Pendidikan Karakter – Pengertian, Ciri, Nilai, Tujuan, Fungsi & Prinsip – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Pendidikan Karakter yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, nilai, tujuan, fungsi dan prinsip, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepebuh hati “Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010”.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pendidikan Informal : Pengertian, Ruang Lingkup, Karakteristik Dan Contohnya
Ciri Dasar Pendidikan Karakter
Foerster dan Majid (2010) menyebutkan, paling tidak empat dasar pendidikan karakter, yaitu:
- Keteraturan interior dimana setiap tindakan diukur berdasarkan hirarki nilai. Maka nilai menjadi pedoman yang bersikat normative dalam setiap tindakan.
- Koherensi yang memberi keberanian membuat seseorang teguh ada prinsip, dan tidak terombang-ambing pada situasi baru atau takut resiko.
- Otonomi. disana seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadi.
- Keteguhan dan kesetian. Keteguhan merupakan daya tahan seseorang guna menginginkan apapun yang dipandang baik. Dan kesetiaan merupakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bukan hanya sekadar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter ialah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik “habituation” sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Nilai-nilai yang terkadung dalam pendidikan karakter, antara lain sebagai berikut:
-
Agama
Masyarakat Indonesia ialah masyarakat beragam. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
-
Pancasila
Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidpan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni.
-
Budaya
Nilai-nilai budaya dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
-
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusian yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional ialah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Pembelajaran Problem Based Learning ( PBL )” Pengertian & ( Karakteristik – Tujuan )
Tujuan Pendidikan Karakter
Menurut Said Hamid H., dkk (2010), tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah sebagai berikut.
- Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
- Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
- Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
- Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.
- Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
Sofan Amri, dkk.(2011) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan.Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik juga mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nlai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Menurut Kemendiknas (2010), pendidikan karakter dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia dan mampu menggunakan, mengkaji, dan menginternalisasi pengetahuannya dalam perilaku sehari-hari.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Intellectual Capital” Pengertian & ( Karakteristik – Pengukuran )
Fungsi Pendidikan Karakter
Fungsi pendidikan karakter berdasarkan Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter “2011′ yaitu sebagai berikut:
- Membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural.
- Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur dan mampu berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan umat manusia, mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik dan berperilaku baik serta keteladanan baik.
- Membangun sikap warganegara yang cinta damai, kreatif, mandiri dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain dalam suatu harmoni.
Prinsip Pendidikan Karakter
Menurut Character Education Partnership(2010),11 prinsip pendidikan karakter adalah sebagai berikut.
- Komunitas sekolah mempromosikan nilai-nilai etika dan kinerja inti sebagai landasan karakter yang baik.
- Sekolah mendefinisikan karakter secara komprehensif mencakup pikiran, perasaan, dan tindakan.
- Sekolah menggunakan pendekatan yang komprehensif, disengaja, dan proaktif untuk pengembangan karakter.
- Sekolah menciptakan komunitas yang peduli.
- Sekolah memberikan siswa kesempatan untuk melakukan perbuatan bermoral.
- Sekolah menawarkan kurikulum akademik yang bermakna dan menantang yang menghormati semua peserta didik, mengembangkan karakter mereka, dan membantu mereka dalam mencapai keberhasilan.
- Sekolah mendorong motivasi diri siswa.
- Staf sekolah adalah komunitas belajar etis yang berbagi tanggung jawab atas pendidikan karakter dan mematuhi nilai-nilai inti yang sama yang membimbing siswa.
- Sekolah menumbuhkan kepemimpinan bersama dan dukungan jangka panjang dari inisiatif pendidikan karakter.
- Sekolah melibatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam upaya pembangunan karakter.
- Sekolah secara teratur menilai iklim dan budaya, fungsi staf sebagai karakter pendidik, dan sejauh mana siswa memanifestasikan karakter yang baik.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Karakter Adalah
Menurut Said Hamid H., dkk (2010), 4 prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa adalah sebagai berikut:
-
Berkelanjutan
Berkelanjutan berarti bahwa proses pengembangan nilai-nilai karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Proses tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir SMP. Pendidikan budaya dan karakter di SMA merupakan kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun tersebut. Sedangkan pendidikan karakter di Perguruan tinggi merupakan penguatan dan pemantapan pendidikan karakter yang telah diperoleh di jenjang SMA.
-
Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah
Proses pengembangan nilai-nilai karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
-
Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan
Prinsip ini mengandung makna bahwa materi nilai karakter bukanlah bahan ajar biasa, nilai-nilai itu tidak dijadikan pokok bahasan seperti halnya ketika mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, ataupun fakta seperti dalam mata pelajaran. Namun, materi pelajaran digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan nilai-nilai karakter. Konsekuensi dari prinsip ini adalah nilai-nilai karakter tidak ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Meskipun demikian, peserta didik perlu mengetahui pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri mereka.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Loyalitas” Pengertian & ( Karakteristik – Pembentukan – Faktor Yang Mempengaruhi )
Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif danmenyenangkanPrinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip tut wuri handayani dalam setiap perilaku yang ditunjukkan kepada peserta didik. Prinsip ini juga menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana belajar yang menimbulkan rasa senang.
Demikianlah pembahasan mengenai Pendidikan Karakter – Pengertian, Ciri, Nilai, Tujuan, Fungsi & Prinsip semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,,terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂