Metamorfosis Lalat – Proses, Pola, Penjelasan dan Gambarnya – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Metamorfosis Lalat yang dimana dalam hal ini meliputi proses, pola, penjelasan dan gambarnya, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Lalat adalah sejenis serangga yang dianggap pembawa berbagai macam penyakit. lalat bisa menjadi perantara bibit penyakit karena ia selalu hinggap pada tempat-tempat kotor seperti sampah dan kemudian hinggap pada makanan yang tidak di tutup rapat.
Lalat dapat menyebarkan penyakir tidur, penyakit diare dan sebagainya. Lalat mengalami metamorfosis sempurna karena bentuk mudanya berbeda dengan saat dewasa. Selain itu lalat juga mengalami fase pupa. Metamorfosis lalat dimulai dari telur → larva → pupa → lalat dewasa.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Proses Metamorfosis Pada Belalang
Tahapan Proses Metamorfosis Pada Lalat
Berikut ini terdapat empat (4) tahapan proses metamorfosisi pada lalat, terdiri atas:
-
Proses Telur
Fase pertama pada proses metamorfosis lalat diawali dengan stadium telur. Telur dihasilkan oleh lalat betina setelah sel telurnya terbuahi oleh spermatozoa lalat jantan. Telur lalat umumnya diletakan secara berkelompok oleh induk betina di tempat-tempat yang kotor, mirip sampah, bangkai, sampai kotoran manusia.
Tempat-tempat yang kotor tersebut biasanya mengandung banyak protein yang menjadi makanan larva lalat dikala telur menetas nantinya. Selain itu, daerah yang kotor dianggap ialah daerah yang kondusif bagi induk lalat untuk meletakan telur alasannya yaitu jauh dari jangkauan para predator.
Bentuk telur lalat lonjong lingkaran dan berwarna putihdengan ukuran panjang 1 sampai 2 mm. Dalam proses metamorfosis lalat, telur biasanya akan menetas dalam waktu 1 sd 1 hari sampai kemudian berkembang menjadi larva.
Liat Juga Materi Tentang : Proses Metamorfosis Pada Kecoa
-
Proses Larva
Beberapa hari setelah telur diletakkan akan berubah bentuk menjadi belatung, bentuk belatung lalat mirip dengan belatung pada kupu-kupu. Larva lalat biasanya memakan daging ataupun senyawa organik lainnya. Larva ini akan terus makan hingga rangka tubuhnya tidak muat lagi,
pada masa ini larva akan berganti kulit menggunakan rangka yang lebih kuat. Pergantian kulit ini akan terjadi hingga 3 kali sepanjang hidupnya. Seekor larva dapat tumbuh hingga 2 kali ukuran tubuhnya hanya dalam waktu 2 hari saja.
-
Proses Pupa
Sesudah periode instar yang terakhir, larva lalat akan mencari daerah pemberian untuk bertapa dan menjalani fase pupa. Tempat yang dipilih biasanya yaitu daerah yang petang dan terlindung dari sinar matahari langsung. Struktur badan larva akan berubah ibarat kokon dengan warna coklat dan tekstur yang keras.
Liat Juga Materi Tentang : Proses Metamorfosis Pada Nyamuk
Larva mulai memasuki periode pupa dan terus tumbuh membelah selama 1 minggu. Pada hari ke 3 sampai hari ke 6 pupa akan mulai membentuk sepasang akup, sampai jadinya ia keluar dari selubungnya untuk terbang sebagai lalat dewasa.
-
Proses Lalat Dewasa
Setelah lalat keluar dari dalam pupa maka lalat dewasa akan berusaha terbang untuk mencari makanan. Dalam waktu 3 hari kemudian lalat sudah akan melakukan reproduksi lagi. Masahidup lalat hanya 21 hari. Seekor lalat betina dapat bertelur hingga 900 butir sepanjang hidupnya.
Pola Hidup Lalat
Pola hidup lalat terbagi menjadi beberapa bagian. Adapun pola hidup lalat adalah sebagai berikut:
-
Tempat perindukan/berbiak
Sucipto (2011) menyatakan bahwa : “ Tempat yang disenangi lalat adalah tempat yang basah seperti sampah basah, kotoran binatang, tumbuh-tumbuhan yang busuk, kotoran yang menumpuk secara kumulatif”. Depkes RI (1991) memaparkan bahwa :
Liat Juga Materi Tentang : Proses Metamorfosis Pada Katak
“Tempat yang disenangi adalah tempat basah, benda-benda organik, tinja, sampah basah, kotoran binatang, tumbuh-tumbuhan busuk, kotoran yang menumpuk secara kumulatif (dikandang hewan) sangat disenangi oleh larva lalat, sedangkan yang tercecer jarang dipakai sebagai tempat berbiak lalat”. Secara umum tempat perindukan bagi lalat adalah tempat yang kotor dan basah.
-
Jarak terbang
“Jarak terbang sangat tergantung pada adanya makanan yang tersedia, rata- rata 6-9 km, kadang-kadang dapat mencapai 19-20 km dari tempat berbiak atau 7- 12 mil dari tempat perkembangbiakannya. Selain itu ia mampu terbang 4 mil/jam (Depkes, 1991)”.
-
Kebiasaan makan
Lalat memakan makanan yang dimakan oleh manusia sehari-hari, seperti gula, susu dan makanan lainnya, kotoran manusia serta darah. Bentuk makanannya cair atau makanan yang basah, sedang makanan yang kering dibasahi oleh ludahnya terlebih dulu, baru diisap (Depkes, 1991).
Dalam Widyati & Yuliarsih (2002) mengungkapkan bahwa: “Lalat lebih menyukai makanan yang bersuhu tinggi daripada lingkungan sekitarnya”.
-
Tempat istirahat
“Dalam memilih tempat istirahat (resting place), lalat lebih menyukai tempat yang tidak berangin, tetapi sejuk, dan kalau malam hari sering hinggap di semak-semak di luar tempat tinggal” (Widyati & Yuliarsih, 2002).
Liat Juga Materi Tentang : Proses Metamorfosis Pada Kupu-Kupu
Lalat beristirahat pada lantai, dinding, langit-langit, jemuran pakaian, rumput-rumput, kawat listrik dan lain-lain serta sangat disukai tempat-tempat dengan tepi tajam yang permukaannya vertikal. Tempat istirahat tersebut biasanya dekat dengan tempat makannya dan tidak lebih dari 4,5 meter di atas permukaan tanah (Depkes, 1991). Lalat istirahat ditempat dimana ia hinggap dan atau tempat yang dekat dari tempat hinggapnya.
-
Lama hidup
Pada musim panas, usia lalat berkisar antara 2-4 minggu, sedang pada musim dingin bisa mencapai 70 hari (Depkes, 1991). Widyati dan Yuliarsih (2002) menyatakan bahwa: “ Tanpa air lalat tidak dapat hidup lebih dari 46 jam”. Sehingga lama hidup lalat pada umumnya berkisar antara 2-70 hari.
-
Temperatur dan kelembaban
Lalat mulai terbang pada temperatur 150C dan aktifitas optimumnya pada temperatur 210C. Pada temperatur di bawah 7,50C tidak aktif dan di atas 450C terjadi kematian pada lalat. Sedangkan Kelembaban erat hubungannya dengan temperatur setempat (Depkes, 1991).
-
Sinar
Lalat merupakan serangga yang bersifat fototropik, yaitu menyukai sinar. Pada malam hari tidak aktif, namun bisa aktif dengan adanya sinar buatan. Efek sinar pada lalat tergantung sepenuhnya pada temperatur dan kelembaban (Depkes, 1991).
Liat Juga Materi Tentang : Pengertian Metamorfosis Sempurna Dan Tidak Sempurna
Melihat pola hidupnya, lalat merupakan tipe makhluk hidup yang kompleks dan dapat berkembang biak dengan pesat serta mampu bertahan hidup dengan relatif lama pada temperatur dan keadaan tertentu.
Demikianlah pembahasan mengenai Metamorfosis Lalat – Proses, Pola, Penjelasan dan Gambarnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂