Jaringan Epitel

Jaringan Epitel – Pengertian Ciri, Struktur, Sifat Dan Gambarnya – DosenPendidikan.Co.Id Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Jaringan Epitel yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, fungsi struktur, jenis dan sifat, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Jaringan Epitel
Baca Cepat  tampilkan 

Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh, baik permukaan dalam maupun bagian luar. Yang jaringan epitel dibagi tiga yaitu epitellum, endothellum, dan mesothellum.

Yang jaringan epitellum ialah jaringan epitel yang melapisi permukaan luar tubuh. Endothellum ialah jaringan yang membatasi organ dalam. Sedangkan Mesotellum ialah jaringan epitellum yang membatasi rongga.

Jaringan epitel ini bersifat unisellur dan multiseluler yang tersusun kompak serta tidak memiliki ruang antarsel. Ada banyak fungsi dari jaringan epitel, namun fungsi utama jaringan epitel ialah sebagai lapisan pelindung yang melindungi jaringan dibawahnya.

Untuk letak jaringan epitel ini terdapat di sepanjang sistem pencernaan yang membantu dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dari proses pencernaan.

Sekresi enzim dan hormon serta ekskresi produk sampingan yang tidak diinginkan seperti pada ginjal dan kelenjar karingat. Pada daerah paru-paru, lapisan epitel membantu menyebarkan oksigen di semua bagian tubuh dan yang terdapat dibagian mata, hidung dan lidah ialah untuk meningkatkan sensivitas.

Baca Juga : 4 Pengertian Dan Fungsi Hormon Pada Manusia Serta Tumbuhan

Ciri-Ciri Jaringan Epitel

Adapun ciri-ciri dari jaringan epitel, antara lain sebagai berikut:

  • Dapat ditemukan di seluruh tubuh.
  • Berbentuk pipih, batang dan kubus.
  • Bentuk sel penyusunnya bervariasi bergantung pada fungsi dan letaknya.
  • Tidak terdapat material di antara sel-sel penyusunnya.
  • Sebagai penutup dan kelenjar.
  • Tersusun sel dan molekul ekstraseluler yang berbentuk matriks yang berguna untuk mengikat jaringan dengan bagian bawahnya.
  • Memiliki sebuah permukaan yang tidak berhubungan dengan jaringan lain, sedangkan pada permukaan lainnya berhubungan dengan membrane bawahnya.
  • Beberapa jenis epitel menunjukkan spesialisasi yaitu berupa tonjolan jaringan untuk memperluas permukaan, memindahkan partikel asing atau untuk pergerakan.

Fungsi Jaringan Epitel

Fungsi utama Jaringan Epitel adalah sebagai lapisan pelindung yang melindungi jaringan dibawahnya. Letak jaringan epitel terdapat di sepanjang sistem pencernaan yang membantu dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dari proses pencernaan.

Baca Juga : 8 Organ Sistem Pencernaan Serta Fungsinya Terlengkap

Sekresi enzim dan hormon serta ekskresi produk sampingan yang tidak dinginkan seperti pada ginjal dan kelenjar keringat. Pada daerah paru-paru, lapisan epitel membantu menyebarkan oksigen di semua bagian tubuh dan yang terdapat dibagian mata, hidung dan lidah adalah untuk meningkatkan sensivitas.

Terdapat pula fungsi khusus jaringan epitel berdasarkan dari setiap letak jaringan epitel. Fungsi khusus jaringan epitel adalah sebagai berikut:

Sebagai Perlindungan

Sel epitel di kulit berfungsi dalam melindungi jaringan dibawahnya dari jaringan mekanik, bahan kimia berbahaya, bakteri yang masuk dan dari kehilangan air yang banyak atau berlebihan.

Sebagai Penerima Impuls

Sel epitel khusus ditembus dari rangsangan sensorik dimana sel epitel terdapat ujung saraf sensorik yang berada pada telinga, kulit, lidah dan hidung.

Sebagai Alat Absorpsi

Sel epitel yang melapisi usus kecil menyerap nutrisi dari pencernaan makanan.

Sebagai Alat Sekresi

Pada kelenjar, jaringan epitel khusus untuk mengeluarkan zat-zat kimia tertentu seperti hormon, cairan pelumas dan enzim.

Sebagai Alat Penyaring Atau Filtrasi

Epitel bersilia membantu dalam menghilangkan partikel debu dan benda asing yang masuk ke saluran udara.

Sebagai Alat Ekskresi

Jaringan epitel pada ginjal mengekskresikan produk limbah dari tubuh dan menyerap bahan-bahan yang diperlukan dari urin, keringat juga dikeluarkan dari tubuh oleh sel-sel epitel di kelenjar keringat.

Mengurangi Gesekan

Sel-sel epitel yang halus, erat dan saling terkait melapisi seluruh sistem perdaran darah mengurangi gesekan antar darah dan dinding pembuluh darah.

Baca Juga : Penjelasan Pembuluh Darah Serta Fungsi Arteri, Kapiler Dan Vena

Sebagai Alat Difusi

Epitel sederhana meningkatkan difusi gas, cairan dan nutrisi, karena mereka membentuk lapisan tipis, mereka ideal untuk difusi gas seperti pada dinding kapiler dan paru-paru.

Struktur Jaringan Epitel

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang terletak di tengah.
  • Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat yang terletak di dasar sel.
  • Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar yang terletak di tengah.

Jenis-Jenis Jaringan Epitel Dan Fungsinya

Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

Epitel Pipih Selapis

Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat.

Lokasi : Epitel pipih selapis terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe (getah bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru-paru, ginjal, dan selaput perut.

Fungsi : Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi.

Epitel Pipih Berlapis Banyak

Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun sangat rapat.

Lokasi : Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina.

Fungsi : Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.

Epitel Silindris Selapis

Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus, kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum).

Fungsi : Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.

Epitel Silindris Berlapis Banyak

Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk silindria.

Lokasi : Jaringan ini terdapat pada jaringan epitelium laring, faring, trakea, dan kelenjar ludah.

Fungsi : Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.

Epitel Kubus Selapis

Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium permukaan ovarium, lensa mata, nefron ginjal, dan kelenjar tiroid.

Fungsi : Jaringan epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.

Epitel Kubus Berlapis Banyak

Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk kubus.

Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel ovarium, permukaan ovarium, testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada kulit.

Fungsi : Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.

Epitel Transisi

Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung.

Lokasi : Jaringan epitel transisi terdapat pada epitelium ureter, uretra, saluran pernapasan, dan kantung kemih.

Epitel Kelenjar

Jaringan epitel kelenjar merupakan jaringan epitel khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis. Senyawa yang disekresikan disimpan di dalam sel dalam bentuk granula sekresi.

Baca Juga : Jaringan Hewan – Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis dan Contoh

Kelenjar endokrin juga terdiri atas sel epitel yang dapat mengelompokkan menjadi satu massa atau melapisi rongga gelembung, seperti yang terjadi pada kelenjar tiroid.

Gelembung-gelembung tiroid itu dilapisi epitel silinder berbentuk kubus. Sel-sel ini mengeluarkan secret berupa koloid, tetapi tidak ada saluran keluar dari kelenjar itu, sekretnya langsung ke saluran darah merlalui saluran limfe.

Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu yang tidak memiliki saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin langsung memasuki system peredaran darah. Senyawa yang dihasilkan disebuthormon.

Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar timus, kelenjar adrenal, kelenjar paratiroid, dan kelenjar tiroid.Kelenjar eksokrinmerupakan kelenjar yang sekresinya melalui saluran khusus.Kelenjar ini berfungsi membantu metebolisme dan komunikasi.

Contoh kelenjar eksokrin yang membantu metabolisme adalah kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan pancreas. Contoh kelenjar eksokrin yang berperan dalam komunikasi adalahferomo. (Nugroho, 2004).

Sifat Jaringan Epitel

Berikut ini terdapat beberapa sifat jaringan epitel, antara lain sebagai berikut:

  1. Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel
  2. Mempunyai sifat regenerasi (pertumbuhan kembali)
  3. Umumnya dilengkapi dengan mikrovili, flagela, dan stereosilia.
  4. Bentuk sel penyusunnya bervariasi yang bergantung dari fungsi dan letaknya dalam tubuh
  5. Terdapat lamina basalis, lamina basalis adalah struktur ekstraselular yang berupa lembaran dengan mengikat jaringan dibawahnya.

Baca Juga : Jaringan Ikat – Pengertian, Fungsi, Komponen, Jenis dan Serabut

Spesialisasi Membran Epitel

Berikut ini terdapat beberapa spesialisasi membran epitel, antara lain sebagai berikut:

Spesialisasi Membran

Membran sel pada berbagai jenis tipe jaringan, khususnya sel-sel pada jaringan epitel dapat mengalami spesialisasi secara khusus berupa tonjolan-tonjolan yang menyerupai jari-jari, dan disebut mikrovili. Mikrovili memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan luas permukaan sel sehingga proses absorbsi menjadi lebih efisien. Mikrovili banyak dijumpai pada epitel yangmelapisi dinding usus halus.

Pada tumbuhan, utamanya pada daerah akar, dijumpai adanya modifikasi sel-sel epidermis membentuk bulu-bulu akar. Bulu- bulu akar pada dasarnya ikut memperluas bidang permukaan sehingga proses absorbsi air dan mineral menjadi lebih efisien.

Stereosilia adalah prosesus panjang yang tidak dapat bergerak, dan umumnya dijumpai pada daerah apeks sel-sel yang melapisi dinding epididimis.

Flagel merupakan struktur yang dapat bergerak. Flagel dikelilingi oleh membran dan mengandung sepasang mikrotubul pusat, dan pada bagian perifernya terdapat 9 pasang mikrotubul yang semuanya terorientasi searah dengan sumbu panjang flagel.

Polaritas Epitel

Secara structural dan fungsional, sel-sel epitel memiliki polaritas untuk melaksanakan berbagai fungsinya misalnya fungsi sekresi, absorpsi, dan untuk mengatur keluar masuknya ion dan zat terlarut melalui epitel yang perlu untuk mempertahankan gradien konsentrasi antara lingkungan luar dan cairan tubuh.

Polaritas epitel (Fawcett, 1989)

Junctional Complex

Diantara dua buah sel epitel yang berdekatan biasanya terdapat daerah kontak yang spesifik, dan disebut pertautan sel (Junctional complex). Ada 3 jenis pertautan sel yaitu (i) tight junction atau ocluding junction atau taut kedap, (ii) adhering junction atau taut lekat, dan (iii) gap junction atau taut rekah.

Tight Junction

Pada tight junction, membran sel-sel yang berseblahan menyatu oleh perekat pada bagian apikal sel dan membentuk sumbatan pada apikal intersel. Ada dua jenis yaitu :

  • Zonula ocludens

Zonula atau sabuk bila tautan melingkari seluruh sel. Zonula ocludens adalah taut kedap yang meluas mengelilingi permukaan apikal sel, sehingga tampak menyerupai sabuk. Zonula ocluden tersusun atas komponen-komponen berupa partikel-partikel protein dari pasing-masing membran sel yang saling berhubungan dan bertautan.

Zonula ocludens berfungsi (i) sebagai penutup pada bagian apikal dari ruang intersel sehingga molekul-molekul yang larut dalam air tidak bisa lewat, (ii) sebagai perekat diantara sel-sel yang bersebelahan sehingga memungkinkan organ yang dibentuk oleh sel- sel ini dapat meregang tanpa terjadi kerusakan sel atau ruang (iii) sebagai barrier untuk mencegah terjadinya diffusi protein dari luar sel (pada permukaan apikal) ke daerah baso lateral ruang intersel atau sebaliknya. Zonula ocludens dijumpai pada sel-sel epitel usus halus.

  • Fasia ocludens

Fasia atau pita bila tautan hanya menempati daerah kecil pada permukaan sel atau dinding lateral sel.F. ocludens mirip dengan Z. ocludens, namun bentuknya berbeda, dimana pada fasia ocludens berbentuk pita terputus-putus. Fasia ocludens dijumpai pada sel-sel endotel yang melapisis pembuluh darah, kecuali kapiler darah pada otak, sel-sel endotelnya dilekatkan oleh z. ocludens.

Dengan perlekatan yang terputus-putus ini, maka sel endotel kapiler darah memungkinkan terbentuknya cairan jaringan dan keluarnya leukosit dari kapiler (f. ocludens membatasi pori-pori kapiler).

Adhering Junction

Merupakan tipe tautan sel yang tersebar luas dalam jaringan yang mengikat sel sel yang bersebelahan dengan sangat erat dimana unit-unit struktural seperti sitoskeleton , membran sel dan matriks ekstraselluler ikut terlibat mengadakan hubungan. Pada Adhering junction disusun atas dua jenis protein yaitu (i) intercelluler attachment protein yang menghubungkan elemen spesifik dari sitoskeleton. Baik filamen aktin maupun filamen intermediat dengan kompleks tautan, (ii) transmembran linker yang merupakan glikoprotein interseluler yang berbentuk filamen yang saling menganyam.

Struktur junctional kompleks pada epitel (Fawcett, 1989)

Adherins junction berfungsi (i) untuk mengatur lumen dan luas permukaan sel (ii) memelihara ketegangan membran sel, dan (iii) mengatur konstraksi bagian apikal sel. Adhering junction banyak dijumpai pada jaringan tubuh yang secara subjektif banyak mengalami tegangan mekanis yang berat seperti jantung, epitel kulit, dan epitel leher rahim. Adhering junction dibedakan atas tiga yaitu:

  • Zonula adherens atau sabuk lekat: Z. adherens merupakan jenis tautan yang terdapat pada jaringan epitel dan non epitel dan dibawah ocludens terlihat dalam berbagai bentuk berupa titik-titik kecil yang menghubungkan filamen aktin dari sel yang bersebelahan. Pada sel-sel epitel terlihat sebagai sabuk dan disebut sebagai adhesion Posisi adheren biasanya terletak di tengah dari tautan yang ada, yaitu diatas adalah z. ocludens dan di bawahnya terdapat desmosom. Struktur yang membentuk adherins junction adalah transmembran linker glikoprotein, filamen intermedian (10 nm) yang menyebar dari daerah tautan ke dalam matriks sitoplasma sel., da membran plasma terpisah pada jarak 10-15 nm.
  • Makula adherens atau desmosom, Desmosom terletak di bawah z. adherens dan merupakan struktur yang memegang sel berdekatan, dimana setiap sel membentuk setengah desmosom. Struktur yang membentuk desmosom adalah (i) cytoplasmiq plaque, (ii) filamen intermediat yang jenisnya tergantung pada tipe sel yang membentuknya misalnya filamen keratin pada jaringan epitel, filamen desmin pada jantung, filamen vemetin pada selaput otak (iii)membran sel, dan (iv) transmembran linker glikoprotein.
  • Hemidesmosom, merupakan struktur yang terbentuk apabila terjadi tautan antar sel dengan membran basalis. Terlihat hanya setengah desmosom yang terbentuk

Gap Junction

Merupakan hubungan antar sel yang paling banyak tersebar pada jaringan tubuh. Dengan mikroskop elektron tampak adanya celah sebesar 3 nm yang menghubungkan dua sel yang bersebelahan.

Celah ini menyebabkan ion-ion anorganik dan molekul-molekul kecil yang larut di dalam air dapat lewat secara langsung dari sitoplasma dari satu sel ke sel lainnya.

Dengan adanya gap junction ini dapat terjadi komunikasi langsung dari dua sel yang berdekatan bersatu membentuk saluran yang menghubungkan kedua sel tersebut.

Demikianlah pembahasan mengenai Jaringan Epitel – Pengertian Ciri, Struktur, Sifat Dan Gambarnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂