Aliran Seni Lukis – Ciri, Jenis, Tokoh dan Contoh Gambar

Aliran Seni Lukis – Ciri, Jenis, Tokoh dan Contoh Gambar – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Aliran Seni Lukis yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, jenis, tokoh dan contoh gambar, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

aliran seni lukis

Pengertian Seni Lukis

Seni lukis ialah salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika dari pada nilai guna. Yang pada umumnya sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis.


Dari kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepauasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas untuk mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi.


Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis ( kanvas, kertas, dll ) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil dan lain sebagainya.


Dengan konsep titik garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya.


Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya.


Jenis-Jenis Aliran Seni Lukis

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis aliran seni lukis, antara lain sebagai berikut:


  1. Aliran Seni Lukis Neo-Klasik

 

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya.


Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.


Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.


Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.


Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Neo-Klasik

Antara lain sebagai berikut:

  • Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
  • Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
  • Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
  • Raut muka tenang dan berkesan agung.
  • Berisi cerita lingkungan istana.
  • Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh Aliran Seni Lukis Neo-Klasik

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)


  1. Aliran Seni Lukis Romantik

Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.


Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :

Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)Eksotik, kerinduan pada masa laluDigunakan untuk perasaan dari penontonnyaKecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan.


Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Romantik

Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :

  • Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
  • Penuh gerak dan dinamis.
  • Warna bersifat kontras dan meriah.
  • Pengaturan komposisi dinamis.
  • Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
  • Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Tokoh Aliran Seni Lukis Romantik

Tokoh-tokohnya antara lain :

  • Eugene Delacroix
  • Theodore Gericault
  • Jean Baptiste
  • Jean Francois Millet

Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedi yang dahsyat.


  1. Aliran Seni Lukis Naturalisme

Naturalisme, yaitu suatu bentuk karya seni lukis (seni rupa) dimana seniman berusaha melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita.


Supaya lukisan yang dibuat benar-benar mirip atau persis dengan nyata, maka susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin, setepat-tepatnya.


Di dalam aliran ini berusaha menampilkan objek realistis dengan penekanan setting alam. Hal ini merupakan pendalaman lebih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.


Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini.


Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.


Tokoh Aliran Naturalisme

Daftar tokoh aliran Naturalisme, antara lain sebagai berikut

  • Soeboer Doellah
  • William Bliss Baker
  • Raden Saleh
  • Hokusai
  • Affandi
  • Fresco Mural
  • Basuki Abdullah
  • William Hogart
  • Frans Hail

  1. Aliran Seni Lukis Realisme

Aliran Realisme

Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.


Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19.


Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.


Realisme sebagai gerakan kebudayaanRealisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.


Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Perancis meliputi nama Honoré de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet dan Jean François Millet.


Realisme dalam seni rupaPerupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.


Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh, pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya telah dengan lebih baik meniru penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang telah diusahakan sejak zaman Gothic.


Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari karya-karya RembrandtBarbizon School memusatkan pengamatan lebih dekat kepada alam, yag kemudian membuka jalan bagi berkembangnya impresionisme.


Di Inggris, kelompok Pre-Raphaelite Brotherhood menolak idealisme pengikut Raphael yang kemudian membawa kepada pendekatan yang lebih intens terhadap realism, yang dikenal sebagai salah satu perupa realis terbaik.


Teknik Trompe l’oeil, adalah teknik seni rupa yang secara ekstrim memperlihatkan usaha perupa untuk menghadirkan konsep realisme.


Tokoh Aliran Realisme

Daftar tokoh aliran realisme terkenal, antara lain sebagai berikut:

  • Karl Briullov
  • Ford Madox Brown
  • Jean Baptiste Siméon Chardin
  • Camille Corot
  • Gustave Courbet
  • Honoré Daumier
  • Edgar Degas
  • Thomas Eakins
  • Nikolai Ge
  • Aleksander Gierymski
  • William Harnett
  • Louis Le Nain
  • Édouard Manet
  • Jean-François Millet

  1. Aliran Seni Lukis Impresionisme

Aliran Impresionisme

Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860-an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisanClaude Monet, “Impression, Sunrise” (“Impression, soleil levant”). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.


Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.


Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke bidang musik dan sastra.


Penjelasan Seni Lukis Impresionisme

Seniman impresionisme pada awalnya terinspirasi oleh teori-teori Eugene Delacroix yang mulai merasakan ketidakpuasan terhadap perkembangan seni akademis pada masa itu yang terlalu berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Ia berpendapat bahwa lukisan tidak selamanya dibentuk dengan pengolahan garis secara berlebihan seperti dikembangkan oleh Inggris selama bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh perhitungan akan menghasilkan bentuk lukisan yang tidak kalah menariknya.


Namun Delacroix sendiri bisa dianggap gagal melepaskan diri dari pengaruh pakem seni lukis akademi karena bagaimanapun lukisannya sendiri masih berkonsentrasi pada bentuk-bentuk secara ideal.


Kemudian beberapa pelukis secara radikal melanggar aturan-aturan akademis dalam pembuatan lukisan. Lukisan ini tidak lagi berkonsentrasi pada bentuk secara mendetail dengan mementingkan kontur, volume, dan garis. Juga meninggalkan pengamatan struktural bentuk suatu objek.


Sebaliknya, suasana didapatkan dengan menangkap kesan (impresi) cahaya yang ditangkap sekilas oleh mata. Akibatnya bentuk objek menjadi lebih sederhana, tidak seperti lukisan naturalisme atau realisme.


Pada awalnya tidak hanya lukisan still life dan potret saja yang dibuat di dalam ruangan, tetapi juga pemandangan. Hal inilah yang kemudian mendorong seniman impresionis untuk menemukan bahwa ada kesan yang berbeda didapatkan jika lukisan dibuat di area terbuka dengan langsung mengamati objek yang dibuat.


Mereka memakai goresan warna-warna pendek, pecah, dan sekaligus murni (dengan arti tidak disengajakan untuk dicampur di atas palet) untuk memberikan nyawa kepada lukisan. Penekanan lukisan kemudian bergeser kepada kesan keseluruhan daripada detail-detail objek tertentu.


Perkembangan selanjutnya dari impresionisme adalah penemuan bahwa yang lebih penting daripada teknik impresionisme sendiri adalah pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan kesan cahaya yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.


Pada akhir abad 19, masyarakat mulai mempercayai bahwa impresionisme adalah cara pandang yang jernih dan jujur terhadap kehidupan, meskipun secara artisitik bukanlah pendekatan yang benar dalam pembuatan karya.


Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan di negara lain, antara lain diItalia dengan pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat dengan pelukis Winslow Homer.


Impresionisme menjadi pelopor berkembangnya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.


Ciri Khas Seni Lukis Impresionisme

Antara lain sebagai berikut:

  • Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
  • Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.
  • Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
  • Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
  • Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
  • Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.
  • Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)

Sebenarnya ciri ini hampir bisa ditemui di aliran-aliran lain, tetapi hanya impresionisme lah yang memiliki ciri tersebut secara keseluruhan dengan sengaja.


  1. Aliran Seni Lukis Romantisme

Aliran Romantisme

Romantisme merupakan corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastic, irrasional, dan indah.


Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedi yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita roman.


Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah, gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah.


Ciri-Ciri Aliran Romantis

Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :

  • Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
  • Penuh gerak dan dinamis.
  • Warna bersifat kontras dan meriah.
  • Pengaturan komposisi dinamis.
  • Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
  • Kedahsyatan melebihi kenyataan.

  1. Aliran Seni Lukis Ekspresionisme

Aliran Ekspresionisme

Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaan.


Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia.


Pelopor ekspresionisme : Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, JJ. Kandinsky dan Paul Klee. Di Indonesia penganut ini adalah : Affandi, Zaini dan Popo Iskandar.


  1. Aliran Seni Lukis Kubisme

Aliran Seni Lukis Kubisme

Kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak.


Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing pada kubisme, bentuk-bentuk karyanya menggunakan bentuk-bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya) seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar-gambar poster dan lain- lain.


Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika.


Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru.


Istilah “Kubis” itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil).


Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti karya-karya tersebut.


Perkembangan awal

Dalam tahap perkembangan awal, Kubisme mengalami fase Analitis yang dilanjutkan pada fase Sintetis. Pada 1908-1909 Kubisme segera mengarah lebih kompleks dalam corak yang kemudian lebih sistematis berkisar antara tahun 1910-1912. Fase awal ini sering diberi istilah Kubisme Analitis karena objek lukisan harus dianalisis. Semua elemen lukisan harus dipecah-pecah terdiri atas faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus.


Objek lukisan kadang-kadang setengah tampak digambar dari depan persis, sedangkan setengahnya lagi dilihat dari belakang atau samping. Wajah manusia atau kepala binatang yang diekspos sedemikian rupa, sepintas terlihat dari samping dengan mata yang seharusnya tampak dari depan.


Pada fase Kubisme Analitis ini, para perupa sebenarnya telah membuat pernyataan dimensi keempat dalam lukisan, yaitu ruang dan waktu karena pola perspektif lama telah ditinggalkan.


Bila pada periode analitis Braque maupun Picasso masih terbelenggu dalam kreativitas yang terbatas, berbeda pada fase Kubisme Sintetis.


Kaum Kubis tidak lagi terpaku pada tiga warna pokok dalam goresan-goresannya. Tema karya-karya mereka pun lebih variatif. Dengan keberanian meninggalkan sudut pandang yang menjadi ciri khasnya untuk beranjak ke tingkat inovatif berikutnya.


Perkembangan karya kaum Kubis selanjutnya adalah dengan perhatian mereka terhadap realitas. Dengan memasukkan guntingan-guntingan kata atau kalimat yang diambil dari suratkabar paper colle, kemudian direkatkan pada kanvas sehingga membentuk satu komposisi geometris. Eksperimen tempelan seperti ini lazim disebut teknik kolase.


Tokoh Aliran Seni Lukis Kubisme

Daftar Pelukis Kubisme, antara lain sebagai berikut:

  • Paul Cezane
  • Pablo Picasso
  • George Braque
  • Metzinger
  • Albert Glazez
  • But Mochtar
  • Moctar Apin
  • Fajar Sidik
  • Andre Derain

  1. Aliran Seni Lukis Fauvisme

Aliran Seni Lukis Fauvisme

Fauvisme adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran “fauve” (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d’Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2.


Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.


Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.


Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul Gauguin kepadaPaul Sérusier:


How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine. These red leaves? Put in vermilion.”


“Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion.”


Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis.


Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.


Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.


Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis yang telah lama terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti yang terjadi dalam aliran impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904 hingga 1907.


Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh.


Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis.


Meskipun hanya berumur pendek, aliran fauvisme menjadi tonggak konsep seni rupa modern berikutnya.


Tokoh Aliran Seni Lukis Fauvisme

Daftar Pelukis Fauvisme, antara lain sebagai berikut :

  • Henri Matisse
  • André Derain
  • Georges Braque
  • Albert Marquet
  • Henri Manguin
  • Charles Camoin
  • Henri Evenepoel
  • Jean Puy
  • Maurice de Vlaminck
  • Raoul Dufy
  • Othon Friesz
  • Georges Roua

  1. Aliran Seni Lukis Dadaisme

Aliran Seni Lukis Dadaisme

Dadaisme lahir karena berkecamuknya Perang Dunia I. Sifatnya dikatakan anti seni, anti perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan kekerasan.


Karyanya aneh seperti misalnya mengkopy lukisan Monalisa lalu diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan. Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang bekas.


Tokoh Aliran Seni Lukis Dadaisme

Tokoh-tokoh aliran ini : Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp dan Picabia.


  1. Aliran Seni Lukis Futurisme

Aliran Seni Lukis Futurisme

Futurisme ialah sebuah aliran seni lukis yang lahir pada tahun 1909. Aliran ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak aliran Kubisme yang dianggap statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan.


Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga pada lukisan anjing digambarkan berkaki lebih dari empat.


Tokoh Aliran Seni Lukis Futurisme

Tokoh aliran ini : Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.


  1. Aliran Seni Lukis Surrealisme

Surrealisme pada awalnya merupakan gerakan dalam sastra yang diketemukan oleh Apollinaire utuk menyebut dramaya. Pada tahun 1024 dpakai oleh Andre Bizton untuk menyebutkan corak dalam seni lukis.


Dalam kreativitasya corak surrealis berusaha membebaskan diri dari kontrol kesadaran, menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang aneh.


Tokoh Aliran Seni Lukis Surrealisme

Pelopor Surrealisme : Joan Miro, Salvador Dali darl Andre Masson. Di Indonesia bisa disebut : Sudibio; Sudiardjo dan Amang Rahman.


  1. Aliran Seni Lukis Abstraksionisme

Aliran Seni Lukis Abstraksionisme

Seni abstrak dalam seni lukis  ialah seni yang berusaha mengambil obyek yang berasal dari dunia batin. Obyek itu bisa fantasi, imajinasi dan mungkin juga intuisi para seniman. Karena timbul dari dalam batin. Dalam seni abstrak terbagi dua katagori besar yaitu :


a. Abstrak Ekspresionisme

Amerika abstrak ini terdapat dua kecenderungan yaitu :

  • Color Field Painting, yaitu lukisan yang menampilkan bidang-bidang lebar dan warna yang cerah.

Tokohnya

Pelopornya : Mark Rothko, Clyfford Stll, Adolf Got lieb, Robert Montherwell dan Bornet Newman.

  • Action Painting, yaitu lukisan yang tidak mementingkan bentuk yang penting adalah aksi atau cara dalam melukiskannya. Tokohnya adalah : Jackson Polack, Willem de Koning, Frans Kliner dan; adik Twarkov.
    Di Perancis abstrak ekspresionesme diikuti oleh : H. Hartum Gerard Schneider, G. Mathiew dan Piere Souloges. Kemudian yang diberi nama Technisme dipelopori : Wols Aechinsky dan Asger Yorn.

b. Abstrak Geometris

Abstrak Geometris disebut juga seni non obyektif. Dipelopori oleh Kandinsky. Setelah itu bermunculan abstrak geometris yang lain dengan nama berbeda antara lain :

  • Suprematisme, yaitu lukisan yang menampilkan abstraksi bentuk-bentuk geometris mumi dengan tokohnya adalah kasimir Malevich.

Konsiruktivisme, sebuah corak seni rupa 3 dimensi yang berusaha menampilkan bentuk-bentuk abstrak dengan menggunakan bahan-bahan modem seperti kawat, besi, kayu dan plastik.


Tokohnya

Tokohnya : Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum Gabo dan A. Rodehenko. Alexander Calder karena patungnya dapat bergerak disebut Mobilisme di Amerika patung yang dapat bergerak disebut Kinetic Sculpture. Minimal Art juga termasuk dalam kelompok konstruktivisme. Seni ini lahir karena situasi tehnologi industri yang tinggi dan karyanya cenderung kea rah aristektual.

  • Neo Plastisisme (De Stijil), yaitu corak seni abstrak yang menampilkan keuniversalan ilmu pasti. Aliran ini berusaha mengembalikan pewarna kepada warna pokok dan bentuk yang siku-siku Tokohnya ialah Piet Mondarian, Theo Van Daesburg dan Bart Van Leck.
  • Op Art (Optical Art), disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan ilusi ruang. Tokoh corak ini : Victor Vaserelly, Bridget Riley, Yacov Gipstein dan Todasuke Kawayama.

  1. Aliran Seni Lukis Arts and Crafts Movement

Aliran Seni Lukis Arts and Crafts Movement

Arts and crafts movement adalah pergerakan estetis Inggris, Kanada dan Amerika yang terjadi pada akhir abad 19 hingga awal abad 20. Terinspirasi dari tulisan John Ruskin dan idealisasi romantis dari seorang pengrajin yang menaruh kebanggaan pada kerajinan tangan mereka, kira-kira pada 1880 dan 1910.


Arts and crafts movement ini adalah pergerakan reformasi yang mempengaruhi arsitektur, seni dekorasi, kerajinan dan juga “cottage” desain taman oleh William Robinson atau Gertrude Jekvll. Beberapa nama yang terkenal adalah William Morris, Charles Robert Ashbee, T. J. Cobden Sanderson, Elbert Hubbard, Walter Crane, Nelson Dawson, Phoebe Anna Traquair, Herbert Tudor Buckland, Charles Rennie Mackintosh, Christopher Dresser, Edwin Lutyens, William De Morgan, Ernest Gimson, William Lethaby, Edward Schroeder Prior, Frank Lloyd Wright, Gustav Stickley, Greene & Greene, Charles Voysey, Christopher Whall.


Arts and Crafts Movement dimulai sebagai gaya yang estetis di abad 19 dan sebagai reaksi dari kebangkitan kembali gaya-gaya bersejarah dari era Victoria dan mesin-mesin hasil dari revolusi industri.


Mesin dianggap sebagai akar permasalahan, beberapa pencetus dan pendukung pergerakan ini mulai merubah dari penggunaan mesin-mesin menjadi kerajinan tangan yang cenderung terkonsentrasi pada hasil industri dengan tangan tetapi dengan hasil memuaskan.


Sampai saat ini, ketika Arts and Crafts movement menjadi pengaruh besar bagi perindustrian, sebenarnya bukan merupakan gerakan andi industru dan juga bukan anti modern.


Beberapa golongan di eropa tetap percaya bahwa mesin tetap dibutuhkan, tapi hanya digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang membutuhkan produksi banyak dan sama.


Pada saat yang sama, pemimpin arts and crafts movement merasa bahwa obyek juga dibutuhkan. Konflik antara kualitas produksi dan desiain, serta usaha untuk menggabungkan keduanya mendominasi perdebatan menjelang abad 20.


Red House, Bexleyheath, London (1859), oleh Philip Webb untuk Morris, adalah contoh karya pada awal masa masa ini. Hal ini merupakan usaha untuk mengekspresikan permukaan tekstur dengan material yang tidak biasa, seperti batu dan ubin, dengan komposisi bangunan yang tidak simetris.


Pada akhir 1890 di Amerika, grup arsitek, desainer dan pembimbing di boston, memutuskan untuk membawa bentuk baru desain yang dibuat di Inggris oleh Willian Morris ke Amerika, mereka mengajak untuk mengatur sebuah eksebisi objek-objek kerajinan. Ketika, pengrajin, konsumen, dan penghasil menyadari potensial dan keindahan dari seni ini, proses redesain di Boston dimulai.


Pameran pertama seni dan kriya di amerika diadakan pada 5 April 1897 di Copley Hall menampilkan lebih dari 1000 objek yang dibuat oleh 160 pengrajin yang setengahnya adalah wanita. Beberapa pendukung pameran ini adalah Langford Warren, penemu arsitektur Harvard, Mrs. Richard Morris Hunt. Arthur Astor Carey, Edwin Mead, dan Will Bradley yang seorang desainer grafis.


Pengaruh arts and crafts movement menyebar di berbagai belahan dunia:

Di Eropa, Kualitas dan kesimpelan Arts and Crafts movement dan penggunaan materialnya menginspirasi desainer seperti Henry van de Velde dan pergerakan seni lain seperti Art Nouveau, De Stijl Belanda, Vienna Secession, dan Bauhaus. Pergerakan ini dapat dianggap sebagai modernisasi, dimana bentuk murni, dan kepingan-kepingan asosiasi sejarah, akan sekali lagi diaplikasikan dalam industri.


Di Amerika Serikat, Arts and Crafts movement lebih nampak jelas pada selera kaum borjuis. Ketika pergerakan di Eropa berusaha untuk menciptakan kembali dunia kerajinan yang dihancurkan oleh industri, Amerika mencoba untuk mendirikan sebuah sumber baru untuk menggantikan produksi kerajinan: seperti rumah kelas menengah. Pendek kata, Arts and Crafts movement Amerika adalah lawan dari pergerakan politik.


  1. Aliran Seni Lukis Art Nouveau

Aliran Seni Lukis Art Nouveau

Art Nouveau adalah pergerakan internasional dan gaya desain, arsitektur dan seni terapan, terutama seni dekoratif, yang memuncak pada pergantian abad ke 20. Nama Art Nouveau berasal dari bahasa perancis yang berarti seni baru, disebut juga Jugendstil dalam bahasa jerman untuk “gaya muda”. Reaksi dari seni akademik abad 19, mempunyai ciri-ciri dari benda organik, terutama bunga dan motif-motif tanaman, berkesan indah, disertai bentuk-bentuk kurva linear.


Pada mulanya, Art Nouveau dan Jugendstil bukan merupakan nama gaya, dan gaya ini diadopsi dari beberapa label yang berbeda yang menyebar di beberapa tempat. Dua nama tadi berasal dari gallery Siegfried Bing L’Art Nouveau di Paris dan Majalah Jugend di Munich.


Puncak Art Nouveau terasa di seluruh Eropa selama 15 tahun. Tokoh-tokohnya adalah Hector Guimard. Victor Horta Magazines seperti Jugend membantu menyebarkannya di Jerman, Vienna Secessionists mempengaruhi seni di austria dan hungaria.


Art nouveau juga mempengaruhi masing-masing individual seperti Gustav Klimt, Charles Rennie Mackintosh, Alfons Mucha, René Lalique, Antoni Gaudí dan Louis Comfort Tiffany, yang masing-masing dari mereka mempunyai cara yang berbeda dalam berkarya.


Meskipun Art Nouveau kehilangan pamornya saat kedatangan abad 20 dan gaya-gaya modern, tapi art nouveau sekarang terlihat jelas sebagai penghubung antara sejarah neo classic dan modernisasi. Selain itu monumen art nouveau sekarang dikenal oleh UNESCO sebagai salah satu bangunan bersejarah.


Cover depan dari majalah Jugend di Jerman pada 1896, Cover buku Wren’s City Churches oleh Arthur Mackmurdo (1833), Cover buku Wren’s City Churches karya Arthur Mackmundo, dengan pola tanaman yang ritmis, sering dianggap sebagai realisasi awal art nouveau. Disaat yang bersamaan, perspektif datar dan warna-warna kuat dari ukiran Jepang, terutama yang dibuat Katsishika Hokusai, memberikan efek pada Art Nouveau.


Meskipun Art Nouveau cenderung nyata dalam lokalisasinya yang menyebar, beberapa karakteristiknya ditunjukkan dari bentuk-bentuknya. Deskripsi yang dipublikasikan oleh majalah Pan tentang Cyclamen karya Kermann Obrist (1894), menjadi terkenal selama penyebaran Art Nouveau.


Tidak hanya karya itu menjadi lebih terkenal The Whiplash, tetapi istilah “whiplash/cemeti” menjadi aplikasi dalam bentuk-bentuk kurva yang dibuat oleh para seniman pada saat itu. Dekorasi whiplash, terbentuk dari garis yang dinamik, tidak tumpul, dan melayang dalam ritme, ditemukan di seluruh arsitektur, lukisan, patung, dan bentuk-bentuk desain lain art nouveau.


Art Nouveau dianggap sebagai seni total, yang berarti merupakan gaya yang mecakup desain dalam skala besar, arsitektur, desain interior, seni dekorasi, termasuk perhiasan, perabot, tekstil, kerajinan perak, dan beberapa visual art.


Perkembangan Art Nouveau sangat terasa karena adanya Exposition Universelle tahun 1900 di Paris, yang merepresentasikan tentang gaya modern di berbagai medium. Hal ini kemudia lebih dikenal dengan adanya Esposizione Internazionale d’Arte Decorativa Moderna tahun 1902 di Turin, Italy, dimana desainer mengadakan pameran di setiap negara Eropa dimana Art Nouveau dipraktekkan.


  1. Aliran Seni Lukis Art Deco

Aliran Seni Lukis Art Deco

Art Deco adalah pergerakan internasional seni desain yang populer dari 1925 sampai 1939, yang mempengaruhi seni dekorasi seperti arsitektur, desain interor, dan industri, termasuk juga seni visual seperti fesyen, lukisan, seni grafis dan film. Pada waktu itu temanya adalah elegan, glamor, fungsional, dan modern.


Pergerakan ini merupakan campuran beberapa gaya dan pergerakan dari awal abad 20, termasuk Neoclassical, Constructivism, Cubism, Modernism, Art Nouveau, dan Futurism. Puncak kepopulerannya di Eropa selama The Roaring Twenties dan berlanjut dengan kuat di Amerika Serikat sampai tahun 1930an. Meskipun banyak pergerakan desain mempunyai akar politik dan filosofi art deco benar-benar murni dekoratif.


Art Deco mengalami kemunduran pada akhir tahun 30an dan awal 40an, dan segera dilupakan oleh publik. Art Deco mengalami kebangkitan lagi dengan kepopuleran desaingrafis pada 1980. Art Deco banyak mempengaruhi banyak gerakan seni selanjutnya seperti Memphis dan Pop art.


Pengaruh desain Art Deco diekspresikan dalam bentuk-bentuk seperti Kubisme dan Futurisme yang dekoratif. Tema populer lainnya adalah, trapesium, zig-zag, geometris, dan bentuk campuran, yang dapat dilihat pada karya-karya awal. Contoh dari gaya dan tema ini ada di Detroit, Michigan: Fisher Building dan Guardian Building.


Art deco mempunyai karakter dengan penggunaan material seperti aluminium, stainless steel, pernis, dan kayu. Material eksotik seperti kulit hiu dan zebra juga tampak. Penggunaan garis tebal dari bentuk-bentuk dan kurva( tidak seperti bentuk berliku-liku yang merupakan ciri Art Nouveau), pola Chevron, dan Motif seperti matahari adalah tipe art deco.


Gaya khusus art deco mempengaruhi beberapa pergerakan lain yang sejenis sejak kemundurannya. Art Deco mempengaruhi gaya berikutnya seperti Memphis dan Pop Art. Art Deco juga mempengaruhi arsitektur dan gaya post modern, pada tahun 1970an. Art Deco juga tampak mempengaruhi seni kontemporer.


  1. Aliran Seni Lukis De Stijl

Aliran Seni Lukis De Stijl

De Stijl (after style; bahasa belanda dari “The Style”, dikenal sebagai neoplasticism, adalah gerakan pada tahun 1917, masa de stijl juga merupakan nama jurnal yang diterbitkan oleh pelukis, desainer, penulis, dan kritikus belanda Theo van Doesburg (1883-1931), anggota grup ini adalah Piet Mondrian (1872-1944), Vilmos Huszàr (1884-1960), dan Bart van der Leck (1876-1958), dan arsitek Gerrit Rietveld (1888-1964), Robert van ‘t Hoff (1887-1979), dan J.J.P. Oud (1890-1963). neoplasticism – seni plastic baru (atau Nieuwe Beelding di Belanda).


Nama De stijl berasal dari Gottfried Semper’s Der Stil in den technischen und tektonischen Künsten oder Praktische Ästhetik (1861-3), dimana lingkaran memberi kesan salah pada materialism dan functionalism.


Pada umumnya de stijl menampilkan kesederhanaan dan abstraksim pada arsitektur dan lukisam, hanya menggunakan garis lurusvertikal dan horisontal dan bentuk-bentuk persegi. Lebih jauhnya, mereka membatasi pada warna-warna dasar, merah, biru, dan kuning, dan hitam, putih, serta abu-abu.


Mereka menghindari bentuk semetri dan keseimbangan dengan penggunaan oposisi, elemen pergerakan adalah arti lain dari de stijl: “a post, jamb atau support”, hal ini banyak terlihat di karya yang menggunakan kayu.


Pada pekerjaan tiga dimensi, garis vertikal dan horisontal di posisikan pada lapisan yang tidak berpotongan, dengan membiarkan tiap elemen tetap kelihatan tanpa mengganggu elemen lainnya. Hal seperti ini dapat ditemukan pada Rietveld Schröder House dan Red and Blue Chair.


Gerakan De Stijl dipengaruhi oleh lukisan kubisme seperti mysticism dan pikiran tentang bentuk geometris yang ideal di neoplatonic. Karya de stijl mempengaruhi gaya bauhaus dan gaya internasional dan gaya arsitektur internasional seperti pakaian dan desain interior.


Namun demikian, tidak mengikuru aliran-aliran desain secara umum “ism” (cubism, futurism, surrealism), tidak juga mengikuti prinsip sekolah seni seperti bauhaus.


Dalam musik, De Stijl berpengaruh pada pekerjaan Jakob van Domselaer teman dekat Mondrian. Antara tahun 1913-1916, dia menggubah Proeven van Stijlkunst(Eksperimen dalam gaya artistik), yang terinsprirasi dari lukisan Mondrian.


Karya dari anggota De Stijl menyebar di seluruh dunia, tetapi pameran De Stijl terorganisir dengan baik. Musium dengan banyak koleksi De Stijl termasuk Gemeentemuseum di The Hague) dimana banyak karya Mondrian, dan Amsterdam Stedelijk Museum, dimana banyak karya dari Rietveld dan Van Doesburg.


Centraal Museum of Utrecht mempunyai koleksi Rietveld yang paling besar, dan mempunyai Rietveld Schröder House, Rietveld’s adjacent “show house,” dan the Rietveld Schröder Archives.


  1. Aliran Seni Lukis Konstruktivisme

Aliran Seni Lukis Konstruktivisme

Istilah construction art sebenarnya pertama kali digunakan oleh Kazimir Malecivh sebegai ejekan untuk menggambarkan karya Alexander Rodchenko pada tahun 1917. Constructivism pertama kali muncul sebagai istilah yang positif dalam karya Naum Gabo, Realistic Manifesto di 1920.


Constructivism terjadi pada masa Perang Dunia pertama yang tumbuh pada saat Futurisme Russia dan terutama dari “corner counter relief” Vladimir Tatlin, yang diadakan di tahun 1915.


Istilahnya itu sendiri diciptakan oleh pematung Antoine Pevsner dan Naum Gabo yang mengembangkan karya yang industrial dan kaku, ketika suatu yang abstrak dan geometri menjadi milik Suprematis-nya Kazimir malevich.


Dasar pengajaran dari gerakan baru ini dikeluarkan oleh The Commissariat of Enlightenement (NARKOMPROS), Departemen Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan pemerintahan Bolshevik yang dipimpin oleh Anatoli Vasilyevich Lunacharsky yang mengganyang Petrograd Academy of Fine Arts dan Moscow School of Painting, Sculpture and Architecture pada tahun 1918.


IZO Narkompros (Komisariat Departemen Pencerahan Seni Murni) kantor seketariat yang dibuka selama perang sipil Rusia (Rusian Civil War) oleh Futurists, mengeluarkan jurnal Art of The Commune. Fokus untuk Constructivism diMoskow adalah VKhUTEMAS, sekolah seni dan desain yang berdiri tahun 1919.


Gabo kemudian mengerti bahwa mengajar di sekolah tersebut lebih fokus ke msalah politik dan ideologi daripada membuat seni. Di samping itu, Gabo sendiri mendesain sebuah radio transmisi di tahu 1920 (dan mengirim sebuah desain ke kompetisi Palace of The Soviet tahun 1930).


Constructivism sebagai teori dan praktis mendapat istilahnya dari debat seri di INKhUK (Institute of Artistic Culture) di Moskow, dari 1920-1922. Setelah memecat pemimpin pertamanya, Wassily Kandinsky dari ‘mysticsm’, Grup pertama dari Constructivist (Luibov Popova, Alexander Vesnin, Rodchenko, Varvara Stepanova dan teoriawan Alexei Gan, Boris Arvatov dan Osip Brik) telah mencapai pada definisi dari constructivism sebagai kombinasi dari faktura: properti materi partikular dari objek dan tektonika juga kesadaran ruang dan tempat.


Pada permulaannya Constructivist bekerja dalam tiga dimensi konstruksi sebagai langkah pertama partisipasi di dalam industri ; OBMOKhU (Society of Young Artist) eksibisi menunjukan komposisi 3 dimensi, oleh Rodchenko, Stepanova, Karl Ioganson dan Stenberg bersaudara. Pada nantinya, definisinya diperluas untuk desain satu dimensi seperti untuk sampul buku, poster dengang teknik montase dan factografi menjadi konsep yang penting.


Vladimir Tatlin (1885-1953) merupakan kepala cabang IZO Narkompros (Komisariat Departemen Pencerahan Seni Murni) di Moskow, tak lama sebelum ia menyusun rencana untuk karya terkenalnya Model of the Monument to the Third International yang selesai pada tahun 1920. Sebagai sebuah alternatif abstrak untuk monumen figuratif.


Pada seni visual, style atau gaya tersebut disebut ‘constructivisme’ ketika pada seni yang diaplikasikan (yang diperoleh dari frase yang bermanfaat dari seorang arsitek Sullivan, ‘bentuk mengikuti fungsi’) hal tersebut disebut ‘ fungsionalisme’.


“All things in nature have a shape, that is to say a form, an outward semblance, that tell us what they are, that distinguishes them from ourselves and from each other… It is the pervading law of all things organic and inorganic, of all things superhuman, of all true manifestations of the head, of the heart, of the soul, that the life is recognizable in its expression, that form ever follows function. This is the law.” (Rowland 1973:40).


Constructivism berdiri di atas idealisme nilai abstrak, fungsional, dan kegunaan. Nilai kegunaan merupakan nilai yang paling dominan. Paham constructivism beranggapan bahwa seni harus dapat berguna dan mudah di sosialisasikan kepada masyarakat luas. Bahwa tidak ada perbedaan seni untuk kalangan atas (borjuis) dengan kalangan bawah ( proletar ).


Seniman-seniman pelopor dari gerakan Constructivist, dimana Tatlin adalah sang figur pelopor, memperlihatkan desain praktis untuk produksi massa sebagai sebuah cara berarti mengintergrasikan seni dengan rekonstruksi masyarakat.


Dengan desain communist untuk busana, tekstil, furniture, arsitektur dan merata di semua kota, para Constructivist telah mencari sebuah kreasi dari sebuah desain estetis total utnuk mengganti prilaku kebiasaan masyarakat Soviet atau mereka menyebutnya untuk “organizing pysche of the massees”.


Constructvist mengambil sebuah pandangan artistik dengan tujuan untuk mencangkup unsur kognitif, aktivitas material dan keseluruhan dari spiritual umat manusia. Artis mencoba untuk membuat karya yang mampu membawa penikmat keluar dari tradisi dan membuat mereka seorang penikmat yang aktif dari karya tersebut.


Oleh karena itu para constructivist menciptakan “kamus visual” baru yang berdasarkan pada bentuk-bentuk geometris, yang mana mereka percayai bisa berbicara kepada semua orang. Mereka mengaplikasikan “kamus visual” ini dalam bentuk lukisan, furniture, fashion design, arsitektur dan sebagainya.


Constructivism merupakan respon terhadap perubahan teknologi dan gaya hidup zaman itu. Constructivism merupakan awal pergerakan yang idealis. Hal ini menyebabkan perubahan gaya seni yang terarahkan untuk menciptakan suatu pesan yang baru pada seni dan arsitektur yang mengacu pada permasalahan sosial dan ekonomi.


Gaya Constructivism banyak menggunakan bentuk dasar seperti segi tiga, segi empat, lingkaran dan persegi panjang. Material yang sering digunakan terbuat dari kayu, seluloid, nilon, plexi-glass, karton, timah , kawat.


Beberapa dari para construktivist mengajar di sekolah Bauhaus, dan metode pengajaran VKhUTEMAS diangkat dan berkembang di sana. Gabo mengeluarkan sebuah versi Constructivism di Inggris pada tahun 1930an dan 1940an yang diangkat oleh para arsitek, desainer, dan seniman setelah Perang Dunia II seperti Victor Pasmore dan John Mc Hale.


Joaquin Torres Garcia dan Manuel Rendón yang memberi sarana untuk menyebarkan pergerakan Constructivism melalui Eropa dan Amerika Latin. Pergerakan para constructivist memiliki dampak yang sangat besar pada maestro modern Amerika Latin seperti : Carlos Merida, Enrique Tábara, Aníbal Villacís, Theo Constanté, Oswaldo Viteri, Luis Molinari, Estuardo Maldonado, Carlos Catasse, and Oscar Niemeyer.


Arsitektur Deconstructivist oleh arsitek Zaha Hadid, Rem Koolhaas dan yang lain menjadikan Constructivism sebuah poin keberangkatan untuk pekerjaan pada akhir tahun 20an dan awal abad 21.


Zaha Hadid, pada sketsa dan gambar-gambarnya yang berupa segitiga abstrak dan persegi menyebabkan timbulnya sisi estetika Constructivism. Meskipun secara formal hampir sama, konotasi politik sosialis dari Constructivism Rusia memberi penekanan pada aliran deconstructivist Hadid.


  1. Aliran Seni Lukis Futurism

Aliran Seni Lukis Futurism

Futurism adalah gerakan seni yang berasal dari Italy pada awal abad 20. Merupakan fenimena yang meluas di Italy, saat itu terjadi juga gerakan di Rusia, Inggris, dan sekitarnya. Penulis Italia Filippo Tommaso Marinetti adalah pendirinya sekaligus orang yang paling berpengaruh.


Dia meluncurkan gerakan dalam Futurist Manifesto nya, yang diterbitkan dalam koran perancis Le Figaro pada 20 February 1909. disana Marinetti mengekspresikan keinginan untuk menerima sesuatu yang baru, terutama politik dan tradisi.


“We want no part of it, the past”, dia menulis, “we the young and strong Futurists!” Seorang Futurist mengangumi, kecepatan, teknologi, kemudaan, dan kehebatan, mobil, pesawat, kota industri, dan semua yang menggambarkan kerajaan teknologi manusia diatas alam.


Seorang Futurists berlatih dalam setiap medium seni seperti lukisan, patung, keramik, desain grafis, desain industri, teater, film, fashion, tekstil, literatur, musik, arsitektur, dan gastronomy.


Keinginan kuat Marinetti segera mempengaruhi beberapa pelukis milan Umberto Boccioni, Carlo Carrà, dan Luigi Russolo – yang ingin menyampaikan idenya dalam seni visual. (rusollo adalah seorang komposer, dan memperkenalkan ide futurisme dalam komposisinya_ pelukis Giacomo Balla dan Gino Severini mertemu marinetti pada 1910 dan mereka membuat Manifesto of the Futurist Painters.


Pelukis futurist sangat lambat dalam pengembangan gaya-gaya khususnya. Pada 1910 dan 1911 mereka menggunakan teknik Divisionism, cahaya dan warna jatuh pada satu bagian perupa titik-titik dan garis, yang diciptakan oleh Giovannu Segantini dan lainnya.


Kemudian, Severini yang tinggal di Paris mulai mengadopsi Kubisme. Kubisme membantu mereka untuk menganalisa energi dalam lukisan dan mengekspresikan kedinamisan. Adopsi dari Kubisme memutuskan gaya dari lukisan futuristik, dimana Boccioni dan Severini melanjutkan untuk memberi arsiran pada warna-warna dan garis-garis pendek pada divisionism.


Tetapi pelukis Futurisme berbeda dalam subjek dan cara untuk mengadopsi kubismenya seperti Picasso, Braque, dan Gris.


Pada 1912 dan 1913 Boccioni berpindah pada seni patung dan menerjemahkannya dalam karya seni tiga dimensinya. Pada Unique Forms of Continuity in Space (1913) dia merealisasikan antara bentuk objek dan lingkungannya, yang merupakan teori dasar “dynamism”/ Patung ini menggambarkan figur yang melangkah, dibuat dengan menggunakan perunggu dan dipamerkan di Tate Gallery.


Dia mengeksplorasi tema lebih jauh tentang Synthesis of Human Dynamism (1912), Speeding Muscles (1913) dan Spiral Expansion of Speeding Muscles (1913).


Idenya dalam patung dipublikasikan di Technical Manifesto of Futurist Sculpture Pada 1915 Balla juga berpindah pada seni patung dengan membuat rekonstruksi baru, yang menggunakan berbagai macam material, yang dapat bergerak bahkan menimbulkan suara.


Dia berkata, setelah menggambar sekitar 20 gambar, dia mempelajari tentang kecepatan, dia mengerti bahwa “pesawat dalam sebuah kancas tidak bisa menggambarkan volume, kecepatan, dan kedalaman, saya merasa harus membuat kedinamisan yang kompleks dengan kawat besi, kain, dan kertas tissue.


Antonio Sant’Elia adalah arsitek yang paling berpengaruh pada abad 20. Ide modernisasinya diekspresikan pada sketsanya untuk “La Città Nuova” (“The New City”) (1912-1914).


Cubo-Futurism adalah sekolah futurisme Rusia yang terpengaruh oleh kubisme dan berkembang pada 1913.


Seperti pendahulunya, futurist RUsia – Velimir Khlebnikov, Aleksey Kruchenykh, Vladimir Mayakovsky, David Burlyuk – terobsesi pada kedinamisan, kecepatan, dan gaya hidup kota. Mereka mencari kontroversi dan mencoba membuat masyaeakat menunggalkan seni-seni lama.


Pergerakan ini menjadi sia-sia setelah revolusi pada 1917. Banyak anggotanya beremigrasi keluar. Seniman seperti Mayakovich dan Malevich menjadi anggota Soviet dan Agitprop pada 1920. Khlebnikov dihukum karena kepercayaan mereka. Musik futurisme menolak tradisi dan memperkenalkan musik eksperimental yang diperkenalkan oleh komposer abad 20.


Francesco Balilla Pratella bergabung pada gerakan futurisme pada 1910 dan menulis tentang Manifesto of Futurist Musicians dimana ia mengajak para kaum muda seperti marrinetti, karna mungkin hanya mereka yang mengerti apa yang ingin disampaikannya. Musik italia didominasi oleh opera. Futurism adalah satu dari beberapa gerakan pada abad 20 dalam seni musik.


Futurism mempengaruhi banyak pergerakan pada abad 20 seperti Art Deco, Vorticism, Constructivism, Surrealism dan Dada. Futurism berakhir pada 1944 dengan meninggalnya Marinetti sebagai pemimpinnya, kemudian futurisme diambil alih oleh karya fiksi yang menggambarkan masa depan.


Ide Futurisme masih tersisa dalam budaya barat. Masa muda, kecepatan, kekuatan, dan teknologi terekspresi dalam film dan budaya modern. Seperti manga/anime, beberapa film barat yang terpengaruh oleh perkataan Marinetti. Futurisme menghasilkan beberapa reaksi seperti cyberpunk, kemunculan internet.


  1. Aliran Seni Lukis Bauhaus

Aliran Seni Lukis Bauhaus

Merupakan sebuah aliran ( gaya ) arsitektur yang didirikan oleh Walter Gropius pada tahun 1919. Pelopor International Style dan mengenalkan konsep “form follows function”, yaitu bentuk bangunan mengikuti fungsi yang ada pada bangunan tersebut. Bauhaus memiliki pengaruh besar terhadap arsitektur dunia.


Sejarah institusi Bauhaus Jerman

Bauhaus merupakan ikon dari perkembangan Seni dan Arsitektur yang lahir akibat revolusi industri di daratan Eropa pada awal abad 20. Bauhaus merupakan aliran dengan ideolog Perdamaian antara Seni dan Industri. Kelahiran Bauhaus didahului dengan terbentuknya Deutscher Werkbund pada 9 Oktober 1907 di Munchen, Jerman.


Mereka ingin mencari solusi untuk meningkatkan kualitas produk-produk desain Jerman. Usaha melepaskan diri dari idiom-idiom desain konservatif yang telah berkembang di daratan Eropa, termasuk Jerman selama berabad-abad, sehingga Deutscher Werkbund dikenal sebagai pionir Modernism dalam ranah arsitektur. Henry-Russel Hitchcock dan Philip Johnson lantas mempopulerkan Deutscher Werkbund sebagai The International Style pada pameran Arsitektur Modern di The Museum of Modern Art, New York , 1932.


Akibat perbedaan ideologi, pada 1914 Deutscher Werkbund terpecah dua, menjadi kelompok Typisierung yang dipimpin Peter Behrens dan Mutheseus serta kelompok Kunstwollen yang dipimpin oleh Henry van de Velde, Hugo Haering, Hans Poelzig dan Bruno Taut.


Walter Gropius termasuk dalam kelompok Kunstwollen yang pada akhirnya mendirikan Bauhaus di kota Wiemar, Jerman, pada 1919.


Kelahiran Bauhaus ditandai dua hal. Selain tuntutan dunia industri terhadap masalah-masalah desain yang lebih fleksibel dan bisa diproduksi secara massal, juga didorong revolusi desain dari kemunculan tren Gaya Art-Deco di Paris, Prancis, dan kelompok De-Stijl di Rotterdam, Belanda, pada periode yamg sama.


Bauhaus lebih mengutamakan kepada penciptaan prinsip-prinsip dasar desain modern sedangkan Art-Deco lebih kepada hasil penerapannya. Tapi keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menjadikan karya desain sebagai milik semua kalangan masyarakat.


Pada awal berdirinya, Bauhaus memfokuskan diri pada masalah seni dan kerajinan,sehingga para pengajar di Bauhaus didominasi seniman dan perajin, terutama pelukis modern dibanding arsitek, walaupun pendirinya arsitek muda kawakan.


Tokoh-tokoh seni di Bauhaus diantaranya Paul Klee, Oskar Schlemmer, Wassily Kandinsky, El Lissitzky, Lazlo Moholy-Nagly, Marcks, Feinninger, Munche Schlemmer, dan Johannes Itten. Mereka dikenal sebagai Master of Form dan kebanyakan berasal dari Rusia.


Karya seni lukis Bauhaus kebanyakan berbentuk kubisme dan ekspresionisme yang merupakan pengaruh dari pelukis modern Rusia bergaya konstruktivisme. Pesatnya perkembangan industri dan meningkatnya kebutuhan alat rumah tangga-seiring perubahan dari tatanan masyarakat agraris ke masyarakat industri akibat dari revolusi industri-desain produk seperti furnitur dan alat rumah tangga lain yang kebanyakan didominasi bahan metal, kulit dan kaca, mulai mendapat perhatian di Bauhaus.


Eksperimen bentuk untuk produk-produk industri dikenalkan oleh tokoh muda Bauhaus, Josef Albert (1888-1976). Untuk produk furnitur, yang paling menonjol dan masih diproduksi sampai sekarang adalah karya desainer Marcel Bruer diantaranya Wassily Chair dan B32 Chair. Seni Bauhaus tetap menjadi literatur para desainer, baik dibidang furnitur, seni lukis, desain mode dan fashion sampai saat ini.


Tokoh-tokoh seni di Bauhaus diantaranya Paul Klee, Oskar Schlemmer, Wassily Kandinsky, El Lissitzky, Lazlo Moholy-Nagly, Marcks, Feinninger, Munche Schlemmer, dan Johannes Itten. Mereka dikenal sebagai Master of Form.


Karya seni lukis Bauhaus kebanyakan berbentuk kubisme dan ekspresionisme yang merupakan pengaruh dari pelukis modern Rusia bergaya konstruktivisme. Pesatnya perkembangan industri dan meningkatnya kebutuhan alat rumah tangga-seiring perubahan dari tatanan masyarakat agraris ke masyarakat industri akibat dari revolusi industri-desain produk seperti furnitur dan alat rumah tangga lain yang kebanyakan didominasi bahan metal, kulit dan kaca, mulai mendapat perhatian di Bauhaus.


Bauhaus adalah sebuah ikon dari perkembangan Seni dan Arsitektur yang lahir akibat revolusi industri di daratan Eropa pada awal abad 20. Seni dan Arsitektur Bauhaus merupakan aliran dengan ideolog Perdamaian antara Seni dan Industri.


Kelahiran Bauhaus didahului dengan terbentuknya Deutscher Werkbund pada 9 Oktober 1907 di Munchen, Jerman, yang digagas oleh 2 (dua) arsitek, Theodor Fischer dan Hermann Mutheseus.Deutscher Werkbund adalah nama kelompok diskusi yang terdiri dari seniman muda, arsitek muda, penulis muda, pengrajin muda dan kalangan industri, yang pada awal berdirinya, kelompok ini beranggotakan 12 seniman dan 12 pemilik industri dan dianggap kelompok kelas menengah waktu itu.


Mereka ingin mencari solusi untuk meningkatkan kualitas produk-produk desain Jerman. Selain itu, diskusi ini juga mengarah pada usaha melepaskan diri dari idiom-idiom desain konservatif yang telah berkembang di daratan Eropa, termasuk Jerman selama berabad-abad, sehingga Deutscher Werkbund dikenal sebagai pionir Modernism dalam ranah arsitektur.


Henry-Russel Hitchcock dan Philip Johnson lantas mempopulerkan Deutscher Werkbund sebagai The International Style pada pameran Arsitektur Modern di The Museum of Modern Art, New York, 1932.


Bauhaus merupakan hasil penggabungan dari 2 (dua) sekolah seni; Kunstgewerbeschule (Grand-Ducal Saxon School of Arts and Crafts) dan Hochschule fuer Bildendekunst (Grand-Ducal Saxon Academy of Fine Arts).


Sistem pendidikan Bauhaus pada awalnya menyerupai sistem yang terdapat pada kuil-kuil Budha Shaolin dengan tema sentralnya di bidang desain. Para mahasiswa diberi pendidikan desain dengan metoda kerja-praktek yang diseling ritual latihan pernafasan, latihan fisik, meditasi, dan vegetarian serta memanfaatkan bengkel praktek dan kantin sebagai pusat interaksi sosial antarwarga Bauhaus, terutama antara master dan murid.


Sistem ini diperkenalkan oleh Johannes Itten-seorang pelukis modern-yang bergabung sebagai pengajar di Bauhaus pada 1920 dan membina mahasiswa baru dalam kuliah-kuliah pendahuluan.


Itten sebelumnya pernah belajar ilmu kebatinan dalam filsafat timur Persia Kuno. Metoda pendidikan yang berbau mistik ini berlangsung sampai Itten berhenti dari Bauhaus pada 1923.


Kelahiran Bauhaus ditandai dua hal. Selain tuntutan dunia industri terhadap masalah-masalah desain yang lebih fleksibel dan bisa diproduksi secara massal, juga didorong revolusi desain dari kemunculan tren Gaya Art-Deco di Paris, Prancis, dan kelompok De-Stijl di Rotterdam, Belanda, pada periode yamg sama.


Bauhaus lebih mengutamakan kepada penciptaan prinsip-prinsip dasar desain modern sedangkan Art-Deco lebih kepada hasil penerapannya. Tapi keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menjadikan karya desain sebagai milik semua kalangan masyarakat.


Tidak terbatas pada kaum aristokrat. Sehingga dalam perkembangannya sulit dipisahkan pengaruh Bauhaus terhadap desain bergaya Art-Deco, terutama dibidang seni lukis, desain furnitur, desain tekstil dan fashion.


Pada awal berdirinya Bauhaus di kota Wiemar, bidang arsitektur belum mendapat perhatian khusus. Para arsitek yang terlibat dalam ‘kuil desain’ Bauhaus hanya membicarakan arsitektur pada skala cabang-cabang desain berupa desain material bangunan. Setelah kepindahan Bauhaus dari kota Wiemar ke kota Dessau 1926, baru bidang arsitektur mendapat perhatian khusus.


Hal ini mulai terlihat pada kampus baru Bauhaus di Dessau yang didesain oleh Walter Gropius dengan penampilan bangunan berbentuk kubus dengan atap datar serta a-simetris dan tanpa ornamentasi, yang sebenarnya mulai menjadi tren di Jerman waktu itu. Komponen bangunan terdiri dari pre-pabrikasi beton, beton bertulang, kaca dan metal dalam bentuk produksi massal.


Gedung Bauhaus yang baru ini terdiri dari ruang studio, bengkel seni, teater, auditorium, gymnasium, ruang dosen dan kantin serta kantor berpraktek arsitek bagi Walter Gropius. Pada 1927 baru didirikan jurusan arsitektur yaitu setahun setelah pindah ke Dessau.


Ketika kepemimpinan Bauhaus beralih dari Walter Gropius ke Hannes Meyer-seorang arsitek Swiss kawakan-pada 1928 program pendidikan arsitektur lebih terfokus pada permasalah kota, yaitu berdasarkan realitas sosial yang ada dimana terjadi permintaan akan pemukiman bagi para pekerja pabrik akibat pertumbuhan industri.


Sehingga arsitektur yang tampil adalah berupa bagunan sederhana, murah dan dapat dibongkar pasang, termasuk furniturnya.


Pada dasarnya arsitektur Bauhaus bercirikan denah yang signifikan dengan aktifitas dan fungsi antar ruang yang saling berkaitan-yang kebanyakan berupa bangunan pabrik-terbebas dari aturan gaya arsitektur dan ornamentasi.


Selain itu juga berupa bangunan tinggi dengan mengekspos tangga atau elevator serta berdinding kaca. Dalam ranah arsitektur, pengaruh Bauhaus masih terasa sampai sekarang, karena Bauhaus telah berhasil membebaskan arsitektur dari tradisi lama berwujud greeko-roman yang historism, serta membuka jalan bagi perkembangan arsitektur modern.


Walaupun sesudahnya mendapat kritikan yang tajam terhadap perkembangan arsitektur modern dengan stream-The International Style. Bagaimanapun Bauhaus telah menjadi pencetus ideologi baru di bidang desain, meskipun umurnya tidak begitu panjang.


  1. Aliran Seni Lukis Pop Art

Aliran Seni Lukis Pop Art

Istilah pop art pertama kali muncul dari tulisan seorang kritikus Inggris, Lawrence Alloway pada akhir 1950an yang menggambarkan apa yang ia lihat sebagai perubahan atidunal kontemporer pada subjek dan teknik seni.


Nggak berisi content-content langka seperti cerita mitos atau legenda yang secara tradisional sering menjadi subjek seni murni, dalam Pop art yang menjadi inspirasi adalah budaya barat buat iklan-iklan produk.


Populer di Inggris sekitar pertengahan 1950an dan di Amerika pada awal 1960an, Pop art fokus pada objek yang sering ditemukan sehari-hari dibuat dengan adopsi seni komersial. Sementara itu para seniman juga banyak mengadaptasi budaya populer seperti dari film layar lebar, komik, iklan, dll.


Poster karya Milton Glaser

Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar.


Andy Warhol bukanlah seniman pertama yang mengadaptasi iklan menjadi sebuah seni, sampai saat ini ia diakui sebagai praktisi pop art terbaik. Dengan karyanya, “200 Campbell’s Soup Cans” (1962) dan “Marylin Monroe Diptych” (1962), Warhol mencoba mengangkat reproduksi mekanis dari status seni murni.


Andy Warhol – “Marylin Monroe Diptych” (1962)


Pop art didesain berdasarkan masyarakat dan untuk masyarakat, walaupun hanya bisa dibuat oleh orang-orang tertentu. Popularitas pop art kemudian memudar di akhir era 60an setelah munculnya seni abstrak ekspresionis, namun kini pop art sudah mulai diminati lagi dan popularitas dua aliran seni itu kini sangat hebat.


Demikianlah pembahasan mengenai Aliran Seni Lukis – Ciri, Jenis, Tokoh dan Contoh Gambar semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂