Persepsi Adalah

Diposting pada

Pengertian Persepsi

Menurut Robbins (1998, p.64) persepsi adalah “proses dimana seseorang mengorganisir dan menginterpretasikan kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberikan arti bagi lingkungan mereka.” Persepsi juga dapat diartikan sebagai pandangan terhadap pelayanan yang telah diterima oleh konsumen.

persepsi-adalah

Sangat memungkinkan bahwa persepsi konsumen tentang pelayanan menjadi berbeda dari kenyataannya karena konsumen tidak mengetahui semua fakta yang ada, atau telah salah dalam menginterpretasikan fakta tersebut. Persepsi sering kali berbicara lebih kuat daripada fakta, sehingga menimbulkan kesan bahwa persepsi konsumen terlihat lebih bermanfaat daripada menunjukkan fakta yang belum tentu dapat diterima oleh konsumen.

Menurut Schiffman & Kanuk (2007, p.148) persepsi adalah “suatu proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan mengartikan masukan informasi yang diterima menjadi suatu gambaran yang penuh arti dan saling terkait.”

Persepsi tidak hanya tergantung pada sifat-sifat rangsangan fisik, tapi juga pada pengalaman dan sikap dari individu. Pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatannya di masa lampau atau dapat pula dipelajari, sebab dengan belajar seseorang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman yang berbeda-beda akan membentuk suatu pandangan yang berbeda sehingga menciptakan proses pengamatan dalam perilaku pembelian yang berbeda pula.


Syarat Terjadinya Persepsi

Menurut Walgito “1989:54” ada tiga syarat terjadinya persepsi yaitu:

  • Adanya objek yang dipersepsi.
  • Adanya alat indra atau reseptor.
  • Adanya perhatian.

Adanya objek atau peristiwa sosial yang menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera (reseptor). Dalam hal ini objek yang diamati ialah perilaku keterampilan guru dalam penggunaan media pembelajaran disini siswa diminta memberikan suatu persepsi terhadapnya. Alat indra merupakan alat utama dalam individu mengadakan persepsi dan merupakan alat utama dalam individu mengadakan persepsi dan merupakan alat untuk menerima stimulus, tetapi harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat syaraf yaitu otak sebagai sebagai pusat kesadaran.

Adanya perhatian dari individu merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi, tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Individu harus mempunyai perhatian pada objek yang bersangkutan. Bila telah memperhatikannya, selanjutnya individu mempersepsikan apa yang diterimanya dengan alat indra.


Jenis-Jenis Persepsi

Adapun jenis-jenis persepsi yang diantarnya yaitu:


  • Persepsi Visual

Persepsi visual dari indera penglihatan yaitu mata, persepsi ini ialah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. persepsi visual ialah hasil dari apa yang kita lihat, baik sebelum kita melihat atau masih membayangkan serta sesudah melakukan pada objek yang dituju.


  • Persepsi Auditoria Atau Pendengaran

Persepsi auditori merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang didengarnya.


  • Persepsi Perabaan

Persepsi perabaan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera perbaan yaitu kulit, seseorang dapat mempersiapkan sesuatu dari apa yang disentuhnya atau akibat persentuhan sesuatu dengan kulitnya.


  • Persepsi Penciuman

Persepsi penciuman merupakan persepsi yang didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung, seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang cium.


  • Persepsi Pengecapan

Persepsi pengecapan atau rasa merupakan jenis persepsi yang didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah, seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang ecap atau rasakan.


Proses Terbentuknya Persepsi

Persepsi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui suatu proses, Walgito (1989:54) menyatakan bahwa terbentuknya persepsi melalui suatu proses, dimana secara laur proses persepsi dapat dikemukakan sebagai berikut:

Berawal dari objek yang menimbulkan rangsangan dan rangsangan tersebut mengenai alat indra atau reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman (fisik), kemudian rangsangan yang diterima oleh alat indra dilanjutkan oleh syaraf senisoris ke otak. Proses ini dinamakan proses fisiologis, selanjutnya terjadilah suatu proses di otak, sehingga individu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptro itu, sebagai suatu rangsangan yang diterimanya. Proses yang terjadi dalam otak/pusat kesadaran itulah dinamakan dengan proses psikologis, dengan demikian taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang apa yang diterima melalui alat indra (reseptor).


Tahap-tahap Persepsi

Proses persepsi merupakan “proses psikologis yang kompleks yang juga melibatkan aspek psikologis. Proses psikologis dimulai dari aktivitas memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan sehingga konsumen dapat memberikan makna atas suatu obyek” (Suryani, 2008, p.102-109).


  • Seleksi (Perceptual Selection)

Proses persepsi diawali dengan adanya stimuli yang mengenai panca indera disebut sensasi. Stimuli ini sangat beragam, jika dilihat dari asalnya, ada yang berasal dari luar individu dan dari dalam diri individu.


  • Pengorganisasian (Perceptual Organization)

Menurut Schiffman & Kanuk (2007, p.159) pengorganisasian adalah “kecenderungan manusia membuat keteraturan untuk hal-hal yang tidak teratur. Demikian pula terhadap soal persepsi. Stimuli banyak yang datang dari lingkungan tetapi tidak diserap begitu saja sebab setiap orang melakukan pengorganisasian terhadap stimuli tersebut.”

Setelah memilih stimuli mana yang akan diperhatikan, konsumen akan mengorganisasikan, mengelompokkan, dan menghubung-hubungkan stimuli yang ada agar dapat diinterpretasikan, sehingga mempunyai makna.


Pengukuran Persepsi


  • Pemetaan Persepsi

Langkah yang dilakukan oleh konsumen setelah menetapkan yang diinginkan dalam preferensi konsumen adalah sasaran, maka langkah selanjutnya adalah mengukur preferensi tersebut melalui peta persepsi (perceptual mapping).

Menurut Schiffman & Kanuk (2007, p.170) pemetaan persepsi adalah “suatu teknik yang dapat membantu pemasar dalam menentukan bagaimana konsumen memandang produk dan jasa mereka serta hubungannya dengan merek kompetitor pada satu atau lebih karakteristik yang relevan.”


  • Skala

Pada gambar 2.2 terdapat contoh pemetaan persepsi pada 5 obyek dari merek yang masing-masing obyek dilihat dari 2 dimensi yaitu want and need. Makin dekat posisi antara dua merek menunjukkan kemiripan antara 2 merek tersebut, dan dengan demikian menunjukkan tingginya tingkat persaingan diantara keduanya. Sebaliknya semakin jauh posisi antara 2 merek semakin rendah tingkat kemiripan diantaranya, demikian pula dengan tingkat persaingannya.


Faktor-faktor Yang Memengaruhi Persepsi

Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi bisa terletak dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi tersebut dibuat.

Asumsi Yang Didasarkan Pada Pengalaman Masa Lalu dan Persepsi Persepsi yang dipengaruhi oleh asumsi – asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu dikemukakan oleh sekelompok peneliti yang berasal dari Universitas Princenton seperti Adelbert Ames, Jr, Hadley Cantril, Edward Engels, William H. Ittelson dan Adelbert Amer, Jr. Mereka mengemukakan konsep yang disebut dengan pandangan transaksional (transactional view). Konsep ini pada dasarnya menjelaskan bahwa pengamat dan dunia sekitar merupakan partisipan aktif dalam tindakan persepsi. Para pemikir transaksional telah mengembangkan sejumlah bukti yang meyakinkan bahwa persepsi didasarkan pada asumsi.

Salah satu yang paling menonjol, yang ditemukan oleh Adelbert Amer, Jr., disebut monocular distorted room. “Ruangan dibangun sedemikian rupa sehingga dinding belakang berbentuk trapesium, dimana jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kiri dinding lebih panjang daripada jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kanan dinding.


Aspek-aspek Persepsi

Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mar’at, 1991) ada tiga yaitu:


  • Komponen kognitif

Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.


  • Komponen Afektif

Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.


  • Komponen Konatif

Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya.


Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Persepsi Adalah : Pengertian, Syarat, Jenis, Proses, Tahapan, Pengukuran, Faktor, Aspek, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya,