Dalam hal ini vulkanisme dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas yang berkaitan dengan penerobosan magma dari perut bumi sampai menuju permukaan bumi. Vulkanisme sering diidentikan dengan kegiatan erupsi gunung api, akan tetapi kegiatan vulkanisme tidak sebatas pada keluarnya lava dari gunung api. Beberapa fenomena yang biasa terjadi dalam aktivitas vulkanisme diantaranya ialah Solfatara, Fumarol, Mofet dan Geyser.
Pengertian Solfatara
Solfatara adalah fumarol yang mengeluarkan gas-gas oksida belerang “seperti SO2 dan SO3”, selain karbon dioksida “CO2” dan uap air “H2O”. Solfatara mudah dikenali karena udara sekitarnya berbau busuk seperti kentut, sebagai bau khas gas-gas oksida belerang. Dalam konsentrasi tinggi, gas emisi ini juga berbahaya bagi hewan dan manusia. Belerang dengan nama lain”sulfur” ialah elemen ke-16 di tabel elemen, nama Solfatara berasal dari bahasa latin “Sulpha terra” yang artinya “daratan belerang” atau “bumi belerang”, nama “Solfatara” diambil dari nama tempat bernama sama di Gunung Pozzoli, Italia.
Pengolahan
Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya dan hasil yang diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk kristal dapat langsung dimasukkan kedalam autiklat dimasukkan/ditambahkan solar, air dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan memasukkan uap air panas dengan tekanan 2 atmosfer selama 30-60 menit.
Pemisahan akan terjadi karena belerang memiliki titik lebur yang lebih rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilnya yang berupa belerang cair dialirkan melalui filter dan kemudian di cetak. Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannya perlu dilakukan secara floatasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam autoklaf.
Tujuan dari floatasi ialah untuk meningkatkan kadar belerang dan memisahkan senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat dari larutan. Cara pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara pelarutan dan penghabluran dengan menggunakan pelarut karbon disulfida, dimethyl disulfit atau larutan hidrokarbon berat lainnya.
Untuk pengolahan belerang secara sederhana dapat dilakukan dengan jalan memanaskan bongkah-bongkah belerang didalam wajan besi atau alumunium yang berdiamater 80-100 cm di atas tungku sederhana yang terbuat dari tanah liat/andesit. Pemanasan dilakukan dengan kayu atau kompor minyak tanah sambil diaduk-aduk, sesudah belerang mencair kemudian disaring dengan kantong-kantong yang terbuat dari kain. Selanjutanya ditampung dalam tabung-tabung bambu sebagai alat cetaknya.
Pemanfaatan
Belerang dapat digunakan dalam industri kimia yakni untuk pembuatan asam sulfat “H2SO4” yang diperlukan untuk pembuatan pupuk, penghalusan minyak bahan-bahan kimia berat dan keperluan lain untuk metalurgi. Disamping belerang dimanfaatkan dalam industri cat, industri karet, industri tekstil, industri korek api, bahan peledak, industri ban, pabrik kertas, industri gula, yang digunakan dalam proses sulfinasi, industri rayon, film celulosa, ebonit, cairan sulfida, bahan pengawet kayu.
Demikianlah pembahasan mengenai Solfatara adalah – Pengertian, Pengolahan dan Pemanfaatan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga: