Pengertian Citra Menurut Para

Diposting pada

Pengertian Citra

Citra adalah tujuan pokok bagi suatu organisasi atau perusahaan, dalam hal ini pengertian citra itu sendiri abstrak atau intangible, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari penilaian, baik semacam tanda respek dan rasa hormat dari publik.

Pengertian-Citra

Sekelilingnya atau masyarakat luas terhadap organisasi atau perusahaan tersebut dilihat sebagai sebuah badan usaha yang dipercaya, professional dan dapat diandalkan dalam pembentukan pelayanan yang baik. Tugas PR itu sendiri ialah menciptakan, citra organisasi yang diwakilinya sehingga tidak menimbulkan isu-isu yang merugikan. Nah berikut ini beberapa pengertian citra (image) menurut para ahli, untuk lebih jelasnya simak saja ulasan dibawah ini.


Pengertian Citra (Image) Menurut Para Ahli

Adapun pengertian citra (image) menurut para ahli yang diantaranya:


  1. Menurut Linggar “Dalam Teori Dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya, 2000:69”

Bahwa citra humas yang ideal ialah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Manajemen Kelas


  1. Menurut G. Sach “Dalam Soemirat Dan Elvinaro Ardianto, 2007:171”

Citra ialah pengetahuan mengenai kita dan sikap-sikap terhadap kita yang mempunyai kelompok-kelompok yang berbeda.


  1. Menurut Effendi “Dalam Soemirat Dan Elvinaro Ardianto, 2007:171”

Yang Kemudian Di Sitir olehnya bahwa citra ialah dunia sekeliling kita yang memandang kita.


  1. Menurut KBBI “1990:667”

Citra ialah pemahaman kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.


  1. Menurut Frank Jefkins “Dalam Soemirat Dan Elvinaro Ardianto, 2007:114”

Citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.


  1. Menurut Jalaludin Rakhmad “Dalam Soemirat Dan Elvinaro Ardianto, 2007:114”

Mendefinisikan citra sebagai gambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas, citra ialah dunia menurut persepsi.


  1. Menurut Ruslan “Dalam Bukunya Manajemen Humas Dan Manajemen Komunikasi Dan Aplikasi, 1998:63”

Menyebutkan bahwa landasan citra berakar dari: “Nilai-nilai kepercayaan yang konkritnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persuasi.


Serta terjadinya proses akumulasi dari individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak yaitu sering dinamakan citra atau image”.


Jenis-Jenis Citra

Menurut jefkins ada beberapa jenis citra :


  • Citra bayangan / mirror image

Adalah citra yang melekat pada orang dalam atau orang-orang di organisasi. Biasanya yang dinilai adalah pimpinannya mengenai anggapan pihak luar terhadap orang yang dipimpinnya. Dengan kata lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan pihak luar terhadap organisasinya.


  • Citra yang berlaku/ current image

Adalah pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang sesuai denga kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang bersangkutan yang biasanya tidak memadai. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak sedikitnya informasi yang dimiliki oleh penganut atau mereka yang mempercayai.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Riset Pasar


  • Citra yang diharapkan/ wish image

Adalah citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra yang diharapkan ini tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra yang yang diharapkan lebih atau lebih menyenangkan, walupun dalam kondisi tertentu, citra yang terlalu baik juga kadangkala bisa merepotkan. Secara umum, yang dinamakan dengan citra yang diharapkan itu selalu berkonotasi baik. Citra yang diharapkan itu biasanya dirumuskan dan diperjuangkan untuk menyambut sesuatu yang relatif baru, yakni ketika khalayak belum memiliki informasi yang ada.


  • Citra perusahaan/ corporate image

Adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan. Jadi bukan citra atas produk atau pelayanannya. Citra perusahaan ini terbentuk oleh beberapa hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra antara lain adalah reputasi (nama baik) perusahaan, kesediaan memikul perusahaan, tanggung jawabyang besar melalui kegiatan-kegiatan perilaku manajemen dan sebagainya.


  • Citra majemuk/ multiple image

Merupakan citra yang bervariasi muncul karena setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan pegawai. Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perilaku tersendiri sehingga secara sadar maupun tidak, mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan, jumlah citra yang dimiliki oleh perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimiliki.


Hubungan Citra Perusahan dengan Citra merek

Konsumen mengorganisasikan berbagai informasi mengenai perusahaan dan pengalaman yang berkait dengan produk perusahaan kedalam citra perusahaan. Beberapa perusahaan menghabiskan banyak biaya untuk mengembangkan citra perusahaan di mata masyarakat dengan beberapa alasan, yaitu:

  1. Citra perusahaan yang positif akan mendorong persepsi positif terhadap produk perusahaan. Terdapat hubungan yang erat antara citra perusahaan dengan citra produk (citra merek). Merek produk sering diasosiasikan dengan perusahaan yang memproduksi produk tersebut.
  2. Perusahaan berusaha menjaga citra yang telah ada dari berbagai isu-isu umum, yang dapat secara langsung mempengaruhi konsumen.

Keuntungan terciptanya citra positif

Apabila suatu perusahaan telah berhasil dalam membentuk citra yang positif dibenak konsumen, maka akan mendapat keuntungan seperti:


1. Memperpanjang hidup produk itu sendiri. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Kesadaran diantara manajer perusahaan tentang tujuan perusahaan jangka panjang.
  • Menetapkan lebih jelas tujuan dari perusahaan dan pimpinannya.
  • Meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai posisi pesaing dan kondisi pasar yang dihadapinya.
  • Meningkatkan komunikasi internal dan eksternal.
  • Mengetahui lebih terperinci mengenai perusahaan, tujuan, karyawan, pemasok, pimpinan dan media.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian PT dan CV


2. Citra yang positif akan memberikan keutungan terciptanya loyalitas/kesetiaan konsumen, kepercayaan terhadap produk dan kerelaan konsumen dalam mencari produk/jasa tersebut apabila membutuhkannya.


3. Dapat memperoleh konsumen yang baru, hal ini dikarenakan konsumen yang merasa puas dengan produk/jasa dari perusahaan akan menceritakan pengalaman mereka kepada orang lain sehingga orang lain tersebut untuk membeli produk/jasa yang sama.


Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Citra

Citra yang baik dari suatu organisasi ( baik korporasi maupun local), merupakan asset, karena citra mempunyai suatu dampak pada persepsi konsumen dari komunikasi dan operasi organisasi dalam berbagai hal. Gronroos (1990) yang dikutip dalam sutisna (2001:332), mengidentifikasi terdapat empat peran citra bagi suatu organisasi.

  • Citra menceritakan harapan, bersama dengan kampanye pemasaran eksternal, seperti periklanan, penjualan pribadi dan komunikasi dari mulut ke mulut. Citra yang positif lebih memudahkan bagi organisasi untuk berkomunikasi secara efektif, dan membuat orang-orang lebih mudah mengerti dengan komunikasi dari mulut ke mulut.
  • Citra adalah sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan. Kualitas teknis dan khususnya kualitas fungsional dilihat melalui saringan ini. Jika citra baik, maka citra menjadi pelindung.
  • Citra adalah fungsi dari pengalaman dan juga harapan konsumen. Ketika konsumen membangun harapan dan realitas pengalaman dalam bentuk kualitas pelayanan teknis dan fungsional, kualitas pelayanan yang dirasakan menghasilkan perubahan citra, citra akan mendapat penguatan dan bahkan meningkat.
  • Citra mempunyai pengaruh penting pada manajemen. Dengan kata lain, citra mempunyai dampak internal. Citra yang kurang nyata dan jelas mungkin akan mempengaruhi sikap karyawan terhadap organisasi yang mempekerjakannya.

Mengapa citra perusahaan perlu dikembangkan dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak manajemen terdapat 2 alasan:

  • Perubahaan lingkungan perusahaan yang begitu cepat menyebabkan citra yang telah ada saat ini tidak sesuai lagi. Hal ini terjadi karena ada konsumen menuntut produk dan pelayanan yang lebih tinggi, perusahaan melakukan diversifikasi, reorganisasi atau perusahaan mengalami kejadian buruk karena satu hal.
  • Citra merupakan identitas yang bisa membedakan dari perusahaan lain dan juga dijadikan sebagai alat persaingan yang efektif terutama bagi perusahaan jasa. Hal ini terjadi karena situasi persaingan antar perusahaan yang telah menjadi tajam.

Masih menurut Sutisna (2001:334): jika citra negative, mungkin salah satunya disebabkan oleh pengalaman buruk konsumen. Dalam hal demikian, terdapat masalah berkenaan dengan kualitas teknis atau fungsional. Dalam situasi demikian, jika manajemen menggunakan biro iklan untuk merencanakan kampanye iklan dan menyampaikan pesan seperti perusahaan adalah berorientasi pada pelayanan, kesadaran konsumen, modern, atau apapun isinya, hal itu hanya akan menghasilkan bencana bagi organisasi.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Perusahaan Menurut Para Ahli


Citra adalah realitas, begitu yang dikemukakan oleh Bernstein (1985) dalam Gronroos (1990) yang dikutip dalam Sutisna (2001:334). Oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak cocok dengan realitas, secara normal realitas akan menang. Jika masalah citra adalah problem yang nyata, hanya tindakan nyata pulalah yang akan menolong. Masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan kinerja organisasi yaitu kualitas teknis atau fungsional yang sebenarnya menyebabakan masalah citra.


Tindakan internal yang memperbaiki kinerja organisasi dibutuhkan jika citra yang buruk ingin diperbaiki. Bahkan Buchari Alma (2000:316) menyatakan bahwa: ”citra ini adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang sesuatu. Citra terbentuk dari bagaimana perusahaan melaksanakan kegiatan operasionalnya, yang mempunyai landasan utama bagi segi layanan.” Oleh sebab itu, untuk dapat menghasilkan citra/kesan positif dimata konsumen, maka hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan adalah dari segi kualitas pelayanan yang diberikan oleh sebuah organisasi atau perusahaan.


Demikianlah pembahasan mengenai 7 Pengertian Citra Menurut Para – Jenis, Hubungan, Keuntungan dan Pengaruh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂