Induk Kalimat dan Anak Kalimat

Diposting pada

Contoh Induk Kalimat dan Anak Kalimat – Pengertian, Ciri, Jenis & Perbedaan – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Teori yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, jenis, perbedaan dan contoh, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.

Contoh-Induk-Kalimat-dan-Anak-Kalimat

Pengertian Induk Kalimat

Induk kalimat adalah klausa yang sudah bermakna, meskipun tanpa terikat atau bergabung dengan klausa lain. Induk kalimat bisa berpotensi menjadi kalimat.


Contoh:

  1. Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
  2. Ayah mencuci motor : induk Kalimat

Pengertian Anak Kalimat

Anak Kalimat adalah klausa atau pola kalimat yang menduduki jabatan dalam pola kalimat yang lain. Terdapat bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat, bergantung pada bagian kalimat tunggal mana yang akan diubah atau diganti.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Kalimat Baku & Tidak Baku” Definisi & ( Ciri – Syarat – Contoh )


Contoh Anak Kalimat

Berikut ini terdapat beberapa contoh anak kalimat, terdiri atas:


  • Anak kalimat pengganti subjek

Contoh :

Yang mencuri sepeda saya,telah ditangkap polisi.

          S                    Ket          P                    O

Keterangan :

Yang mencuri sepeda saya : anak kalimat penganti subjek.

Yang : subjek

Mencuri : predikat

Sepeda saya: objek

Telah ditangkap polisi : induk kalimat


  • Anak kalimat penganti predikat : hanya terdapat pada kalimat nomina

Contoh :

Penyanyinya orang yang berbaju merah.

         S                         P

Penyanyinya : induk kalimat

Orang yang berbaju merah : anak kalimat

Orang : subjek

Yang berbaju : predikat

Merah : keterangan


  • Anak kalimat pengganti objek

Contoh :

Pak Yono telah mengantar anak yang membuat kericuhan di Kampung Kulon.

      S                  P                                                   O

Pak Yono telah mengantar : induk kalimat.

Anak yang membuat kericuhan di Kampung Kulon : anak kalimat

Anak : subjek

Yang membuat : predikat

Kericuhan : objek

Di Kampung Kulon : keterangan tempat


  • Anak kalimat pengganti keterangan waktu

Contoh :

Anita datang ketika hari sudah malam.

    S         P                          K

Anita datang : induk kalimat

Ketika hari sudah malam : anak kalimat pengganti keterangan waktu.


  • Anak kalimat pengganti keterangan sebab

Contoh :

Karena terus tertawa, ibu mematikan televisi.

            K                     S          P                  O

Karena terus tertawa : anak kalimat

Ibu mematikan televisi : induk kalimat


  • Anak kalimat pengganti keterangan akibat

Contoh :

Akibat terlambat datanganak itu dilarang masuk kelas.

                   K                       S          P            O          K

Akibat terlambat datang : anak kalimat

Anak itu dilarang masuk kelas : induk kalimat

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Paragraf Induktif adalah


  • Anak kalimat pengganti keterangan tujuan

Contoh :

Tara belajar supaya  lulus Ujian Nasinal (UN).

   S          P                               K

Tara belajar : induk kalimat

Supaya lulus Ujian Nasional (UN) : anak kalimat


  • Anak kalimat pengganti keterangan syarat

Contoh :

Kalau tidak ditembakpencuri itu akan memberontak.

            K                            S                           P

Kalau tidak ditembak : anak kalimat

Pencuri itu akan memberontak : induk kalimat


  • Anak kalimat pengganti keterangan perlawanan

Contoh :

Meskipun cuaca mendung,  ia berangkat juga ke sekolah.

              K                             S            P                      O

Meskpiun cuaca mendung : anak kalimat

Ia berangkat ke sekolah : induk kalimat


  • Anak kalimat pengganti keterangan  perbandingan

Contoh :

Ririn terlihat lebih  cantikdaripada orang yang mirip dengannya.

   S           P               Pel                                  K

Ririn terlihat lebih cantik : induk kalimat

Daripada orang yang mirip dengannya : anak kalimat


Ciri-Ciri Induk dan Anak Kalimat

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri induk dan anak kalimat, terdiri atas:

  • Ada kesenyapan antara intonasi
  • Perluasan bagian kalimat tunggal membentuk pola baru
  • Bagian pola kalimat baru menjadi anak kalimat
  • Bagian yang tetap menjadi induk kalimat.
  • Anak kalimat bergantung pada induk kalimat (bertingkat)
  • Nama anak kalimat sesuai dengan bagian jabatan yang diperluas.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Kalimat Majemuk Bertingkat” Pengertian & ( Fungsi – Macam – Contoh )


Jenis-Jenis Induk dan Anak Kalimat

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis induk dan anak kalimat, terdiri atas:


  1. Kalimat majemuk hubungan waktu 

Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi sejak, sewaktu, ketika, setelah, sampai, manakala, dan sebagainya.


Contoh :

  1. Sejak saya masih sekolah SD, ibu saya sudah mengajar di sana.
  2. Sewaktu kakek datang kerumah, ayah sedang pergi ke kantor.
  3. Manakala ibu datang, saya sedang sibuk dengan hewan piaraan saya.

  1. Kalimat majemuk hubungan syarat

Kalimat maemuk ini ditandai oleh konjungsi jika, seandainya, andaikan, asalkan, apabila.


Contoh :

  • Jika saya lulus nanti, ayahku akan memberikan saya hadiah.
  • Kami akan segera berangkat, seandainya hujan tidak turun begitu derasnya.
  • Hatiku bertambah ciut apabila aku teringat bahwa aku yang tertua.

  1. Kalimat majemuk hubungan tujuan

Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi agar, supaya, biar.


Contoh :

  1. Saya harus belajar sungguh-sungguh agar saya bisa naik kelas.
  2. Kakak bercerita tentang harapannya supaya aku memiliki pekerjaan yang lebih layak.
  3. Saya bekerja sampai malam biar anak saya dapat melanjutkan sekolahnya.

  1. Kalimat majemuk hubungan konsesip

Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguhpun.


Contoh :

  • Walaupun hatinya sangat sedih, ia tak pernah menampakannya di hadapan ayahnya.
  • Hidup harus terus berjalan, meskipun banyak cobaan yang menghadang.
  • Perjuangan berjalan terus, kendatipun musuh terus bergerak menyerang.

  1. Kalimat majemuk hubungan perbandingan

Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi daripada, ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, alih-alih.


Contoh :

  1. Daripada hanya berdiam diri dirumah, lebih baik membantu orang tua disawah.
  2. Bu santi menyayang semua anak asuhnya seperti beliau menyayang anaknya sendiri.
  3. Perbedaan yani dan kakaknya bagaikan langit dan bumi.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : 4 Pengertian Dan Macam-Macam Kalimat Majemuk Beserta Contohnya


  1. Kalimat majemuk hubungan penyebaban

Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi sebab, karena, oleh karena.


Contoh :

  • saya mengundurkan diri dari perusahaan, sebab saya ingin melanjutkan kuliah saya.
  • Karena dua hari tidak masuk kantor, kakak mendapat surat teguran dari atasannya.

  1. Kalimat majemuk hubungan akibat

Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjunggsi sehingga, sampai-sampai, maka.


Contoh :

  1. Andi menarik tali itu terlalu keras sehingga talinya putus.
  2. Kakak berjalan terburu-buru sampai-sampai tidak menghiraukan ada motor didepannya.

  1. Kalimat majemuk hubungan cara

Kalimat majemuk ini ditandai oleh kata penghubung dengan.


Contoh :

  • Dengan cara menggendongnya, ibu itu menenangkan anaknya yang menangis.
  • Dengan alat seadanya, ia berusaha membuka koper itu.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Kata Sandang dalam Kalimat


  1. Kalimat majemuk hubungan sangkalan

Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi seolah-olah, seakan-akan.


Contoh :

  1. Suasana didalam rumah sangat gaduh, seolah-olah ada seratus orang didalamnya.
  2. Daritadi dia hanya diam saja, seolah-olah tidak tahu apa yang sedang terjadi.

  1. Kalimat majemuk hubungan kenyataan

Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan.


Contoh :

  1. Para murid sudah datang daritadi, sedangkan belum satu gurupun yang datang.
  2. Adik menangis sangat keras, padahal hanya digigit semut.

  1. Kalimat majemuk hubungan hasil

Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi makanya.


Contoh :

  1. Hujannya sangat deras, makanya sungai diseberang rumah meluap.
  2. Lantainya sangat licin, makanya kakak terpeleset.

  1. Kalimat majemuk hubungan penjelasan

Kalimat majemuk ini ditandai dengan kata penghubung bahwa, yaitu.


Contoh:

  1. Ayah menjelaskan kepada ibu, bahwa hari ini ayah akan pulang terlambat.
  2. Ayah telah memanen pohon pisang, yaitu dengan parang yang tajam.

  1. Kalimat majemuk hubungan atributif

Kalimat majemuk in ditandai dengan konjungsi yang.


Contoh :

  1. Orang yang duduk disebelah ibu itu adalah kaka dari ayah.
  2. Bibi yang bekerja di jakarta itu, sedang menderita sakit kanker.

Perbedaan Induk Kalimat dan Anak Kalimat

Berikut ini terdapat beberapa perbedaan induk dan anak kalimat, terdiri atas:


  • Kemandirian sebagai kalimat tunggal

Artinya tidak tergantung anak kalimat, induk kalimat bisa tetap berdiri sendiri.

Misalnya :

  1. Andi selalu terlihat sedih, semenjak nenek pergi.
  2. Andi selalu terlihat sedih : induk kalimat
  3. Semenjak nenek pergi : anak kalimat
  4. Meskipun tanpa “ semenjak nenek pergi” , induk kalimat “Andi selalu terlihat murung” masih bisa berdiri dan memiliki makan sendiri.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Kalimat Majemuk Campuran – Pengertian, Macam, Ciri Dan Jenisnya


  • Konjungsi

Konjungsi digunakan untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Anak kalimat ditandai oleh adanya konjungsi, sedangkan induk kalimat tidak didahului dengan konjungsi.

Misalnya :

  1. Aku tertidur , ketika ayah pulang kerja.
  2. Aku tertidur : induk kalimat
  3. Ketika ayah pulang kerja : anak kalimat
  4. Meskipun ibu terlihat lelah, ia memasak untuk keluarga.
  5. Meskipun ibu terlihat lelah : anak kalimat
  6. Ia memasak untuk keluarga : induk kalimat

  • Urutan

Jika anak kalimat di depan induk kalimat, anak kalimat itu harus dipisahkan dengan tanda koma dari induk kalimatnya. Sedangkan, anak kalimat yang menempati posisi di belakang induk kalimat dapat ditempatkan di depan kalimat tanpa perubahan informasi pokok.

Misalnya :

  1. Untuk memperoleh beasiswa, aku harus rajin belajar.
  2. Untuk memperoleh beasiswa : anak kalimat di depan maka pakai koma.
  3. Aku harus rajin belajar : induk kalimat dibelakang.
  4. Dia mengajukan beasiswa karena ayahnya telah meninggal.
  5. Keterangan :Induk kalimat tidak didahului anak kalimat jadi konjungsi tanpa menggunakan koma.
  6. Karena ayahnya telah meninggal, dia mengajukan beasiswa.
  7. Keterangan : Karena induk kalimat didahului anak kalimat, maka anak dan induk kalimat dipisahkan oleh tanda koma.

Daftar Pustaka:

  1. Abas, lutfi.1967. Pengantar Linguistic dan Tata Bahasa Indonesia l. Bandung : Jajasan Penerbit Universitas Pajajaran.
  2. Abdullah Hassan. 1974. The Morphosogy of Malay. Kuala lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
  3. Abdulhaji. 1983. Pengantar Sintaksis Bahasa Indonesia. Cet. Kedua. Yogyakarta : Lukman.

Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Induk Kalimat dan Anak Kalimat – Pengertian, Ciri, Jenis & Perbedaan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂