Paragraf Generalisasi

Generalisasi

Paragraf Generalisasi – Pengertian, Ciri, Contoh, Syarat & Fungsi – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai paragraf generalisasi yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, macam dan contoh, nah agar lebih memahami dan dimengerti simak ulasannya dibawah ini.

Paragraf mempunyai beberapa pengertian: (1) paragraf ialah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf; (2) paragraf adalah satuan bahasa yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu; (3) paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi d engan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya; dan (4) paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti yang tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan.

Paragraf Generalisasi

 

Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu kalimat dapat dipergunakan. Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai sebagai peralihan antarparagraf, sekaligus memperbesar efek dinamika bahasa. Akan tetapi, sebagai kesatuan gagasan menjadi suatu bentuk ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan mengembangkan satu gagasan.


Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.


Ciri-ciri Paragraf

Ciri-ciri paragraf diantaranya sebagai berikut:

  1. Kalimat pertamanya bertakuk atau letaknya agak ke dalam lima ketukan spasi.
  2. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik.
  3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik.
  4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

Fungsi Paragraf

  1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
  2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
  3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
  4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
  5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.

Syarat-syarat Pembentukan Paragraf

  • Kesatuan

Apa yang dimaksud dengan kesatuan dalam paragraf yaitu semua kalimat yang membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu. Sementara yang dimaksud dengan kesatuan ialah paragraf tersebut harus memperhatikan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu.\


  • Koherensi

Apa yang dimaksud dengan koherensi ialah kekompakkan hubungan antara sebuah kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu, atau koherensi atau kepaduan yang baik dari aspek makna. Kepaduan yang baik terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan.


Pengertian Paragraf Generalisasi

Kata kunci: “General = umum

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.


Paragraf generalisasi ialah paragraf yang menggunakan pendekatan indukasi dalam kalimatnya. Dalam paragraf generalisasi, menyajikan fakta-fakta atau penjelasan-penjelasan pada kalimat-kalimat awal yang akan menggiring kesimpulan di kalimat terakhir.


Oleh karenanya, paragraf generalisasi menggunakan pendekatan induksi “umum – khusus” yang memiliki ciri khas dengan penyampaian ide pokok di akhir paragraf yang sebelumnya diberikan fakta-fakta pendukung.


Macam-Macam Paragraf Generalisasi

Adapun paragraf generalisasi dibedakan menjadi dua yaitu:

  • Loncatan Induktif

Pada paragraf ini, menyajikan kalimat-kalimat yang bertolak dari beberapa fakta pada kalimat awal, yang mana fakta tersebut belum dapat mencerminkan keseluruhan fenomena yang terjadi. Oleh karenanya pada kalimat jenis ini merupakan kalimat generalisasi yang lemah, karena dalam kalimat awal mengandung fakta-fakta yang tidak seutuhnya mencerminkan keseluruhan fenomena.


  • Tanpa Loncatan Induktif

Paragraf jenis ini merupakan kebalikan dari paragraf generalisasi loncatan induktif. Pada paragraf jenis ini, memberikan kalimat-kalimat fakta yang lengkap yang menggambarkan keseluruhan fenomena. Sehingga paragraf ini sangat baik karena menyajikan data yang lengkap.


Contoh Paragraf Generalisasi

Nah berikut ini akan diuraikan beberapa contoh mengenai paragraf generalisasi yaitu:


  • Contoh Paragraf Generalisasi ( Loncatan Induksi )

Keputusan pemerintah menaikan harga BBM kembali menuai kritikan, hal ini karena kenaikan ini akan memicu kenaikan harga-harga barang pokok serta tarif angkutan. Terutama harga barang-barang sembako yang menjadi kebutuhan utama yang melambung tinggi setelah kenaikan BBM. Begitu pula dengan kenaikan tarif dasar angkutan, listrik, gas dan lain-lain. Oleh karena itu, rakyat menolak kenaikan BBM karena banyak membawa masalah bagi rakyat.


  • Contoh Paragraf Generalisasi ( Tanpa Loncatan Induksi )

Setelah hasil ulangan biologi anak-anak kela 11 diperiksa, sebagian besar murid-murid mendapat nilai standar kelulusan yakni delapan puluh. Nilai di bawah standar kelulusan masih ditemukan pada sedikitnya lima orang siswa.
Bagi siswa-siswi yang memiliki nilai dibawah standar kelulusan, maka akan diwajibkan untuk mengikuti ujian perbaikan atau remedial. Ujian remedial ini dapat berupa ujian dengan materi serupa namun soal yang lebih mudah atau dapat pula penugasan dengan materi yang terkait.


Sistem penilaian yang diberikan pada ujian remedial pun berada dengan ujian yang pertama pada ujian remedial nilai maksimum siswa hanya batas standar kelulusan, sehingga dengan demikian program remedial membantu siswa-siswi yang belum memiliki ketuntasan belajar.


Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang. A.S. Broto (ed.).


  • Contoh Paragraf Generalisasi

” Direktur Utama Bulog Mustafa Abubakar meramalkan bahwa kekeringan di sejumlah daerah tidak akan mengganggu stok beras nasional. Bahkan, rencana impor 2007 akan ditunda untuk 2008 karena produksi beras domestik dalam beberapa bulan mendatang cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Mustafa menjelaskan bahwa stok beras per Juli 2007 adalah 1,63 juta ton yang cukup untuk kebutuhan nasional selama 7 bulan. Rencana pengadaan 1,8 juta ton tahun ini telah memenuhi 1,53 juta ton dari pembelian beras petani. Impor beras pada tahun 2008 diperkirakan hanya 1,3 juta ton, rencana impor kurang dari 200.000 ton untuk tahun 2007. Dengan demikian, cadangan beras nasional masih dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan tidak perlu khawatir sampai akhir 2007″.


  • Contoh Paragraf Generalisasi

Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.

Setelah karangan anak-anak kelas 6 diperiksa, ternyata Iman, Selamet, Enal, dan Deri mendapat nilai 90. Anak-anak yang lain mendapat 75. Hanya Toni yang mendapatkan nilai 60 , dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang dari 60. Bisa dikatakan, anak kelas 6 cukup pandai mengarang.


  • Contoh Paragraf Generalisasi

Berdasarkan data keuangan 2009, laba yang diperoleh perusahaan Xadalah mencapai 250 juta rupiah. Dimana pada tahun sebelumnya di tahun 2008 perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar 500 juta rupiah. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami penurunan dalam menghasilkan laba 250 juta atau turun 50% dari tahun sebelumnya. Laporan tersebut adalah evaluasi perusahaan atas kinerja perusahaan mereka. Manajemen juga dituntut untuk segera mengadopsi kebijakan untuk mengatasi hal ini.


  • Contoh Paragraf Generalisasi

Setelah diadakan evaluasi mengenai prestasi apa saja yang dimiliki Kota Bontang, diketahui hasilnya yang pernah diraih adalah Bontang berhasil meraih Adiwiyata. Tidak hanya Adiwiyata, pelajar – pelajar asal kota Bontang juga berhasil meraih prestasi dalam bidang seni dan olahraga. Baik itu O2SN dan FLS2N yang diadakan di Samarinda dan selanjutnya akan diadakan di Bali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kota Bontang termasuk kedalam kota yang memiliki cukup banyak prestasi.


  • Contoh Paragraf Generalisasi

Setelah saya mencari artikel tentang sistem operasi Linux. Banyak manfaat yang saya dapatkan. Mulai dari yang gratis, keamanan yang lebih baik dan banyak lagi. Karena itu, saya akhirnya menggunakan sistem operasi Linux ini.


Pengertian Paragraf Analogi

Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.


  • Contoh Paragraf Induktif Analogi

Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.


  • Contoh 2 Paragraf Induktif Analogi

Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.


Pengertian Paragraf Sebab Akibat

Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.


  • Contoh Paragraf Induktif Sebab Akibat

Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.


Pengertian Paragraf Akibat Sebab

Paragraf hubungan akibat sebab adalah paragraf yang dimulai dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan.


  • Contoh Paragraf Induktif Akibat Sebab

Hasil panen para petani di Desa Cikaret hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak tanaman yang mati sebelum berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik. Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan dengan lancar dan penataan letak tanaman tidak sesuai dengan aturannya. Semua itu merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan pertanian.


  • Pengertian Paragraf Sebab Akibat 1 Akibat 2

Dalam paragraf hubungan sebab akibat 1 akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.


  • Contoh Paragraf Induktif Sebab Akibat 1 Akibat 2

Baru-baru ini petani Cimanuk gagal panen karena tanaman padi mereka diserang hama wereng. Peristiwa ini menelan kerugian ratusan juta rupiah. Selain itu, distribusi beras ke kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung terganggu.


  • Contoh Paragraf  Induktif Sebab Akibat 1 Akibat 2

Pasokan beras di pasar tradisional pun semakin lama semakin menipis sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan beras. Hal ini mendorong pemerintah untuk melakukan impor beras dari negara tetangga dengan harapan masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan pangannya selama menunggu hasil panen berikutnya.


Demikianlah pembahasan mengenai Paragraf Generalisasi – Pengertian, Ciri, Contoh, Syarat & Fungsi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂