals. London: Mc Graw Hill.
Demikianlah pembahasan mengenai Hutan Lumut – Pengertian, Ciri, Fungsi, Manfaat, Aspek, Jenis, Flora dan Fauna semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂