Ideologi Kapitalisme – Pengertian, Sejarah, Contoh, Ciri & Tokoh – DosenPendidikan.Com – Dalam hal ini salah satu ideologi yang ada akibat perkembangan ideologi kapitalisme yaitu ideologi sosialisme, selain pengertian dan ciri dari kapitaslisme yang akan dibahas kali tidak lupa kami memberikan kelebihan dan kekurangan sistem ini.
Definisi Kapitalisme
Kapitalisme secara etimologis berasal dari Bahasa Latin, caput, yang artinya kepala, kehidupan, dan kesejahteraan. Makna modal dalam capital kemudian diinterpretasikan sebagai titik kesejahteraan. Dengan makna kesejahteraan, definisi kapital mulai dikembangkan dengan arti akumulasi keuntungan yang diperoleh setiap transaksi ekonomi. Sehingga, interpretasi awal dari kapitalisme adalah proses pengusahaan kesejahteraan untuk bisa memenuhi kebutuhan. Dalam definisi ini kapitalisme memiliki definisi yang konstruktif-humanis karena setiap orang pasti memiliki keinginan dasar untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam hidup sehari-hari.
Kapitalisme dapat dipahami sebagai suatu ideologi yang mengagungkan kapital milik perorangan atau milik sekelompok kecil masyarakat sebagai alat penggerak kesejahteraan manusia. Kepemilikan kapital perorangan atau kepemilikan capital oleh sekelompok kecil masyarakat adalah dewa di atas segala dewa, artinya semua yang ada di dunia ini harus dijadikan kapital perorangan atau kelompok kecil orang untuk memperoleh keuntungan melalui sistem kerja upahan, di mana kaum perkerja (buruh) sebagai produsen ditindas, diperas dan dihisap oleh kaum kapitalis (Arif Purnomo, 2007: 28).
Pengertian Ideologi Kapitalisme
Kata kapitalisme berasal dari bahasa latin yang akar katanya “caput” yang berarti kepala. Pada abad 12 dan 13 kata tersebut diartikan dengan dana, sejumlah uang, persediaan barang atau uang bunga pinjaman. Dalam abad 18 istilah itu diartikan dengan kapital produktif.
Kapitalisme merupakan sebuah paham ekonomi yang bertujuan untuk mendapatkan sebesar-besarnya keuntungan dan modal (kapital). Kapitalisme dapat pula diartikan sebagai susunan ekonomi yang berpusat pada keuntungan perseorangan. Pada paham kapitalisme uang atau modal memegang peran penting dalam pelaksanaan politik atau kebijakan kapitalisme. Kapitalisme tidak memiliki suatu definisi universal yang bisa diterima secara luas. Secara umum.
Dalam hal ini Karl Marx menyatakan istilah tersebut menjadi suatu konsep sentral yang disebut dengan “cara produksi”. Adapun Max Weber menganggap kapitalisasi sebagai suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan kepada suatu pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran pasar.
Sejarah perkembangan kapitalisme dibagi menjadi 3 fase yaitu sebagai berikut:
- Kapitalisme awal “1500-1750”
- Kapitalisme klasik “1750-1914”
- Kapitalisme lanjut “1914-sekarang”
Tokoh pemikir/pengembang kapitalisme diantaranya seperti John Locke, Adam Smith, David Ricardo, Marthin Luther King, Robert Malthus, Lord Keynes, David Hume dan Karl Marx. Contoh kapitalisme misalnya swalayan, penjualan saham, dan pemberian kredit.
Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang menekankan peran kapital (modal), yakni kekayaan dalam segala jenisnya, termasuk barang-barang yang digunakan dalam produksi barang lainnya (Bagus, 1996).
Ajaran/Teori Kapitalisme
Max Weber mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat sekali dengan dengan semangat religius terutama kaum protestan. Pendapat ini didukung Marthin Luther King yang mengatakan bahwa lewat perbuatan dan karya yang lebih baik manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi. Tokoh lain adalah Benjamin Franklin dengan mottonya yang sangat terkenal yaitu “Time Is Money”, bahwa manusia hidup untuk bekerja keras dan memupuk kekayaan.
Sejarah Kapitalisme
Berbicara mengenai sejarah kemunculannya, kapitalisme tidak bisa dilepaskan dari rentetan peristiwa yang melatar belakanginya, baik itu yang berlatar belakan Sains dan teknologi, Politik, Ekonomi dan lain sebagainya. Dalam kitab Nidhom Islam, dijelaskan bahwa mabda ini bermula pada saat kaisar dan raja-raja Eropa dan Rusia menjadikan agama sebagai alat untuk memeras, menganiaya, dan menghisab darah rakyat. Para pemuka agama waktu itu dijadikan perisai untuk mencapai keinginan mereka. Maka timbulan pergolakan sengit, yang kemudian membawa kebangiktan bagi para filosof dan cendekiawan.
Baca Juga : Definisi Insentif Beserta Bentuk, Tujuan Dan Jenisnya Lengkap
Latar Belakang Sains dan Teknologi
Sepanjang masa dominasi gereja terhadap masyarakat Eropa, nyaris sains dan teknologi tidak berkembang atau bahkan bisa disebut mati. Walaupun dimasa itu banyak para cendekiawan dan para filosof yang melakukan riset. Akan tetapi banyak dari mereka yang diseret kemeja pengadilan gereja. Tidak hanya itu saja, teori ilmiyah dan penemuan-penemuan penting banyak yang dianulir oleh pihak gereja karena bertentangan dengan paham gereja pada waktu itu. Diantaranya adalah :
Teori Copernicus
Nicolaus Copernicus atau Nikolaus Kopernikus (bahasa Polandia Mikolaj Kopernik; 19 Februari 1473 – 24 Mei 1543) adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari) Tata Surya dalam bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains. Ia juga seorang kanon gereja, gubernur dan administrator, jurist, astrolog, dan dokter. Teorinya tentang matahari sebagai pusat tata surya, yang menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains modern (teori ini menobatkan revolusi ilmiah). Teorinya memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia lainnya.
Pendapat Copernicus langsung mendapatkan reaksi dari gereja, karena gereja memahami bahwa pusat tata surya adalah bumi (geosentris). Sampai akhirnya Copernicus dibawa kemeja Pengadilan gereja dan dijatuhkan hukuman Pengkutukan. Akan tetapi karena Copernicus mau menarik ucapan dan pendapatnya itu, sehingga gereja menerima pengampunan dosanya. Dan akhirnya dibiarkan tetap hidup. Walaupun demikian teori Heliosentris sudah menjadi bahan pembicaraan masyarakat Eropa.
Galileo Galilea
Ilmuwan Galileo setelah melakukan riset, akhirnya berhasil menemukan teropong bintang. Dengan menggunakan teropong tersebut, Galileo berhasil mengamati pergerakan benda-benda luar langit dan sekaligus memperkuat teori Copernicus. Selain itu Galileo juga berpendapat bahwa bumi itu bulat, bukan datar seperti yang dipahami gereja pada waktu itu.
Pendapat Galileo langsung ditentang pihak gereja. Dan diarahkan tampil di hadapan Pejabat Suci di Roma di mana mahkamah menjatuhkan hukuman pengutukan dan memaksa Galileo bersumpah akan meninggalkan paham yang menyeleweng. Dan sebagai hukumannya Galileo dikurung di Siena dan akhirnya, pada Disember 1633, Galileo dipindahkan di Arcetri hingga meninggal dunia pada tahun 1642.
Latar Belakang Politik
Secara politik, masyarakat Eropa mengalami berbagai macam kesulitan yang harus dihadapi, baik itu kesulitan dari internal masyarakat Eropa maupun kesulitan dari eksternal.
Politik Eksternal Eropa
Eropa melakukan peperangan dengan kaum muslimin selama beberapa abad lamanya. Diberbagai tempat pertempuran selalu dimenagngkan oleh kaum muslimin. Termasuk hal yang sangat menyakitkan adalah ketika pada tahun 1453 kekaisaran Romawi Timur ditaklukan oleh pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Kholifah Muhammad II, yang kemudian dikenal dengan Muhammad al Fatih. Ibukota Romawi Timur, Konstantinovel diduduki. Sehingga perdagangan menuju Eropa terhenti di Konstantinopel yang menjadi pintu masuk menuju Eropa.
Usaha usaha untuk mempertahankan diri dari serangan serangan kaum musliminin tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sehingga menuntut pihak Penguasa dan Gereja untuk segera mendapatkan dana dan tentara untuk keperluan perang. Dan dana itu diambilkan dari rakyat dengan berbagai kebijakan.
Politik Internal Eropa
Untuk menanggung biaya perang dalam perang salib melawan kaum muslimin, raja-raja Eropa melakukan kebijaksanaan yang dinilai sangat tidak manusiawi (absolut), diantaranya adalah
- Pajak yang sangat tinggi terhadap rakyat.
- Wajib militer untuk melawan pasukan kaum muslimin
- Surat Indolgensia (penebusan dosa). Surat ini dijual kepada orang-orang yang tidak mampu berangkat perang
- Semuanya itu dilakukan oleh raja dibalik tameng Gereja sebagai otoritas religius rakyat Eropa. Sehingga menimbulkan sentimen anti gereja dikalangan para filosof dan cendekiawan.
Latar Belakang Ekonomi
Akibat ditakhlukannya Konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih pada tahun 1453, akhirnya perdagangan rempah-rempah di Eropa yang berasal dari Asia Tengah, Selatan dan Tenggara dan sebagaian Afrika tidak sampai Eropa. Hal itu menyebabkan kelangkaan rempah-rempah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Eropa pada waktu itu. Oleh karena itu muncul usaha dari berbagai negara untuk melakukan ekspedisi pencarian pulau penghasil rempah-rempah tersebut.
Diawali dengan ekspedisi yang dilakukan oleh Christopher Columbus (30 Oktober 1451 20 Mei 1506). Colombus adalah seorang penjelajah dan pedagang yang menyeberangi Samudra Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492 di bawah bendera Castilian Spanyol. Ia percaya bahwa bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.
Keberhasilan Colombus menemukan dunia baru (Amerika) yang kemudian berhasil kembali ke Eropa dengan selamat menjadikan masarakat Eropa mulai tersadar, bahwa selama ini mereka dibohongi oleh gereja dengan segala bentuk teori dan pahamnya tersebut. Sehingga mengakibatkan sentimen dan anti gereja meluas dikalangan masarakat Eropa.
Revolusi Prancis (1789 – 1799)
Revolusi Prancis adalah momentum yang paling fenomenal dalam ideologi Kapitalis. Dimana terjadi pergolakan yang sangat sengit antara Gereja dan Raja melawan para cendekiawan dan filosof. Mereka mempersoalkan eksistensi gereja sebagai lembaga formal keagamaan dalam urusan publik masyarakat. Pembatasan-pembatasan ruang kerja gereja didalam urusan publik mulai ditentang oleh para cendekiawan. Sehingga dihasilkan kesepakatan bahwa gereja hanyalah urusan privat dan urusan publik diserahkan kepada penguasa dengan melakukan pembagian wilayah kerja.
- Legislatif yang bertugas melakukan kodifikasi hukum dan undang-undang.
- Eksekutif yang menjalankan hukum dan undang-undang.
- Yudikatif yang melakukan tindakan penegakan hukum bagi yang melakukan pelanggaran terhadap undang-undang.
Berawal dari situlah paham demokrasi kemudian muncul dan berkembang pesat ditengah-tengah mabda Kapitalis.
Pembatasan gereja hanya dalam wilayah privat dan bukan mengurusi publik mengakibatkan berbagai hal, diantaranya adalah
Baca Juga : Pengertian Inflasi Dan Deflasi “ Dalam Ekonomi ”
Munculnya kebebasan beragama
Agama merupakan urusan individu manusia dengan tuhannya. Orang lain tidak memiliki kewenangan untuk menentukan dan mengarahkan kedalam agama manapun. Sehingga merupakan hal yang sah-sah saja ketika orang dengan mudah keluar masuk agama karena kepentingan kepentigan sesaat. Kasus Martin Luther di Jerman merupakan bukti kongkrit bagaimana lembaga keagamaan menjadi hal yang provan dan tidak berarti sama sekali. Dikarenakan kepentingan duniawi (perkawinan pendeta katholik), menyebabkan berdirinya Agama baru yaitu Kristen Protestan. Kebebasan inilah yang akhirnya memunculkan faham Pluralisme.
Munculnya kebebasan Berpendapat
Pendapat merupakan hak individu untuk mengemukakan gagasannya kepada siapapun. Agar manusia memiliki hak yang sama dalam mengemukakan pendapat inilah kemudian dibentuklah lembaga perwakilan dalam parlemen untuk menyalurkan aspirasi mereka. Tentunya dengan mekanisme politik. Oleh karena itulah demokrasi menjadi salah satu faham yang pokok dalam mabda Kapitalisme.
Munculnya kebebasan berprilaku
Prilaku adalah hal yang asasi dalam mabda kapitalis. Seseorang tidak diperkenankan menganggu eksistensi prilaku seseorang yang lain. Pelanggaran terhadap kebebasan prilaku ini berarti melanggar HAM seseorang.
Kebebasan dalam kepemilikan
Kepemilikan menurut idiologi kapitalisme adalah tidak terbatas. Karena berhenti bagi mereka adalah kematian. Cukup adalah kegagalan. Sehingga sistem ekonomi kapitalis sangat mengerikan dalam implementasinya. Apalagi dengan ditemukannya Mesin Uap oleh James Watt di Inggris yang mendorong terjadinya Revolusi Industri. Akibatnya terjadilah perubahan yang sangat radikal, dari sistem feodalistik dengan faham Merkhanteisme menjadi Industri dengan sistem penjajahan ekonominya.
Tokoh pemikir/pengembang Kapitalisme
John Locke, Adam Smith, David Ricardo, Robert Malthus, Lord Keynes, David Hume, Marthin Luther King, dan Karl Marx.
Baca Juga : Pengertian Pasar Menurut Para Ahli Beserta Jenis-Jenisnya
Ciri-Ciri Kapitalisme :
- Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
- Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
- Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
- Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
- Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
- Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.
- Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
- Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri.
- Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme).
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalisme :
- Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
- Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
- Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri
- Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme)
Kebaikan – Kelemahan
Kebaikan-kebaikan Kapitalisme :
- Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
- Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
- Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.
Kelemahan-kelemahan Kapitalisme :
- Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
- Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).
Baca Juga : Pengertian Manajemen Laba Menurut Para Ahli
Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki perbedaan dengan sistem kapitalisme-liberal maupun sosialisme-komunis. Pancasila mengakui dan melindungi baik hak-hak individu maupun hak masyarakat baik di bidang ekonomi maupun politik. Dengan demikian ideologi kita mengakui secara selaras baik kolektivisme maupun individualisme. Demokrasi yang dikembangkan, bukan demokrasi politik semata seperti dalam ideologi liberal-kapitalis, tetapi juga demokrasi ekonomi. Dalam sistem kapitalisme liberal dasar perekonomian bukan usaha bersama dan kekeluargaan, namun kebebasan individual untuk berusaha. Sedangkan dalam sistem sosiali-komunis, negara yang mendominasi perekonomian, bukan warga negara baik sebagai individu maupun bersama-sama dengan warga negara lainnya.
Dari latar belakang ideologi yang melatarbelakanginya ketiga sistem ekonomi ini sangatlah berbeda satu sama lain. Perbedaan yang terlihat ini karena dengan idelogi yang berbeda maka setiap negara pasti memiliki cara yang berbeda dalam mensejahterakan dan juga mengatur rakyat negaranya. Dari ketiga sistem ekonomi yang secara umum dikenal di dunia ini ada perbedaan yang sangat mendasar di dalamnya. Sistem ekonomi liberal dan kapitalis memang memiliki sedikit perbedaan jika dibandingkan dengan sistem ekononomi kerakyatan.
Perbedaan yang mendasar adalah sistem ekonomi kapitalis lebih menitikberatkan keputusan dan juga perekonomian negaranya kepada pemilik modal yang memiliki kekuatan yang sangat besar di dalam negara-negara yang memiliki dan juga memakai sistem ekonomi kapitalis di dalam negaranya. Negara yang menggunakan sistem ekonomi liberal berbeda dengan kapitalis dimana perekonomiannya lebih diserahkan kepada mekanisme pasar. Mekanisme pasar disini artinya perekonomian dan juga kebijakan lebih dititikberatkan pada kebutuhan dan penawaran dari pasar.
Pemilik modal dan mekanisme pasar juga memiliki perbedaan karena pemilik modal adalah satu atau sekelompok orang yang memiliki modal dan mampu mempengaruhi pemerintah dengan uang yang dimiliki dan akan mampu menggoncangkan perekonomian jika mereka ingin melakukannya, hal ini berbeda dengan mekanisme pasar dimana setiap orang bisa mempengaruhi pemerintah tanpa terkecuali tergantung keadaan dan kondisi pasar. Kedua sistem ekonomi ini sangatlah berbeda dengan sistem ekonomi kerakyatan yang digunakan dan dikembangkan oleh negara kita Indonesia yang berlandasakan Pancasila.
Perbedan yang mendasar dari sistem ekonomi kapitalis dan liberal jika dibandingkan dengan sistem ekonomi kerakyatan adalah kapitalis dan liberal yang lebih menitikberatkan pada kondisi arus uang kepada mekanisme pasar dan juga pemilik modal yang bisa mempengaruhi kebijakan moneter yang diharapkan oleh negara yang bersangkutan sangat bertentangan dan berbeda dengan sistem ekonomi kerakyatan yang menekankan kebijakan terpusat guna tetap dapat mensejahterakan dan juga mengayomi ekonomi masyarakatnya.
Tidak hanya itu dalam sistem ekonomi kerakyatan pemerintah lebih berperan dalam mengatur perekonomian namun tetap memperhatikan mekanisme pasar dan pemiliki modal walaupun porsinya sedikit dengan tetap bertujuan mensejahterakan rakyat secara merata.
Perbedaaan selanjutnya adalah kemakmuran yang diharapkan disini bukanlah kemakmuran pribadi atau individu melainkan kemakmuran masyarakat secara kolektif. Selain itu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara berbeda dengan kapitalis dan liberal yang dikuasai individu dan pemiliki modal. Kalau tidak, tampuk produksi jatuh ke tangan orang-orang yang berkuasa dan rakyat yang banyak ditindasinya.
Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh ada di tangan orang-seorang demi tetap menghargai kepemilikian modal serta kemampuan masyarakat dalam berbisnis. Potensi negara seperti bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat yang harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat sehingga kemakmuran masyarakat secara kolektif dapat diwujudkan.
Dibalik perbedaan yang mencolok diantara ketiga sistem ekonomi yang diterapkan di dunia tersebut maka kita dapat mengetahui bahwa ada satu kesamaan yang dapat menyatukan ketiganya yaitu tujuan dan juga hasil akhir yang diharapkan dari sistem ekonomi tersebut. Ketiga sistem ekonomi ini disusun dan diaplikasikan di dalam suatu negara tujuannya tidak lain adalah untuk mengatur perekonomian suatu negara secara efektif sehingga dapat terwujud suatu perekonomian yang baik dan membawa kesejahteraan dan juga perekonomian bagi warga negaranya.
Dan tidak dapat kita bantah lagi bahwa semua sistem ekonomi ini memiliki harapan akan hasil akhir yang sama yaitu mewujudkan kesejahteraan masyarakat walaupun berbeda sasaran dimana ada yang menyasar individu, kolektif, maupun hanya untuk pemilik modal.
Dalam kehidupan sosial berbangsa dan bernegara saat ini kita dapat melihat bahwa ketiga sistem ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat dimana satu sama lain akan terus saling mempengaruhi dan mendorong kemajuan sistem yang lain. Tidak ada negara yang murni menggunakan salah satnya, karena saat ini timbul suatu pergeseran ke arah global dimana semua sistem yang ada akan menuju ke sistem global yang akan mengakomodasi semua sistem yang ada.
Namun sebelum sistem global tersebut ada banyak sistem yang berusaha menjatuhkan dan menghilangkan sistem lain yang ada seperti sistem liberal yang terus menyebar dan mengancam eksistensis sistem lain yang ada. Dan dengan adanya pengaruh tersebut sistem lain akan berusaha menyerap yang baiknya sehingga akan didapat sistem asli yang mampu menghantarkan ke tujuan tanpa menghilangkan jati diri dan juga sistem awal yang sudah ada di suatu negara seperti di Indonesia.
Contoh Penerapan Kapitalisme
BBM Naik = Bukti Wajah Buruk Penerapan Kapitalisme
Jakarta – Negeri ini sedang mengalami keguncangan. Kebijakan baru yang akan dikeluarkan April 2012 nanti menuai respon yang sama dari rakyat, yakni penolakan.
Saat ini berbagai bentuk penolakan kenaikan BBM dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk ketidaksetujuan naiknya BBM. Penolakan itu diekspresikan dalam berbagai bentuk, baik demonstrasi, aksi, tulisan, audiensi ke DPR, DPRD dan berbagai instansi/lembaga, seminar, diskusi, tabligh akbar, melalui survei, berbagai obrolan termasuk di warung dan bentuk-bentuk ekspresi lainnya.
Hasil survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survey Indonesia (LSI, 11/3/2012) menunjukkan bahwa 89,20 persen masyarakat desa menolak kenaikan BBM. Adapun masyarakat kota yang menolak kenaikan BBM sebesar 77,91 persen. Rata-rata rakyat yang menolak kenaikan BBM adalah 86%. Hal ini berarti sebagian masyarakat Indonesia menolak BBM. Namun mengapa pemerintah tetap menutup telinga, mata dan hati untuk lebih memilih tetap menjalankan kebijakan tersebut?
Dampak dari kenaikan BBM tentunya akan sangat dirasakan oleh rakyat, terutama rakyat miskin. Dengan BBM naik, biaya produksi akan bertambah, sebagian para pengusaha akan gulung tikar karena tidak mampu untuk menekan biaya produksi yang melonjak.
Disamping itu secara alami kebutuhan pokok akan naik sehingga daya beli masyarakat akan menjadi turun. Nasib rakyat miskin semakin tercekik karena tidak dapat memenuhi kebutuhannya bahkan angka kemiskinan akan bertambah.
Demikianlah pembahasan mengenai Ideologi Kapitalisme – Pengertian, Sejarah, Contoh, Ciri & Tokoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.