Paramecium – Pengertian, Ciri, Morfologi, Anatomi, Habitat, Reproduksi, Sistem Pencernaan & Klasifikasi – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Paramecium yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, morfologi, anatomi, habitat, reproduksi, sistem pencernaan dan klasifikasi, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Pengertian Paramecium
Paramecium adalah salah satu organisme yang terbilang paling sederhana yang berada di planet kita ini, dan dipelajari secara ekstensif untuk dapat memahami bagaimana cara organisme lain yang mungkin berfungsi. Baik itu dalam kebiasaan makan, gerak dan cara reproduksi, organisme kecil ini menunjukan karakteristik penasaran. Paramecium ditemukan dalam habitat air, di mana ada cukup pasokan makanan.
Paramacium mudah tersedia dan organisasi seluler sederhana yang membuatnya menjadi protozoa representatif untuk penelitian ilmiah. Dalam hal ini sebelum kita akan membahas langsung mengenai reproduksi paramecium, mari kita mencoba terlebih dahulu untuk dapat memahami klasifikasi dan strukturnya.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Struktur Tubuh Sporozoa Munurut Dalam Ilmu Biologi
Ciri-Ciri Paramecium
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri paramecium, terdiri atas:
- Ujung depan tubuhnya tumpul, dan bagian belakang meruncng (seperti sandal)
- Mempunyai dinding sel
- Tubuhnya berukuran antara 120-300 mikron
- Memiliki dua inti yaitu makronukleus dan mikronukleus
- Memiliki vakuola kontraktir dan nonkontraktil
- Bergerak dengan menggoyahkan silianya
- Reproduksinya secara vegetative (pembelahan biner) dan generative (konjugasi)
Morofologi Paramecium
Paramecium memiliki tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar, mempunyai satu makronukleus dan satu atau beberapa mikronukleus, Paramecium bereproduksi secara vegetatif dengan pembelahan melintang, makronukleus membelah secara amitosis sedangkan mikronukleus secara mitosis.
Paramecium memiliki tubuh streamline yang dapat digunakan untuk berenang. Laju renang dibantu oleh silia yang menutupi permukaan tubuh. Paramecium bergerak dengan kecepatan 1500 µ/detik atau lebih. Selama bergerak, silia membuat gerakan yang simultan dari anterior ke posterior, disebut ritme metakronal.
Anatomi Paramecium
Bentuk sel pada paramecium seperti sandal (alas kaki), memiliki makronuklesus satu, mikronukleus satu atau lebih,dimana mikronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi . HabitatParamecium pada air tawar yang berenang. Memiliki vakuola denyut yang terletak pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan makanan keseluruh tubuh. Ujung sel bagian anterior lebih tumpul atau membulat . vakuola makanan banyak dan makronukleus bundar atau letaknya ditengah.
Paramecium merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran sekitar 50-350 ɰm. Paramecium telah memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium bereproduksisecara aseksual (membelah diri dengan cara transversal), dan seksual (dengan konjugasi).
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Ciri Fisiologi Serta Cara Adaptasi Protozoa Dalam Biologi
Paramecium Sp bergerak dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. Memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
Tubuh paramecium memiliki dua vakuola kontraktil dan sejumlah vakuola makanan. Panjang tubuh berkisar antara 80-350 µm. permukaan ventral mengandung celah mulut. Paramecium bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan transversal.
Habitat Paramecium
Habitat alami mereka adalah air tawar, Paramecium Sp mengambil air dari hipotonik lingkungan melalui osmosis dan menggunakan kandung kemih seperti kontraktil vakuola untuk mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial dan mengusir berkala melalui membran plasma oleh kontraksi sekitarnya sitoplasma. Paramecium distribusi diseluruh dunia diair tawar kolam, aliran air, sungai, danau, sawah.
Reproduksi Paramecium
Reproduksi Paramecium ialah berproduksi secara aseksual (memberlah diri dengan cara transversal) dan seksual (dengan konjugasi). Paramacium bergerak dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop.
Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. Memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan. Nah berikut cara reproduksi Parmecium yaitu:
-
Aseksual
Paramecium berkembang biak dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus, diikuti dengan pembelahan makronukleus. Setelah itu terjadi penggentingan membran plasma dan akhirnya terbentuklah sel anak. Masing-masing sel anak identik, memiliki dua nukleus, sitoplasma dan alat sel lainnya.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Protista – Pengertian, Peranan, Klasifikasi, Struktur, Macam Dan Contohnya
-
Seksual
Oral grove saling melekat inti makro melebur dan inti mikro mengalami serangkaian pembelahan. Pembelahan inti mikro selesai inti mikro dari setiap paramecium berpindah ke area diantara kedua paramecium inti mikro membelah secara mitosis inti mikro melebur membentuk satu inti mikro disetiap paramecium melalui serangkaian proses pembelahan, terbentuklah inti makro.
Kedua paramecium memisahkan diri setiap paramecium membelah dan menghasilkan empat paramecium muda.Dalam hal ini tidak ada yang spesifik siklus reproduksi paramecium seperti itu, dalam kondisi yang menguntungkan, Paramecium dapat menjalani reproduksi aseksual setidaknya tiga kali sehari.
Selain dalam peningkatan laju multiplikasi, beberapa strain paramecium membentuk asosiasi simbiosis dengan bakteri dan ganggang, yang lagi-lagi meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
Pada komponen alga menyediakan makanan untuk menjadi tuan rumah bagi paramecium dengan melakukan fotosintesis, sementara dalam kasus bakteri simbion, ia melepaskan zat beracun yang membunuh calon mangsa.
Sistem Pencernaan Paramecium
Untuk mengetahui bagaimana proses pencernaan makanan dalam paramecium, biasanya dilakukan suatu praktikum sederhana yang diawali dengan pembuatan sediaan makanan paramecium yang berupa ragi (yeast). Selanjutnya, pada sediaan makanan ditambahkan Congo Red.
Congo Red merupakan indikator Ph yang dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan Ph pada saat terjadi proses pencernaan makanan dalam vakuola makanan paramecium berdasarkan pada perubahan warna yang ditimbulkan. Congo red memiliki sifat asam dengan Ph antara 3-5,2. Pada Ph 5, Congo Red akan berwarna ungu dan akan berwarna biru pada Ph dibawah 3.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Penjelasan Ciliata Beserta Contohnya
Pada paramecium, pencernaan makanan terjadi dalam vakuola makanan. Vakuola makanan merupakan organel yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna makanan, dan mengedarannya ke seluruh bagian sel dengan cara mengelilingi sel. Awalnya makana masuk ke dalam sel melalui “rongga mulut” (oral groove), lalu masuk ke dalam sitostoma.
Kemudian makanan akan didorong masuk ke dalam sitofaring dengan bantuan gerakan silia dan dorongan air yang masuk. Ketika makanan mencapai bagian dasar sitofaring, vakuola makanan akan dibentuk.
Pencernaan makanan di dalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola makanan bergerak di dalam sitoplasma, yang disebut dengan gerak siklosis. Enzim pencernaan yang terlibat adalah protease, karbohidrase, dan esterase yang disekresikan oleh lisosom ke dalam vakuola makanan. Vakuola makanan yang bergerak secara siklosis akan mengecil ukurannya secara bertahap karena proses digesti dan absorpsi.
Dalam praktikum dengan menggunakan Congo Red akan terjadi perubahan warna pada vakuola makanan Paramecium yang menandakan adanya proses pencernaan makanan. Adanya perubahan warna pada vakuola makanan paramecium menunjukkan terjadinya perubahan pH.
Perubahan pH pada vakuola makanan paramecium selama proses pencernaan makanan disebabkan karena adanya enzim-enzim yang diekskresikan oleh lisosom. Untuk mencerna makanan, lisosom akan berfusi dengan vakuola makanan (Soewolo, 2000 : 158).
Enzim-enzim pada lisosom akan bekerja optimal pada pH sekitar 5 (Istanti, 1999). Jadi ketika sediaan makanan berupa ragi dan Congo Red masuk ke dalam vakuola makanan, keadaan vakuola makanan yang pada awalnya bersifat basa akan berubah menjadi bersifat asam untuk mengoptimalkan kerja enzim-enzim yang dihasilkan oleh lisosom.
Setelah proses pencernaan makanan selesai, maka vakuola makanan dan lisosom yang awalnya berfusi akan berpisah kembali. Lisosom terpisah dari vakuola makanan dengan membawa enzim-enzim yang tadi dibawanya. Hal ini menyebabkan suasana pada vakuola makanan kembali menjadi basa.
Setelah makanan dicerna, ada bagian dari substansi makanan yang diabsorpsi masuk kedalam darah untuk diangkut menuju ke sel jaringan, namun ada juga bagian dari substansi makanan yang tidak dapat dicerna (dalam bentuk zat buangan). Zat buangan ini disimpan untuk sementara utuk kemudian dibuang keluar melalui sitopage. Proses pembuangan ini disebut defekasi ( Wulangi, 1993 ; 97).
Klasifikasi Paramecium
Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Philum : Protozoa
Sub phylum : Ciliophora
Class : Ciliate
Subclass : Holotricha
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramecidae
Genus : Paramaecium
Species : Paramaecium caudatum
Plasmodium sp penyebab penyakit malaria, ditemukan oleh Charles Laveran, Roland Ross, dan Grassi, ditularkan oleh nyamuk anopheles. Berkembang biak secara vegetatif di dalam tubuh manusia dan generatif di dalam tubuh nyamuk. Di dalam tubuh manusia,sporozoid akan menyerang sel darah merah (Schizogony), selanjutnya membiak secara vegetatif menjadi merozoit yang disebut sporulasi (Nizkon, 2010).
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Makalah Kingdom Animalia
Kelas Sporozoa dibagi atas tiga ordo:
- Ordo Gregarina
Merupakan parasit yang intra dan ekstra seluler pada invertebrata(insecta) khususnya di saluran pencernaan. Contohnya Leidyana erratica.
- Ordo Coccodia
Sporozoa yang seluruh siklus hidupnya dilalui pada hopes tunggal, contohnya Isospora hominis.
- Ordo Haemosporidia
Sporozoa yang hidup sebagai parasit dalam darah. Contohnya Plasmodium malariae.
Daftar Pustaka:
-
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung : ALFABETA
Demikianlah pembahasan mengenai Paramecium – Pengertian, Ciri, Morfologi, Anatomi, Habitat, Reproduksi, Sistem Pencernaan & Klasifikasi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂