Pelayaran Magelhaens

Pelayaran Orang-orang Spanyol

Pelayaran Magelhaens – Seajrah, Rute, Sebastian Del Cano Dan Nama – Berikut ini para penjelajah Spanyol yang melakukan pelayaran ke dunia Timur:

Ferdinand Magelhaens (Magellan)

Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke Barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Pada tahun 1520, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava.


Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol, Philips II. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada tiruan bola bumi itu dililitkan pita bertuliskan ‘Engkaulah yang pertama kali mengitari diriku’.

pelayaran-magelhaens

 


Christopher Columbus

Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudra Atlantik, sampailah Columbus di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah sampai di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk asli di kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia Barat.


Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci antara tahun 1492 – 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua baru yang diberi nama Amerika. Jadi penemu Benua Amerika adalah Christopher Columbus. Sejak Columbus menemukan benua Amerika, menyusul pelaut-pelaut Spanyol seperti Cortez dan Pizzaro. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun 1530 menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca.


Francisco Pizarrzo (1471-1541)

Lahir tahun 1471 di kota Trujillo Spanyol. Petualangan Francisco di Amerika selatan ini sering dibandingkan dengan apa yang di lakukan oleh Herman Cortes di Meksiko, yang pada waktunya hampir bersamaan. Banyak sejarahwan yang berpendapat bahwa keberhasilan Francisco lebih mengagumkan, karena dia berhasil dengan sumber daya manusia yang sedikit.


Spanyol

Apabila Portugis menjelajah ke Selatan lalu Timur, kemanakah arah penjelajah bangsa Spanyol? Bangsa Spanyol berlayar ke arah Barat. Dasar penjelajahan kedua bangsa tersebut adalah kesepakatan/Perjanjian Thordesillas tahun 1492 setelah Spanyol dan Portugis sepakat meminta restu Paus untuk menyebarkan ajaran agama Katolik ke seluruh dunia. Isi perjanjian Thordesillas menetapkan: Portugis berlayar ke Timur dan Spanyol ke Barat masing-masing dari kepulauan Tanjung Verdee yang terletak di sebelah barat Afrika.


Para penjelajah samodra yang barasal dari Spanyol antara lain Columbus dan Magelhaens (Magellan) Columbus melakukan empat kali pelayaran ke Amerika antara tahun 1492-1502 dan menemukan kepulauan Karibia. Sampai ia wafat, pulau-pulau yang pernah didaratinya seperti Haiti, Yamaica, Puerto Rico, Cuba, Deminica dan Hondures diyakininya sebagai India.


Bagaimana perjalanan Magelhaens? Ia berlayar dari Spanyol ke arah barat daya melintasi Samodra Atlantik sampai di ujung selatan Amerika yang disebut selat Magelhaens kemudian menyeberangi Samodra Pasifik dan mendarat di Phillipina tahun 1521. Magelhaens terbunuh. Pelayaran dilanjutkan oleh Sebastian del Cano yang tiba di Maluku (Tidore) pada tahun 1522. Pelayaran Magelhaens berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan, yaitu:

  1. bukti bahwa bumi bulat
  2. Samodra Pasifik demikian luas
  3. bumi ini lebih besar dibandingkan dengan yang selama ini dipercaya orang.

Untuk menghindari permusuhan antara kedua negara tersebut, maka diperbaharuilah perjanjian Thordesillas menjadi perjanjian Saragosa pada tahun 1521.

Isi Perjanjian Saragosa adalah :

  1. Daerah kekuasaan dan pelayaran Portugis adalah dari Brazilia ke Timur sampai Halmahera (Maluku)
  2. Spanyol berkuasa atas Mexico ke Barat terus sampai Phillipina

Kebijakan Ekonomi Bangsa Spanyol

Bangsa Spanyol datang di indonesia pada tahun 1580 raja Spanyol Filip II memerintahkan gubernur jendra Spanyol di manila untuk ekspedisi di wilayah Ternate. Kedatangan Spanyol di Ternate berhasil untuk membujuk Kerajaan ternate untuk menandatangani perjanjian yang mengharuskan Ternate mengakui kekuasaan dan memberi hak monopoli cengkih di Spanyol (Djoened.1992:20).


Selain itu kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh spanyol di indonesia adalah mengenai kebijakan barter yang dilaksanakan di pulau jawa, kebijakan ini dilakukan karena pihak spanyol sulit untuk mendapatkann pengaruh di Maluku maupun di Ternate karena adanya campur tangan dari pihak VOC, barter yang digunakan oleh spanyol adalah dengan menukar kebutuhan sehari-haari seperti beras, jagung dan gandum serta kain, kemudian ditukar dengan rempah-rempah.


Untuk hal ini selain Vasco da Gama, dikenal pula Magelhaens atau Fernao de Magalhaes “Ferdinand Magellan/Fernando de Magallanes” sebagai salah seorang pelaut ulung atau penjelajah dari Portugis. Magelhaens yang melayani Raja Charles I dari Spanyol dikenal dengan rutenya dalam pencarian ke arah barat menuju kepulauan rempah-rempah yakni Kepulauan Maluku di Indonesia “Nusantara”.


Penjelajahan penting yang dilakukannya membuatnya terkenal karena beberapa alasan berikut:

  • Ia menjadi orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia.
  • Ia menjadi orang Eropa pertama yang melayani Samudera Pasifik.
  • Ia menjadi orang pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia.

Walaupun pada akhirnya ia tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa, 18 anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522 setelah mengelilingi Bumi.


Baca Juga: Penjelasan Kerajaan Gowa-Tallo ( Makassar )


Sejarah Pelayaran Magelhaens

Sewaktu Magelhaens meninggalkan Spanyol pada tahun 1519 dengan 5 buah kapal kecilnya yang terbuat dari kayu dan kebanyakan berukuran sepanjang kira-kira 21 meter, mirip dengan kendaraan semitrailer modern, kapal-kapal itu berlayar menuju tempat yang tak diketahui dan Magelhaens beserta armadanya berupaya sendirian dalam menaklukkan pelayarannya.


Setelah pertikaian di Maroko dan mengalami cedera lutut yang serius ia mengalami masa paling susah dalam kehidupannya, ia lalu dikunjungi oleh seorang teman lamanya, seorang navigator terkenal, Joao de Lisboa. Mereka berdua membahas cara mencapai Kepulauan Rempah “Maluku” dengan pergi ke barat daya. Melalui Selat El Paso yang konon ialah jalan pintas melewati Amerika Selatan dan kemudian menyeberangi samudera yang belum lama itu ditemukan oleh Balboa sewaktu ia mengarungi tanah genting Panama, mereka yakni bahwa di sisi lain dari samudera ini terletak Kepulauan Rempah.


Karena itulah ia berhasrat untuk melakukan pelayaran dan melakukan apa yang gagal di lakukan columbus dalam menemukan rute barat menuju Timur yang ia yakini bahwa itu lenbih pendek dari pada rute sebelah timur. Tetapi ia membutuhkan dukungan finansial, maka ia pun melakukan apa yang Columbus sendiri pernah lakukan beberapa tahun sebelumnya yakni meminta dukungan Raja Spanyol, yaitu Raja Charles I.


Dan akhirnya pun pelayaran dilakukan pada tanggal 20 September 1519 dengan 5 buah kapal yakni Trinidad, San antonio, Concepcion, Victoria dan Santiago. Pelayaran ini ternyata memakan waktu 6 kali lebih lama dari pada pelayaran yang telah dilakukan Columbus dalam mengarungi Samudera Atlantik yang pertama kali dan saat itu belum terlihat satu selat pun. Semangat juang mereka mulau sedingi cuaca di San Julian dan para armada kapal merasa putus asa dan ingin pulang saja, tidak mengherankan bila terjadi pemberontakan di atas kapal, namun berkat tindakan yang cepat dan tegas di pihak Magelhaens hal itu dapat digagalkan dan 2 pemimpin pemberontak tersebut tewas.


Hingga tanggal 21 Oktober merela berlayar di bawah guyuran air hujan yang membeku dan semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. Akhrinya mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan dikenal sebagai Selat Magelhaens. Namun kapal San Antonio dengan sengaja menghilang di tengah jaringan rumit selat itu dan kembali ke Spanyol, ke-3 kapal yang masih bertahan, diimpit oleh teluk yang sempit di antara tebing-tebing berselimut salju dengan gigih berlayar melewati selat yang berkelok-kelok itu. Para armada mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan yang kemungkinan berasal dari perkemahan orang Indian, jadi mereka menyebut daratan itu sebagai “Tierra del Fuega” atau “Tanah Api”.


Baca Juga: Penjelasan Terjadinya Perang Paderi ( Padri 1821-1837 )


Alasan Pelayaran Magelhaens Dianggap Penting

Setelah melewati 5 minggu, mereka berlayar menuju sebuah samudera yang sedemikian tenangnya sehingga Magelhaens menamakannya “pasifik menurut Richard Humble dalam “The Voyage of Magellan” pelayaran yang dilakukan Magelhaens dianggap penting karena:

  • Ia membuktikan bahwa Amerika bukan bagian serta tidak berdekatan dengan Asia, sebagaimana yang dipikirkan oleh Columbus.
  • Pada akhir pelayaran itu, perbedaan satu hari dalam tanggal memperlihatkan perlunya menetapkan suatu garis penanggalan internasional.
  • Ia telah membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat.

Ferdinand De Magelhaens

Ferdinand-De-Magelhaens

 

Lahir: 3 Februari 1480, Portugal
Meninggal: 27 April 1521, Mactan, Filipina
Kebangsaan: Kerajaan Portugal
Dikenal karena: Memimpin ekspedisi keliling dunia pertamaPasangan: María Caldera Beatriz Barbosa (m. 1517–1521)
Anak: Carlos de Magalhães, Rodrigo de Magalhães.


Baca Juga: Peradaban Yunani Kuno


Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke Barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Pada tahun 1520, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol, Philips II. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada tiruan bola bumi itu dililitkan pita bertuliskan ‘Engkaulah yang pertama kali mengitari diriku’.


RENCANA UNTUK BERLAYAR Magellan kemudian mendekati raja Portugis dengan rencana perjalanan. Magellan percaya ia bisa mencapai Hindia Timur dengan berlayar ke arah barat dari Eropa. Tak ada yang pernah mencoba ini sebelumnya. Banyak orang bilang tidak bisa dilakukan. Raja menolak permintaan Magellan untuk armada.


Magellan marah. Dia melepaskan kewarganegaraan Portugis dan pindah ke Spanyol. Orang-orang Portugis menyebutnya pengkhianat, tapi Magellan tidak akan kembali. Magellan tahu bahwa Spanyol, seperti Portugal, ingin menguasai tanah lebih di Timur. Pada 1517, ia meminta raja Spanyol untuk membiayai perjalanan ke arah barat. Raja setuju, dan dia bahkan menawarkan Magellan berbagi dalam keuntungan.


Baca Juga: “Pendudukan Jepang Di Indonesia” Sejarah & ( Dampak Positif – Negatif )


Perjalanan Dimulai

Magellan dilengkapi lima kapal kecil dan siap untuk berangkat. Pada bulan September 1519, kapal-kapal berlayar set barat melintasi Samudra Atlantik. Pada April 1520, mereka tiba di Argentina di Amerika Selatan. Satu kapal rusak di tengah badai. Banyak pria memberontak, tapi pemberontakan Magellan menaruh ke bawah.

Pada bulan Agustus 1520, empat kapal Magellan yang tersisa menuju selatan, ke yang tidak diketahui. Satu awak panik dan kembali ke Spanyol. Tapi yang lain berlayar.


Penemuan Suatu Bagian

Kapal Magellan memasuki saluran dekat ujung badai Amerika Selatan. saluran itu sempit dan berliku-liku di tempat-tempat berbahaya. Lebih dari lima minggu kemudian, akhirnya memasuki kapal laut, tenang biru. Magellan bernama ini laut Pasifik, yang berarti “damai” Hari ini., Lorong Magellan sulit ditemukan namanya: Selat Magellan.


Magellan Melintasi Pasifik

Magellan kapalnya mendesak maju ke barat. Tapi Magellan tidak tahu bagaimana luas laut ini. Jauh dari darat, para pelaut kehabisan makanan. Magellan’s orang kelaparan makan tikus, kulit, dan serbuk gergaji. Kebanyakan mengembangkan sebuah penyakit yang disebut penyakit kudis, dan banyak yang meninggal.

Setelah 98 hari mengerikan di laut, Magellan tiba di Pulau Guam. Setelah beristirahat, ia berlayar, mencapai Filipina.

 


Kematian Magellan

Magellan berteman dengan pemimpin Filipina lokal. Dia dikonversi beberapa dari mereka masuk Kristen. Tapi Magellan juga terlibat dalam persaingan antara dua kepala. Pada tanggal 27 April 1521, ia terbunuh dalam pertempuran.

Hanya satu dari lima kapal Magellan yang berhasil kembali pulang ke Spanyol. ekspedisi Magellan Spanyol membawa kekayaan sedikit. Rute terlalu panjang dan sulit menguntungkan. Tapi pelayaran Magellan terbukti melakukan semua itu mungkin untuk berlayar di seluruh dunia. Dampak Penjelajahan Spanyol


Bangsa Spanyol mampu membiayai penjelajahan samudranya setelah Ratu Isabella dan Raja Ferdinand berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan kecil. Para penguasa Khatolik mengurangi kekuatan para bangsawan, merampingkan birokrasi pemerintahan, dan menyisihkan orang-orang yang merongrong kekuasaan, yaitu kaum muslim dan yahudi. Kerajaan Spanyol menjadi sangat kuat. Ratu Isabella mempercayakan 3 kapalnya dibawah pimpinan ChristoperColumbus. Kapal Santa Maria, Pinta, dan Nina berlabuh pada bulan Oktober 1492 di sebuah pulau di Karibia. Columbus menamainya San Salvador. Dia mengira pulau itu adalah bagian dari India. Selama 10 tahun Columbus melakukan 4 kali pelayaran.

 


Selama itu ia menemukan Haiti yang disebutnya Dominika, lalu San Salvador, Puerto Rico, Jamaika, Kuba, Trinidad, dan Honduras di Amerika Tengah.

Pelayaran Columbus sangat berguna bagi pelayaran selanjutnya. Columbus dan teman-temannya juga berhasil meng-Kristenkan orang-orang Indian. Walaupun sedikit harta yang dibawa pulang Columbus, armadanya telah membuka jalan untuk penjelajahan lebih jauh. Tahun 1519, Raja Charles V mengutus Ferdinand Magellanuntuk menemukan jalan langsung ke kepulauan Maluku. Magellanmenyebrangi Atlantik menuju Brazil. Pelayaran berlanjut ke selatan untuk mengitari ujung benua Amerika. Kemudian, armadanya mengarungi Pasifik sampai Fillipina. Nama Filipina dipakai untuk menandai keberhasilan Raja Phillip II, setelah kepulauan itu dikuasai tahun1560.


Magellan terbunuh, namun pelayaran dilanjutkan oleh Juan Sebastian del Cano.Armada itu berlayar dari Maluku, lalu ke Timor, menyebrangi samudra Hindia hingga ke Tanjung Harapan. Akhirnya mereka kembali ke Spanyol setelah melayari Pantai barat Afrika. Pelayaran ini membuktikan teori Copernicus dan Galileo bahwa bumi itu bulat, bahkan setelah itu mereka tahu bahwa bumi lebih luas daripada yang mereka bayangkan.


Beberapa penjelajahan terkenal telah berhasil menemukan pengganti jalur darat yang dikuasai Sultan Turki. Mereka adalah Bartholomeus Diaz, Vasco da Gama, dan Alfonso de Albuquerque dari Portugis. Sedangkan Spanyol Mengutus Christopher Columbus, Dampak Penjelajahan Samudra bagi Bangsa Indonesia


Agama mulai tersebar di Indonesia Banyak pedagang berdatangan Bangsa asing jadi tertarik dengan kekayaan alam yang dimiliki in donesia pada saat itu,maka bangsa asing ingin menguasai seluruh kekayaan alam tersebut Indonesia jadi incaran bangsa bangsa eropa karena rempah2 nya yang melimpah.


Baca Juga: Penjelasan Kebijakan Kolonial VOC Di Indonesia Beserta Kemundurannya


Masuknya Spanyol Ke Indonesia

Awak kapal Trinidad yang ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan kemudian dengan bantuan pelaut Minahasa dan Babontewu dari kerajaan Manado mereka dapat meloloskan diri. Ke 12 pelaut ini kemudian berdiam dipedalaman Minahasa, ke Amurang terus ke Pontak, kemudian setelah beberapa tahun mereka dapat melakukan kontak kembali dengan armada Spanyol yang telah kembali ke Pilipina. 1522 Spanyol memulai kolonisasi di Sulawesi Utara 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado Minahasa memegang peranan sebagai lumbung beras bagi Spanyol ketika melakukan usaha penguasaan total terhadap Filipina.


Pada tahun 1550 Spanyol telah mendirikan benteng di Wenang dengan cara menipu Kepala Walak Lolong Lasut menggunakan kulit sapi dari Benggala India yang dibawa Portugis ke Minahasa. Tanah seluas kulit sapi yang dimaksud spanyol adalah tanah seluas tali yang dibuat dari kulit sapi itu. Spanyol kemudian menggunakan orang Mongodouw untuk menduduki benteng Portugis di Amurang pada tahun 1550-an sehingga akhirnya Spanyol dapat menduduki Minahasa. Dan Dotu Kepala Walak (Kepala Negara) Lolong Lasut punya anak buah Tonaas Wuri’ Muda.


Nama Kema dikaitkan dengan pembangunan pangkalan militer Spanyol ketika Bartholomeo de Soisa mendarat pada 1651 dan mendirikan pelabuhan di daerah yang disebutnya ‘La Quimas.’ Penduduk setempat mengenal daerah ini dengan nama ‘Maadon’ atau juga ‘Kawuudan.’ Letak benteng Spanyol berada di muara sungai Kema, yang disebut oleh Belanda, “Spanyaardsgat, ” atau Liang Spanyol. Dr. J.G.F. Riedel menyebutkan bahwa armada Spanyol sudah mendarat di Kema tepat 100 tahun sebelumnya.Kema berkembang sebagai ibu negeri Pakasaan Tonsea sejak era pemerintahan Xaverius Dotulong, setelah taranak-taranak Tonsea mulai meninggalkan negeri tua, yakni Tonsea Ure dan mendirikan perkampungan- perkampungan baru. Surat Xaverius Dotulong pada 3 Februrari 1770 kepada Gubernur VOC di Ternate mengungkapkan bahwa ayahnya, I. Runtukahu Lumanauw tinggal di Kema dan merintis pembangunan kota ini. Hal ini diperkuat oleh para Ukung di Manado yang mengklaim sebagai turunan dotu Bogi, putera sulung dari beberapa dotu bersaudara seperti juga dikemukakan Gubernur Ternate dalam surat balasannya kepada Xaverius Dotulong pada 1 November 1772.


Asal nama Kema

Misionaris Belanda, Domine Jacobus Montanus dalam surat laporan perjalanannya pada 17 November 1675, menyebutkan bahwa nama Kema, yang mengacu pada istilah Spanyol, adalah nama pegunungan yang membentang dari Utara ke Selatan. Ia menulis bahwa kata ‘Kima’ berasal dari bahasa Minahasa yang artinya Keong. Sedangkan pengertian ‘Kema’ yang berasal dari kata Spanyol, ‘Quema’ yaitu, nyala, atau juga menyalakan. Pengertian itu dikaitkan dengan perbuatan pelaut Spanyol sering membuat onar membakar daerah itu. Gubernur Robertus Padtbrugge dalam memori serah terima pada 31 Agustus 1682 menyebutkan tempat ini dengan sebutan “Kemas of grote Oesterbergen, ” artinya adalah gunung-gunung besar menyerupai Kerang besar. Sedangkan dalam kata Tonsea disebut ‘Tonseka,’ karena berada di wilayah Pakasaan Tonsea.


Baca Juga: “Sistem Penyerahan Wajib Oleh VOC” Sejarah & ( Definisi )


Hendrik Berton dalam memori 3 Agustus 1767, melukiskan Kema selain sebagai pelabuhan untuk musim angin Barat, juga menjadi ibu negeri Tonsea. Hal ini terjadi akibat pertentangan antara Manado dengan Kema oleh sengketa sarang burung di pulau Lembeh. Pihak ukung-ukung di Manado menuntut hak sama dalam bagi hasil dengan ukung-ukung Kema. Waktu itu Ukung Tua Kema adalah Xaverius Dotulong. Portugis dan Spanyol merupakan tumpuan kekuatan gereja Katholik Roma memperluas wilayah yang dilakukan kesultanan Ottoman di Mediterania pada abad ke-XV.


Selain itu Portugis dan Spanyol juga tempat pengungsian pengusaha dan tenaga-tenaga terampil asal Konstantinopel ketika dikuasai kesultanan Ottoman dari Turki pada 1453. Pemukiman tersebut menyertakan alih pengetahuan ekonomi dan maritim di Eropa Selatan. Sejak itupun Portugis dan Spanyol menjadi adikuasa di Eropa. Alih pengetahuan diperoleh dari pendatang asal Konstantinopel yang memungkinkan bagi kedua negeri Hispanik itu melakukan perluasan wilayah-wilayah baru diluar daratan Eropa dan Mediterania. Sasaran utama adalah Asia-Timur dan Asia-Tenggara.


Mulanya perluasan wilayah antara kedua negeri terbagi dalam perjanjian Tordisalles, tahun 1492. Portugis kearah Timur sedangkan Spanyol ke Barat. Masa itu belum ada gambaran bahwa bumi itu bulat. Baru disadari ketika kapal-kapal layar kedua belah pihak bertemu di perairan Laut Sulawesi. Kenyataan ini juga menjadi penyebab terjadi proses reformasi gereja, karena tidak semua yang menjadi “fatwa” gereja adalah Undang-Undang, hingga citra kekuasaan Paus sebagai penguasa dan wakil Tuhan di bumi dan sistem pemerintahan absolut theokratis ambruk. Keruntuhan ini terjadi dengan munculnya gereja Protestan rintisan Martin Luther dan Calvin di Eropa yang kemudian menyebar pula ke berbagai koloni Eropa di Asia, Afrika dan Amerika.


Dari kesepakatan Tordisalles itu, Portugis menelusuri dari pesisir pantai Afrika dan samudera Hindia. Sedangkan Spanyol menelusuri Samudera Atlantik, benua Amerika Selatan dan melayari samudera Pasifik. Pertemuan terjadi ketika kapal-kapal Spanyol pimpinan Ferdinand Maggelan menelusuri Pasifik dan tiba di pulau Kawio, gugusan kepulauan Sangir dan Talaud di Laut Sulawesi pada 1521. Untuk mencegah persaingan di perairan Laut Sulawesi dan Maluku Utara, kedua belah pihak memperbarui jalur lintas melalui perjanjian Saragosa pada tahun 1529.


Perjanjian tersebut membagi wilayah dengan melakukan batas garis tujuhbelas derajat lintang timur di perairan Maluku Utara. Namun dalam perjanjian tersebut, Spanyol merasa dirugikan karena tidak meraih lintas niaga dengan gugusan kepulauan penghasil rempah-rempah. Untuk itu mengirimkan ekspedisi menuju Pasifik Barat pada 1542. Pada bulan Februari tahun itu lima kapal Spanyol dengan 370 awak kapal pimpinan Ruy Lopez de Villalobos menuju gugusan Pasifik Barat dari Mexico . Tujuannya untuk melakukan perluasan wilayah dan sekaligus memperoleh konsesi perdagangan rempah-rempah di Maluku Utara.


Dari pelayaran ini Villalobos mendarat digugusan kepulauan Utara disebut Filipina, di ambil dari nama putera Raja Carlos V, yakni Pangeran Philip, ahli waris kerajaan Spanyol. Sekalipun Filipina tidak menghasilkan rempah-rempah, tetapi kedatangan Spanyol digugusan kepulauan tersebut menimbulkan protes keras dari Portugis. Alasannya karena gugusan kepulauan itu berada di bagian Barat, di lingkungan wilayahnya. Walau mengkonsentrasikan perhatiannya di Amerika-Tengah, Spanyol tetap menghendaki konsesi niaga rempah-rempah Maluku-Utara yang juga ingin didominasi Portugis. Tetapi Spanyol terdesak oleh Portugis hingga harus mundur ke Filipina. Akibatnya Spanyol kehilangan pengaruh di Sulawesi Utara yang sebelumnya menjadi kantong ekonomi dan menjalin hubungan dengan masyarakat Minahasa.


Pengenalan kuliner asal Spanyol di Minahasa Peperangan di Filipina Selatan turut memengaruhi perekonomian Spanyol. Penyebab utama kekalahan Spanyol juga akibat aksi pemberontakan pendayung yang melayani kapal-kapal Spanyol. Sistem perkapalan Spanyol bertumpu pada pendayung yang umumnya terdiri dari budak-budak Spanyol. Biasanya kapal Spanyol dilayani sekitar 500 – 600 pendayung yang umumnya diambil dari penduduk wilayah yang dikuasai Spanyol. Umumnya pemberontakan para pendayung terjadi bila ransum makanan menipis dan terlalu dibatasi dalam pelayaran panjang, untuk mengatasinya Spanyol menyebarkan penanaman palawija termasuk aneka ragam cabai (rica), jahe (goraka), kunyit dll.


Kesemuanya di tanam pada setiap wilayah yang dikuasai untuk persediaan logistik makanan awak kapal dan ratusan pendayung. Sejak itu budaya makan “pidis” yang di ramu dengan berbagai bumbu masak yang diperkenalkan pelaut Spanyol menyebar pesat dan menjadi kegemaran masyarakat Minahasa.


Ada pula yang menarik dari peninggalan kuliner Spanyol, yakni budaya Panada. Kue ini juga asal dari penduduk Amerika-Latin yang di bawa oleh Spanyol melalui lintasan Pasifik. Bedanya, adonan panada, di isi dengan daging sapi ataupun domba, sedangkan panada khas Minahasa di isi dengan ikan.


Kota Kema merupakan pemukiman orang Spanyol, dimulai dari kalangan “pendayung” yang menetap dan tidak ingin kembali ke negeri leluhur mereka. Mereka menikahi perempuan-perempuan penduduk setempat dan hidup turun-temurun. Kema kemudian juga dikenal para musafir Jerman, Belanda dan Inggris. Mereka ini pun berbaur dan berasimilasi dengan penduduk setempat, sehingga di Kema terbentuk masyarakat pluralistik dan memperkaya Minahasa dengan budaya majemuk dan hidup berdampingan harmonis. Itulah sebabnya hingga masyarakat Minahasa tidak canggung dan mudah bergaul menghadapi orang-orang Barat.


Pergerakan Mengusir Penjajahan lawan Spanyol Minahasa juga pernah berperang dengan Spanyol yang dimulai tahun 1617 dan berakhir tahun 1645. Perang ini dipicu oleh ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang Minahasa, terutama dalam hal perdagangan beras, sebagai komoditi utama waktu itu. Perang terbuka terjadi nanti pada tahun 1644-1646. Akhir dari perang itu adalah kekalahan total Spanyol, sehingga berhasil diusir oleh para waranei (ksatria-ksatria Minahasa).


Dampak Spanyol Bagi Ekonomi Indonesia

Diplomasi para pemimpin pemerintahan Walak mendekati Belanda berhasil mengusir Spanyol dari Minahasa. Namun konsekwensi yang harus dialami adalah rintisan jalur niaga laut di Pasifik hasil rintisan Spanyol sejak abad ke-17 terhenti dan memengaruhi perekonomian Sulawesi Utara. Sebab jalur niaga ini sangat bermanfaat bagi penyebaran komoditi eskpor ke Pasifik. Sejak itupun pelabuhan Manado menjadi sepi dan tidak berkembang yang turut memengaruhi pengembangan kawasan Indonesia bagian Timur hingga Pasifik Barat Daya. Dilain pihak, pelabuhan Manado hanya menjadi persinggahan jalur niaga dari Selatan (berpusat di Surabaya, Tanjung Priok yang dibangun oleh Belanda sejak abad ke-XVIII) ke Asia-Timur melalui lintasan Selat Makassar. Itupun hanya digunakan musiman saat laut Cina Selatan tidak di landa gelombang ganas bagi kapal-kapal. Sedangkan semua jalur niaga Asia-Timur dipusatkan melalui Laut Cina Selatan, Selat Malaka, Samudera Hindia, Tanjung Harapan Atlantik-Utara yang merupakan pusat perdagangan dunia.


Sebagai akibatnya kegiatan hubungan ekonomi diseputar Laut Sulawesi secara langsung dengan dunia luar praktis terlantar. Karena penyaluran semua komoditi diseluruh gugusan nusantara melulu diatur oleh Batavia yang mengendalikan semua jaringan tata-niaga dibawah kebijakan satu pintu. Penekanan ini membawa derita berkepanjangan bagi kegiatan usaha penduduk pedalaman Minahasa.


Baca Juga: “Pelayaran Vasco Da Gama” Sejarah & ( Pertama – Kedua – Ketiga )


Demikianlah pembahasan mengenai Pelayaran Magelhaens – Seajrah, Rute, Sebastian Del Cano Dan Nama semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.