Teknik Dasar Bola Voli

Teknik Dasar Bola Voli – Sejarah, Peraturan, Ukuran & Wasit – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Bola Voli yang dimana dalam hal ini meliputi teknik, sejarah, peraturan, ukuran dan wasit, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Teknik Dasar Bola Voli

Pengertian Bola Voli

Pemainan bola voli adalah pemainan beregu yang dimainkan oleh dua regu dengan jumlah pemain masing – masing regu enam orang. Dimainkan dengan cara memvoli bola hilir mudik diatas net dan masing-masing regu berusaha secepat nya menjatuhkan bola di lapangan lawan dengan pantulan bola sempurna.


Penguasaan teknik, kemampuan fisik, taktik , dan mental yang baik , serta kerja sama sangat di butuhkan untuk memenangkan permainan.


Sejarah Bola Voli


  1. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Daerah Asalnya

William G. Morgan (New York, 1870–1942) adalah tokoh asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencipta olahraga bola voli.


Morgan muda kuliah di Springfield College yang dikelola YMCA (Young Men’s Christian Association). Di sana ia bertemu dengan James Naismith yang pada tahun 1891 menciptakan olahraga bola basket. Setelah lulus, pada tahun 1895 ia mulai bekerja sebagai Direktur Pendidikan Jasmani di YMCA di Massachusetts.


Di sana ia menciptakan permainan bernama Mintoinette yang dirancang tidak seberat basket agar cocok dimainkan orang-orang yang lebih tua. 9 Februari 1895 menjadi hari kelahiran permainan ini.Dirancang berdasarkan olahraga lain asal Jerman bernama faustball, permainan yang ini kemudian berganti nama menjadi volleyball (bola voli).


Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G.


Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith.


Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball).


Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.


Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committe of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru.


Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.


Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain.


Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).


Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta penjelasan yang telah disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah perubahan pada Mintonette.Perubahan pertama yang terjadi pada permainan tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead yang juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan, nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola voli).


Pemilihan nama Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan. Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan-gerakan utama yang terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola tersebut jatuh ke tanah (volley).


Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu “Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA (United States Volleyball Association) memilih untuk mengeja nama tersebut dalam satu kata, yaitu “Volleyball”.


USVBA adalah persatuan olahraga bola voli yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan diserahkan ke Morgan.


Beberapa peraturan yang pertama kali ditulis oleh Morgan adalah penggunaan net setinggi 6 feet 6 inch (ukuran ini disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Amerika yang pada abad ke-19 tersebut ternyata lebih pendek), lapangan berukuran 7.6 x 15.2 m2, dan dimainkan oleh beberapa orang pemain. Dalam peraturan lama tersebut, permainan terbagi atas sembilan babak. Pada setiap babak, masing-masing tim memperoleh kesempatan untuk melakukan servis (memukul bola di awal permainan/pukulan bola pertama).


Selain itu, dalam peraturan yang pertama kali dibuat tersebut tidak terdapat batasan kontak antara pemain dengan bola, sebelum bola tersebut dapat dipukul dan berpindah ke wilayah lawan. Jika pemain melakukan kesalahan ketika melakukan servis, maka ia masih diijinkan untuk melakukan servis yang kedua.


Sedangkan pemukulan bola ke arah net akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran dan berakibat kehilangan skor, kecuali pada saat melakukan servis yang pertama. Karena setelah servis pertama, masih terdapat kesempatan untuk melakukan servis yang kedua. Akhirnya, merekapun memodifikasi dan menerbitkan peraturan tersebut pada bulan Juli 1896.


  1. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia

Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda.Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya.Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belandasendiri.


Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama.


PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untukwanitanya. Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.


Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989.


Tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah :

  • UniSovyet
  • Jepang
  • Brazil
  • Bulagaria
  • Kuba
  • Yunani
  • Polandia

Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. MochamadSanusi, perbolavolian makinmeningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang berlangsung, sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.


Peraturan Bola Voli

Berikut ini terdapat beberapa peraturan bola voli, terdiri atas:


  1. Ukuran Lapangan Bola Voli

Ukuran Lapangan Bola Voli

Terdiri atas:

  • Panjang Lapangan : 18 m
  • Lebar Lapangan : 9 m
  • Lebar Garis : 5 cm

  1. Net atau Jaring

Net atau Jaring

Terdiri atas:

  • Panjang Net : 9,5 m
  • Lebar Net : 1 m
  • Mata Jaring : 10 cm
  • Tinggi tiang Putera : 2,43 m
  • Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
  • Antene rood line : 10 cm
  • Tinggi/panjang antene : 1,80 m
  • Garis tengah diameter : 1 cm

  1. Bola

Bola

Terdiri atas:

  • Keliling : 65-67 cm
  • Berat bola : 250-280 gram
  • Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm
  • Jalur bola : 12-18 jalur

  1. Jumlah Pemain Pada Bola Voli

Terdiri atas:

  • Setiap regu terdiri dari 6 orang permain
  • Permainan cadangan maksimal 6 orang

  1. Pergeseran Permain

Jika regu penerima servis berhasil mematikan bola di lapangan lawan, maka permain bergeser satu posisi searah jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi enam, posisi enam ke posisi lima, posisi lima ke posisi empat, dan seterusnya).


  1. Game atau Set

Permainan ditentukan dengan game atau set. Regu yang memperoleh atau mengumpulkan angka 25 terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut. Jika kedudukkan angka 24-24, maka dinyatakan jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua angka terlebih dahulu adalah pemenangnya.


Kemenangan regu bola voli ditentukan dengan dua sistem:

  • Sistem Two Winning Set yaitu setiap regu dikatakan menang bila telah memenangkan dua set.
  • Sistem Three Winning Set yaitu regu dikatakan menanng bila memenangkan tiga set.

  1. Memainkan Bola

Terdiri atas:

  1. Suatu regu berhak memukul / memainkan bola maksimal 3 kali (disamping blok)
  2. Seorang permain boleh memukul / memainkan bola dua kali berturut – turut (kecuali memblok / membendung)
  3. Permain diperbolehkan memainkan bola menggunakan seluruh bagian tubuh (misalnya : kaki, kepala) dengan catatan pantulan bola sempurna / tidak berhenti.
  4. Dua atau tiga permain boleh memukul bola pada saat yang sama (serentak)dan hal itu di hitung sebagai dua atau tiga kali pukulan (kecuali membendung)
  5. Jika dua atau tiga permain menjangkau bola tetapi hanya satu permain yang memukulnya maka dihitung satu pukulan

  1. Permainan Dekat Net

Terdiri atas:

  • Seorang pembendung (bloker) boleh menyentuh bola di daerah lawan, asal tidak menggangu permain lawan (menyentuh bola sebelum dipukul lawan)
  • Setelah melakukan serangan (smash) tangan boleh melewati net / masuk ke daerah lawan
  • Boleh melewati ruang permain lawan di bawah net, asalkan tidak mengganggu permain lawan
  • Tidak noleh menyentuh / menginjak garis tengah
  • Bagian dari badan tidak boleh menyentuh lapangn lawan

  1. Bola Keluar

Bola dinyatakan keluar apabila :

  • Jatuh seluruhnya di sisi luar garis-garis batas lapangan
  • Menyentuh bola diluar lapangan
  • Menyentuh antena , tali, tiang atau net di luar batas antenna

  1. Kesalahan-Kesalahan Pada Saat Bermain

Terdiri atas:

  • Bola dipukul menyentuh antena /rods
  • Bola dipukul keluar lapangan
  • Bola dipukul menyentuh suatu benda di luar lapangan
  • Pemain menyentuh net
  • Pemain baris belakang melakukan smash dari depan garis serang
  • Seorang pemain memukul bola dua kali berturut-turut (kecuali memblok)
  • Pemain pengganti masuk lapangan dengan melapor

  1. Kesalahan-Kesalahan Pada Saat Servis

Terdiri atas:

  • Bola servis menyentuh antena
  • Pada saat memukul bola , kaki menginjak garis lapangan
  • Bola tidak dilambungkan terlebih dahulu
  • Bola dipukul keluar lapangan
  • Mengulur-ulurkan waktu atau memperlambat permainan
  • Servis dari luar garis perpanjangan lapangan.

Teknik Dasar Bola Voli

Berikut ini terdapat beberapa teknik dasar bola voli, terdiri atas:


1. Macam-Macam dan Pelaksanaan Teknik Passing

Terdiri atas:


  1. Passing Bawah

Cara pelaksanaannya :

  • Pemain melakukan sikap siap.
  • Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
  • Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut  dari 135º menjadi 45º.
  • Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
  • Kembali kepada sikap siap.

Macam-macam passing bawah :

  • Pass Bawah dua Tangan
  • Pass Bawah Satu Tangan
  • Pass Bawah Bergulir Kesamping
  • Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
  • Pass Bawah Meluncur Kedepan

  1. Passing Atas

Cara pelaksanaannya :

Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.

  • Pemain melakukan sikap siap.
  • Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
  • Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
  • Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan  bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
  • Kembali kepada sikap siap.

Macam-macam passing atas :

  • Pass Atas Normal
  • Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
  • Pass Atas Bergulir Kesamping
  • Pass Atas Meloncat

3. Macam-Macam dan Pelaksanaan Teknik Servis

Terdiri atas:


  1. Underhand Service

Pemain berdiri menghadap net, kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).


Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.


Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.


Macam-macam Underhand Service

  • Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
  • Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
  • Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
  • Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

  1. Overhead Service

Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.


Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.


Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.


Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.


Macam-macam Overhead Service

  • Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
  • Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
  • Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
  • Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

  1. Floating Service

Terdiri atas:

  • Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.

Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.


Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan.


  • Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.

Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.


Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan  dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.


Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.


  1. Jump Service

Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.

Keuntungan menggunakan jump serve adalah :

  • Dapat menjatuhkan mental lawan
  • Mempersulit lawan untuk membangun serangan
  • Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
  • Memudahkan kerja defender

Teknik Jump Serve :

  • Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
  • Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
  • Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
  • Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
  • Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
  • Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah-patah.

3. Macam-Macam dan Pelaksanaan Teknik Smash

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi :


  • Awalan

Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.


  • Tolakan

Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.


  • Meloncat

Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.


  • Memukul Bola

Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola.


Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.


  • Mendarat

Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.


Macam-macam Smash

Terdiri atas:


  • Open

Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.


  • Semi

Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m  ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open.


  • Quick

Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan.


Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.


  • Straight

Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel  dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.


  • Drive

Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok.


Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.


  • Dummy

Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.


  • Bola 3 meter

Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.


  • Kijang

Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.


  • Double Step

Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.


  • Step L

Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.


4. Macam-Macam Block Untuk Pertahanan

Terdiri atas:


  1. Block Bola Open

Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.


  1. Block Bola Semi

Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.


  1. Block Bola Quick

Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.


Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :

  • Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
  • Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
  • Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
  • Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block.
  • Side step (Block 2 step)  dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
  • Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak.

Wasit dalam Bola Voli

Berikut ini terdapat beberapa wasit dalam bola voli, terdiri atas:


1. Pedoman Umum Perwasitan Bola Voli

Terdiri atas:

  1. Memimpin suatu pertandingan agar dapat berjalan lancar tanpa mengalami gangguan apapun.
  2. Dapat menafsirkan peraturan dengan tepat dan selalu konsisten dalam mengambil keputusan.
  3. Harus adil dan objektif – sesuai peraturan yang sudah disahkan PBVSI.
  4. Putusan tidak berdasarkan ramalam atau prasangka, tetapi merupakan kejadian yang nyata atau fakta benar-benar nyata terlihat wasit.
  5. Tempat sedekat mungkin dan lebih tinggi dari net. Posisi dapat mengamati medan dan seluruh pemain dengan baik dan jelas.

2. Syarat Menjadi Wasit Bola Voli

Terdiri atas:

  1. Berbadan sehat dan mempunyai fisik normal.
  2. Mempunyai bakat menjadi seorang wasit.
  3. Senang terhadap permainan bolavoli.
  4. Serendah-rendahnya lulusan SLTP.
  5. Berumur 20 – 40 tahun.
  6. Berdedikasi tinggi
  7. Anggota satu perkumpulan bolavoli.
  8. Berstatus amatir.

3. Jenjang Wasit Bola Voli

Terdiri atas:

  1. Wasit perkumpulan
  2. Wasit cabang wilayah
  3. Wasit daerah/Pemda tingkat A dan B
  4. Wasit nasional tingkat A, B, dan C
  5. Wasit kandidat international

4. Perlengkapan Wasit 

Pakaian Seragam :

  1. Celana putih/hitam
  2. Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih pakai krah
  3. Sepatu karet putih
  4. Badge wasit sesuai klasifikasi:

kuning untuk cabang – dikeluarkan cabang

putih untuk Pemda – dikeluarkan Pemda

hijau untuk nasional – dikeluarkan PBVSI Pusat, dan

biru – untuk internasional – dikeluarkan IVBF


5. Komposisi Wasit

Terdiri atas:

  1. Seorang wasit pertama (referee)
  2. Seorang wasit kedua (umpire)
  3. Seorang pencatat (scorer)
  4. 4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)

6. Tugas, Kewajiban dan Wewenang Wasit  Tugas Wasit

Terdiri atas:

  • Memimpin pertandingan agar berjalan lancar.
  • Meningkatkan: keterampilan, kemampuan dan pengetahuan tentang perwasitan bolavoli.
  • Menyebarluaskan peraturan pertandingan di masyarakat.
  • Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat khususnya di Indonesia pada umumnya.

7. Kewajiban dan Wewenang Wasit

Terdiri atas:

  • Wajib memimpin pertandingan bolavoli baik di tingkat cabang, daerah, nasional maupun tingkat internasional.
  • Tidak berhak memimpin pertandingan di atas sertifikat yang dimilikinya.

8. Prosedur Mewasiti

Terdiri atas:

  • Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.
  • Wasit 1 memberi tanda memulai permainan (service).
  • Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya, tanda bola mati bertujuan untuk menunjukkan menyetujui atau menolak permohonan regu.
  • Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.
  • Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan:

Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.

Pemain yang bersalah

Giliran service, sekaligus menunjuk regu yang mendapat poin.


Isyarat dilakukan hanya seketika. Isyarat dilakukan dengan tangan untuk menunjuk satu kesalahan. Yang melakukan kesalahan ditunjuk. Menunjukkan giliran service, sekaligus memberi tanda poin dari kesalahan yang dibuat satu regu.


9. Kekuasaan Wasit 1

Terdiri atas:

  • Memimpin pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan.
  • Mempunyai kekuasaan penuh, termasuk upaya yang tidak tercantum dalam peraturan.
  • Kekuasaannya mutlak – dapat mengganti salah seorang petugasnya bila dianggap tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
  • Menentukan lapangan baik/buruk sebelum pertandingan.
  • Wasit 1 dan 2 harus mengawasi bola, apakah bola tersebut telah memenuhi persyaratan sewaktu permainan berlangsung.

10. Tanggung Jawab Wasit 1

Terdiri atas:

  • Sebelum pertandingan :
  1. Memeriksa sarana/prasarana pertandingan.

  2. Melakukan tos.

  3. Mengawali pemanasan.

  • Selama pertandingan :
    1. Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan pukulan servis, posisi regu, block, sentuhan pada net, menyentuh bola, di atas net beserta pita horizontalnya, simultan/bersamaan.

    2. Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.

    3. Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar score sheet, wasit 1 harus memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.

  • Sesudah pertandingan.
    1. Menandatangani score sheet.

    2. Langsung menuju ke ruang wasit.


11. Tugas Wasit 2

Terdiri atas:

  1. Mengawasi posisi pemain selamaset itu berlangsung, pemindahan tempa waktu set penentuan.
  2. Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan, kalau ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.
  3. Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area pertandingan.
  4. Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.
  5. Menolak penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonan yang sah serta mengawasi waktunya.
  6. Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak boleh menekan wasit
  7. Menentukan diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.

Demikianlah pembahasan mengenai Teknik Dasar Bola Voli – Sejarah, Peraturan, Ukuran & Wasit semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂