Hari Besar Agama Islam

Hari Besar Islam

Hari Besar Agama Islam – Idul Adha, Upacara Keagamaan & Gambarnya – DosenPendidikan.Com – Sebagai umat Islam sudah sewajarnya jika kita mengetahui hari-hari besar Islam dan asal-usul nya. Didalam Agama Islam Ada 8 hari Besar Yaitu :

1. 1 Muharam (hari pertama tahun Hijriyah)
2. 10 Muharam (disebut juga hari Asyura)
3. 12 Rabiul Awal (hari kelahiran Nabi Muhammad SAW)
4. 27 Rajab (Hari Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW)
5. 15 Sya’ban
6. 17 Ramadhan (Malam Nuzulul Qur’an)
7. 1 Syawal (Hari Raya Idul Fitri)
8. 10 Zulhijjah (Hari Raya Idul Adha)

Nuzulul Qur’an

Yaitu peringatan turunnya Al-Qur’an yang berupa firman-firman Allah kepada nabiyullah Muhammad SAW melalui perantara malikat Jibril yang kemudian dihimpun menjadi kitab suci Al-Qur’an. Nuzulul Qur’an diperingati pada tanggal 17 Ramadhan.

Lailatul Qodar

Lailatul Qodar adalah 10 malam ganjil terakhir di bulan Ramadhan dan merupakan malam terpenting yang terjadi hanya pada bulan Ramadhan dan tidak ada yang mengetahuinya kapan malam lailatul qodar ini tiba. Lailatul Qodar ini juga merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan dan banyak sekali keistimewaannya. Laitaul Qodar biasanya juga diperingati Nuzulul Qur’an.


Baca Juga : Nama-Nama Hari Akhir

Hari Besar Agama Islam

Hari Besar Agama Islam

 


1 Muharam

Merupakan tahun baru bagi umat Islam.

10 Muharam

Keistimewaan 10 Muharam diterangankan dalam hadis ra Abu Hurairah, bahwa Allah SWT. telah mewajibkan Bani Israil berpuasa sehari dalam satu tahun, yakni pada hari Asyura. Oleh sebab itu Nabi Muhammad saw menganjurkan umatnya dan melapangkan keluarganya pada hari itu.


Karena orang yang melapangkan keluarganya pada hari itu akan dilapangkan oleh Allah kehidupannya sepanjang tahun. nabi juga bersabda, “Hari Asyura adalah hari puasa bagi orang Quraisy di zaman jahiliyah, dan Rasulullah saw mempuasakannya. Ketika tiba di Madinah, beliau mempuasakanya dan menyuruh orang banyak mempuasakannya.” (H.R. Aisyah). dengan demikian berpuasa pada hari Asyura, hukumnya sunnah.


10 Muharram dianggap hari besar Islam karena pada hari ini banyak terjadi peristiwa penting, dan hari kemenangan para pejuang penegak kebenaran. Pada hari itu terjadi :

  • Allah SWT menjadikan ‘Arasy.
  • Allah SWT menjadikan Malaikat Jibril as
  • Allah SWT menjadikan Lauh Mahfuzh
  • Hari Pertama Allah SWT menciptakan Alam
  • Hari Pertama Allah SWT menurunkan rahmat
  • Hari Pertama Allah SWT menurunkan hujan dari langit

Baca Juga : Nama Malaikat Dan Tugasnya

  • Nabi Adam as. bertoubat kepada Allah SWT, dan tobatnya diterima sehingga ia bersih dari dosa
  • Nabi Idris as diangkat oleh Allah SWT ketempat yang lebih tinggi
  • Nabi Nuh as diselamatkan oleh Allah SWT ketika banjir merendam umatnya yang zalim
  • Nabi Ibrahim as diselamatkan oleh Allah SWT dari pembakaran Raja Namrud
  • Allah SWT menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa as.

  • Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara Mesir, setelah meringkuk beberapa tahun akibat fitnah Siti Zulaiha.
  • Nabi Ya’qub as disembuhkan oleh Allah SWT dari penyakit yang dideritanya.
  • Nabi Yunus as dikeluarkan dari perut ikan paus, setelah berada didalamnya selama 40 hari 40 malam
  • Allah SWT mengijinkan Nabi Musa as membelah laut merah untuk menyelamatkan diri dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya
  • Kesalahan Nabi Daud as diampuni oleh Allah SWT
  • Nabi Sulaiman as dikaruniai Allah SWT kerajaan besar.

12 Rabiul Awal

Peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diselenggarakan oleh Sultan Salahudin al Ayyubi ketika menghadapi pasukan salib. Peringatan itu dijadikan sarana untuk mengobarkan semangat juang dan berkorban , untuk menyelamatkan umat Islam. dan akhirnya Salahuddin al Ayyubi berhasil memimpin tentara Islam memasuki Yerusalem.


27 Rajab

Pada malam tanggal 27 Rajab ketika Nabi Muhammad SAW sedang tidur, datanglah malaikat Jibril dan Mikail. Kedua malaikat itu membawaNabi ketelaga Zam-zam yang tidak jauh dari Baitullah, Ka’bah. Ditempat itulah dada Nabi Muhammad SAW dibedah dan hatinya disucikan dengan air zam-zam. Setelah segala “kotoran” hati ( sifat – sifat buruk seperti : sombong, iri, dengki, rakus dan lain sebagainya) dihilangkan, Jibril mengisinya dengan ilmu, iman, hikmah dan keyakinan. Kemudian jibril membubuhkan cap kenabian pada pundak Nabi Muhammad SAW.


Dari telaga zam-zam mereka berangkat ke Masjidil Aqsha dengan mengendarai Buraq (menurut riwayat Said bin Musayyit, Buraq itu kendaraan nabi Ibrahim yang biasa dipakai ke Baitullah – Mekah, sedangkan menurut para ahli tafsir modern Buraq berasal dari kata “Barqun” artinya dalam bahasa Indonesia ialah Kilat). Ditengah perjalanan Jibril beberapa kali meminta Nabi turun dan melaksanakan shalat.


Pertama di Yasrib yang kemudian dikenal dengan Madinah, Kedua di Madyan, Ketiga di Bukit Thursina, keempat di Baitlehem. Sesampainya di Masjidil Aqsha, Nabi Muhammad SAW disambut oleh para nabi terdahulu dan para malaikat dan Nabi Muhammad SAW brtindak sebagai Imam selesai Shalat oleh Malaikat Jibril Nabi Muhammad SAW disuguhkan dua gelas minuman yang satu berisi Susu yang lainya berisi Arak. Rasulullah memilih minuman yang berisi Susu.


Sesaat kemudian Rasul bersama Jibril melanjutkan perjalanan Mi’raj (alat untuk naik, Yang dimaksudkan adalah alat untuk naik bagi arwah anak cucu Adam as) ke Sidratul Muntaha, yaitu suatu tempat tertinggi diatas langit ketujuh. Dengan demikian mereka melintasi pintu-pintu langit dari yang pertama sampai pintu langit ketujuh. Yang masing – masing dijaga oleh malaikat. Dilangit pertama Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Adam as.


Baca Juga  : Tauhid Adalah


Di langit kedua Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Isa as, Nabi Yahya as dan Nabi Zakaria as, dilangit ketiga Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Yusuf as, dilangit ke empat Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Idris as, di langit kelima Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Harun as dan dilangit keenam Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Musa as, dilangit ketujuh Nabi Muhammad Saw menyaksikan Baitul Makmur yang setiap harinya dimasuki oleh 70.000 Malaikat tanpa keluar lagi. Selanjutnya sampai lah Nabi Muhammad SAW di Sidratul Muntaha. Setelah menerima Perintah Shalat Nabi Muhammad SAW kembali kebumi.


15 Syaban

Kebesaran hari ini diterangkan oleh Rasulullah SAW. ” Malaikat Jibril mendatangiku pada malam Nishfu (15) Sya’ban , seraya berkata Hai Muhammad, malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat dibuka. Bangunlah dan Shalatlah, angkat kepalamu dan tadahkan dua tanganmu kelangit. rasulullah saw bertanya, mengapa malam ini, Jibril ? Jibril menjawab Malam ini dibukakan 300 pintu rahmat.


Tuhan mengampuni segala kesalahan orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali tukang sihir, tukang nujum, orang bernusuhan, orang yang terus-menerus minum khamar(arak atau minuman keras), terus menerus berzina, makan riba, durhaka kepada ibu bapak, orang yang suka mengadu domba dan orang yang memutuskan silahturahim. Tuhan tidak mengampuni mereka sampai mereka bertobat dan meninggalkan kejahata-kejahatan itu.”


Rasulullah pun keluar, lalu mengerjakan Shalat (sendirian) dan menangis dalam sujudnya, seraya berdoa, “Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab dan siksa-Mu serta dari kemurkaan-Mu. Tiada kubatasi puji-pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau telah memuji diri-Mu. Maka bagi-Mulah segala puji-pujian itu hingga Engkau rela ” ( H.R. Abu Hurairah). Oleh karenanya malam tersebut sangat baik untuk beribadah dan memohon ampunan dari Allah SWT.


17 Ramadhan

Pada malam 17 Ramadhan pertama kali diturunkan ayat Al-qur’an ketika Rasulullah SAW. menyepi digoa Hira Jabal Nur sekitar enam kilometer dari kota Mekah.


1 Syawal

Pada hari itu Allah SWT membersihkan segala dosa umat Islam yang telah menunaikan puasa Ramadhan sebulan penuh dan membayar zakat fitrah, sehingga seperti bayi yang baru lahir.


10 Zulhijjah

Disebut juga hari raya Qur’ban, kata Dzulhijah berasal dari bahasa Arab, Dzul (punya) dan Hijjah (haji). Artinya “Yang punya haji”.


Baca Juga : Pengertian Islam


Hari raya Muslim

Terdapat dua hari raya resmi dalam Islam: Idul Fitri dan Idul Adha. Idul Fitri dirayakan pada akhir Ramadan (sebulan berpuasa), dan kaum Muslim biasanya memberi zakat (amal) pada hari tersebut. Idul Adha dirayakan pada hari kesepuluh dari bulan Zulhijah dan berlangsung selama empat hari. Pada saat itu, kaum Muslim biasanya menyembelih seekor domba dan memberikan dagingnya kepada para anggota keluarga, teman-teman, dan orang-orang miskin.


Kedua hari raya tersebut berdasarkan pada penanggalan kalender Islam (Hijriah), yang merupakan kalender bulan, sehingga tanggal hari raya tersebut dalam kalender Gregorian, yang merupakan kalender matahari, berubah setiap tahun. Kalender Gregoria berdasarkan pada periode orbit dari pergerakan Bumi saat mengelilingi Matahari,


yang berlangsung sekitar 365 1/4 hari, sementara kalender Islam berdasarkan pada periode sinodik dari pergerakan Bulan saat mengelilingi Bumi, yang berlangsung sekitar 29 1/2 hari. Dalam kalender Islam, setiap bulannya memiliki 29 atau 30 hari (yang dimulai dengan bulan baru). Dua belas bulan berlangsung dalam tahun Islam, yang 11 hari lebih pendek ketimbang tahun Gregorian.


Nama Upacara Keagamaan Islam

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main pada masa jahiliyah. Maka dia berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya pada masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main.


Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

 

Demikianlah penjelasan artikel diatas tentang Hari Besar Agama Islam – Idul Adha, Upacara Keagamaan & Gambarnya semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia DosenPendidikan.Com