Zaman Prasejarah
Zaman prasejarah adalah suatu zaman yang dimana belum mengetahui atau mengenal tulisan, sehingga pada kehidupan masyarakatnya sangat sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan hidup masih diperoleh dengan cara berburu dan memungut bahan makanan yang akan dikonsumsi sehari-hari didapat dari alam.
Dalam perkembangannya, masyrakat prasejarah telah menemukan benda-benda yang terbuat dari jenis logam untuk digunakan bercocok tanam. Dengan penemuan benda-benda dari logam tersebut sekaligus menandai berakhirnya zaman prasejarah yang disebut juga protosejarah, zaman ini biasa disebut dengan zaman nirleka atau zaman pra-aksara.
Baca Juga : Opec Adalah
Pada zaman pra-aksara di Indonesia sendiri dapat dikelompokan menjadi beberapa babak, pada saat ini akan menguraikan babak zaman prasejarah berdasarkan Geologi.
Geologi atau Ilmu Bumi ialah ilmu yang mempelajari bumi dengan secara keseluruhan. Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi hingga sekarang dibagi menjadi empat zaman. Zaman-zaman tersebut sekaligus merupakan pembabakan prasejarah yang terdiri dari yaitu :
Baca Juga : Perlawanan Rakyat Maluku
Zaman Arkeakum
Zaman ini berlangsung sekitar selama 2.500 juta tahun yang lalu pada saat itu, kulit bumi masih panas sehingga belum terdapat kehidupan.
Zaman Paleozoikum
Masa ini berlangsung selama 340 juta tahun yang lalu, makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro oraganisme, ikan , amfibi, reptile dan binatang yang tidak bertulang punggung, zaman ini sering disebut juga dengan zaman primer.
Zaman Mesozoikum
Yang dimana pada zaman berlangsung sekitar selama 140 juta tahun lalu. Pada zaman pertengahan ini jenis seperti reptile mencapai tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil.
Zaman ini juga sering disebut dengan zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan. Setelah berakhirnya pada zaman ini maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatnya adapun jenis reptilnya mengalami kepunahan.
Baca Juga : Historiografi adalah
Zaman Neozoikum
Zaman ini sering disebut juga dengan zaman hidup yang baru yang dapat dibedakan menjadi dua zaman yaitu :
-
Tersier ( Zaman Ketiga )Pada zaman ini berlangsung kira-kira selama 60 juta tahunyang lalu, zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui sperti kera.
-
Kuartier ( Zaman Keempat )Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman yang sanga penting, zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu zaman Pleistocen dan Holocen.
Zaman Pleistocen atau Dilluvium berlangsung sekitar selama 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.Zaman Holocen atau Alluvium berlangsung sekitar selama 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia yang hidup pada zaman modern sekarang.
Baca Juga : Kerajaan Kediri
Palaeolithikum (Zaman Batu Tua)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tsb adalah :
- Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper” (alat penetak/pemotong)
Kapak Genggam
Dinamakan kapak genggam, karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam.
Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, atau dalam ilmu prasejarah disebut dengan chopper artinya alat penetak. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.
Baca Juga: Pengertian Dan Bentuk Akulturasi Menurut Para Ahli
- Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
Alat-alat tulang dan tanduk Rusa
Fungsi:
- untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah
- menangkap ikan
- Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.
Sangiran Flakes
Fungsi:
- untuk menguliti hewan buruan
- mengiris daging buruan
- memotong umbi-umbian./buah – buahan
- menangkap ikan
- Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
- Ditemukannya bukit-bukit kerang dipinggir pantai yang disebut “kjoken modinger” (sampah dapur) Kjoken =dapur, moding = sampah)
- Kapak genggam (peble)
Pebble/Kapak Sumatera
- Kapak Pendek (Hache Courte)
- Pipisan (batu-batu penggiling)
Baca Juga: Pengertian Ilmu Arkeologi Menurut Ahli Sejarah
Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut “Abris Sous Roche ” Adapun alat-alat tersebut adalah :
-
Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas makanan.
-
Ujung mata panah,
-
batu penggilingan (pipisan),
-
kapak,
-
alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,
-
Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya : Sampung Bone Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)
Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu :
- Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger
- Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
- Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche
- Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua -Melanosoid
Baca Juga: 3 Pengertian Dan Sejarah Peradaban Zaman Romawi Kuno
Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
Contoh alat tersebut :
- Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
Kapak Persegi
Fungsi:
- ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul.
- ukuran kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya pahat.
Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu api/chalcedon. Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari Chalcedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat atau tAnda kebesaran.
Kapak Chalcedon
- Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa
- Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak
Kapak Lonjong
Fungsi: – sebagai cangkul/pacul.
- Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di Jawa
- Pakaian (dari kulit kayu)
- Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)
Baca Juga: Pengertian Dan 16 Para Ahli Perintis Epigrafi
- Megalithikum (Zaman Batu Besar )
Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut :
- Menhir
Gambar 18. Menhir
Fungsi: -sebagai tempat pemujaan untuk penghormatan terhadap arwah nenek moyang
- Dolmen atau Stonehenge, adalah meja batu, merupakan
Dolmen
Dolmen from Israel
Fungsi:
- Sebagai tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang,
- Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu.
- Sarkofagus atau keranda yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup
Gambar 21. Sarkofagus
Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut masyarakat Bali Sarkofagus memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal masyarakat Bali sejak zaman logam.
Fungsi: – tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya
- Kubur Batu/Peti Mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya lepas satu sama lain
Kubur Batu
Fungsi: – tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya
- Punden Berundak
Punden Berundak dan ilustrasinya
Fungsi: – sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.
- Arca Batu
Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Bentuk binatang yang digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau dan moyet. Sedangkan bentuk arca manusia yang ditemukan bersifat dinamis. Maksudnya, wujudnya manusia dengan penampilan yang dinamis seperti arca batu gajah.
Arca batu gajah adalah patung besar dengan gambaran seseorang yang sedang menunggang binatang yang diburu. Arca tersebut ditemukan di daerah Pasemah (Sumatera Selatan). Daerah-daerah lain sebagai tempat penemuan arca batu antara lain Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Arca Batu Gajah dari Pasemah
Zaman Logam
Zaman ini terbagi menjadi 2 zaman yaitu :
- Zaman Perunggu
- Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas.
Kapak Corong
- Candrasa
Berbagai bentuk Candrasa
Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tAnda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.
- Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah : Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei.
Nekara dan Moko
Nekara Tipe Heger I
Fungsi: – Untuk acara keagamaan
- Sebagai maskawin.
- Sebagai sarana upacara minta hujan (biasanya diatas nekara diberi hiasan katak, menurut kepercayaan katak dianggap sebagai binatang yang dapat mendatangkan hujan.)
- Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera
Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura, bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng. Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan pilin-pilin yang mirip huruf J.
Bejana Perunggu dari Kerinci (Sumatera)
Sampai sekarang fungsi bejana perunggu tidak diketahui secara pasti, kemungkinan di-sebabkan penemuan bejana yang terbatas maka mempersulit penyelidikan tentang fungsi bejana dalam kehidupan masyarakat prasejarah.
- Arca perunggu
Arca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk beranekaragam, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk binatang. Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya.
Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai Liontin/bandul kalung. Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor).
Arca Perunggu
- Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin.
Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam bentuknya yaitu seperti kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin. Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar (mata uang).
Daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali. Untuk mengetahui bentuk perhiasan perunggu tersebut dapat Anda amati gambar 16 berikut ini.
Aneka Ragam Perhiasan dari Perunggu
- Zaman Besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
- Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
- Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
- Mata pisau
- Mata pedang
- Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur).
Demikianlah pembahasan mengenai Zaman Prasejarah – Pengertian, Macam, Ciri, Peninggalan, Contoh ini semoga dapat bermanfaat bagi anda, terima kasih. 🙂