Pengertian Feminisme

Diposting pada

Pengertian Feminisme

Feminisme adalah ideologi atau sebuah paham yang menyatakan persamaan hak antara pria dengan wanita. Secara bahasa feminisme berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “femina” yang artinya memiliki sifat keperempuanan. Feminisme sering juga diartikan sebagai gerakan emansipasi wanita yang menyuarakan tentang perbaikan kedudukan wanita dan menolak perbedaan derajat antara wanita dengan pria.

Pengertian-Feminisme

Orang yang berpegang pada ideologi feminisme disebut feminis. Persamaan kedudukan antara pria dengan wanita dalam paham ini berlaku dalam segala hal. Pada masa awal pemunculannya, paham feminisme identik dengan “perjuangan kaum wanita” tetapi saat ini feminisme sudah berkembang dan mulai diartikan “perjuangan terhadap segala bentuk ketidakadilan”.


Sejarah Feminisme

Dalam sejarah ada banyak sumber tentang gerakan perempuan dalam memperjuangkan haknya, tetapi yang paling sering menjadi rujukan ialah gerakan yang berkembang pada abad 15-18 M di Eropa. Pergerakan paling awal yang ditemukan ialah oleh Christine de Pizan yang menulis tentang ketidakadilan yang dialami perempuan.


Kemudian pada abad ke 18 pergerakan yang cukup signifikan mulai tumbuh. Dua tokoh utama pergerakan ini adalah Susan dan Elizabeth. Mereka ketika itu telah berhasil memperjuangkan hal politik yaitu hak untuk memilih bagi perempuan. Kemudian memasuki abad ke 19 dengan dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condoracet, gerakan ini terus berkembang hingga sampai ke negara-negara penjajahan Eropa, secara bersamaan, gerakan mereka disebut sebagai “Universal Sisterhood”. Dalam perkembangannya ada tiga gelombang pergerakan feminisme yaitu:


  1. Gelombang Pertama “Suara Perempuan”

Gelombang pertama atau yang sering disebut dengan gelombang suara perempuan pertama kali dipelopori oleh aktivis sosialis Charles Fourier tahun 1837. Pada gelombang ini pergerakan yang awalnya berpusat di Eropa pindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak adanya publikasi buku berjudul The Subjection Of Women “1869” karya Joh Stuart Mill. Perjuangan kaum wanita dalam menuntu revolusi sosial dan politik terhadap hak perempuan mulai memuahkan hasil sekitar tahun 1830-1840. Seiring dengan pemberantasan praktek perbudakan hak-hak kaum perempuan mulai diperhatikan.


  1. Gelombang Kedua

Setelah berakhirnya perang dunia kedua yang ditandai dengan lahirnya negara-negara baru setelah mereka terbebas dari penjajahan bangsa eropa, gerakan feminisme mencapai puancaknya. Mereka mulai menyuarakan hak suara perempuan dalam hak suara parlemen “pihak yang ikut menjalankan sistem pemerintahan”.


Peningkatan dan semangat kaum perempuan dalam memperjuangkan haknya memuncak pada awal tahun 1970. Tokoh utama yang sering dikaitkan dengan gerakan feminisme gelombang kedua ini ialah para feminis Perancis seperti Helene Cixous “Yahudi kelahiran Algeria yang menetap di Perancis” dan Julia Kristeva “orang Bulgaria yang menetap di Perancis”. Tujuan utama gerakan feminisme kedua ialah untuk menuntuk kebebasan bagi wanita yang sering dipandang rendah dan diperlukan dengan tidak layak.


  1. Gelombang Ketiga

Gelombang ketiga ini berkaitan dengan gelombang kedua. Pada gelombang ketiga feminis lebih berfokus untuk mendapatkan posisi dalam sistem pemerintahan negaranya. Mereka beranggapan bahwa bidang politik merupakan tempat yang harus memiliki perwakilannya agar hak-hak wanita dapat terus dijaga.


Hingga sekarang, feminisme masih ada dan aktif dalam mengakampanyekan berbagai isu sosial seperti pornografi, hak reproduksi, kekerasan terhadap perempuan atau hak-hak legal perempuan. Kaum Feminis juga ikut terlibat dalam memperjuangkan gerakan sosial yang serupa seperti gerakan kaum lesbian dan gay.


Ciri-Ciri Feminisme

Feminisme memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai berikut:

  • Menyadari adanya perbedaan atau ketidakadilan kedudukan antara laki-laki dan perempuan.
  • Menuntut Persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
  • Laki-laki dianggap kaum yang lebih mementingkan dirinya.
  • Gerakannya didominasi oleh Wanita.

Jenis-Jenis Feminisme

Feminisme dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yang diantaranya yaitu:


  1. Feminisme Liberal

Sesuai dengan namanya, feminisme jenis ini menganut pahal liberalisme yaitu mementingkan kebebasan. Mereka menyatakan “semua manusia, laki-laki dan perempuan diciptakan seimbang, serasi dan mestinya tidak terjadi penindasan antara satu dengan lainnya”. Tokoh utama gerakan feminisme liberal ialah Mary Wollstonecraft yang menulis buku berjudul “Vindication of Right of Woman”.


Dalam bukunya ia menyebutkan bahwa pria dan wanita mempunyai nalar yang sama, oleh karena harus terjadi persamaan terhadap perlakuan dan hak keduanya. Dalam sejarahnya gerakan feminisme liberal memfokuskan terhadap perjuangan kaum perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki.


  1. Feminisme Marxis “Komunis”

Feminisme Marxis muncul karena menganggap bahwa ketertinggalan perempuan disebabkan karena kapitalisme dalam sebuah negara. Kapitalisme sendiri ialah paham yang menyatakan individu dapat memperkaya dirinya sebanyak mungkin.


Kaum Feminisme Marxisme memandang hal ini sebagai ketidakadilan bagi perempuan. Mereka beranggapan bahwa laki-laki mengontrol program produksi, sehingga mereka memiliki kedudukan lebih tinggi dalam masyarakat. Karena kedudukannya lebih tinggi, kaum laki-laki sering menindas perempuan yang secara “lebih lemah”. tujuan utama feminis marxis ialah menghapuskan sistem kapitalis.


  1. Feminisme Sosialis

Feminisme Sosialis muncul karena kritik terhadap feminisme marxis. Kaum Feminisme Sosialis menganggap bahwa kapitalisme bukanlah pusat dari permasalahan rendahnya kedudukan sosial wanita, alasannya. “Bahkan sebelum kapitalisme muncul, kedudukan wanita sudah dianggap lebih rendah”. Tujuan utama feminisme sosialis ialah untuk mengapuskan sistem kepemilikan dalam struktur sosial. Contohnya mereka tidak setuju dengan hukum yang melegalisir kepemilikan pria atas harta dalam sebuah perkawinan.


  1. Feminisme Radikal

Paham ini muncul pada pertengahan abad 19 yang menawarkan ideologi ” perjuangan Separatisme Perempuan”, dalam hal ini mereka menuntut kesamaan kedudukan perempuan dengan laki-laki dalam setiap struktur sosial, contohnya dalam keluarga.


Feminisme radikal lebih berfokus memperjuang hak perempuan dalam aspek biologis “nature”, tetapi dalam perkembangannya feminisme ini menjadi ekstrim, mereka mulai memusatkan perhatian hanya kepada perempuan. Laki-laki dianggap tidak memberikan kontribusi mulai muncul anggapan bahwa perempuan harusnya dapat melakukan apapun sesuai kehendak mereka.


  1. Feminisme Anarkis

Feminisme anarkis juga merupakan salah satu paham feminisme ekstrim. Mereka menganggap bahwa negara dan laki-laki merupakan pusat segala permasalah yang dialami kaum perempuan. Oleh karena itu tujuan feminisme anarkis ialah untuk menghancurkan negra dan kaum lelaki serta mewujudkan mimpi supaya perempuan memegang kekuasaan tertinggi dalam struktur sosial.


  1. Feminisme Post Modern

Feminisme Post modern merupakan feminisme yang mulai terlihat perkembangannya saat ini. Feminisme post modern merupakan gerakan feminisme yang anti dengan sesuatu dengan sifat absolut dan anti dengan otoritas. Tokoh feminisme post modern menghindari adanya suatu kesatuan yang membatasi perbedaan. Artinya kaum feminis boleh menjadi apapun yang mereka inginkan dan tidak ada rumus “feminis yang baik”.


Namun demikian kaum feminisme post modern memiliki tema atau orientasi dalam pergerakannya. Mereka menyebutkan bahwa seksualitas dikonstruksikan “dibangun” oleh bahasa. Kehidupan manusia terbentuk karena bahasa maka lewat bahasa pula kita dapat mengatasi ketidakadilan terhadap perempuan, bahasa yang dimaksud disini ialah argumen, opini, tulisan, dll.


Aspek Gerakan Faminisme

Beberapa aspek yang mempengaruhi  munculnya gerakan feminisme :

  1. Aspek politik merupakan aspek yang ketika rakyat amerika memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1776, deklarasi kemerdekaan amerika menyantumkan bahwa “all men are created aquel” (semua laki-laki diciptakan sama), tanpa menyebut-nyebut perempuan
  2. Aspek agama menganggap bahwa gereja mendudukan wanita inferior, karena baik agama protestan maupun agama katolik menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah daripada kedudukan laki-laki.
  3. Aspek konsep sosialisme dan marxis. Aspek ini beranjak dari pikiran Fedderick Engels yang mengemukakan bahwa ‘Dalam keluarga, dia (suami) adalah borjuis dan istri mewakili kaum prolentar.

Tokoh Feminisme

Tokoh-tokoh Feminisme diantaranya adalah sebagai berikut :


  1. Betty Friedan

Betty-Friedan

Betty Ftiedan, mengetengahkan dalam bukunya The Feminine Mytique versi pragmatic dari bentuk kepastian perempuan. Menurutnya, perempuan merupakan kaum yang pasif atas bentuk kebudayaan yang tetap sebagaimana anggapan feminitas oleh kaum patriakhat.


  1. Germaine Greer

Germaine-Greer

Gagasan Germaine Geer ada kesamaan dengan Friedan yang tertuang dalam The Fermale Eunuch. Keduanya menolak untuk membedakan gambaran, tetapi menyatukannya dalam pendekatan yang tidak berkelas. Greer memperkirakan bahwa ada bentrokan dalam paham feminis, ramalan emansipasi perempuan akan selalu menjadi teoritis, mudah dibaca dan pragmatis.


  1. Simone de Beauvoir

Simone-de-Beauvoir

Simone de Beauvior dalam The Second Sex, menetapkan dengan sangat jelas masalah dasar feminis modern. Bila seorang wanita mencoba membatasi dirinya sendiri, ia mulai dengan berkata “saya seorang perempuan” . Tidak ada laki-laki yang berbuat begitu. Kenyataan ini mengungkapkan ketaksimetrisan dasar antara istilah “maskulin” dan “feminis”.


  1. Kate Millet dan Michelle Barrett’ Feminisme Politis

Suatu tingkatan penting dalam feminism modern dicapai oleh Kate Millet dalam buku Sexual Politics (1970). Ia mempergunakan istilah “patriakhi” (pemerintah ayah) untuk menguraikan sebab penindasan wanita. Patriarkhi meletakkan perempuan di bawah laki-laki atau memperlakukan perempuan sebagai laki-laki yang inferior.


Kelebihan dan Kekurangan Feminisme

Feminisme memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut ini penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan feminisme yaitu:


  1. Kelebihan Feminisme
  • Memiliki semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah.
  • Sangat peka terhadap ketidakadilan.
  • Kelompoknya memiliki kesatuan yang kuat dan sangat setia.

2. Kekurangan Feminisme

  1. Terkesan Egois karena hanya memandang sesuatu dengan menguraikan ketidakadilan yang dimilikinya.
  2. Dalam perkembangannya cenderung memandang rendah kaum lelaki.
  3. Bertentangan dengan banyak agama.

Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Feminisme – Sejarah, Ciri, Jenis, Aspek, Tokoh, Kelebihan dan Kekurangan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.


Baca Juga Artikel Lainnya:

  1. Pengertian Sastra Menurut Para Ahli
  2. 6 Pengertian Polotik Dan Ilmu Politik Menurut Para Ahli
  3. Liberalisme adalah
  4. Pancasila Sebagai Ideologi
  5. Ideologi Tertutup