Potensi Lokasi Indonesia

Diposting pada

Latar Belakang

Potensi Lokasi Indonesia – Pemanfaatan, Astronomis Dan Geografis – Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya.


Satu ciri utama kajian geografi adalah mengkaji saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi. Aktivitas penduduk disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah serta kondisi peraian.


Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tergantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.

potensi-lokasi-indonesia


Dalam usaha memahami perkembangan lingkungannya, diharapkan manusia dapat mengenali unsur-unsur lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupannya, baik unsur fisik (alam) maupun unsur sosial. Unsur lingkungan fisik disebut sebagai kondisi geografis, sedangkan unsur lingkungan sosial dalam ilmu geografi lebih mengarah kepada kondisi penduduk yang dipengaruhi kondisi geografisnya.


Oleh karena itu keterkaitan antara kondisi geografis dengan kondisi penduduknya sangat erat. Kondisi geografis dan penduduk tiap wilayah di permukaan bumi berbeda-beda, hal ini tergantung kepada kuantitas dan kualitas unsur pendukung lingkungan yang ada pada suatu wilayah.


Dalam hal ini Indonesia mempunyai lokasi yang terbilang sangat strategis sehingga hal itu melahirkan potensi, berdasarkan lokasinya ada tiga potensi lokasi yang dimiliki Indonesia diantaranya yaitu:

  • Potensi lokasi astronomis.
  • Potensi lokasi geografis.
  • Potensi lokasi geologis.

Kondisi Geografis

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan sepuluh negara di kawasan.


Keadaan ini menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan yang menyebabkan instabilitas dalam negeri dan di kawasan. Letak geografis yaitu letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataannya di permukaan bumi dibandingkan dengan posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis, wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dengan benua Australia serta samudera Hindia dengan samudera Pasifik.


Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai. Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai berikut:

  1. Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
  2. Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
  3. Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.

Untuk lebih memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan mempelajari juga hal-hal yang mempengaruhinya, yaitu: letak fisiografis dan letak sosiografis.


Letak Fisiografis

Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ini meliputi:


  • Letak astronomis

Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia: 6°.08’LU – 11°.15’LS dan 95°.45’BT – 141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi atau letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun.


Baca Juga: Sensus Penduduk adalah


Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian Indonesia memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:

  1. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6°.08’LU.
  2. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur terletak pada 11°.15’LS.
  3. WIlayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau Sumatera pada 95°.45’BT
  4. Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada 141°.05’BT.

Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) GMT +9.


  • Letak geografis

Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.


Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.


  • Letak geologis

Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia:

  1. Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
  2. Sering terjadi gempa bumi.
  3. Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara dan bauksit.

  • Letak geomorfologis

Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:


Baca Juga: Penggundulan Hutan


  1. Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman
  2. Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut
  3. Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
  4. Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.

  • Letak maritim

Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya. Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan.


Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya, adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.


Letak Sosiografis

Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti segi ekonomi, segi politis, dan sebagainya.

Letak-Sosiografis

  • Letak Ekonomis Indonesia

Letak ekonomis adalah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik, sebab terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya: Kuala Lumpur dan Singapura.


Baca Juga: Penelitian Geografi


Negara tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan Indonesia. Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar dunia yang besar sehingga banyak negara industri yang menanamkan modalnya di Indonesia.


  • Letak Sosiokultural Indonesia

Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya.


Indonesia, secara sosiogeografis–kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya. Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga. Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras.


Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-bangsa di Asia, khususnya di Asia Tenggara berupaya memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja sama dan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan berbagai bentuk kerja sama lainnya.


Potensi Lokasi Astronomis

Ditinjau dari sisi astronomis, Indonesia terletak di garis lintang antara 6 derajat LU – 11 derajat LS dan di garis bujur antara 95 derajat BT – 141 derajat BT. Posisi ini menempatkan Indonesia berada pada kawasan beriklim tropis di belahan timur bumi. Sebagai kawasan yang beriklim tropis, Indonesia selalu disinari sinar matahari sepanjang tahun. Meskipun begitu, Indonesia mengalami 2 kali pergantian musim dalam setahun yakni musim kemarau dan musim hujan.


Baca Juga: Faktor Penyebab Terjadinya Globalisasi


Selain itu karena beriklim tropis, Indonesia juga dilimpahi dengan hasil kekayaan alam yang luar biasa. Curah hujannya yang tinggi membuat Indonesia memiliki tanah yang subur. Ditambah lagi dengan keanekaragaman flora dan fauna.


Upaya Pemanfaatan Potensi Lokasi Astronomis

Dengan limpahan sinar matahari sepanjang tahun, penduduk Indonesia dapat melakukan kegiatan pertanian dan perkebunan sepanjang tahun. Ini ialah upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia.


Potensi Lokasi Geografis

Posisi geografis ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding dengan posisi lainnya. Secara nyata Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis dimana terletak di antara benua Asia dan benua Australia, serta diantara samudera Hindia dan samudera Pasifik.


Posisi ini tentunya sangat penting dalam kaitannya dengan kegiatan perekonomian. Dalam hal ini posisi Indonesia berada dipersimpangan lalu lintas dunia. Selain itu posisi geogarfis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional.

 


Upaya Pemanfaatan Potensi Lokasi Geografis

Pemerintah Indonesia bisa membuat fasilitas transit dan pelayaran yang memadai agar kapal atau pesawat dari negara lain bisa berhenti atau transit di Indonesia dalam hal menunjang kegiatan perekonomian lintas negara.


Potensi Lokasi Geologis

Posisi geologis ialah letak suatu wilayah berdasarkan keadaan geologinya. Berdasarkan keadaan geologinya, kepulauan di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 wilayah yaitu:

  • Wilayah dangkalan Sunda,
  • Wilayah dangkalan Sahul,
  • Wialayah antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul,

Perlu diketahui bahwa Indonesia bagian barat merupakan bagian dari Benua Asia, sedangkan Indonesia bagian timur merupakan bagian dari Benua Australia. Lalu Indonesia bagian tengah merupakan peralihan yang disebut daerah Wallace.


Dilihat dari segi jalur pegunungan yang ada, kepulauan Indonesia terletak di antara 2 rangkaian pegunungan muda. Pegunungan di Indonesia bagian barat merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania, sedangkan pegunungan Indonesia bagian timur merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik.


Baca Juga: Geostrategi adalah


Upaya Pemanfaatn Potensi Lokasi Geologis

Karena terletak dipertemuan 3 lempeng, Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang membuat tanahnya menjadi subur. Karena itulah Indonesia dapat mengelola pertanian dan kegiatan pertambangan untuk meningkatkan pendapatan per kapita.


Selain itu, laut di bagian Indonesia barat dan Indonesia timur merupakan laut yang dangkal, sementara di bagian Indonesia tengah merupakan laut yang dalam, sehingga Indonesia memiliki kekayaan hasil laut yang tidak terbatas.

 


Kaitan Kondisi Geografis Dengan Kehidupan Penduduk

Kondisi geografis dan manusia pada dasarnya memiliki hubungan timbal balik. Hubungan inilah yang mengakibatkan manusia memiliki karakteristik berbeda-beda disetiap wilayahnya. Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan.Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala aktivitasnya. Mulai dari ketinggian paling rendah yang terletak di pantai sampai daerah puncak gunung.


Aktivitas penduduk yang terkait pada kondisi alam dapat diketahui dari corak kehidupan penduduknya, yakni:

  1. Corak kehidupan di daerah pantai. Penduduk umumnya bekerja sebagai nelayan, penjual jasa wisata, sektor perikanan dan perkebunan kelapa.
  2. Corak kehidupan di daerah dataran rendah. Penduduk biasanya bekerja pada sektor pertanian, ladang dan bentuk pertanian lain. Selain itu sektor-sektor lain biasanya lebih cepat berkembang seperti transportasi, industri, dan perdagangan.
  3. Corak kehidupan daerah dataran tinggi. Penduduk di daerah ini umumnya bekerja dalam sektor pertanian terutama perladangan.
  4. Daerah Pantai

Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut. Penduduk daerah pantai mempunyai karakteristik yang disesuaikan dengan keadaan daerahnya. Beberapa karakteristik penduduk pantai adalah sebagai berikut:

  • Mata pencarian penduduk daerah pantai

Penduduk memilih mata pencarian mereka sesuai dengan ketersediaan yang terkandung di alam. Sebagian besar penduduk memilih bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai penjual jasa.


Baca Juga:  Sumber Daya Alam Non Hayati


Disamping itu, daerah pantai juga  dapat dijadikan sebagai tempat budidaya tanaman, meskipun penggunaannya hanya sebagai mata pencarian sampingan. Beberapa jenis tanaman yang cocok di daerah pantai diantaranya adalah kelapa, semangka, melon dan buah naga.


Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai adalah perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan yang banyak dibudidayakan pada tambak adalah ikan yang bernilai tinggi, seperti bawal, bandeng dan lobster.


  • Transportasi dan perdagangan

Beberapa pantai di Indonesia digunakan sebagai sarana transportasi dan bongkar muat barang. Daerah pantai yang digunakan sebagai dermaga pelabuhan, dapat kita jumpai, misalnya: Tanjung Benoa, Gilimanuk (Bali), dan lain-lain. Aktivitas transportasi dan perdagangan membentuk karakteristik penduduk sekitar pantai. Lapangan pekerjaan ini semakin terbuka sehingga banyak penduduk yang berprofesi sebagai pedagang, buruh pelabuhan, dan aktivitas lain penunjang aktivitas transportasi dan perdagangan.


  • Pola pemukiman

Sebagian besar penduduk di daerah pantai bermata pencarian sebagai nelayan, maka pemukiman mereka biasanya membentuk pola memanjang (linear) mengikuti garis pantai. Pola pemukiman linear memudahkan para nelayan untuk pergi melaut.


  • Kondisi fisik penduduk

Suhu udara di daerah pantai terasa sangat panas. Suhu rata di daerah pantai  pada siang hari bisa lebih dari 27°C. Kondisi suhu yang panas ini mengakibatkan penduduk daerah pantai berwarna kulit agak gelap. Selain itu, jika berbicara penduduk pantai agak keras, karena harus beradu dengan suara gemuruh ombak yang tak kunjung henti.


  • Bentuk rumah

Rumah-rumah di daerah pantai biasanya memiliki ventilasi yang banyak dan atap terbuat dari genteng tanah. Ventilasi yang banyak dimaksudkan agar banyak udara dingin yang masuk ke rumah.


  • Dataran Rendah

Merupakan daerah dataran yang memiliki ketinggian hampir sama. Di Indonesia daerah dataran  rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan industri, dan sentra-sentra bisnis.


Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana.


Oleh karena itu penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga meningkat. Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat. Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.


Baca Juga : “Solfatara” Pengertian & ( Pengolahan – Pemanfaatan )


Petani, pedagang, buruh dan pegawai kantor adalah beberapa contoh mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah.

  • Dataran Tinggi

Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi  memiliki sistem pegunungan yang memanjang dan masih aktif. Relief daratan dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan, menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah.


Relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan memiliki udara yang subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Selain itu, relief daratan yang demikian juga memiliki potensi menjadi daerah pariwisata.


Masalah Kondisi Geografis Wilayah Dan Kependudukan

Masalah yang timbul dalam kondisi geografis dan kependudukan ada berbagai macam. Ada yang di sebabkan karena kondisi geografis lingkungan dan ada masalah yang hubungannya tentang kependudukan. Bencana alam di sebut juga peristiwa alam. Banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunumg meletus maupun angin topan merupakan contoh-contoh peristiwa alam. Adapun masalah yang timbul akibat kependudukan atau masyarakat ialah karena manusia makluk sosial maka manusia selalu berinteraksi antara individu satu dengan individu yang lain. Dalam interaksi kehidupan sehari-hari tersebut manusia tak dapat luput dari sebuah permasalahan.


Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan berbagai masalah hal itu terjadi akibat dari hubungan antar manusia. Beberapa maslah sosial yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah kemiskinan, kejahatan, kenakalan remaja, dan pengangguran.


Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia, pada dasarnya tergantung pada kualitas manusianya. Pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk pada hakekatnya adalah hasil peradaban manusia yang mampu memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya sesuai dengan kemampuan potensinya yang dominan di daerah yang bersangkutan.


Aktivitas penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya cenderung memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan fisiknya, walau tidak sepenuhnya mutlak kondisi geografis ini mewarnai aktivitas kehidupan penduduk di wilayah dataran tinggi, dataran rendah dan wilayah pantai.


Demikianlah pembahasan mengenai Potensi Lokasi Indonesia – Pemanfaatan, Astronomis Dan Geografis semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.