Observasi

Pengamatan (Observasi)

Baca Cepat  tampilkan 

Pengamatan (Observasi) adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

 


Pengertian Observasi

Observasi adalah metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data. Penggunanan metode ini sangat dipengaruhi oleh interesnya sang peneliti. Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan. Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi mempunyai dasar sejarah dalam pengamatan oleh amatir.


Pengertian Observasi Menurut Para Ahli

Menurut Kartono (1980: 142) pengertian observasi diberi batasan sebagai berikut: “studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan”. Selanjutnya dikemukakan tujuan observasi adalah: “mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikansi dari inter relasinya elemen-elemen tingkah laku manusia pada fenomena sosial serba kompleks dalam pola-pola kulturil tertentu”.


Baca Juga : Pengertian Buku


Pengertian Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004 : 104).


Penelitian observasi dalam bidang Biologi dilakukan untuk memotret keadaan suatu variabel atau keadaan satu atau lebih variabel tergayut akibat adanya variabel bebas. Hubungan antar variabel bebas dan variabel tergayut dapat berupa hubungan sebab akibat jika hubungan antarkeduanya bersifat asimeteris. Sebagai contoh, kandungan hara N dan P di dalam tanah menjadi penyebab terhadap laju pertumbuhan tanaman.


Hubungan antara variabel bebas dan tergayut dapat berupa hubungan kecenderungan apabila hubungan bersifat simeteris. Hal ini terjadi jika baik variabel bebas dan variabel tergayut yang diteliti sebenarnya dipengaruhi oleh variabel penyebab yang lain.


Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara frekuensi pernafasan dan denyut nadi pada anak balita. Frequensi pernafasan dan denyut nadi merupakan variabel yang dipengaruhi oleh aktivitas dan besarnya postur tubuh. Dengan demikian, hubungan antara frequensi pernafasan dan denyut nadi bukan hubungan sebab akibat (Bambang, staff.uny.ac.id).


Kebaikan dan kejelekan observasi

Kebaikan dari observasi adalah sebagai berikut :

  • Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.

  • Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.

  • Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.

  • Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.


Baca Juga : Contoh Mind Mapping


Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :

  1. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.

  2. Pekerjaan yang sedang diamati mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan atau volume-volume kegiatan tertentu.

  3. Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.

  4.  Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.


Hal-hal yang perlu dilakukan dalam teknik observasi

  1. Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi : Apa yang akan diobservasi , dimana letak lokasi observasi, kapan observasi akan dilakukan, siapa yang akan melaksanakan observasi tersebut, siapa yang akan diobservasi, bagaimana melaksanakan observasi tersebut.

  2. Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer dan atau pegawai yang terlibat

  3. Bertindaklah dengan rendah hati (low profile)

  4. Lengkapilah dengan catatan selama observasi

  5. kaji ulang hasil observasi dengan individu-individu yang terlibat.


Yang tidak boleh dilakukan dalam observasi

  1. Menggangu kerja individu yang diobservasi maupun individu lainnya.

  2. Terlalu menekankan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak penting.

  3. Jangan membuat asumsi-asumsi.


Baca Juga : “Verba Transitif Dan Intransitif” Pengertian & ( Contoh – Perbedaan )


Ciri – Ciri Observasi

Ciri-Ciri-Observasi

 

Observasi, bisa diartikan sebagai usaha pengumpulan data yang dilakukan secara sistimatis tentang tingkah laku dan gejala-gejala fisik dengan pengamatan dan pencatatan. Langkah observasi yang dianggap cukup efektif untuk pengumpulan data, memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :

  1. Observasi mempunyai arah dan tujuan yang khusus, bukan hanya untuk mendapatkan kesan-kesan umum tentang suatu fenomena.

  2. Observasi ilmiah tidak dilakukan secara untung-untungan dan sesuka hati dalam rangka mendekati situasi obyeknya, akan tetapi semua pelaksanaannya dilakukan secara sistimatis dan terencana.

  3. Observasi sifatnya kuantitaif, yaitu mencatat sejumlah peristiwa tentang tipe-tipe tingkah laku sosial tertentu.

  4. Observasi melakukan pencatatan dengan segera, secepat-cepatnya, tidak menggantungkan diri pada kekuatan ingatan.

  5. Menuntut adanya keahlian, agar data yang diperoleh bisa valid.

  6. Hasil-hasil observasi dapat dicek dasn dibuktikan untuk menjamin validitasnya.


Demikian ciri-ciri observasi diatas didukung oleh C.V. Good, dalam The Methodology of Educational Research. Namun pendapat Good ini, terdapat golongan ahli penelitian lain yang merasa keberatan terhadap kriteria ciri-ciri observasi diatas, khususnya tentang ciri kuantitatif untuk memperoleh data sebanyak mungkin. Bahkan, justeru ciri (kuantitatif) ini sering dihindari, kerena umumnya memerlukan energi dan beaya yang besar. Sedang pencatatan dengan segera itu ada kalanya kurang mengena dan tepat, khususnya jika dilakukan dalam observasi partisipatif.


Prinsip Penelitian Observasi

Untuk memperoleh hasil yang baik, seseorang yang hendak melakukan pengamatan sebaiknya memerhatikan prinsip-prinsip pengamatan sebagai berikut :

  1. Pengamatan sebagai suatu cara pengumpulan data harus dilakukan secara cermat, jujur, dan objektif serta terfokus pada objek yang diteliti.

  2. Dalam menentukan objek yang hendak diamati, seorang pengamat harus mengingat bahwa makin banyak objek yang diamati, makin sulit pengamatan dilakukan dan makin tidak teliti hasilnya.

  3. Sebelum pengamatan dilaksanakan, pengamat sebaiknya menentukan cara dan prosedur pengamatan.

  4. Agar pengamatan lancar, pengamat perlu memahami apa yang hendak dicatat serta bagaimana membuat catatan atas hasil pengamatan yang terkumpul.


Baca Juga : Contoh Seni Rupa Terapan


Prosedur Penelitian Observasi

  • Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.

  • Harus ditentukan dengan pasti siapa saja yang akan diobservasi.

  • Harus diketahui dengan jelas data-data apa saja yang diperlukan.

  • Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.

  • Harus diketahui tentang cara mencatat hasil observasi, seperti telah menyediakan buku catatan, kamera, tape recorder, dan alat-alat tulis lainnya.


Instrumen Penelitian Observasi

Instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, yaitu checklist, rating scale, anecdotal record, catatan berkala, dan mechanical device.

  1. Check list, merupakan suatu daftar yang berisikan nama-nama responden dan faktor- faktor yang akan diamati.

  2. Rating scale, merupakan instrumen untuk mencatat gejala menurut tingkatan- tingkatannya.

  3. Anecdotal record, merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh responden.

  4. Mechanical device, merupakan alat mekanik yang digunakan untuk memotret peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh responden.


Pengertian Teks Observasi

Teks observasi merupakan teks yang berasal dari hasil observasi atau pengamatan dan juga merupakan sebuah teks yang berisi penjabaran. Teks observasi termasuk jenis teks yang berisi penggambaran atau pendeskripsian sifat-sifat umum, ciri, atau bentuk.


Baca Juga : Membaca Memindai Indeks Buku


  • Ciri umum teks observasi:
  1. Isi teks bersifat objektif dan tidak memihak.

  2. Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi pada saat pengamatan dilakukan.

  3. Isi teks tidak mengandung hal-hal yang bersifat penyimpangan, dugaan-dugaan yang tidak tepat, atau juga pemihakan terhadap sesuatu.

  4. Teks observasi disajikan dalam bentuk yang menarik, tata bahasa yang baik, susunan teksnya logis, dan isi dari teks berbobot dan berkualitas.

  5. Isi teks harus ditulis secara lengkap dan sempurna.


  • Ciri kebahasaan teks observasi:
  1. Kata kerja atau verba seperti duduk, memilih, dan menggunakan.

  2. Kata benda atau nomina seperti besi, hewan, dan buku.

  3. Frasa verbal seperti bisa digabungkan, sudah selesai, dan bisa dikelompokkan.

  4. Frasa nomina seperti ayam petelur dan orang lemah.

  5. Berbagai istilah atau kata yang umum digunakan pada satu bidang tertentu misalnya garpu tala dan destilasi.

  6. Kalimat yang hanya menggunakan satu verba atau disebut kalimat simpleks seperti “Doni meminjam banyak buku dari perpustakaan”.

  7. Kalimat yang menggunakan dua verba atau lebih yang disebut dengan kalimat kompleks seperti “Pengantar barang tersebut menaruh dan mencatat setiap barang di gudang”.

  8. Kata penghubung atau konjungsi seperti atau, dan, ketika.

  9. Persamaan kata atau sinonim seperti menjangkau = meraih.10. Lawan kata atau antonim seperti peningkatan X penurunan.


Struktur Teks Laporan Observasi

  1. Berupa pernyataan umum (definisi umum). Pernyataan umum ini berisi penerangan objek pengamatan, klasifikasi, serta keterangannya.

  2. Deskripsi bagian atau aspek (anggota) yang dilaporkan. Deskripsi ini sendiri bisa ditentukan dengan mencari apa ide pokok dari setiap paragraf yang ada. Bisa ide pokok yang berasal dari awal paragraf atau deduktif dan ide pokok yang berasal dari akhir paragraf atau induktif.

  3. Deskripsi manfaat. Deskripsi yang memaparkan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.


Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

  1. Bahasa singkat, padat, dan jelas

  2. Sesuai fakta

  3. Bersifat global

Dalam laporan observasi, informasi juga harus disampaikan secara global atau menyeluruh.


Struktur baku teks laporan observasi mencakup:

  • Judul

Judul dibuat dengan semenarik mungkin agar pembaca merasa tertarik untuk membaca laporan tersebut. Judul juga harus disajikan secara singkat, padat, dan jelas.

  • Klasifikasi Umum/Definisi Umum

Klasifikasi umum ini berupa Pendahuluan yang berisi gambaran tentang sesuatu yang akan diteliti atau diamati. Gambaran ini dijelaskan secara umum.

  • Aspek yang Diamati/Deskripsi Bagian

Aspek-Aspek yang diamati dalam teks laporan observasi ini antara lain : pelaksanaan observasi (tempat, waktu, objek, dan sebagainya) dan Isi (hasil observasi).

Adapula yang melengkapi dengan deskripsi manfaat, yaitu penjelasan tentang manfaat sesuatu yang dioabservasi.


Baca Juga : Contoh Paragraf Campuran


Kaidah teks laporan observasi ini antara lain:

  • Hasil dari pengamatan atau penelitian yang up to date/kekinian.

  • Sifatnya universal.

  • Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

  • Membahas objek tunggal.

  • Tidak adanya bagian penutup/kesimpulan dari penulis.


Ciri Umum Teks Laporan Hasil Observasi

  1. Teks harus ditulis berdasarkan fakta-fakta yang memang terjadi ketika pengamatan sedang dilangsungkan.

  2. Isi dari teks bersifat objektif artinya tidak ada pendapat pribadi dan tidak memihak.

  3. Isi teks laporan hasil observasi harus ditulis dengan lengkap dan sempurna.

  4. Bentuk teks laporan hasil observasi harus menarik, susunan dari teksnya bersifat logis, isi teks berkualitas dan berbobot.

  5. Isi teks laporan hasil observasi tidak mengandung beberapa hal seperti dugaan yang tidak tepat, penyimpangan, dan pemihakan terhadap sesuatu.


Isi teks laporan hasil observasi dapat dinilai dengan memperhatikan aspek-aspek berikut.

  • Kelengkapan isi laporan

Isi laporan haruslah lengkap sesuai struktur laporan yang terdiri atas bagian pendahuluan/pembuka dan pembahasan.


  • Isi laporan

Isi laporan terkait pemaparan fakta-fakta tentang objek yang diamati. Dalam laporan observasi terdapat definisi umum yang menggambarkan objek yang diobservasi. Kemudian, deskripsi bagian yang menjelaskan objek secara lebih jelas lagi. Terakhir ada sebagian laporan observasi yang menyertakan deskripsi manfaat, yaitu penjelasan manfaat dari objek yang sedang diobservasi.


  • Keruntutan penyajian

Laporan observasi seharusnya disajikan secara runtut agar informasi yang disampaikan jelas dan mudah dipahami.

  • Penggunaan bahasa


Secara umum, langkah-langkah penulisan laporan observasi adalah sebagai berikut.

  • Menentukan objek yang akan diobservasi,

  • Mengumpulkan fakta dan informasi terkait objek dengan cara-cara berikut ini.a. melakukan pengamatan lapangan (mengamati objek secara langsung),b. melakukan wawancara dengan narasumber yang relevan,c. mencari informasi melalui buku, majalah, surat kabar, maupun internet.

  • Membuat kerangka laporan yang terstruktur yang terdiri atas pembukaan, pembahasan, dan penutup,

  • Mengembangkan kerangka menjadi laporan yang utuh dan lengkap,

  • Menyunting laporan sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.


Baca Juga : Surat Tugas


Abstraksi Teks Laporan Observasi

  • Abstraksi sama dengan ringkasan.

  • Ringkasan disusun berdasarkan gagasan utama secara kronologis.

  • Satu paragraf hanya terdiri atas satu gagasan utama.


Demikian penjelasan artikel diatas tentang Observasi – Pengertian, Struktur, Tujuan, Ciri, Jenis, Contoh semoga bisa bermanfaat bagi pembaca setia kami.