Puisi Rakyat

Puisi Rakyat merupakan sebuah karya sastra yang telah ada sejak zaman dahulu dan diciptakan oleh para leluhur untuk diwariskan kepada generasi penerusnya. Ada bebepa jenis puisi kuno ini yang terbagi menjadi pantun, syair dan juga gurindam.

Ketiga jenis puisi ini mempunyai nilai-nilai kesusastraan yang begitu kaya. Ada banyak muatan nilai yang bisa dipelajari di dalamnya seperti moral, sikap dan agama. Seperti apa sih pengertian dari puisi rakyat itu sendiri dan apa saja jenis-jenisnya?

Pengertian Puisi Rakyat

Baca Cepat  tampilkan 

Pengertian Puisi Rakyat

 

Puisi rakyat adalah karya kesusastraan yang berasal dari rakyat yang strukturnya sudah ditentukan mulai dari deretan kalimatnya, ejaan lafalnya, suku kata, penekanan suara, hingga irama.

Jadi, jika disimpulkan, puisi satu ini merupakan jenis karya sastra klasik dengan aturan tertentu yang disesuaikan dengan tempat asal mulanya.

Karya sastra ini kemudian diwariskan kepada generasinya secara turun-temurun demi mempertahankan budaya yang ada dan menanamkan budi pekerti di setiap isi karyanya.

Jenis puisi satu ini memang masuk dalam kategori karya sastra lama lama karena mempunyai ciri khas yang berbeda dengan jenis karya sastra populer lainnya.

Beberapa hal yang membedakan antara uisi rakyat dengan jenis puisi populer lainnya adalah tidak ada nama pengarang .Karya ini dikenal melalui mulut ke mulut sehingga tidak jarang juga disebut dengan sastra lisan.

Jenis-jenis Puisi Rakyat

Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa puisi klasik ini terdiri dari beberapa jenis, berikut adalah detail penjelasan mengenai pembagiannya :

1. Pantun

 

Anda mungkin pernah mendengarkan pantun dalam pertunjukan seni atau acara lainnya. Jenis karya satu ini sebenarnya adalah puisi Indonesia yang asalnya dari bahasa melayu terdiri dari dua bagian, yakni sampiran dan isi.

Biasanya, pantun terdiri dari 4 baris dengan aturan sajaknya adalah A-B-A-B. Pantun sendiri memiliki beragam sebutan yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain.

Menurut bahasa Tagalog kata pantun disebut dengan istilah tonton. Sementara kalau orang Jawa menyebut pantun dengan istilah tuntun.

2. Syair

Jenis yang kedua adalah syair yang sebenarnya berasal dari kata syu’ur dalam bahasa Arab yang memiliki makna rasa. Syair diciptakan untuk mengisahkan suatu cerita.  Biasanya syair mempunyai jumlah bait yang banyak, berbeda dengan pantun.

Beberapa jenis syair yang umum ditemukan di Indonesia adalah syair tentang agama, romantisme, sejarah, norma dan kiasan.

3. Gurindam

Terakhir, ada gurindam yang merupakan bentuk karya sastra puisi kuno dan bahkan lama kehadiran puisi ini turut dipengaruhi oleh sastra Hindu. Karya seni terdiri dari 2 bait dan per baitnya ada dua baris dengan rima A-A.

Jika dibaca secara sekilas, gurindam ini hampir sama dengan jenis karya sastra lainnya seperti pantun kilat maupun karmina. Hanya saja yang membedakan antara gurindan dan karmina ini lebih ke strukturnya.

Ciri-ciri Puisi Rakyat

Ada beberapa karakteristik atau ciri khas puisi klasik ini dibandingkan dengan karya seni sastra lainnya. Beberapa cirinya tersebut adalah :

1. Pantun

Pantun merupakan karya sastra dengan rima A-B-A-B dengan ciri-ciri sebagai berikut.

  • Tiap bait isinya harus 4 baris.
  • Per barinya harus 8-12 suku kata saja.
  • Rima akhir setiap baris adalah A-B-A-B.
  • Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
  • Sementara itu, baris ketiga dan keempat merupakan isi

2. Gurindam

Gurindam merupakan puisi lama dengan bahasa Melayu dengan cirinya sebagai berikut :

  • Ada 2 baris dalam setiap baitnya.
  • Tiap baris jumlah katanya adalah 10-14 kata.
  • Setiap baris dari gurindah mempunyai rima seragam dengan sajak A-A atau B-B.
  • Isi baris satu dan lainnya memiliki kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
  • Pada baris yang pertama biasanya berisi mengenai persoalan atau masalah.
  • Baris kedua isinya adalah jawaban ataupun akibat dari masalah yang dituliskan secara
  • Berisi tentang nasihat, kata mutiara atau makna hidup.

3. Syair

Syair yang asal bahasanya dari Arab ini mempunyai beberapa ciri khas seperti :

  • Per bait memiliki 4
  • Setiap barisnya harus 8-14 suku kata.
  • Sajaknya adalah A-A-A-A.
  • Seluruh isi atau makna tertuang dalam semua barisnya.
  • Umumnya menggunakan bahasa kiasan.

 

Struktur Dalam Puisi Rakyat dan Contohnya

Sudah tahu ciri-ciri dari syair, pantun dan gurindam? Rasanya belum lengkap jika belum mengulas tentang aturan dalam membuat 3 jenis puisi kerakyatan secara struktur dan dan kaidah bahasanya. Berikut adalah aturan ketika membuat puisi rakyat dan contohnya :

1. Pantun

Ketika membuat pantun, maka Anda harus mengikuti aturan pembuatannya seperti  :

  • Larik sampiran harus berisi dua baris pembukaan dengan persamaan bunyi A-B. Lampiran ini ini tidak ada kaitannya dengan isi yang hendak disampaikan.
  • Larik isi adalah dua baris yang menuliskan nasihat untuk diungkapkan dengan rima A-B yang disamakan dengan larik sampiran.
  • Ditulis dengan kalimat perintah.
  • Mempunyai kalimat saran dengan pola hubungan berisikan syarat seperti walaupun atau
  • 2 baris di larik isi merupakan sebuah kalimat majemuk yang tidak bisa berdiri sendiri.

Contoh :

Daun pisang berdaun lebar (A)

Bolehlah untuk dipetik nanti (B)

Hidup penuh coba haruslah sabar (A)

Hadiah surge kelak kan menanti (B)

2. Gurindam

Kalau Anda ingin membuat gurindam, maka aturannya adalah :

  • Ada dua pasang baris yang sama-sama mempunyai isi yang saling
  • Larik yang pertama adalah syarat untuk bisa menuliskan larik dua yang menjadi bagian dari
  • Menggunakan kalimat yang polanya adalah mengindikasikan
  • Isinya berupa nasihat yang ingin disampaikan dan apa akibatnya jika menghiraukan nasihat.
  • Semua baris yang ada merupakan kalimat majemuk.

Contoh :

Belajarlah tekun di masa muda selagi bisa (persoalan)

Sebab Anda tidak akan bisa kembali muda (jawaban)

Jangan terus menunda-nunda (sebab)

Semakin menunda, semakin hilang segala kesempatan yang berharga (akibat).

3. Syair

Aturan dalam membuat syair ini paling mudah dari yang lainnya, yakni :

  • Pola rimanya harus sama antara satu baris dengan baris lainnya.
  • Semua kalimat yang ada isinya saling berkaitan.
  • Memakai kalimat sapaan seperti “Wahai atau Hai”.
  • Menggunakan kalimat sebab-akibat untuk yang mendengarkan atau membaca jika mau melakukan isi dari syair.
  • Kata-kata yang dipilih sifatnya simbolik dan menggunakan ungkapan lama.
  • Kata yang dipilih juga mempunyai pemaknaan yang amat

Contoh :

Semua orang kelak akan mati

Entah nanti, esok atau pada suatu hari

Tak peduli ia seorang presiden atau petani

Mati kelak pasti akan dihadapi

Mari semuanya saling bercermin diri

Supaya tidak jadi orang benar-benar merugi

Apakah beberapa contoh yang ada di atas bisa mempermudah Anda dalam memahami apa itu puisi rakyat? Tidak sulit bukan memahami tentang puisi lama bangsa Indonesia ini? Jika sudah memahami ciri dan aturannya, pasti membuat pantun, syair atau gurindam tidaklah sesulit yang dibayangkan.