Protein Adalah – Pengertian, Fungsi, Struktur, Manfaat, Jenis Dan Contohnya

Diposting pada

Protein Adalah – Pengertian, Fungsi, Struktur, Manfaat, Jenis, Makalah Dan Contohnya – DosenPendidikan.Com -Istilah protein berasal dari kata Yunani “Proteos” yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1801 – 1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.


Protein Serta Fungsi, Sumber Dan Akibat Kekurangannya


Protein

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh.


Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat – zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul – molekul yang esensial untuk kehidupan.


Pengertian Protein

Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Protein terdiri atas rantai – rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur–unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur – unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt.


Di samping berat molekul yang berbeda – beda, protein mempunyai sifat yang berbeda – beda pula. Ada protein yang mudah larut dalam air, tetapi ada juga yang sukar larut dalam air. Rambut dan kuku adalah suatu protein yang tidak larut dalam air dan tidak mudah bereaksi, sedangkan protein yang terdapat dalam bagian putih telur mudah larut dalam air dan mudah bereaksi.


Sumber Protein

Makanan yang menjadi sumber protein antara lain :

  1. Daging
  2. Telur
  3. Susu
  4. Ikan
  5. Kacang – kacangan

Fungsi Protein


Pertumbuhan dan pemeliharaan

Sebelum sel –sel dapat mensintesis protein baru, harus tersedia semua asam amino esensial yang diperlukan dan cukup nitrogen atau ikatan amino (NH2) guna pembentukan asam – asam amino non esensial yang diperlukan.


Protein tubuh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian di pecah dan di sintesisi kembali. Tiap hari sebanyak 3% jumlah protein total berada dalam keadaan berubah ini. Dinding usus yang setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan sintesis 70 gram protein setiap hari. Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein tang ada dan menggunakan kembali asam amino yang diperoleh dari pemecahan jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan lain.


Pembentukan ikatan – ikatan esensial tubuh

Hormon – hormon seperti tiroid, insulin dan epinefrin adalah protein, demikian pula berbagai enzim. Ikatan –ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan – perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.


Mengatur keseimbangan air

Cairan tubuh didapat dalam tiga kompartemen : intraselular (di dalam sel), ekstraseluler/interselular (di antara sel) dan intravaskular ( di dalam pembuluh darah). Kompartemen – kompartemen ini dipisahkan satu sama lain oleh membran sel. Distribusi cairan di dalam kompartemen  kompertemen ini harus dijaga dalam keadaan seimbang atau homeostasis. Keseimbangn ini diperoleh melalui sistem kompleks yang ,elibatkan protein dan elektrolit.


Memelihara netralitas tubuh

Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan basa untuk menjaga pH pada taraf konstan. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35 – 7,45).


Pembentukan antibodi

Kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada kemampuannya untuk memproduksi antibodo terhadap organisme yang menyebabkan infeksi tertentu atau terhadap bahan –bahan asing yang memasuki tubuh.


Mengangkut zat – zat gizi

Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat – zat gizi dari saluran cerna melalui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan – jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel- sel.


Struktur Protein

Ada  empat tingkat stuktur dasar protein, yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan kuarterner.

Struktur Primer

Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai polipeptida.

Struktur primer


Struktur Sekunder

Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet.

Struktur sekunder

Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

  1. alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral.
  2. beta-sheet (β-sheet, “lempeng-beta”), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H).
  3. beta-turn, (β-turn, “lekukan-beta”).
  4. gamma-turn, (γ-turn, “lekukan-gamma”).

Struktur Tersier

Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler.

Struktur Tersier


Struktur Kuartener

Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk struktur protein. Sebagai contoh adalah molekul hemoglobin manusia yang tersusun atas 4 subunit.

Struktur Kuartener

Baca Juga : 11 Vitamin Serta Fungsi, Jenis, Sumber Dan Akibat Kekurangannya Lengkap


Klasifikasi Protein

  1. Berdasarkan komposisi protein dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu :
  2. Protein sederhana adalah protein yang hanya terdiri atas molekul – molekul asam amino.
  3. Protein gabungan adalah protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid, atau asam nukleat.
  4. Berdasarkan struktur molekulnya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan utama, yaitu :
  5. Protein Bentuk Serabut (fibrous)

Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku.Karakteristik protein serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyaikekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh.

  • Kolagen

Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Kolagen tidak larut dalam air, mudah berubah menjadi gelatin bila direbus dalam air, asam encer atau alkali. Kolagen tidak mengandung triptofan tapi banyak mengandung hidroksiprolin dan hidroksilisin. Sebanyak 30 % protein total manusia adalah kolagen.

  • Elastin

Elastin terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastis lain. Elastin tidak dapat diubah menjadi gelatin.

  • Keratin

Keratin adalah protein rambut dan kuku. Protein ini megandung banyak sulfur dalam bentuk sistein. Rambut manusia mengandung 14 % sistein.

  • Miosin

Miosin merupakan protein utama serat otot.


Protein Globular

Protein globular berbentuk bola, terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi. Yang termasuk dalam protein globular adalah (Albumin, Globulin, Histon, dan Protamin).

  • Albumin

Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma dan hemoglobin. Albumin larut dalam air dan mengalami koagulasi bila dipanaskan.


  • Globulin

Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur dan biji tumbuh – tumbuhan. Globulin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam encer dan garam dapur dan mengendap dalam larutan garam konsentrasi tinggi. Globuin mengalami koagulasi bila dipanaskan.


  • Histon

Histon terdapat dalam jaringan – jaringan kelenjar tertentu seperti timus dan pankreas. Histon di dalam sel terikat dengan asam nukleat.

  • Protamin

Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.

Baca Juga : Pengertian Karbohidrat Lengkap Dengan Peran Serta Fungsinya


Protein Konjugasi

Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asam amino. Yang termasuk dalam protein globular adalah (Nukleoprotein, Lipoprotein, Fosfoprotein dan Metaloprotein).

  • Nukleoprotein

Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan asam nukleat dan mengandung 9 – 10 %fosfat. Nukleoprotein terdapat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA (pembawa gen).


  • Lipoprotein

Lipoprotein adalah protein larut air yang berkonjugasi dengan lipida seperti lesitin dan kolesterol. Lipoprotein terdapat dalam plasma dan berfungsi sebagai pengangkut lipida dalam tubuh.

  • Fosfoprotein

Fosfoprotein adalah protein yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat seperti pada kasein dalam susu.


  • Metaloprotein

Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral, seperti feritin dan hemosiderin dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.


Mutu Protein

Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya. Protein komplit atau ptoein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino esensial dalam proporsi yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan. Semua protein hewani, kecuali gelatin merupakan protein komplit. Gelatin kurang dalam asam amino triptofan.


Protein tidak komplit atau protein bermutu rendah adalah protein yang tidak mengandung atau mengandung dalam jumlah kurang satu atau lebih asam amino sensial. Sebagian besar protein nabati kecuali kacang kedelai dan kacang – kacangan lain merupakan protein tidak komplit.


Beberapa jenis protein mengandung semua macam asam amino esensial, namun masing – masing dalam jumlah terbatas namun cukup untuk perbaikan jaringan tubuh akan tetapi tidak cukup untuk pertumbuhan. Asam amino yang terdapat dalam jumlah terbatas untuk memungkinkan pertumbuhan ini dinamakan asam amino pembatas, atau limiting amino acid.


Metionin merupakan asam amino pembatas kacang – kacangan, lisin dari beras dan triptofan dari jagung. Bila terdapat secara bersamaan dalam makanan sehari – hari, beberapa macam protein dapat saling mengisi dalam asam amio esensial.

Baca Juga : Penjelasan Macam-Macam Mineral Beserta Fungsinya


Pencernaan, Absorpsi dan Transportasi Protein

Pencernaan protein dimulai dalam lambung, tempat pepsin memecah sejumlah hubungan peptida. Seperti banyak enzim yang berhubungan dalam pencernaan protein, pepsin disekresikan dalam bentuk prekursor tidak aktif (proenzim) dan diaktifasi di dalam tractus gastrointestinalis (Lambung). Prekursor pepsin disebut pepsinogen dan diaktifasi oleh asam hihdroklorida lambung (HCl). Mukosa lambung manusia mengandung sejumlah pepsinogen berhubungan yang dapat dibagi dalam 2 gugusan yang berbeda secara imunohistokimiawi, pepsinogen I dan pepsinogen II.


Pepsinogen I hanya ditemukan di daerah pankreas asam, sedangkan pepsinogen II selain ditemukan di pankreas asam juga ditemukan di pilorus. Pepsin menghidrolisis ikatan antara asam amino aromatik seperti fenilalanin atau tirosin dan asam amino kedua, sehingga produk pencernaan protein adalah polipeptida yang ukurannya sangat bervariasi.


Didalam usus halus, polipeptida dari hasil pencernaan di lambung dicerna lebih lanjut oleh enzim proteolitik kuat pankreas dan mukosa usus.  Tripsin, kemotripsin dan elastase bekerja pada ikatan peptida interior dalam molekul peptida dan dinamai endopeptidase. Karboksipeptidase dan aminopeptodase batas sikat sel mukosa merupakan eksopeptidase yang menghirolisis asam amino pada ujung karboksi dan amino dari polipeptida.


Sejumlah asam amino bebas dibebaskan di dalam lumen usus, tetapi lainnya dibebaskan pada pemukaan sel oleh aminopeptodase dan peptidase di dalam batas sikat sel mukosa. Beberapa di- dan tripeptida ditransport secara aktif ke dalam sel usus dan dihidrolisis oleh peptidase intersel bersama asam amino yang memasuki aliran darah. Sehingga pencernaan protein hingga akhir menjadi asam amino timbul dalam 3 lokasi  yaitu lumen usus, batas sikat sel mukosa usus halus dan sitoplasma sel mukosa usus halus.


Metabolisme Protein

Metabolisme protein dimulai setelah protein dipecah menjadi asam amino. Asam amino akan memasuki siklus TCA bila dibutuhkan sebagai sumber energi atau bila berada dalam jumlah berlebih dari yang dibutuhkan untuk sintesis protein. Mula – mula asam amino akan mengalami deaminase, yaitu melepas gugus amino. Proses ini membutuhkan vitamin B6 dalam bentuk PLP.


Asam amino kemudian dikatabolisme melalui tiga cara. Kira –kira separuh dari asam amino yaitu alanin, serin, glisin, sistein, metionin, dan triptofan diubah menjadi piruvat. Kurang lebih separuh lagi yaitu fenilalanin, tirosin, leusin, isoleusin dan lisin, seperti halnya asam lemak diubah menjadi asetil KoA. Sisa asam amino kecuali asam aspartat diubah menjaddi asam glutamat, dideaminase dan langsung memasuki siklus TCA.


Asam amino yang diubah menjadi piruvat dapat diubah menjadi glukosa. Oleh karena itu, diamakan asam amino glukogenik. Asam amino yang diubah menjadi asetil KoA dapat digunakan untuk memperoleh energi atau dapat digunakan untuk memperoleh energi dapat diubah menjadi lemak. Asam amino ini dinamakan asam ketogenik. Asam amino yang langsung masuk ke dalam siklus TCA juga merupakan asam amino glugekonik, karena dapat menghasilkan energi atau keluar dari siklus dan diubah menjadi glukosa.


Berbeda dengan lemak, protein merupakan sumber glukosa bila karbohidrat tidak mencukupi. Seperti halnya lemak dan karbohidrat, bila berlebihan asam amino akan diubah menjadi lemak. Jadi, protein dalam jumlah berlebihan untuk pertumbuhan dan pemeliharan tubuh, dapat diubah menjadi lemak tubuh dan menyebabkan kegemukan.

Metabolisme Protein

Jalur metabolisme asam amino menjadi energi Panah dari piruvat dan siklus TCA ke arah asam amino hanya berlaku untuk pembentukkan asam amino nonessensial. ( Whitney & Rolfes, 1999, hlm 209.)


Deaminase

Bila asam amino digunakan sebagai sumber enrgi atau untuk membentuk lemak tubuh, terlebih dahulu harus mengalami deaminase. Hasil deaminase adalah asam keto dan amoniak. Amoniak merupakan basa ayng bersifat racun. Amoniak berlebihan akan menganggu keseimbanan asam basa.

Deaminase

Transaminase

Asam amino esensial tidak dapat dibuat oleh tubuh, tetapi harus di peroleh dari makanan. Sebaliknya, asam amino non esensial dapat dibuat oleh tubuh sepanjang tersedia cukup nitrogen. Hal ini dilakukan dengan memindahkan gugus amino dari suatu asam amino ke asam keto, sehingga menghasilkan asam amino baru dan satu asam keto. Dengan cara ini sel hati dapat mensintesis berbagai asam amino non esensial. Proses transaminase membutuhkan koenzim NAD (niasin), PLP (vitamin B6), THF (asam folat), dan vitamin B12.


Transaminase

Transaminase untuk membuat asam amino nonessensial ( Whitney & Rolfes, 1999, hlm 210.)


Perubahan Amoniak Menjadi Ureum di dalam Hati

Sebagian dari amoniak yang dibentuk di dalam hati merupakan sumber nitrogen guna mensintesis asam amino. Selebihnya harus didetoksikasi. Amoniak yang tidak digunakan bergabung dengan karbon dioksida dan menghasilkan ureum yang tidak terlalu bersifat racun.

Perubahan Amoniak Menjadi Ureum di dalam Hati

Sintesis Ureum


Pengeluaran Ureum melalui Ginjal

 Ureum dikeluarkan dari hati dan masuk ke aliran darah hingga sampai di ginjal. Salah satu fungsi ginjal adlah mengeluarhakan ureum dari ureun dari darah melalui urin. Dalam keadaan normal hati dapat mengubah semua amoniak menjadi ureum dan mengeluarkannya ke dalam darah. Ginjal kemudian membersihkan darah dari ureum dan mengeluarkannya dari tubuh melalui urine. Bila konsumsi protein berlebihan, produksi ureum meningkat. Untuk mengeluarkannya ureum memerlukan air agar dapat berada dalam keadaan larut dalam air. Oleh karena itu, seseorang yang banyak makan protein harus minum lebih banyak.

Sintesis Ureum


Sifat Protein


Ionisasi

Seperti asam amino, protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan positif dan negatif. Dalam suasana asam molekul protein akan mementuk ion positif, sedangkan dalam suasana basa akan membentuk ion negatif. Pada titik isolistrik protein mempunyai muatan positif dan negati yang sama, sehingga tidak bergerat ke arah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan di antara kedua elektroda tersebut.


Denaturasi

Denaturasi adalah suatu keadaan telah terjadinya perubahan struktur protein yang mencakup perubahan bentuk dan lipatan molekul, tanpa menyebabkan pemutusan atau kerusakan lipatan antar asam amino dan struktur primer protein. Salah satu penyebab denaturasi protein adalah perubahan temperatur, dan juga perubahan pH. Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan denaturasi adalah detergent, radiasi zat pengoksidasi atau pereduksi, dan perubahan jenis pelarut.


Viskositas

Viskositas adalah tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul – moleku di dalam zat cair yang mengalir. Suatu larutan protein dalam air mempunyai viskositas atau kekentalan yang relatif lebih besar daripada viskositas air sebagai pelarutnya. Pada umumnya viskositas suatu larutan tidak ditentukan atau diukur secara absolut, tetapi ditentukan viskositas relatif, yaitu dibandingkan terhadap viskositas zat caair tertentu.


Kristalisasi

Banyak protein yang telah dapat diperoleh dalam bentuk kristal. Meskipun demikian proses kristalisasi ntuk berbagai jenis protein tidak selalu sama artinya ada yang dengan mudah dapat terkristalisasi, tetapi ada pula yang sukar. Proses kristalisasi protein sering dilakukan dengan jalan penambahan garam amoniumsulfat atau NaCl pada larutan denagn pengaturan pH pada titik isolostriknya.


Sisitem Koloid

Sistem koloid adalah sistem yang heterogen, terdiri atas dua fase, yaitu partikel kecil yang terdispersi dan medium atau pelarutnya. Protein mempunyai molekul yang besar atau molekulmakro apabila dilarutkan dalam air mempunyai sifat koloid, yaitu tidak dapat menembus membran atau kertas perkamen, tetapi tidak cukup besar sehingga tidak dapat mengendap secara alami.

Baca Juga : Penjelasan Fungsi Lemak Beserta Jenisnya


Jumlah Protein Yang Dibutuhkan Bagi Tubuh

Untuk saat ini masih terjadi pertentangan mengenai berapa banyak jumlah kebutuhan protein harian bagi tubuh. Para ahli dari industri kesehatan, lembaga pemerintah, serta organisasi perusahaan diet dan gizi memiliki daftar yang berbeda-beda.

Kebutuhan untuk jumlah kebutuhan protein harian individu tergantung pada beberapa faktor yaitu:


  • Umur, kebutuhan anak yang sedang tumbuh itu tidak akan sama dengan orang dewasa.
  • Jenis kelamin laki-laki umumnya memerlukan lebih banyak protein dari pada wanita terkecuali pada ibu hamil dan menyusui.
  • Berat badan, individu yang memiliki berat 80 kg akan membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan dengan seseorang yang memiliki berat 50 kg. bahkan, studi terbaru menunjukkan bahwa untuk berate lebih penting dari pada usia/umur.
  • Jenis pekerjaan, untuk jumlah kebutuhan protein harian juga sangat di pengaruhi oleh tenaga yang dikeluarkan individu dalam beraktifitas.
  • Kesehatan, bagai orang yang dalam masa penyembuhan setelah penyakit atau prosedur medis mungkin membutuhkan lebih banyak protein dari pada orang lain.

The Institue of Medicine, bagian dari National Academy of Sciences, Amerika Serikat, membuat rekomendasi sebagai berikut:


Daftar Kebutuhan Protein Harian
Bayi (0-6 bulan) 9,1 gram per hari
Bayi (7-12 bulan) 11 gram per hari
Remaja laki-laki (14-18 tahun) 52 gram per hari
Gadis remaja (14-18 tahun) 46 gram per hari
Pria dewasa 56 gram per hari
Wanita dewasa 46 gram per hari
Perempuan hamil atau menyesui 71 gram per hari

Sumber-Sumber Protein

Ada beberapa sumber-sumber protein, nah untuk lebih jelasnya simak ulasan dibawah ini.

  • Daging serta daging unggas.
  • Ikan dan telur.
  • Serangga.
  • Produk susu.
  • Biji dan kacang-kacangan.
  • Produk kedelai.
  • Ekstrak jamur.

Akibat Kekurangan Protein

Di beberapa negara berkembang untuk kekurangan protein merupakan penyebab utama penyakit dan kematian dini. Kekurangan protein dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan mengurangi IQ hal ini karena pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh termasuk fungsinya.


Yang menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food and Nutrition, disebagian besar belahan dunia manapun. Untuk kekurangan masih umum terjadi bahkan menjadi masalah yang terbilang sangat serius dibeberapa negara.


Apabila kekurangan protein maka akan dapat menyebabkan seperti:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, yang mengarah pada kerentanan terhadap infeksi dan penyakit.
  • Masalah pertumbuhan tubuh terganggu.
  • Beresiko terjadinya keterbelakangan mental.
  • Kwasiorkor atau yang disebut dengan busung lapar.
  • Kerontokan rambut akibat kurang protein keratin di rambut.
  • Gangguan fungsi liver, serta terjadi pembengkakan pada perut dan kaki.
  • Selain itu kekurangan protein juga dapat menyebabjan anemia.
  • Apabila kekurangan protein secara menerus maka akan dapat menyebabkan marasmus dan berakibat kematian.

Demikianlah pembahasan mengenai Protein Adalah – Pengertian, Fungsi, Struktur, Manfaat, Jenis, Makalah Dan Contohnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂