Pengertian Evolusi
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama yaitu variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.
baca juga : Evolusi Adalah
Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.
Sejarah Singkat Teori Evolusi
Akar pemikiran evolusionis muncul sezaman dengan keyakinan dogmatis yang berusaha keras mengingkari penciptaan. Mayoritas filsuf penganut pagan di zaman Yunani kuno mempertahankan gagasan evolusi. Jika kita mengamati sejarah filsafat, kita akan melihat bahwa gagasan evolusi telah menopang banyak filsafat pagan.
Akan tetapi bukan filsafat pagan kuno ini yang telah berperan penting dalam kelahiran dan perkembangan ilmu pengetahuan modern, melainkan keimanan kepada Tuhan. Pada umumnya mereka yang memelopori ilmu pengetahuan modern mempercayai keberadaan-Nya. Seraya mempelajari ilmu pengetahuan, mereka berusaha menyingkap rahasia jagat raya yang telah diciptakan Tuhan dan mengungkap hukum-hukum dan detail-detail dalam ciptaan-Nya.
Ahli Astronomi seperti Leonardo da Vinci, Copernicus, Keppler dan Galileo; bapak paleontologi, Cuvier; perintis botani dan zoologi, Linnaeus; dan Isaac Newton, yang dijuluki sebagai “ilmuwan terbesar yang pernah ada”, semua mempelajari ilmu pengetahuan dengan tidak hanya meyakini keberadaan Tuhan, tetapi juga bahwa keseluruhan alam semesta adalah hasil ciptaan-Nya Albert Einstein, yang dianggap sebagai orang paling jenius di zaman kita, adalah seorang ilmuwan yang mempercayai Tuhan dan menyatakan, “Saya tidak bisa membayangkan ada ilmuwan sejati tanpa keimanan mendalam seperti itu.
baca juga : Akibat Revolusi Bumi
Ibaratnya: ilmu pengetahuan tanpa agama akan pincang.” Salah seorang pendiri fisika modern, dokter asal Jerman, Max Planck mengatakan bahwa setiap orang, yang mempelajari ilmu pengetahuan dengan sungguh-sungguh, akan membaca pada gerbang istana ilmu pengetahuan sebuah kata: “Berimanlah”.
Keimanan adalah atribut penting seorang ilmuwan. Teori evolusi merupakan buah filsafat materialistis yang muncul bersamaan dengan kebangkitan filsafat-filsafat materialistis kuno dan kemudian menyebar luas di abad ke-19. Seperti telah disebutkan sebelumnya, paham materialisme berusaha menjelaskan alam semata melalui faktor-faktor materi.
Mekanisme Evolusi
Ada empat mekanisme utama evolusi, yaitu :
-
Seleksi Alam
Evolusi melalui seleksi alam adalah suatu proses dimana mutasi genetik yang meningkatkan reproduksi menjadi ada, menjadi tetap atau makin banyak dijumpai generasi selanjutnya. Ini sering disebut mekanisme ‘self evident’ sebab ada tiga syarat yang wajib terpenuhi untuk dapat terjadi, yaitu :
- Ada variasi terwariskan pada organisme dalam populasi tersebut
- Organisme menghasilkan lebih banyak anak, namun sedikit sekali yang bisa bertahan hidup
- Anak-anak atau keturunan ini bervariasi kemampuan bertahan hidup dan bereproduksinya
-
Mutasi Bias
Di samping menjadi sumber utama variasi, mutasi dapat juga berfungsi sebagai mekanisme evolusi nbila ada berbagai probabilitas pada tingkat molekul agar mutasi dapat terjadi. Ini merupakan proses mutasi yang yang disebut mutasi bias. Bila dua genotip, misalkan satu dengan nukleotida G dan satunya lagi dengan nukleotida A pada posisi yang sama dan punya fitness yang sama namun mutasi dari G ke A lebih sering disbanding mutasi dari A ke G, maka lebih cenderung terbentuk genotup dengan nekleotida A. Perkembangan mutasi bias juga sudah dijumpai pada evolusi morfologi.
baca juga : Fungsi Organel Sel
-
Penyimpangan Genetik
Penyimpangan genetik adalah perubahan frekuensi alel dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang terjadi karena peran yang bermain dalam menentukan apakah suatu individu akan bertahan hidup dan bereproduksi. Dalam istilah matematis alel menjadi subjek sampling error. Akibatnya biloa tidak ada gaya selektif atau gaya selektif relative rendah frekuensi alel cenderung menyimpang ke atas atau ke bawah secara acak.
-
Aliran Gen
Aliran gen atau gene flow merupakan pertukaran gen antar populasi, yang biasanya merupakan spesies yang sama. Ada atau tidaknya aliran gen secara fundamental mengubah perjalanan evolusi. Karena kompleksitas organisme, dua populasi manapun yang terpisah sempurna akhirnya akan terbentuk ninkompatibilitas genetic melalui proses netral, seperti model Bateson-Dobzhansky-Muller, bahkan walaupun dua populasi tersebut tetap identic dalam hal adaptasi terhadap lingkungannya.
Macam Teori Evolusi
-
Teori Evolusi Sintesis
Sekelompok ilmuwan yang bersikukuh mempertemukan Darwinisme dengan ilmu genetika dengan segala cara berkumpul dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh “The Geological Society of Amerika” atau Perkumpulan Masyarakat Geologi Amerika, pada tahun 1941. Setelah dilakukan pembicaraan panjang, mereka setuju untuk membuat penjelasan baru tentang Darwinisme. Beberapa tahun setelah itu, beberapa ahli menghasilkan sebuah sintesis yang merupakan hasil perpaduan dari berbagai bidang mereka menjadi sebuah teori evolusi lain yang diperbaharui.
baca juga : Pengertian Intrusi
-
Teori Dalam Krisis
Teori Darwin pernah jatuh terpuruk dalam krisis karena hukum-hukum genetika yang ditemukan pada perempatan pertama abad ke-20. Di saat gema buku Darwin tengah berkumandang, seorang ahli botani Austria bernama Gregor Mendel menemukan hukum penurunan sifat pada tahun 1865. Meskipun tidak banyak dikenal orang hingga akhir abad ke- 19, penemuan Mendel mendapat perhatian besar di awal tahun 1900-an.
-
Teori Harun Yahya
Salah satu tokoh yang kontra dengan Darwinisme dan teorinya adalah Adnan Oktar atau yang dikenal dengan nama Harun Yahya. Beliau adalah seorang da‟i dan ilmuwan terkemuka asal Turki yang memiliki nama asli Adnan Oktar, yang lahir pada tahun 1956 di Ankara. Dalam karyanya yang berjudul Keruntuhan Teori Evolusi, Harun Yahya mengungkapkan bantahan-bantahannya terhadap teori evolusi yang dicetuskan oleh Darwin diatas.
Bukti-Bukti Evolusi
-
Biogeografi
Penyebaran geografis spesies –biogeagrafi – adalah hal yang pertama kali memberi ide akan adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan yang bersifat indigenous (asli, tidak ditemukan di tempat lain) namunsangat erat hubungan kekerabatannya dengan spesies di daratan utama terdekat atau di pulau-pulau sekitarnya. Beberapa pertanyaan muncul.
Kenapa dua pulau dengan lingkungan yang mirip di tempat yang berbeda di Bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat, tetapi oleh spesies yang secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan hewan pada daratan yang terdekat, dimana lingkunganya sering kali sangat berbeda?
baca juga : Pengertian Evaluasi
-
Anatomi Perbandingan
Pewarisan dengan modifikasi sangat jelas terlihat pada kemiripan anatomi antara anatomi spesies yang dikelompokan dalam kategori taksonomi yang sama. Sebagai contoh, banyak elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan manusia, kucing, paus, kelelawar, dan semua mamalia lain, meskipun tungkai tersebut mempunyai fungsi yang sangat berbeda. Tentunya, cara ternaik untuk membangun infrastruktur sayap kelelawar bukan merupakan cara terbaik utnuk membangun sirip paus.
-
Embriologi Perbandingan
Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan mengalami tahapan yang sama dalam perkembangan embrionya. Sebagai contoh, semua embrio vertebrata akan mengalami suatu tahapan diman mereka memilki kantong insang pada bagian samping tenggorokannya. Memang, pada tahapan perkembangan ini, persamaan pada ikan, katak, ular, burung, manusia, dan semua vertebrata lain jauh lebh terlihat daripada perbedaanya.
-
Biologi Molekuler
Ahli biologi juga mengamati kemiripan organisme pada tingkat molecular. Semua bentuk kehidupan menggunakan Bahasa genetika yang sama yaitu DNA dan RNA, dan kode genetika tersebut pada dasarnya bersifat universal. Dengan demikian, ada kemungkinan bahwa semua spesies merupakan keturunan dari nenek moyang bersama yang menggunakan kode ini.
-
Bukti Paleontologi
Fosil (dalam bahasa Latin: fossa yang berarti “menggali keluar dari dalam tanah” ) adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Fosil merupakan makhluk hidup atau sebagian dari makhluk hidup yang tertimbun oleh tanah, pasir, lumpur dan akhirnya membatu, atau kadang-kadang hanya bekas-bekas organisme. Pada umumnya fosil yang telah ditemukan terdapat dalam keadaan tidak utuh, yaitu h/anya merupakan suatu bagian atau beberapa bagian dari tubuh makhluk hidup.
Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Mekanisme Evolusi : Teori, Pengertian, Bukti, Sejarah, Macam, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.