Sebagian besar dari bumi adalah samudra atau lautan yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi, diantara pulau-pulau yang terpisah satu dengan yang lainnya pasti dikelilingi oleh air. Oleh karenanya pengetahuan mengenai ilmu geologi dan oceanografis tentang samudra dan laut dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai bencana alam yang ditimbulkan oleh gelombang pasang laut yang besar atau tsunami dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat terbatas bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Kuasa,Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat terbatas ini.
Pengertian Tsunami
Tsunami adalah gerakan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut dapat disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau di laut atau hit meteor. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Energi yang terkandung dalam tsunami masih pada fungsi ketinggian dan kecepatan. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan 500-1000 km per jam.
Sama dengan kecepatan pesawat. Tinggi gelombang laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, kecepatan gelombang tidak dirasakan oleh kapal yang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami akan menurun mencapai sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya telah meningkat hingga puluhan meter.
Gelombang tsunami bisa sampai puluhan kilometer dari garis pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa disebabkan karena terkena air dan bahan yang dibawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak merugikan dari tsunami yang merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tanaman, dan mengakibatkan korban jiwa manusia dan menyebabkan genangan, pencemaran air garam lahan pertanian, tanah, dan air.
Sejarawan Yunani Thucydides bernama orang pertama yang mengaitkan dengan tsunami gempa bawah laut. Tapi sampai abad ke-20, pengetahuan tentang penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian berupaya dan terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami. geologi, geografi, dan oseanografi di masa lalu menamainya tsunami sebagai “gelombang laut seismik”.
Beberapa kondisi meteorologi, seperti siklon tropis, gelombang badai dapat menyebabkan disebut ketinggian tsunami meteor beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika badai mencapai tanah, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski tidak tsunami. Gelombang bisa datang ke darat. Gelombang badai ini pernah terendam Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Daerah di sekitar Samudera Pasifik memiliki Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) mengeluarkan peringatan bahwa jika ada ancaman tsunami di wilayah tersebut. Daerah di sekitar Samudera Hindia sedang membangun Sistem Peringatan Tsunami Samudera Hindia (IOTWS) akan berbasis di Indonesia. Bukti sejarah menunjukkan bahwa megatsunami mungkin terjadi, menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam.
Proses Terjadinya Tsunami
Berikut ini terdapat beberapa proses terjainya tsunami, terdiri atas:
- Gempa bumi yang berpusat di bawah laut
Meskipun demikian,tidak semua gempa bumi dibawah laut berpotensimenimbulkan tsunami. Gempa bumi dasar laut dapat menjadi pernyebab terjadinya tsunami adalah gempa bumi dengan kriteria sebagai berikut:
- Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
- Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
- Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR
- Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik atauturun).
- Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa vulkanik (gempa akibat letusan gunung berapi). Tsunami besar yang terjadi padatahun 1883 adalah akibat meletusnya Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda. Meletusnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat padatanggal 10-11 April 1815 juga memicu terjadinya tsunami yang melanda Jawa Timur dan Maluku. Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di wilayah ring of fire (sabuk berapi) dunia tentu harus mewaspadai ancaman ini.
- Longsor di bawah Laut
Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya palung laut dan pegunungan. Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic submarine landslide.
- Hantaman Meteor di Laut
Jatuhnya meteor berukuran besar di laut juga merupakan penyebab terjadinya tsunami.
Tanda-Tanda Tsunami
Berikut ini terdapat beberapa tanda-tanda tsunami, terdiri atas:
-
Diawali adanya gempa bumi
Bila Anda tinggal di dekat pantai, sebaiknya berhati-hati bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Tidak hanya gempa yang terjadi di daerah Anda, tetapi juga di seluruh dunia. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami yang mematikan.
-
Dengarkan suara-suara gemuruh
Banyak korban tsunami telah mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang.
-
Perhatikan penurunan air laut
Jika ada penurunan air laut yang cepat dan bukan merupakan waktu air laut surut, maka segeralah mencari tempat perlindungan yang tinggi. Sebelum terjadi gelombang tsunami, air laut akan terlebih dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.
-
Selalu waspada pada gelombang pertama
Gelombang tsunami pertama tidak selalu yang paling berbahaya, sehingga tetap mendekatkan diri dari garis pantai sampai keadaaan benar-benar aman. Jangan berasumsi bahwa karena tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran gelombang tsunami bervariasi dan tidak sama di semua lokasi. Gelombang tsunami juga bisa melakukan perjalanan melalui sungai-sungai yang terhubung ke laut.
Jenis-Jenis Tsunami
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis tsunami, terdiri atas:
- Tsunami Jarak Dekat
Terjadi sekitar { 0-30 menit Setelah Gempa Bumi terjadi }
Gempa Bumi yang menyebabkan Tsunami ini sangat terasa oleh Orang orang yang ada di daerah tersebut. Lokasinya sejauh 200 km
- Tsunami Jarak Menengah
Terjadi sekitar { 30 menit-2 jam Gempa Bumi terjadi }
Gempa Bumi yang menyebabkan Tsunami ini tidak terlalu besar. Tetapi banyak Bangunan yang hancur. Sebelum Tsunami, Air laut surut Tiba Tiba dan di ikuti getaran yang sangat besar. Lokasinya sejauh 200-1.000 km
- Tsunami Jarak Jauh
Terjadi sekitar { 2 jam lebih dari Gempa Bumi tersebut }
Gempa Bumi yang menyebabkan Tsunami ini tidak terasa gempa yang sangat kuat. Tetapi hanya merasakan sedikit saja. Lokasinya sejauh Lebih dari 1.000 km.
Ciri-Ciri Tsunami
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri tsunami, terdiri atas:
- Kecepatan Tsunami
Secara empiris, kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut dan percepatan gravitasi di tempat tersebut. Untuk di laut dalam, kecepatan tsunami bisa setara dengan kecepatan pesawat jet, yaitu sekitar 800 km/jam. Semakin dangkal lautnya, kecepatan tsunami semakin berkurang, yaitu berkisar antara 2 – 5 km/jam.
- Ketinggian Tsunami
Ketinggian gelombang Tsunami berbanding terbalik dengan kecepatanya. Artinya, jika kecapatan tsunami besar, tetapi ketinggian gelombang tsunami hanya beberapa puluh centimeter saja. Sebaliknya untuk di daerah pantai, kecepatan tsunaminya kecil, sedangkan ketinggian gelombangnya cukup tinggi, bisa mencapai puluhan meter.
Ketinggian tsunami di pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah bentuk pantainya. Ada 2 (dua) bentuk pantai yaitu :
- Pantainya terjal
Bentuk pantai seperti ini mengakibatkan bagian utama dari energi tsunami dipantulkan oleh slope (pembatas). Sehingga pemantulannya secara utuh mengikuti periode tsunami, tanpa pecah. Tinggi gelombang yang gelombang yang dihasilkan antara 1 – 2 meter.
- Pantainya Landai
Bentuk pantai ini mengakibtkan energi tsunami akan dinaikkan oleh pantai, disini berlaku prinsip dasar energi, yakni energi selalu konstan. Sehingga jika kecepatannya berkurang maka amplitudonya besar, panjang gelombangnya berkurang dan mengakibatkan pecahnya gelombang. Hal inilah yang mengakibatkan tinggi gelombang tsunami bisa mencapai puluhan meter.
Dampak Tsunami
Berikut ini terdapat 2 dampak tsunami, terdiri atas:
1. Dampak Positif Tsunami
Dampak Positif dari bencana tsunami :
- Bencana alam merenggut banyak korban, sehingga lapangan pekerjaan menjadi terbuka luas bagi yang masih hidup
- Kegunaan secara Psikologis: Menjalin kerjasama dan bahu- membahu untuk menolong korban bencana, menimbulkan efek kesadaran bahwa manusia itu saling membutuhkan satu sama lain.
- Kita bisa mengetahui samapai dimanakah konstruksi bangunan kita serta kelemahannya, dan kita dapat melakukan inovasi baru untuk penangkalan apabila bencana tersebut datang kembali tetapi dengan konstruksi yang lebih baik.
2. Dampak Negatif
Dampak Negatif dari bencana tsunami
- Merusak apa saja yang dilaluinya. bangunan, tumbuh-tumbuhan dan dan mengakibatkan korban jiwa manusia, serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
- Banyak tenaga kerja ahli yang menjadi korban, sehingga sulit mencari lagi tenaga ahli yang sesuai dalam bidang pekerjaannya.
- Pemerintah akan kewalahan dalam pelaksanaan pembangunan pasca bencana, karena faktor dana yang besar.
- Menambah tingkat kemiskinan apabila ada masyarakat korban bencana yang kehilangan harta benda.
Cara Penanggulangan Tsunami
Adapun cara yang dilakukan untuk penanggulangan bencana tsunami adalah :
- Melaksanakan evakuasi secara intensif.
- Melaksanakan pengelolaan pengungsi.
- Melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah.
- Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta pendistribusian logistik yang diperlukan.
- Membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota.
- Melakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing dan lumpur.
- Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan gunakan pula dengan tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar negeri.
- Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.
Demikianlah pembahasan mengenai Tsunami adalah – Pengertian, Proses, Tanda, Jenis, Ciri, Dampak dan Cara semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Baca Juga: