Kemasan adalah

Kemasan adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Jenis, Syarat, Bahan, Daya Tarik & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kemasan yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, fungsi, tujuan, jenis, syarat, bahan, daya tarik dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Kemasan

Pengertian Kemasan

Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.


Pengertian Kemasan Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian kemasan menurut para ahli, terdiri atas:


  1. Klimchuk dan Krasovec, 2006:33

Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar.


  1. Menurut Kotler & Keller “2009:27”

Pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk.


  1. Rangkuti, 2010:132

Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan ialah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran.


  1. Menurut Saladin (1996 : 28)

Kemasan adalah wadah atau bungkus. Jadi beberapa pendapat para ahli tersebut dapat di simpulkan kemasan adalah suatu kegiatan merancang dan memproduksi bungkus suatu barang yang meliputi desain bungkus dan pembuatan bungkus produk tersebut.


Fungsi Kemasan

Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari pada itu. Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu:


  1. Fungsi Protektif 

Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.


  1. Fungsi Promosional 

Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.


Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :

  • Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
  • Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
  • Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk.
  • Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.

Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut:

  1. Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan.
  2. Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra produk.
  3. Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.

Tujuan Kemasan

Menurut Louw dan Kimber “2007”, kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan yaitu:

  • Physical Production, melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan tekanan dan sebagainya.
  • Barrier Protection,, melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu dan sebagainya.
  • Containmentor or Agglomeration, benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
  • Information Transmission, informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
  • Reducing Theft,, Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik “menunjukkan tanda-tanda pembukaan” sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian.
  • Convenience,,fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
  • Marketing,, kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk.

Jenis-Jenis Kemasan

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis kemasan, terdiri atas:


1. Berdasarkan Struktur Isinya

Terdiri atas:


  1. Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, dll).
  2. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
  3. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.

2. Berdasarkan Frekuensi Pemakaiannya

Terdiri atas:


  • Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.
  • Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.
  • Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.

3. Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakainya

Terdiri atas:


  1. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
  2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

Syarat-Syarat Kemasan

Menurut Winardi (1993:204) pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam hubungannya dengan pengemasan antaranya adalah :

  • Dari sejumlah besar bahan kemasan yang tersedia bahan manakah yang paling baik digunakan untuk menonjolkan wajah produk yang dihasilkan.
  • Warna, desain, bentuk serta ukuran-ukuran kemasan yang harus digunakan.
  • Rancangan sebuah kemasan yang dapat mempermudah penggunaan produk oleh konsumen.
  • Apakah dapat di rancang sebuah kemasan di lihat dari fungsi sehingga kemasan itu dapat dipakai untuk tujuan lain setelah barang yang adadalam kemasan itu habis dikonsumsi.
  • Pertimbangan perancangan kemasan untuk momen tertentu misalnya untuk hadiah ulang tahun dan momen tertentu lainnya.

Bahan Kemasan

Bahan yang dipergunakan untuk membuat kemasan akan sangat berpengaruh terhadap desain dan bentuk kemasan yang akan dibuat sekaligus berpengaruh terhadap kemasan produk yang dikemas, misalnya: suatu produk yang berupa cairan tidak akan aman atau dapat dikemas dalam bentuk kertas, produk-produk yang tidak tahan terhadap sinar ultra violet, tidak akan baik bila dikemas dalam plastik atau kaca transparan.


Menurut Syarief dan Irawati (1988:35) membagi kemasan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:

  1. Gelas

Mudah Pecah, transparan (sehingga tidak cocok untuk produk yangtidak tahan pada sinar ultra violet).


  1. Metal

Biasanya dibuat dari alumunium. Kemasan dari logam mempunyai kekuatan yang tinggi sehingga cocok untuk mengemas produk-produk yang membutuhkan kemasan yang muat, misalnya: untuk mengemas produk yang membutuhkan tekanan udara yang cukup ini untuk pendorong keluarnya produk tersebut dari kaleng kemasannya.


  1. Kertas

Kemasan dari kertas ini tidak tahan terhadap kelembaban dan air jadi mudah rusak, jadi kemasan kertas tidak cocok untuk mengemas produk-produk yang memiliki kadar air tinggi atau dalam keadaan cair.


  1. Plastik

Kemasan ini dapat berbentuk film, kantung, wadah dan bentuk lainnya seperti botol kaleng, stoples dan kotak. Penggunaan plastic sebagai kemasan semakin luas karena ongkos produksinya relative murah, mudah dibentuk dan dimodifikasi.


Daya Tarik Kemasan

Daya tarik kemasan sangat penting guna tertangkapnya stimulus oleh konsumen yang di sampaikan ke produsen sehingga diharapkan konsumen tertarik pada produk tersebut. Menurut Wiryo (1999:10) daya tarik visual kemasan dapat digolongkan menjadi dua yaitu: daya tarik visual dan daya tarik praktis.


1. Daya Tarik Visual

Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau lebel suatuproduk mencakup warna, bentuk, merk, ilustrasi, teks, tata letak(Wirya, 1999:28-30)


  • Warna

Warna adalah suatu mutu cahaya yang dapat dipantulkan darisuatu objek ke mata manusia. Warna terbagi dalam kategori terang(mudah), sedang, gelap (tua).


Fungsi dari pemilihan warna :

  1. Untuk identifikasi produk sehingga berbeda dengan produk pesaing.
  2. Untuk menarik perhatian, warna terang atau cerah akan memantulkan cahaya lebih jauh dibandingkan dengan warnagelap.
  3. Untuk menimbulkan pengaruh, misalnya untuk meningkatkan selera konsumen terhadap produk makanan.
  4. Untuk mengembangkan asosiasi tertentu terhadap produknya.
  5. Untuk menciptakan suatu citra dalam mengembangkan produknya.
  6. Untuk menghiasi produk.
  7. Untuk memastikan keterbacaan yang maksimum dalam penggunaan warna kontras.
  8. Untuk mendorong tindakan.
  9. Untuk proteksi terhadap cahaya yang membahayakan.
  10. Untuk mengendalikan temperatur barang didalamnya.
  11. Untuk membangkitkan minat dalam mode.

  • Bentuk

Bentuk kemasan disesuaikan dengan produknya pertimbangan yang digunakan adalah pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, perkembangan penjualan, pemejangan dan cara-cara penggunaan kemasan tersebut.

  1. Bentuk yang sederhana lebih disukai dari pada yang rumit
  2. Bentuk yang teratur memiliki daya tarik lebih
  3. Bentuk harus seimbang agar menyenangkan
  4. Bentuk bujur sangkar lebih disukai dari pada persegi panjang
  5. Bentuk cembung lebih disukai dari pada bentuk cekung
  6. Bentuk bulat lebih disukai wanita, sedang pria lebih menyukaibentuk siku
  7. Bentuk harus mudah terlihat bila dipandang dari jauh.

  • Merk/logo

Tanda-tanda identifikasi seperti merek dengan logo perusahaan adalah meningkatkan daya tarik konsumen. Merek atau logo ini dipandang dapat menaikkan gengsi atau status seorang pembeli. Syarat-syarat logo yang baik adalah :

  1. Mengandung keaslian
  2. Mudah dibaca atau di ucapkan
  3. Mudah di ingat
  4. Sederhana dan ringkas
  5. Tidak mengandung konotasi yang negative
  6. Tidak sulit digambarkan

  • Ilustrasi

Merupakan alat komunikasi sebuah kemasan bahasa universal yang dapat menembus rintangan perbedaaan bahasa. Ilustrasi ini termasuk fotografi dan gambar-gambar untuk menarik konsumen.


  • Topografi

Topografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesan-pesan kita untuk menjelaskan produk yang di tawarkan sekaligus menyerahkan konsumen untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan produsen.


  • Tata letak

Tata letak adalah paduan semua unsur garfis meliputi warna, bentuk, merek ilustrasi, topografi, menjadi suatu kesatuan baruyang disusun dan di tempatkan pada halaman kemasan.


Hal-halyang perlu di perhatikan dalam pengaturan tata letak adalah :

  1. Keseimbangan
  2. Titik pandang dengan menjadikan satu unsur yang paling menarik
  3. Perbandingan ukuran yang serasi
  4. Tata urutan alur keterbatasan yang sesuai

2. Daya Tarik Praktis

Daya tarik praktis ini merupakan efektifitas efesiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor atau pengecer.


Daya tarik kemasan menurut Wirya (1999 : 15) antara lain :

  • Kemasan yang menjamin dapat melindungi produk
  • Kemasan yang mudah di buka atau di tutup kembali untuk disimpan
  • Kemasan dengan porsi yang sesuai
  • Kemasan yang dapat di gunakan kembali
  • Kemasan yang mudah di bawah, di pegang dan dijinjing
  • Kemasan yang memudahkan pemakaian dalam menghabiskan dan mengisinya kembali.

Contoh Kemasan

Berikut ini terdapat beberapa contoh kemasan, terdiri atas:


1. Contoh Kemasan Botol

Contoh Kemasan Botol

2. Contoh Kemasan Metal

Contoh Kemasan Metal

3. Contoh Kemasan Plastik

Contoh Kemasan Plastik

4. Contoh Kemasan Kertas

Contoh Kemasan Kertas

Demikianlah pembahasan mengenai Kemasan adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Jenis, Syarat, Bahan, Daya Tarik & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂