Proses Metamorfosis Pada Nyamuk

Proses Metamorfosis Pada Nyamuk – ntuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Metamorfosis Nyamuk yang dimana dalam hal ini meliputi proses, penjelasan, perilaku dan gambarnya, agar lebih memahami dan dimengerti simak ulasan dibawah ini.

metamorfosis nyamuk

Tahapan Proses Metamorfosis Pada Nyamuk

Setiap hewan mempunyai daur hidup tertentu, umumnya hewan yang bertubuh kecil seperti serangga dan ulat mempunyai daur hidup yang berbeda dari hewan lainnya.

Umumnya daur hidup makhluk hidup berukuran mini berupa siklus hidup, di dalamnya diperoleh perubahan bentuk secara morfologi. Siklus hidup tersebut akan terjadi secara bertahap dan akan terus berulang.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi : Penjelasan Klasifikasi Makhluk Hidup Beserta Tujuan Dan Manfaatnya


Nyamuk ternyata juga mempunyai siklus hidup yang mirip dengan hewan kecil lainnya. Di dalam siklus hidup tersebut diperoleh perubahan bentuk yang disebut metemorfosis. Proses metamorfosis ini diakibatkan karena pertumbuhan sel dan diferensiasi sel secara radikal yang berbeda.


Berikut ini terdapat beberapa tahapan proses metamorfosis pada nyamuk, antara lain sebagai berikut:


  1. Nyamuk Dewasa

Nyamuk Dewasa

Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1 : 1, nyamuk jantan keluar terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyamuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan tetap tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari kepompong, setelah jenis betina keluar, maka nyamuk jantan akan langsung mengawini betina sebelum mencari darah.

Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin. Dalam perkembangan telur tergantung kepada beberapa faktor antara lain temperatur dan kelembaban serta species dari nyamuk. Untuk kelangsungan kehidupan nyamuk diperlukan air, siklus hidup nyamuk akan terputus.

Tingkatan kehidupan yang berada di dalam air ialah: telur. jentik, kepompong. Setelah satu atau dua hari telur berada didalam air, maka telur akan menetas dan keluar jentik. Jentik yang baru keluar dari telur masih sangat halus seperti jarum.


  1. Telur Nyamuk

Telur Nyamuk

Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang keberadaannya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari nyamuk berbeda–beda tergantung dari jenisnya.


Nyamuk anopeles akan meletakkan telurnya dipermukaan air satu persatu atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur anopeles mempunyai alat pengapung.


Nyamuk culex akan meletakkan telur diatas permukaan air secara bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung.


Nyamuk Aedes meletakkan telur dan menempel pada yang terapung diatas air atau menempel pada permukaan benda yang merupakan tempat air pada batas permukaan air dan tempatnya.


Sedangkan nyamuk mansonia meletakkkan telurnya menempel pada tumbuhan-tumbuhan air, dan diletakkan secara bergerombol berbentuk karangan bungan.


Tidak menutup kemungkinan, telur nyamuk biasanya (spesies tertentu saja) diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya.

Liat Juga Materi Lainnya : Proses Metamorfosis Pada Katak


Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu. Beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.


Setelah itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). pada periode ini. Inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Selesai setelah itu larva mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu yang sama.


Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan, larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali. Stadium telur ini memakan waktu 1-2 hari.


  1. Jentik Nyamuk

Jentik Nyamuk

Pada perkembangan stadium jentik, adalah pertumbuhan dan melengkapi bulu-bulunya, Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung pada suhu, keadaan makanan serta species nyamuk.


Pertumbuhan jentik dipengaruhi faktor temperatur, nutrien, ada tidaknya binatang predator.


Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas berisi air. Jentik bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor.


Pupa biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis. Kebanyakan jentik memakan mikroorganisme, tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi jentik spesies lain.

Liat Juga Materi Lainnya : Proses Metamorfosis Pada Kupu-Kupu


Sebagian larva nyamuk seperti Wyeomyia hidup dalam keadaan luar biasa. Jentik-jentik spesies ini hidup dalam air tergenang dalam tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang dalam pohon periuk kera. Jentik-jentik spesies genus Deinocerites hidup di dalam sarang ketam sepanjang pesisir pantai.


  1. Kepompong atau Pupa

Kepompong atau Pupa Nyamuk

Merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Pupa biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis.


Pada staidum ini memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang. Stadium kepompong akan memakan waktu lebih kurang 1-2 hari. Setelah cukup waktunya, dari kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya.


Setelah nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian nyamuk tersebut telah mampu terbang, yang berarti meninggalkan lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya didarat atau udara. Dalam meneruskan keturunannya.


Nyamuk betina kebanyakan banya kawin satu kali selama hidupnya. Biasanya perkawinan terjadi setelah 24-48 jam dari saat keluarnya dari kepompong.


Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap terbang dengan semua organnya seperti antena, belalai, kaki, dada, sayap, perut, dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya. lalu kepompong pupa disobek di atas.


Tingkat ketika nyamuk yang telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan air.

Liat Juga Materi Lainnya : Pengertian Metamorfosis Sempurna Dan Tidak Sempurna


Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipispun dapat menyebabkan kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya setelah istirahat sekitar setengah jam.


Tempat Berkembang Biak Nyamuk

Tempat Berkembang Biak Nyamuk

Dalam perkembang biakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat berkembangbiak(breeding places), tempat untuk mendapatkan umpan/darah(feeding places) dan tempat untuk beristirahat(reesting palces).


Nyamuk mempunyai tipe breeding palces yang berlainan seperti culex dapat berkembang di sembarangan tempat air, sedangkan Aedes hanya dapat berkembang biak di air yang cukup bersih dan tidak beralaskan tanah langsung, mansonia senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa, danau yang banyak tanaman airnya dan Anopeheles.


Bermacam breeding placed, sesuai dengan jenis anophelesnya sebagai berikut :

  1. Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictus dan Anopheles vagus senang berkembang biak di air payau.

  2. Tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi nyamuk Anopheles sundaicusAnopheles mucaltus dalam berkembang biak.

  3. Breeding palces yang terlindung dari sinar matahari disenangi Anopheles vagusAnopheles barbumrosis untuk berkembang biak.

  4. Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk Anopheles vagusIndefinitus, Leucosphirus untuk tempat berkembang biak.

  5. Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi Anopheles aconitusVagus barbirotusAnullaris untuk berkembang biak.

Liat Juga Materi Lainnya : Definisi Gejala Alam Biotik Dan Abiotik Beserta Contohnya


Perilaku Mencari Darah

Perilaku mencari darah nyamuk dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:

  1. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan waktu. Nyamuk Anopheles pada umumnya aktif mencari darah pada waktu malarn hari. apabila dipelajari dengan teliti. ternyata tiap spesies mempunyai sifat yang tertentu, ada spesies yang aktif mulai dari waktu senja hingga menjelang tengah malam dan sampai pagi hari.

  2. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan tempat apabila dengan metode yang sama kita adakan. Penangkapan nyarnuk didalam dan diluar rumah maka dari hasil penangkapan tersebut dapat diketahui ada dua golongan nyamuk, yaitu: eksofagik yang lebih senang mencari darah diluar rumah dan endofagik yang lebih senang mencari darah didalam rumah.

  3. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan sumber darah. Berdasarkan macam darah yang disenangi, kita dapat membedakan atas: antropofilik apabila lebih senang darah manusia, dan zoofilik apabila nyamuk lebih senang menghisap darah binatang dan golongan yang tidak mempunyai pilihan tertentu.

  4. Frekuensi menggigit, telah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin satu kali selama hidupnya Untuk mempertahankan dan memperbanyak keturunannya, nyamuk betina hanya memerlukan darah untuk proses pertumbuhan telurnya.Tiap sekian hari sekali nyamuk akan mencari darah. Interval tersebut tergantung pada species, dan dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban, dan disebut siklus gonotrofik. Untuk iklim Indonesia memerlukan waktu antara 48-96 jam.

Demikianlah pembahasan mengenai Proses Metamorfosis Pada Nyamuk semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.