Jaringan Otot – Pengertian, Struktur, Gambar, Jenis & Fungsi – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Jaringan Otot yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, struktur, gambar, jenis dan fungsi, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Pengertian Jaringan Otot
Jaringan otot adalah jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. (Subowo, 2002). Otot sebagai jaringan dibina atas sel-sel otot yang berfungsi untuk pergerakan suatu alat atau bagian tubuh (Yatim, 1990).
Dengan kemampuan otot dalam berkontraksi, ia mengemban 3 fungsi utama yaitu melaksanakan gerakan, memelihara postur dan memproduksi panas. Gerakan yang di hasilkan oleh otot pada dasarnya ada 2, yaitu gerakan tubuh yang mudah di amati dan gerakan tubuh yang tidak mudah di amati.
Gerakan tubuh yang mudah di amati meliputi gerak perpindahan tempat (misalnya berjalan, berlari) dan gerakan bagian tubuh tertentu (misalnya menggelengkan kepala, melambaikan tangan), sedangkan gerakan yang tidak mudah diamati adalah gerakan organ-organ dalam tubuh, misalnya gerak peristaltic alat-alat pencernaan, denyut jantung, mengembang dan menyempitnya pembuluh darah, gerakan pengosongan kantung kencing.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Jaringan Saraf – Pengertian, Jenis, Fungsi, Contoh Dan Gambarnya
Fungsi kedua dari otot adalah menjaga postur tubuh, kontraksi dan relaksasi otot-otot rangka menjaga tubuh dalam posisi tetap tegak pada saat berdiri maupun duduk. Fungsi ketiga adalah menghasilkan panas, kontraksi otot dapat menghasilkan panas untuk memelihara suhu tubuh, contoh pada saat kedinginan, otot menggigil untuk menghasilkan panas (Soewolo, 2003).
Struktur Jaringan Otot
Otot dalam tubuh terhimpun dalam sutau sistem: Sistem Pergerakan. Otot sebagian terbesar menyelaputi rangka dan tersusun teratur di bawah kulit. Jika diamati otot pangkal lengan atas orang, tampaklah bahwa otot itu tersusun atas beberapa gumpalan.
Gumpalan itu bekerja antagonis (timbal-balik): jika satu gumpalan mengerut, gumpalan lain mengendur. Gumpalan terdiri dari beberapa berkas otot, yang disebut fasciculus. Tiap berkas dibina atas banyak serat otot. Satu serat otot adalah 1 sel otot, yang bentuknya kecil panjang seperti serat tumbuhan (Yatim, 1990).
Setiap jaringan otot disarafi oleh beberapa saraf motor. Setiap serabut saraf motor tunggal akan bercabang-cabang menjadi kurang lebih 100 cabang kecil-kecil. Masing-masing cabang kecil ini akan berakhir pada satu sel otot. Ujung saraf yang melekat pada sel otot ini.
Ujung saraf yang melekat pada sel otot ini dikenal dengan nama motor end plate atau myoneural junction. Jadi satu serabut saraf motor akan mensarafi kurang lebih 100 sel otot. Satu serabut saraf motor tunggal, bersama-sama dengan sel-sel otot yang disarafi disebut unit motor (Soewolo, 2003).
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Jaringan Ikat
Serat otot memiliki komponen seperti sel pada umumnya: plasmalemma, inti, sitoplasma, dan organel. Plasmalemma disebut sarkolemma, sitoplasma disebut sarkoplasma. Organelnya yang penting ialah retikulum endoplasma, mitokondria, dan serabut intraseluler.
Retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma. Retikulum sarkoplasma bercabang halus dan bersusun membentuk jalinan yang teratur sekeliling serabut intraseluler. Mitokondria, sesuai dengan fungsinya sebagai pembangkit energi, banyak sekali terkandung dalam serat otot.
Serabut intraseluler otot disebut miofibril. Miofibril puluhan hingga ratusan banyaknya dalam 1 serat otot. Setiap miofibril dibina atas puluhan mikrofilamen. Mikrofilamen otot ialah aktin dan miosin, yang bersusun berjejer dan berdempet (Yatim, 1990).
Gambar Jaringan Otot
Dibawah ini adalah gambar jaringan otot secara lengkap:
Jenis Jaringan Otot
Pada Mammalia ada 3 macam otot, yaitu otot polos, otot lurik, serta otot jantung (Yatim, 1990).
-
Otot Polos
Sel otot polos bila dilihat di bawah mikroskop cahaya tidak menunjukkan adanya garis-garis melintang. Otot polos pada Vertebrata termasuk manusia dapat dijumpai pada dinding dan organ-organ dalam dan pembuluh darah: saluran pencernaan makanan, uterus, kandung kencing, ureter, arteri, arteriol, dan sebagainya. Di samping itu otot polos dapat dijumpai pada iris mata dan otot penggerak rambut (Soewolo, 2003).
a. Pengertian Otot Polos
Jaringan otot polos adalah otot yang terletak pada saluran alat-alat di dalam tubuh manusia seperti manusia seperti yang terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dinding pembuluh darah, dinding rahim, saluran pernapasan, dan saluran kelamin. Otot polos dapat disebut juga sebagai otot tak sadar karena cara bekerjanya di luar kesadaran manusia, tanpa harus diperintah otak (Ambardini, 2012).
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 10 Macam Otot Pada Manusia Dan Hewan
Cara kerja otot dipengaruhi oleh saraf autonom, yaitu saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik. Saraf simpatetik merupakan saraf yang berujung di pangkal sumsum tulang belakang (medulla spinalis) yang terdapat di daerah dada dan pinggang. Saraf tersebut berfungsi sebagai pemacu yang dapat membuat kerja organ-organ tubuh menjadi cepat (Ambardini, 2012).
Adapun saraf parasimpatetik merupakan saraf yang berujung I pangkal sumsum lanjutan (medulla oblongata). Saraf ini berfungsi untuk membuat kerja organ-organ tubuh menjadi lambat (Ambardini, 2012).
Pada bagian permukaan otot polos memiliki serabut-serabut (fibril) yang bersifat sama sehingga apabila kita amati melalui mikroskop bentuknya akan terlihat polos dan tidak memiliki garis seperti otot lain apabila otot polos terkena rangsangan reaksinya akan menjadi lambat.
b. Ciri-Ciri Otot Polos
Ada pun ciri-ciri otot polos adalah (Ambardini, 2012):
- Bentuk bergelendong dengan kedua ujungnya meruncing.
- Mempunyai satu inti sel di tengahnya.
- Bekerja di luar kesadaran, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
c. Bagian-Bagian Otot Polos
Otot polos memiliki bagian-bagian sebagai berikut (Genneser, 1994):
- Membran Plasma
Membran plasma pada otot sering disebut sarkolemma (sarcolemma). Dengan mikroskop cahaya kurang jelas, tetapi dengan mikroskop elektron tampak sebagai selaput ganda (double membrane), masing-masing:
-
Selaput luar, tebalnya berkisar antara 25-30 Angstrom. Ruang intermedier, kira-kira 25 Angstrom
-
Selaput dalam, tebalnya 25-30 Angstrom.
Pada daerah hubungan posisi antara otot polos, selaput luar tampak menyatu. Hubungan ini dianggap lebih serasi dari pada hubungan antar sel dengan desmosoma. Hubungan ini berperanan memperlancar transmisi impuls untuk kontraksi dari satu otot ke otot yang lainnya. Pendapat lain mengatakan bahwa tenaga yang terjadi pada waktu kontaksi dapat dipindahkan ke lain alat tubuh melalui serabut kolagen atau elastis.
- Sitoplasma
Sering disebut sarkoplasma (sarcoplasma). Sarkoplasma bersifat eosinofilik, mengandung :
-
Organoid, antara lain: mitokondria yang mengitari inti, endoplasma retikulum, apparatus golgi, miofibril, sentriol.
-
Paraplasma, seperti glikogen, lipofusin.
Yang menarik perhatian adalah myofibril karena peranannya dalam kontraksi. Miofibril pada otot polos sangat halus, dengan pewarnaan H.E. sulit dilihat. Dengan mikroskop elektron tampak miofilamen miosin berdiameter 5 mµ, dan aktin 3 mµ. Sarkoplasma di dekat inti bebas dari filament.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Fungsi Sitoplasma – Pengertian, Struktur, Membran, Bentuk Dan Gambarnya
Filamen tersebut berakhir di daerah pekat sarkolemma. Filamen aktin dan miosin juga terdapat pada pada otot polos, berkontraksi dengan adanya adenosine trifosfat. Susunan filament aktin dan miosin pada otot polos belum jelas, berbeda dengan otot skelet.
- Inti
Berbentuk lonjong memanjang dengan ujung tumpul, bergelombang pada saat terjadi kontraksi.
-
Otot Lurik (Otot Rangka)
Otot rangka tersusun atas sel-sel panjang tidak bercabang, disebut serabut otot (muscle fiber). Serabut-serabut ini merupakan sel-sel berinti banyak (multiseluler) yang terletak pada bagian pinggir (perifer) sel. Sel-sel otot terbentuk sejak perkembangan embrionik melalui fusi dari banyak sel-sel kecil yang membentuk sinsitium. Apabila dilihat dengan mikroskp cahaya, serabut otot Nampak bergaris-garis melintang (Soewolo, 2003).
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Penjelasan Sifat-Sifat Otot Lurik Dalam Biologi
Seperti halnya sel saraf, sel otot mampu merespon terhadap rangsangan. Bila membrane sel otot dikenai neurotransmitter yang di hasilkan oleh ujung saraf motor yang mensarafinya, maka pada membrane sel otot tadi akan timbul suatu impuls bioelektrik. Impuls ini akan merambat sepanjang membrane serabut otot, seperti merambatnya impuls pada serabut saraf yang tidak bermielin (Soewolo, 2003).
Setiap serabut otot rangka dibungkus oleh lapisan jaringan ikat lembut yang di sebut endomisium. Beberapa serabut tunggal akan bergabung menjadi satu berkas yang disebut fasikulus. Fasikulus ini dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut perimisium. Seluruh fasikulus tersebut kemudian di bungkus bersama-sama oleh epimisium (Soewolo, 2003).
Pada kebanyakan otot, epimisium bersatu pada kedua ujung otot dan membentuk tendon yang biasanya melekat pada suatu tulang. Karena tendon bersambung dengan episium, dan karena perimisium dan endomisium melekat padanya, maka kontraksi ottot dapat menimbulkan suatu tarikan yang kuat pada titik lekatnya (Soewolo, 2003).
-
Sarkolemma
Pada pengamatan dengan mokroskop cahaya tampak sebagai selaput tipis dan tembus cahaya (transparan), tetapi dengan mikroskop elektron tampak adanya selaput ganda (double membrane), yakni selaput luar, setebal 40 Angstrom, ruang antara setebal 20 Angstrom, dan selaput dalam setebal 40 Angstrom (Genneser, 1994).
Selaput luar mirip membran basal epitel yang dibalut serabut retikuler. Selaput dalam (plasmalemma) terdiri dari dua lapis protein yang ditengahnya diisi lemak (lipid). Secara umum sarkolemma bersifat transparan, kenyal dan resisten terhadap asam dan alkali.
Serabut-serabut otot kerangka yang bergabung membentuk berkas serabut otot primer disebut fasikulus yang dibalut oleh jaringan ikat kolagen pekat (endomisium). Ada 5 sel utama yang dijumpai dalam fasikulus yaitu: serabut otot, sel endotel, perisit, fibroblast dan miosatelit (Genneser, 1994).
-
Sarkoplasma (sitoplasma)
Sarkoplasma mengandung (Genneser, 1994):
a. Organoida, antara lain:
- Mitokondria (sarcosomes)
Mitokondria terdapat berbatasan dengan sarkolemma dan dekat inti di antara miofibril.
- Ribosom
Ribosom pada otot kerangka terdapat bebas di matriks.
- Apparatus golgi
- Miofibril
Pada satu serabut otot kerangka terdapat ribuan miofibril, sedangkan tiap miofibril memiliki ratusan miofilamen yang bersifat submikroskopis. Miofilamen terdiri dari 2 macam yaitu:
-
Filamen Miosin
Sering disebut filament kasar (coarse filaments), berdiameter 100 Angstrom dan panjangnya 1,5 µ. Filamen ini membentuk daerah A atau cakram A. Filamen ini tersusun pararel dan berenang bebas dalam matriks. Bagian tengah agak tebal dari bagian tepi. Fungsi dari miosin adalah sebagai enzim katalisator yang berperanan memecah ATP menjadi ADP+energi, dan energi ini digunakan untuk kontraksi.
-
Filamen Aktin
Filamen tipis terutama tersusun atas aktin, tropomiosin, dan troponin. Setiap filamen tipis terdiri dari dua filament aktin yang saling terpilin, dalam suatu bentukan spiral ganda. Tropomiosin pada suatu filament tipis merupakan suatu benang panjang yang tersusun atas 2 rantai polipeptida yang membentuk suatu spiral.
Fungsi tropomiosin adalah menutup tempat perlekatan miosin pad molekul aktin pada saat otot istirahat. Lalu yang terakhir adalah troponin, suatu kompleks troponin melekat pada satu tempat khusus pada tropomiosin.
Satuan miofibril yang terkecil disebut sarkomer. Sebuah sarkomer adalah unit fungsional dasar dari otot lurik, atau dengan kata lain, sarkomer adalah bahan bangunan dasar dari sebagian besar sel-sel otot. Dalam tubuh manusia, setiap otot terdiri dari beberapa bundel serat otot.
Serat otot ini, pada gilirannya, terdiri dari banyak helai halus yang disebut miofibril. Miofibril biasanya tidak nampak jelas kecuali dilihat di bawah mikroskop elektron, tetapi masing-masing miofibril terutama terdiri dari dua jenis filamen, disebut “tebal” dan “tipis”, dan masing-masing diatur dalam pengulangan sub-unit teratur.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 6 Perbedaan Antara Jaringan Dan Organ Lengkap
Setiap sub unit secara individual dikenal sebagai sarkomer, itu adalah pengaturan mereka berpola yang memberikan penampilan karakteristik otot lurik berpita (Budiyanto, 2014).
Sarkomer sendiri relatif sederhana. Pusat biasanya hanya memiliki bagian halus, wilayah tengah filamen tebal. Wilayah ini disebut zona H. Demikian pula, dalam banyak kasus tepi luar terbuat hanya dari filamen tipis, setidaknya ketika otot sedang beristirahat; ini membentuk daerah sempit di sekitar garis Z yang dikenal sebagai Band. Tujuan utama dari pengaturan ini adalah untuk memungkinkan kontraksi sarkomer, miofibril, dan seluruh otot, yang membantu membuat gerakan otot yang lebih efisien (Budiyanto, 2014).
- Endoplasmik retikulum.
b. Paraplasma, antara lain:
- Lipid
- Glikogen
- Mioglobin.
Melihat kepada warna seratnya, otot lurik dibedakan menjadi 3 macam, yaitu (Yatim, 1990):
- Serat Merah
Merah karena banyak mengandung sitokrom dan mioglobin, pigmen pernafasan dalam otot yang berguna untuk mengikat O2 dari dalam darah. Sarkoplasma lebih banyak mengandung mitokondria dan granula, tetapi le bih sedikit mikrofilamen daripada serat putih. Serat merah lebih banyak di dalam gumpalan otot.
- Serat Putih
Putih, karena sedikit sitokrom, mioglobin, dan mitokondria. Terdapat di sebelah luar gumpalan otot.
- Serat Perantara
Perantara kedua macam serat di atas.
-
Otot Jantung
Dibina atas serat otot, lurik, bercabang-cabang dan bertemu dengan serat tetangga, sehingga secara keseluruhan terbentuk jalinan serat otot. Terdapat pada jantung. Persarafan autonom, tak di bawah kesadaran atau kemauan (involunter) (Yatim, 1990).
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Pengertian Jantung Dan Fungsinya Pada Manusia
Miokardium (myocardium) jantung vertebrata tingkat tinggi terdiri dari serabut otot jantung yang berhubungan satu dengan yang lain membentuk jalinan. Semula otot jantung dianggap sebagai peralihan antara otot polos dan otot kerangka. Yang jelas bahwa otot jantung tergolong otot bergaris melintang yang satuannya disebut “serabut”.
Bangun otot jantung dan otot kerangka tidak sama dalam beberapa aspek. Hubungan otot jantung melalui diskus interkalatus cukup kuat sehingga sulit dilakukan tepsing untuk memperoleh satu serabut secara terpisah. Pada otot kerangka maupun otot polos hal ini masih mungkin dilakukan (Genneser, 1994).
Seratnya rata-rata lebih kecil daripada serat otot lurik. Setiap serat otot jantung memiliki tonjolan-tonjolan dan kesamping membentuk percabangan, bertemu dengan percabangan sel otot tetangga. Tonjolan-tonjolan antara sel bertetangga setangkup rapat. Inti berada di tengah sel. Satu serat hanya memiliki 1-2 inti. Inti lebih tumpul ujungnya daripada inti serat otot lurik (Yatim, 1990).
Penelitian dengan mikroskup cahaya menunjukkan bahwa otot jantung memiliki serabut yang bercabang, yang berhubungan satu dengan yang lain melalui ujungnya (Genneser, 1994).
Seperti halnya dengan otot polos dan kerangka, otot jantung memiliki bagian-bagian sebagai berikut (Genneser, 1994):
-
Sarkolemma
Keadaannya hampir mirip dengan sarkolemma otot kerangka, dinding luarnya mirip membran basal dengan fibril retikuler yang dapat terus berhubungan dengan tendon atau katup jantung. Di bagian lain berhubungan langsung dengan endomisium. Sel-sel yang dijumpai pada otot jantung: serabut otot (miosit), sel endotel, perisit, dan fibroblast.
-
Sarkoplasma
Pada garis besar hampir mirip dengan otot kerangka, hanya saja otot jantung relatif memiliki sarkoplasma lebih banyak, terutama di sekitar inti yang terletak di tengah. Mitokondria, lipid, lipofuksin dan glikogen banyak terdapat pada sarkoplasma di sekitar inti. Garis-garis melintang hampir mirip dengan otot kerangka, meskipun susunan miofilamen tersusun secara acak.
Sistem T cukup jelas pada otot jantung berbentuk invaginasi tubuler dari plasmalema dan lamina basalis di daerah cakram Z. Sistem T berperan dalam pertukaran metabolik dan transmisi impuls. Sarkoplasmik retikulum tidak sesubur pada otot kerangka, beberapa diantaranya berhubungan dengan sistem T.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : “Klasifikasi Jaringan Epitel” Sifat Umum ( Fungsi – Contoh )
-
Inti
Berbeda dengan otot kerangka, pada otot jantung inti terdapat di tengah.
Diskus interkalatus berupa penebalan di daerah cakram Z, yang sebenarnya adalah daerah hubungan antara serabut otot jantung. Tebalnya dapat mencapai 0,5µ berbentuk tangga (Genneser, 1994).
Pada jantung selain terdapat otot untuk kontraksi terdapat pula bentuk modifikasi yang berfungsi sebagai pengatur rangsangan (stimulus) ke seluruh penjuru jantung, yang dikenal sebagai “serabut purkinje”. Secara histologi dapat dibedakan dengan otot jantung biasa sebagai berikut (Genneser, 1994):
- Diameter serabut purkinje lebih besar dari otot jantung.
- Miofibril jauh lebih sedikit dan tersusun di bagian tepi sejajar dan agak mengulir. Pada batas serabut tampak lebih jelas. Bentuk garis melintang tidak jelas pada serabut purkinje.
- Inti lebih besar dan pucat. Dalam satu serabut sering terdapat 2 inti berdampingan.
Serabut purkinje menyusun diri dalam berkas, dengan ruang Ebert-Bellajev dibagian tepi serabut. Secara elektron mikroskopis struktur discus interkalatus tidak jelas pada otot jantung biasa, sebab ujungnya berhubungan dengan otot jantung biasa. Di daerah ini perubahan bentuk berlangsung secara bertahap.
Fungsi Jaringan Otot
Berikut ini terdapat beberapa fungsi jaringan otot, terdiri atas:
- Menggerakkan organ tubuh
- Menggerakkan kerangka tulang
- Menggerakkan jantung
- Mengontrol pergerakan jantung
- Menyimpan cadangan makanan walaupun tidak banyak
- Menggerakkan organ pencernaan
- Keseimbangan tubuh
Demikianlah pembahasan mengenai Jaringan Otot – Pengertian, Struktur, Gambar, Jenis & Fungsi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂