Majas Adalah

Diposting pada

Majas

Majas Adalah – Pengertian, Metafora, Jenis, Macam Dan Contohnya – Sering kita temui Bahasa Indonesia cukup banyak kiasan, seperti yang ada dalam bahasa puisi, sajak, syair, sastra dan masih banyak dalam penulisan bahasa lainnya.Selain itu, ada makna lain atau definisi yang menggambarkan kiasan, yaitu penggunaan gaya bahasa untuk mendapatkan nuansa tertentu yang menciptakan kesan kata yang lebih imajinatif.

Majas-Adalah


Berbicara tentang berbagai contoh sosok seperti berbicara, metafora, personifikasi, hiperbola, Alegori dan lain-lain yang penting bagi mereka yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang salah satu materi pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Sebuah gaya yang menarik dan tentu akan membuat setiap pembaca menjadi lebih tertarik.


Penggunaan majas dalam membuat puisi atau cerita menjadi mutlak diperlukan jika ingin tulisan kita menjadi  menarik atau tidak. Oleh karena itu, kemampuan yang baik dalam berbicara mutlak diperlukan bagi mereka yang ingin menggeluti dunia menulis, baik itu sebuah novel, puisi, atau sastra.


Jadi kembangkan rangkaian beragam pengaturan bahasa dalam pikiran dan tulisan Anda dalam sebuah buku setiap hari, sehingga otak Anda semakin terlatih dan semakin imajinatifnya tinggi  untuk membuat kiasan bahasa dengan gaya yang menarik.


Pengertian Majas

Majas adalah jenis bahasa indah yang di modifikasi meningkatkan struktur kalimat yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh efek tertentu untuk menciptakan kesan imajinatif untuk penyimak atau pendengar, baik secara lisan maupun tertulis.


Secara sigkat majas dapat diartikan sebagai gaya bahasa. Lembih lengkapnya pengertian majas ialah gaya  bahasa indah yang bertujuan untuk mempercantik susunan kalimat  atau memberikan kesan dan efek tertentu kepada pembaca baik secara lisan maupun tulisan.


Selain pengertian di atas ada juga yang mengartikan majas sebagai   pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Oleh sebab itu, kalimat bahasa Indonesia yang mendapatkan sentuhan majas akan tampak berbeda dengan kalimat-kalimat bahasa Indonesia pada umumnya. Sehangga dari sinilah para penikmat karya sastra akan menemukan  keindahan serta keragaman bahasa yang menarik untuk dinikmati.


Majas dalam bahasa Indonesia banyak digunakan dalam berbagai karya sastra dan tulis seperti puisi, pantun, sajak ataupun cerita. Sehingga bagi anda yang berminat untuk menekuni dunia tulis dan sastra wajib rasanya untuk tau dan menguasai lebih dalam ihwal majas dengan berbagai jenis dan geragamannya. Sehingga diharapkan nantinya karya-karya yang anda telurkan benar-benar memiliki nilai sastra yang dapat dinikmati oleh khalayak.


Baca juga : Unsur Intrinsik Cerpen


Jenis-Jenis Majas Dan Contohnya

Jenis-Jenis-Majas

Secara garis besar, majas dapat kita golongkan ke dalam empat kelompok besar yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan majas penegasan. Dan dari empat macam majas tersebut nantinya akan ada jenis-jenis majas turunan yang insyaAlloh akan kami jelaskan pengertiannya satu persatu disertai contoh penggunaannya.

Majas terdiri atas :

  1. Majas Perbandingan (Asosiasi Atau Perumpamaan, Metafora, Personifikasi, Alegori, Simbolik, Metonimia, Sinekdok, Simile)
  2. Majas Pertentangan (Antitesis, Paradoks, Hiperbola, Litotes)
  3. Majas Sindiran  ( Ironi, Sinisme, Sarkasme)
  4. Majas Penegasan (Pleonasme, Repetisi, Paralelism, Tautologi, Klimaks, Antiklimaks, Retorik )

Majas Perbandingan

Kiasan kata-kata yang menyatakan perbandingan untuk memperoleh kesan dan juga respon terhadap pendengar atau pembaca. Menilai atau pandangan tentang bagaimana membuat perbandingan, Majas Perbandingan dibagi menjadi:


  • Asosiasi atau Perumpamaan

Asosiasi pembicaraan atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada dasarnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Ini kiasan ditandai dengan penggunaan kata-kata seperti, seperti, bagaikan, dan sejenisnya.

Contoh:

  • Semangat kegiatanya keras seperti baja.
  • Wajahnya pucat bagaikan mayat.
  • Wajahnya bersinar seperti bulan purnama.

  • Metafora

Metafora adalah kiasan yang mengungkapkan ekspresi langsung dalam bentuk perbandingan analogis. Penggunaan kata atau kelompok kata bukan arti sebenarnya.


Contoh :

  • Raja siang keluar dari ufuk timur.
  • Shela adalah bintang kelas dunia.
  • Dia dianggap anak emas majikannya.
  • Perpustakaan adalah gudang pengetahuan.

  • Personifikasi

Personifikasi adalah kiasan yang membandingkan benda mati tampaknya memiliki sebagai sifat manusia.

Contoh:

  • Badai mengamuk dan merobohkan rumah-rumah.
  • Gelombang pantai bermain-main ke tepi.
  • Panjang jeritan wasit peluit tanda berakhirnya pertandingan.
  • Alegori

Alegori yang diumumkan, melalui kiasan atau penggambaran. Alegori  kiasan yang membandingkan terkait satu sama lain dalam suatu kesatuan yang utuh.


Contoh:

  •   Suami sebagai kapten, istri sebagai juru mudi

Alegori biasanya dalam bentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol moral dikenakan.


Contoh:

  • Perjalanan hidup manusia seperti air yang mengalir disungai mengarungi lembah, yang kadang-kadang sulit untuk memprediksi kedalaman, yang bersedia menerima semua sampah, dan akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  • Simbolik

Simbolis adalah kiasan yang menggambarkan sesuatu dengan menggunakan benda-benda, hewan, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.


Baca juga : Definisi Paragraf Dan Jenis-Jenisnya Beserta Contohnya


Contoh:

  • Rumah itu hangus  dilalap api.
  • Bunglon, simbol orang-orang yang tidak memiliki pendirian.
  • Metonymy

Metonymy adalah kiasan yang menggunakan fitur atau label dari suatu objek untuk menggantikan obyek tersebut.Pengungkapan penggunaan nama untuk benda-benda lain ke dalam merek, karakteristik, atau atribut.


Contoh:

  • Dalam sakunya selalu terselib gudang garam.
  • Setiap pagi ayah saya selalu bernapas kapal api.
  • Ayah pulang dari luar negeri naik garuda
  • Sinekdok

Sinekdok adalah kiasan yang menyebutkan bagian untuk menggantikan seluruh hal, atau sebaliknya. Angka Sinekdokhe pidato yang terdiri dari dua bentuk berikut.


Baca juga : Contoh Syair


  • Pars pro toto, yang menyebutkan beberapa untuk keseluruhan

Contoh:

  1. Sampai sekarang dia sudah tidak tampak batang hidungnya.
  2. Dusun Sidodai Per kepala mendapat bantuan uang Rp. 100.000.
  • Totem parte pro, yang menyebutkan keseluruhan untuk bagian

Contoh:

  • Dalam pertandingan terakhir bulutangkis Rt.03 terhadap Rt. 07.
  • Indonesia akan memilih idola malam itu.
  • Simile

Pengungkapan secara eksplisit dinyatakan dengan perbandingan dengan preposisi dan penghubung, seperti, “misalnya”,

Contoh:

  • Apakah kamu mengira bahwa aku suka air, seperti Aan dan Ani jatuh cinta mengorbankan segalanya.

Majas Konflik

Kata-kata berkias menyatakan ketidaksetujuan dengan yang sebenarnya dimaksudkan oleh pembicara atau penulis dengan tujuan untuk mengkondisikan atau meningkatkan efek dan mempengaruhi pembaca atau pendengar”.


Jenis-jenis Majas Konflik dapat dibagi menjadi berikut.

  • Antitesis

Antitesis adalah kiasan yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan berarti.

Contoh:

  • Tua dan muda, besar dan kecil, meramaikan festival.
  • Miskin kaya, sangat buruk semua sama di mata Tuhan.

  • Paradoks

Paradoks adalah kiasan yang berisi kontradiksi antara penjelasan dan fakta.

Contoh;

  1.  Saya merasa sendirian di tengah-tengah kota ini ramai Jakarta.
  2. Hatiku merintih di tengah ingar-bingar pesta yang sedang berlangsung.
  • Hiperbola

Hiperbola adalah sosok tokoh pidato dalam bentuk pernyataan berlebihan fakta dengan tujuan memberi kesan mendalam atau meminta perhatian.


Baca juga : Surat Edaran adalah


Contoh:

  • Suaranya menggelegar membelah langit.
  • Hatiku tersayat-sayat setelah mendengar kata-katanya.
  • Litotes

Litotes adalah kiasan yang merupakan kebalikan dari realitas. Tujuannya adalah untuk merendahkan.

Contoh:

  • Makan seadanya hanya dengan nasi dan air saja.
  • Mengapa Anda meminta orang bodoh seperti saya ini?

Majas Penegasan

Angka Perbandingan berbicara adalah kata-kata menyatakan berkias untuk meningkatkan citra dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Majas penegasan dari tujuh berikut bentuk.


  • Redundansi

Redundansi adalah kiasan yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti dari sebuah kata.

Contoh:

  1. Semua siswa di atas untuk segera turun.
  2. Mereka mendongak untuk melihat pertunjukan tempur.
  • Pengulangan

Pengulangan adalah  pengulangan kalimat pada pidato kata sebagai penegasan.

Contoh:

  1. Dia yang menunggu, dia yang Kunanti, dia yang berharap.
  2. Mari kita menyambut pahlawan kita, marilah kita menyambut idola kita, marilah kita menyambut anak bangsa.
  • Paralelisme

Paralelisme adalah kiasan pengulangan yang biasanya dalam puisi.


Baca juga : Surat Pembaca adalah


Contoh:

  1. Cinta adalah pemahaman.
  2. Cinta adalah kesetiaan.
  3. Cinta adalah rela mengorbankan.
  • Tautologi

Tautologi adalah kiasan penegasan untuk mengulang beberapa kali kata dalam kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang-kadang pengulangan kata sinonim.

Contoh:

  1. Tidak, tidak, tidak apa yang saya maksud. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
  2. Jika teman kita hidup dalam harmoni, bergaul, dan saudara-saudara.

  • Klimaks

Puncaknya adalah kiasan yang mengungkapkan beberapa hal berturut-turut dan secara bertahap meningkat.

Contoh:

  • Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua merasa bahagia dengan dibangunnya Masjid Nurul Amal.
  • Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden harus sejajar di mata hukum.

Contoh2:

  • Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua agar dapat mengikuti lomba Agustus.
  • Ketua RT, RW, kepala desa, gubernur, dan juga presiden tidak berhak untuk mengurus hal-hal pribadi seseorang.

  • Antiklimaks

Antiklimaks adalah kiasan yang mengungkapkan beberapa hal berturut-turut yang secara bertahap menurun. Merupakan kebalikan dari Majas Klimaks.


Contoh:

  • Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan semua siswa SMP N 2 Bangun Rejo mengikuti upacara bendera.
  • Produk kami telah tersebar di seluruh daerah mulai provinsi, kota, kecamatan bahkan desa.

Contoh2:

  • Kepala sekolah, guru, staf sekolah, dan siswa juga menghadiri pesta perayaan kelulusan.
  • Di kota-kota dan desa-desa ke pelosok terpencil semua orang merayakan ulang tahun ke -62 Indonesia.
  • Retorika

Retorika adalah majas penegasah yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuan pertanyaan yang dilontarkan tidak lain hanya untuk memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh:

  • Enak bukan bolos sekolah? Besok ulangi lagi ya!
  • Kamu selalu menghindar ketika aku sedih. Apa ini yang kamu bilang sahabat ?
  • Negara kita nampak semakin carut-marut. Apa ini yang orang sebut “revolusi mental”?

Contoh2:

  • Siapa bilang mimpi dapat diperoleh hanya dengan sekolah formal?
  • Apakah orang ini untuk ini Anda bangga-banggakan?

Baca juga : 


Majas Satire

Adalah kata-kata yang mengungkapkan berkias sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruh pada pendengar atau pembaca.

  • Ironi

Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang. Maka tidak heran jika sebagian ahli bahasa ada yang mengelompokkan majas ini ke dalam majas pertentangan.

Contoh:

  • Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu datang jam 10.
  • Bagus sekali tulisanmu, sampai aku susah membacanya.
  • Wangi sekali parfum yang kamu pakai, sampai seisi kelas merasa mual.

Contoh2:

  • ini mahasiswa namana kehormatan baru, setiap hari selalu pulang malam.
  • menulis sangat baik, itu sangat baik sampai saya tidak bisa membaca.
  • Sinisme

Sebagaimana majas ironi majas sinisme merupakan majas yang digunakan untuk maksud menyindir. Bedanya, pada majas ironi sindiran diungkapkan secara tidak langsung menggunakan kata-kata positif. Sedangkan sinisme  menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain dengan kata yang cenderung negatif.

Contoh :

  • Tingkah lakumu sangat konyol, tidak semestinya muncul dari seorang mahasiswa sepertimu.
  • Caramu mengaji tidak mencerminkan jika kamu pernah belajar di pesantren.

Contoh2:

  • Kata-kata Anda sangat menjengkelkan, tidak pantas diucapkan oleh orang-orang berpendidikan seperti Anda.
  • Setelah lama aku bisa gila melihat perilaku Anda.
  • Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan jika sarkasme lebih sering digunakan untuk menyakiti orang atau lawan bicara. Makanya majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.


Baca juga :  Alinea adalah


Contoh:

  • Mual aku melihat wajahmu, pergi kamu!
  • Dasar keong sawah, kerja begini saja lama sekali!

Contoh2:

  • Ingin muntah aku melihat wajah Anda, pergi Anda!
  • Dasar kerbau bodoh, pekerjaan tidak kompeten seperti ini

Contoh-Contoh Majas Yang Lainnya

Materi tentang gaya bahasa atau lebih populer dengan istilah majas merupakan materi yang cukup banyak kita temukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Baik kurikulum lama maupun kurikulum terbaru 2013 sama-sama memuat majas sebagai salah satu materi wajib bahasa Indonesia.


Majas Perbandingan

Majas Perbandingan gaya bahasa berkias yang menyatakan perbandingan untuk meninggalkan  kesan dan juga pengaruh tertentu terhadap pendengar ataupun pembaca. Jika kita tinjau dari cara mengungkapkan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :


  • Majas Asosiasi atau Perumpamaan

Contoh :

  1. Wajahnya bagaikan rembulan.
  2. Rambutnya bak mayang yang terurai.
  3. Dia mewarisi sifat seperti seekor singa.
  4. Badannya  seperti samson.
  5. Watak dan karakternya seperti batu.
  6. Majas Metafora

Contoh:

  1. Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya
  2. Raja siang keluar dari ufuk timur
  3. Rosyid selalu menjadi bintang kelas setiap semester
  4. Ronaldo menjadi mesin pencetak gol bagi Madrid
  5. Pak Tono adalah tangan kanan ayahku.
  6. Si kutu buku itu jarang sekali keluar rumah.
  • Majas Alegori

Majas Alegori adalah majas yang menyatakan sebuah perihal dengan mengunakan kiasan atau penggambaran. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.


Baca juga : Tajuk Rencana adalah


Contoh:

  • Menjalani kehidupan rumah tangga sama halnya seperti kita mengarungi lautan dengan sebuah bahtera. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan keindahan samudra yang begitu menakjubkan. Namun tak jarang  kuatnya ombak akan mengombang-ambing tubuh kita.
  • Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan pada akhirnya musnah
  • Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  • Majas Personifikasi

Personifikasi adalah majas atau gaya bahasa  yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seakan-akan memiliki sifat seperti manusia.

Contoh:

  • Badai mengamuk dan memporakporandakan rumah
  • Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
  • Hujan rintik menari-nari diatas genting
  • Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan sore ini.
  • Api telah melahap seisi rumah gubuk itu
  • Majas Simbolik

Contoh:

  • Ia terkenal sebagai buaya darat ( playboy)
  • Rumah itu hangus dilalap si jago merah ( api )
  • Aku tidak suka berteman dengan bunglon (tidak berpendirian)
  • Pada bulan ini KPK berhasil meringkus banyak tikus. (koruptor)
  • Meminjam uang dari lintah darat bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah keuangan.
  •  Majas Metonimia

Contoh:

  • Ia berangkat ke rumahku hanya dengan  mengenakan Cubitus. (kaus)
  • Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata (sepatu)
  • Ayah membaca koran sambil menikmati Kapal Api (kopi)
  • Setelah makan, Ani minum satu gelas Aqua. ( air )
  • Pejalan kaki itu tewas tertabrak Kijang. (mobil)
  • Pak guru menegornya setelah kepergok menghisap Jarum (rokok)
  • Majas Sinekdok

Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya seluruhnya untuk sebagian. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.

  • Sinekdok Pars pro toto, Yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.

Contoh:

  1. Untuk bisa masuk ke pasar malam, perkepala hanya ditarif biaya sekitar Rp. 10.000 saja.
  2. Ayah membeli satu ekor kambing untuk disembelih dan dijadikan gulai.
  • Majas Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.

Contoh:

  1. Barcelona mencetak gol kemenangannya pada menit ke 80.
  2. Menonton TV memberikan dampak negatif pada perkembangan anak.
  3. Polri berhasil meringkus kawanan  begal yang sering beraksi di daerah Lampung Utara.

Baca juga :  Juru Bicara adalah


  • Majas Simile

Contoh:

  1. Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang.
  2. Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu menerangi kegelapan malam.
  3. Dia pemberani bak seekor singa yang tidak pernah gentar dengan musuh sekuat apapun
  4. Kerjanya seperti mesin yang tidak pernah berhenti.
  5. Wataknya  seperti batu yang sangat sulit untuk dilunakkan.
  • Majas Pertentangan

  • Majas Antitesis

Contoh:

  1. Dia kerja siang malam untuk mewujudkan cita-citanya
  2. Menang kalah merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah pertandingan
  3. Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Alloh
  4. Perjalanan pulang pergi Jakarta Bogor memakan waktu yang tidak terlalu lama
  5. Pekerjaan kantor tidak pernah menghalangi  hobinya untuk naik turun gunung
  • Majas Paradoks

Contoh:

  1. Aku merasa kesepian di tengah keramaian
  2. Di balik senyum manisnya terpendam luka yang mendalam
  3. Meski cuaca sangat panas, pikiran harus dingin
  4. Selalu ada hikmah yang dapat kita petik dari setiap musibah
  • Majas Hiperbola

Contoh:

  1. Keringatnya sampai menganak sungai.
  2. Tak jarang seorang ayah harus membanting tulang demi keluarga.
  3. Badannya sangat kurus, hanya tinggal kulit pembalut tulang.
  4. Setiap hari dia memeras keringat demi mendapatkan sesuap nasi
  5. Ia dapat menghitung secepat kilat
  • Majas Litotes

Contoh:

  • Hanya kado kecil ini yang bisa aku berikan.
  • Mampirlah sejenak untuk mencicipi hidangan yang ala kadarnya ini.
  • Perkenankan hamba yang bodoh ini untuk menyampaikan pendapat.
  • Saya hanya orang desa yang beruntung mengenyam pendidikan.
  • Hanya hal remeh seperti ini yang bisa saya perbuat

  • Majas Penegasan

Majas Penegasan ialah gaya bahasa yang mengandung kata kiasan yang dipergunakan untuk memberikan penegasan. Hal ini diakaukan guna meningkatkan kesan serta pengaruh terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

  • Majas Pleonasme

Contoh:

  • Semua penghuni rusun bergegas  turun ke bawah untuk menyelamatkan diri dari kebakaran.
  • Pantang baginya untuk mundur ke belakang.
  • Hanya perwakilan demonstran saja yang diperkenankan masuk ke dalam untuk meakukan negoisasi.
  • Sedari tadi ia hanya merunduk ke bawah penuh penyesalan
  • Serentak para penonton mendongak ke atas menyaksikan manufer pesawat tempur TNI AU.
  • Majas Repetisi

Contoh:

  • Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan, hidup adalah realita yang harus kita hadapi.
  • Dunia ini adalah fana,  dunia ini hanya tempat bersinggah, dunia ini hanya sementara.
  • Dialah yang kurindu, dialah yang kutunggu, dialah belahan hatiku.
  • Cinta adalah misteri, Cinta adalah kesetiaan,Cinta adalah pengorbanan.
  • Hiduplah dengan visi, hiduplah dengan misi, hiduplah untuk menggapai prestasi
  • Majas Paralelisme

Contoh:

Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

  • Majas Tautologi

Contoh:

  • Bukan, bukan, bukan itu yang aku inginkan (menngulang kata; bukan)
  • Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara. (mengulang sinonim rukun)

Demikian pengertian macam-macam majas beserta contohnya. Jika ada penambahan atau koreksi yang pembaca anggap perlu silahkan coment saja. InsyaAlloh dengan lapang dada usulan akan dipertimbangkan.


Semoga Pembahasan Tentang Majas Adalah – Pengertian, Metafora, Jenis, Macam Dan Contohnya Semoga Bermanfaat Untuk Para Pembaca Setia DosenPendidikan 🙂