Nama-Nama Hari Akhir

120 Nama-Nama Hari Akhir dalam Al-Qur’an, Dalil dan Hikmah – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Apresiasi yang dimana dalam hal ini meliputi 120 nama-nama dalam al-qur’an, dalil dan hikmah, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Nama-Nama-Hari-Akhir

Pengertian Hari Akhir (Kiamat)

Hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di dunia yang harus kita percayai kebenaran adanya yang menjadi jembatan untuk menuju ke kehidupan selanjutnya di akhirat yang kekal dan abadi. Iman kepada hari kiamat adalah rukum iman yang ke-lima. Hari kiamat diawali dengan tiupan terompet sangkakala oleh malaikat isrofil untuk menghancurkan bumi beserta seluruh isinya.

Hari kiamat tidak dapat diprediksi kapan akan datangnya karena merupakan rahasia Allah SWT yang tidak diketahui siapa pun. Namun dengan demikian kita masih bisa mengetahui kapan datangnya hari kiamat dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Orang yang beriman kepada Allah SWT dan banyak berbuat kebaikan akan menerima imbalan surga yang penuh kenikmatan, sedangkan bagi orang-orang kafir dan penjahat akan masuk neraka yang sangat pedih untuk disiksa.

Dalil Tentang Wajib Beriman Tentang Adaya Hari Kiamat

Beriman kepada Hari Akhir artinya meyakini dengan teguh apa yang diberitakan oleh Allah dalam kitabNya dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya terkait dengan peristiwa yang terjadi sesudah mati, mulai fitnah kubur, azab dan nikmat kubur dan seterusnya sampai surga dan neraka.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Sejarah Penyebaran Islam Di Indonesia Menurut Sejarawan

Beriman kepada Hari Akhir adalah rukun iman yang kelima dari enam rukun iman. Di dalam al-Qur`an dan di dalam hadits beriman kepada Hari Akhir sering digandengkan dengan beriman kepada Allah karena orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak mungkin beriman kepada Allah, orang yang tidak beriman kepada Hari Akhir tidak akan beramal, orang beramal karena ada harapan kemuliaan di Hari Akhir dan ada ketakutan terhadap azab di Hari akhir, jika dia tidak beriman kepadanya maka dia seperti orang-orang yang disebutkan oleh Allah dan firmanNya,

“Dan mereka berkata, ‘Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa,’ dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (Al-Jatsiyah: 24).

Hari Akhir disebut demikian sebab tidak ada hari setelahnya. Perlu diketahui bahwa al-Qur`an menetapkan lima fase yang dilalui oleh setiap orang: fase ketiadaan, fase alam rahim, fase dunia, fase alam Barzakh dan yang terakhir adalah alam akhirat.

Fase pertama ditetapkan oleh firman Allah,

“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” (Al-Insan: 1).

“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu.” (Al-Baqarah: 28).

Fase kedua ditetapkan oleh firman Allah,

“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.” (Az-Zumar: 6).

“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.” (Al-Haj: 5).

Fase ketiga ditetapkan oleh firman Allah,

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (An-Nahl: 78).

“Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya.” (Al-Haj: 5).

Fase ketiga ini adalah fase ujian, ia merupakan tolak ukur kebahagiaan dan kesengsaraan untuk fase selanjutnya. Firman Allah,

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.” (Al-Mulk: 2).

Fase keempat ditetapkan oleh firman Allah,

“Agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (Al-Mukminun: 100).

Fase kelima merupakan tujuan akhir, ia ditetapkan oleh firman Allah,

“Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di Hari Kiamat.” (Al-Mukminun: 15-16).

Dalil yang menetapkan kewajiban beriman kepada Hari Akhir berjumlah banyak, ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Yang pertama hadir dalam bentuk perintah beriman kepada Hari akhir dan penetapan bahwa beriman kepada Hari Akhir termasuk sifat orang-orang yang beriman. Yang kedua tentang penetapan terhadap sebagian perkara hari Akhir seperti kebangkitan, hisab, pembagian buku catatan amal dan lain-lain.

Dalil yang pertama seperti firman Allah,

“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, Hari Kemudian dan beramal shalih, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al-Baqarah: 62).

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi.” (Al-Baqarah: 177).

Sabda Nabi saw,

“Engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya, kepada Hari Akhir dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dalil yang kedua seperti firman Allah tentang kebangkitan,

“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, ‘Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.’ Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (At-Taghabun: 7).

Firman Allah tentang hisab dan pembagian buku catatan,

“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuiNya. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak, ‘Celakalah aku.’ Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (Al-Insyiqaq: 6-12).

Di antara perkara pokok yang menjadi pertentangan antara Rasulullah saw dengan masyarakat jahiliyah adalah kehidupan sesudah kematian. Masyarakat jahiliyah menganggap mustahil dan tidak nalar kalau jasad yang sudah habis dimakan tanah dihidupkan kembali. Di dalam al-Qur`an Allah menyampaikan ucapan-ucapan mereka yang mengungkapkan pengingkaran mereka terhadap kehidupan setelah kematian. Firman Allah,

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Panduan Lengkap Tata Cara Tayammum

“Mereka berkata, ‘Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan ? Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!” (Al-Mukminun: 82-83).

“Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.” (Qaaf: 3).

Karena kuatnya pengingkaran mereka terhadap kebangkitan sesudah kematian maka al-Qur`an menyanggah dan meyakinkan mereka dengan metode:

Firman Allah,

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Al-Ahqaf: 33).

“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ghafir: 57).

Al-Qur`an menetapkan bahwa Allah menciptakan manusia yang sebelumnya dalam ketiadaan, selanjutnya al-Qur`an menetapkan jika Allah mampu menciptakan manusia dari ketiadaan niscaya lebih mudah bagiNya mengembalikan manusia yang sebelumnya telah ada karena siapa pun mengetahui bahwa mengembalikan yang sudah ada lebih mudah daripada menciptakan dari ketiadaan. Firman Allah,

“Dan Dia-lah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagiNya. Dan bagiNya-lah sifat yang Mahatinggi di langit dan di bumi; dan Dia-lah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Ar-Rum: 27).

“Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, ‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?’ Katakanlah, ‘Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (Yasin: 78-79).

Al-Qur`an mengajak manusia melihat kepada bumi yang mati lalu Allah menurunkan air dari langit dan menghidupkan bumi. Bukankah ini adalah menghidupkan setelah kematian? Firman Allah,

“Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Al-Haj: 5).

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (Az-Zukhruf: 11).

Al-Qur`an menetapkan peistiwa-peristiwa penghidupan sebagian orang yang mati di dunia ini sebagai bukti tidak terbantahkan akan kekuasaan Allah dalam menghidupkan setelah mematian. Firman Allah,

“Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. Lalu Kami berfirman, ‘Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu. Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaannya agar kamu mengerti.” (Al-Baqarah: 72-73).

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka, ‘Matilah kamu,’ kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (Al-Baqarah: 243).

Tanda-Tanda Hari Kiamat

Tanda-tanda kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua: tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda kiamat kecil.

  1. Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.
  2. Tanda kiamat besar adalah perkara yang besar yang muncul mendekati kiamat yang kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.

Para ulama berbeda pendapat tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu Hajar berkata,

“Yang kuat dari sejumlah berita tanda-tanda kiamat, bahwa keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri dengan wafatnya Isa a.s. Sedangkan terbitnya matahari dari Barat adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi langit. Dan berakhir dengan terjadinya kiamat.” Ibnu Hajar melanjutkan, ”Hikmah dari kejadian ini bahwa ketika terbit matahari dari barat, maka tertutuplah pintu taubat.” (Fathul Bari)

1. Tanda-Tanda Kiamat Kecil

Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua: Pertama, kejadian sudah muncul dan sudah selesai; seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman. Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah; seperti tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lain-lain.

Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:

  1. Diutusnya Rasulullah saw

Jabir r.a. berkata,

”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim).

  1. Disia-siakannya amanat

Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata,

“Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari).

  1. Penggembala menjadi kaya

Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab,

“Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim).

  1. Sungai Efrat berubah menjadi emas

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Tidak akan terjadi kiamat sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, ”Barangkali akulah yang selamat.” (Muttafaqun ‘alaihi).

  1. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam

”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Ijtihad : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Syarat, Macam Dan Contoh

  1. Banyak terjadi pembunuhan

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Tiada akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim).

  1. Munculnya kaum Khawarij

Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda,

“Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR Bukhari).

  1. Banyak polisi dan pembela kezhaliman

“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani).

  1. Perang antara Yahudi dan Umat Islam

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim).

  1. Dominannya Fitnah

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Tidak akan terjadi kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).

  1. Sedikitnya ilmu

  2. Merebaknya perzinahan

  3. Banyaknya kaum wanita

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda.

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari).

  1. Bermewah-mewah dalam membangun masjid

Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban).

  1. Menyebarnya riba dan harta haram

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,

“Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,

“Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.” (HR Ahmad dan Bukhari).

2. Tanda-Tanda Kiamat Besar

Sedangkan tanda-tanda kiamat besar yaitu kejadian sangat besar dimana kiamat sudah sangat dekat dan mayoritasnya belum muncul, seperti munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj.

Hudzaifah bin As-yad al-Ghifaryberkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba datang Nabi MuhammadS.A.W kepada kami lalu bertanya,

“Apakah yang kamu semua sedang bincangkan.?” Lalu kami menjawab, “Kami sedang membincangkan tentang hari Kiamat.”

Sabda Rasulullah S.A.W.

“Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda :

  1. Asap

Asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selsema, sementara orang kafir pula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.

Binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ard ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman A.S.

  1. Dajjal

Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam A.S sampai hari kiamat. Dajjal boleh membuat apa saja perkara-perkara yang luar biasa.Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan ‘Ini adalah orang kafir’.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : “Qanaah” Pengertian & ( Contoh – Manfaat )

  1. Binatang Melata Di Bumi

Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu ‘Ini adalah orang yang beriman’. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah ‘Ini adalah orang kafir’. Turunnya Nabi Isa. A.S di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal. Kemudian Nabi Isa A.Sakan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W.

  1. Terbitnya Matahari Sebelah Barat

Maka pada saat itu Allah swt. tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat daripada orang yang berdosa.

  1. Turunnya Nabi Isa A.S

Turunnya Nabi Isa. A.S di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal. Kemudian Nabi Isa A.Sakan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W.

  1. Keluarnya Yakjuj dan Makjuj

Yakjuj dan Makjuj pula akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini,bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah diminum nescaya tidak akan tinggal walau pun setitik.

  1. Gerhana di timur
  2. Gerhana di barat
  3. Gerhana di jazirah Arab
  4. Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.

Rasulullah S.A.W telah bersabda,

”Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit sahaja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi di merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang dimasjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq”.

Berkata Ali bin Abi Talib,Akan datang di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya saja,agama hanya bentuk saja, Al-Qur’an hanya dijadikan bacaan saja, mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut AsmaAllah. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga.Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat.”

Sabda Rasulullah S.A.W, “Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain dari pada agama, orang lelaki taat kepada isterinya,mendurhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, oarng dimuliakan karena ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan kerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah tanda-tanda kiamat.”

Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tanda-tanda kiamat besar di antaranya:

Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati dihadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, “Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Dzulqarnain berkata, “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.” (Al-Kahfi: 82).

“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82).

Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw. muncul di tengah-tengah kami pada saat kami saling mengingat-ingat. Rasulullah saw. bertanya,

“Apa yang sedang kamu ingat-ingat?” Sahabat menjawab, “Kami mengingat hari kiamat.” Rasulullah saw. bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi sebelum engkau melihat 10 tandanya.” Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjaal, binatang (pandai bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya’juj Ma’juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar. (HR Muslim).

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,

”Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama dengan namaku.” (HR Ahmad).

Nama-Nama Hari Akhir

Berikut ini terdapat beberapa nama-nama hari akhir, terdiri atas:

  1. As-Sa’ah

إِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌلَارَيْبَفِيهَاوَلَٰكِنَّأَكْثَرَالنَّاسِلَايُؤْمِنُونَ

Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” (QS. Ghafir: 59).

  1. Yaumul Ba’ats (Hari Berbangkit)

لَقَدْلَبِثْتُمْفِيكِتَابِاللَّهِإِلَىيَوْمِالْبَعْثِفَهَذَا يَوْمُالْبَعْثِ وَلَكِنَّكُمْكُنْتُمْلاتَعْلَمُونَ

Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu tidak mengetahuinya.” (QS. Ar-Rum: 56).

  1. Yaumud Din (Hari Pembalasan)

مَٰلِكِ يَوْمِٱلدِّينِ

“Yang menguasai di Hari Pembalasan.” (QS. Al-Fatihah: 4).

  1. Yaumul Hasrah (hari Penyesalan)

وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَالْحَسْرَةِ إِذْقُضِيَالأمْرُوَهُمْفِيغَفْلَةٍوَهُمْلايُؤْمِنُونَ

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam keadaan lalai dan tidak beriman.” (QS. Maryam: 39).

  1. Ad Darul Akhirah (Negeri Akhirat)

وَإِنَّ الدَّارَالآخِرَةَ لَهِيَالْحَيَوَانُلَوْكَانُوايَعْلَمُونَ

Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64).

  1. YaumutTanad (Hari Saling Memanggil)

وَيَاقَوْمِإِنِّيأَخَافُعَلَيْكُمْ يَوْمَالتَّنَادِ

Wahai kaumku, ‘Sesungguhnya aku takut kepada kalian pada hari saling memanggil’”. (QS. Ghafir: 32).

  1. Darul Qarar (Tempat Kembali)

يَاقَوْمِإِنَّمَاهَٰذِهِالْحَيَاةُالدُّنْيَامَتَاعٌوَإِنَّالْآخِرَةَهِيَ دَارُالْقَرَارِ

Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kesenangan sementara. Dan sesungguhnya akhirat itu adalah negeri tempat kembali”. (QS. Ghafir: 39).

  1. Yaumul Fashl (Hari Pemisahan)

هَذَا يَوْمُالْفَصْلِ الَّذِيكُنْتُمْبِهِتُكَذِّبُونَ

Inilah hari pemisahan yang dahulu kamu dustakan.” (QS. Ash Shaffat: 21).

  1. Yaumul Jama’ (Hari Berkumpul)

وَتُنْذِرَ يَوْمَالْجَمْعِ لَارَيْبَفِيهِ

Dan memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul yang tidak ada keraguan padanya.” (QS. Asy-Syura: 7).

  1. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan)

هَذَامَاتُوعَدُونَ لِيَوْمِالْحِسَابِ

Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan.” (QS. Shad: 53).

  1. Yaumul Wa’id (Hari yang Dijanjikan)

وَنُفِخَفِيالصُّورِذَلِكَ يَوْمُالْوَعِيدِ

Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan.” (QS. Qaf: 20).

  1. Yaumul Khulud (Kekal)

ادْخُلُوهَابِسَلامٍذَلِكَ يَوْمُالْخُلُودِ

Masukilah ke (dalam surga) dengan keselamatan. Itulah hari yang kekal.” (QS. Qaf: 34).

  1. Yaumul Khuruj (Hari Dikeluarkan dari Kubur)

يَوْمَيَسْمَعُونَالصَّيْحَةَبِالْحَقِّذَلِكَ يَوْمُالْخُرُوجِ

Pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari keluar (dari kubur).” (QS. Qaf: 42).

  1. Al-Waqi’ah

إِذَاوَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ

Apabila terjadi hari Kiamat.” (QS. Al-Waqi’ah: 1).

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Nabi Ayyub a.s. Dalam Qishashul Anbiya

  1. Al Haqqah (yang Pasti)

وَمَاأَدْرَاكَمَا الْحَاقَّةُ

Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (QS. Al-Haqqah: 3).

  1. Ath Thammatul Kubra (Bencana Besar)

فَإِذَاجَاءَتِ الطَّامَّةُالْكُبْرَى

Maka apabila bencana yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.” (QS. An-Nazi’at: 34).

  1. Ash-Shakhkhah (Teriakan)

فَإِذَاجَاءَتِ الصَّاخَّةُ

Maka apabila datang suara yang memekakkan (telinga).” (QS. Abasa: 33).

  1. Al-Azifah (Suatu yang Dekat)

أَزِفَتِ الآزِفَةُ

“Yang dekat (hari Kiamat) telah makin mendekat.” (QS. AN-Najm: 57).

  1. Al-Qari’ah (Ketukan Keras)

وَمَاأَدْرَاكَمَا الْقَارِعَةُ

Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?” (QS. Al-Qari’ah: 3).

101 Nama-Nama Lain Hari Akhir (Kiamat)

Berikut ini terdapat 101 nama-nama lain hari akhir (kiamat), terdiri dari:

  1. Yaumul Qiamah = hari kiamat
  2. Yaumul Hasrah = hari penyesalan
  3. Yaumul Nadaamah = hari menyesal
  4. Yaumul Mahaasabah = hari perhitungan
  5. Yaumul Masaa-alah = hari pertanyaan
  6. Yaumul Masaabaqah = hari perlombaan
  7. Yaumul Munaaqasyah = hari perdebatan
  8. Yaumul Munaafasah = hari perlombaan
  9. Yaumul Zilzalah = hari kegoncangan
  10. Yaumud Damdamah = hari kebinasaan
  11. Yaumush Shaa’iqah = hari halilintar
  12. Yaulul Waaqi’ah = hari kejadian yang sukar
  13. Yaumul Qaari’ah = hari peristiwa besar
  14. Yaumul Raajifah = hari bumi bergoncang
  15. Yaumur Raadifah = hari yang mengiringi kegoncangan itu
  16. Yaumul Ghaasyiyah = hari kejadian yang menyelubungi
  17. Yaumud Daahiyah = hari bala bencana
  18. Yaumul Aazifah = hari yang sudah dekat waktunya
  19. Yaumul Haaqqah = hari keadaan yang sebenarnya
  20. Yaumuth Thaammah = hari bahaya
  21. Yaumush Shaakhkhah = hari suara yang memekikkan telinga
  22. Yaumut Talaaq = hari berjumpa dengan Tuhan
  23. Yaumul Firaaq = hari perpisahan
  24. Yaumul Maasaq = hari yang dihalaukan
  25. Yaumul Qishash = hari mengambil pembelaan
  26. Yaumul Tanaad = hari panggil memanggil
  27. Yaumul Hisaab = hari perhitungan amal
  28. Yaumul Ma-aab = hari kembali
  29. Yaumul Adzaab = hari siksa
  30. Yaumul Firaar = hari lari
  31. Yaumul Qaraar = hari ketetapan
  32. Yaumul Liqa’ = hari pertemuan
  33. Yaumul Baqa’ = hari kekal
  34. Yaumul Qadla = hari qadla’ (putusan)
  35. Yaumul Jazaa’ = hari pembalasan
  36. Yaumul Balaa’ = hari percobaan
  37. Yaumul Bukka’ = hari tangisan
  38. Yaumul Haar = hari perkumpulan
  39. Yaumul Waa’iid = hari janji akan siksa
  40. Yaumul ‘Ardl = hari datang
  41. Yaumul Wazn = hari timbangan
  42. Yaumul Haq = hari kebenaran
  43. Yaumul Hukm = hari hukuman
  44. Yaumul Fashl = hari pemisahan
  45. Yaumul Jam’i = hari berkumpul
  46. Yaumul Ba’ts = hari kebangkitan
  47. Yaumul Fath = hari kemenangan
  48. Yaumul Khizyi = hari kehinaan
  49. Yaumul Adhiim = hari yang besar kedudukannya
  50. Yaumul ‘Aqiim = hari sial
  51. Yaumud ‘Asiir = hari yang sukar
  52. Yaumul Diin = hari agama
  53. Yaumul Yaqiin = hari yakin
  54. Yaumun Nusyuur = hari berserak-serak
  55. Yaumul Mashiir = hari-hari tempat pengembalian
  56. Yaumun Naf-khah = hari tiupan
  57. Yaumush Shaihah = hari pekikan keras
  58. Yaumur Raj-fah = hari goncangan
  59. Yaumush Rajjah = hari bergerak-gerak
  60. Yaumuz Zaj-rah = hari menakuti
  61. Yaumush Sakrah = hari bermabukkan
  62. Yaumul Faza’ = hari ketakutan
  63. Yaumul Jaza’ = hari gunda gulana
  64. Yaumul Muntahaah = hari penghabisan
  65. Yaumul Ma’waa = hari tempat tinggal
  66. Yaumul Miiqat = hari tepat waktu
  67. Yaumul Mii’aad = hari tempat kembali
  68. Yaumul Mir-shaad = hari tersedia menanti
  69. Yaumul Qalaq = hari kekacauan
  70. Yaumul ‘Araq = hari keringat
  71. Yaumul Iftiqaar = hari keperluan
  72. Yaumul Inkidaar = hari kekeruhan
  73. Yaumul Intisyaar = hari bertebaran
  74. Yaumul Insyiqaaq = hari terbelahnya langit
  75. Yaumul Wuquf = hari berhenti
  76. Yaumul Khuruuj = hari keluar
  77. Yaumul Khuluud = hari kekal
  78. Yaumut Yaghaabuun = hari terpedaya
  79. Yaumun ‘Abuus = hari kesukaran
  80. Yaumun Ma’luum = hari yang dimaklumi
  81. Yaumun Mau’uud = hari yang sudah dijanjikan
  82. Yaumun Masy-huud = hari yang disaksikan
  83. Yaumun Laa-raiba fiih = hari yang tidak diragukan
  84. Yaumun Tublas Saraa-ir = hari yang dipercobakan segala rahasia
  85. Yaumun Laa taj-zii Nafsun ‘Annafsin Syai-an = hari yang tidak akan mampu mengganti dari seorang dengan orang lain
  86. Yaumun Tasy-khashu Fiihil Bashaa-ir = hari yang memandang padanya segala mata
  87. Yaumun Laa Yugh-nii Maulan’an Maulan Syai-an = hari di mana seorang tidak mampu menolong sahabat yang lain
  88. Yaumun Yadda’uuna Alaa Naari Jahannama Da’an = hari yang ditolakkan mereka
  89. Yaumun Yas-habuuna Finnaari’alaa Wujuuhihim = hari di mana mereka mukanya akan ditarik ke dalam neraka
  90. Yaumun Taqallabu Wujuuhuhum Finnaar = hari di mana muka mereka akan ditelungkupkan ke dalam neraka
  91. Yaumun Laa yaj-zii Waalidun ‘An Walaadihi = hari yang tidak akan bisa seorang ayah menolong anaknya
  92. Yaumun Yafirrul mar-u min akhii-hi wa ummihi wa-abiihi = hari di mana manusia lari terbirit-birit dari saudaranya, lari ayahnya dan ibunya
  93. Yaumun Laa yanthi quuna walaa yu’-dzanu lahum fayak-tadziruuna = hari di mana mereka tidak bercakap-cakap karena tidak diizinkan, lalu mereka minta maaf
  94. Yaumun Laa maradda lahu minallah = hari yang tidak ada penolakan dari Allah
  95. Yaumun Humbaarizuuna = hari di mana muka mereka akan didatangkan
  96. Yaumun Hum’allanna ri Yuf-tanuuna = hari yang mana mereka dicobakan ke dalam neraka
  97. Yaumun Laa yanfa-‘u maalun banuuna = hari yang tidak bermanfaat akan harta dan anak-anak
  98. Yaumun Laa yaanfa’udh-dhaalimiina ma’dziratuhum walaa humulla’natu walahum suu-uddari = hari di mana tidak akan bermanfaat dalihnya orang-orang dhalim, bagi mereka suatu kutukan dan tempat yang buruk
  99. Yaumun Turaddu fiihil maa’adz-dziru wa tublassaraa-iru watadl-harudhdlamaa-iru watuk syaful-astaaru = hari di mana semua dalih ditolak, ditahan segala rahasia, ditampakkan segala isi hati dan singkap segala tirai
  100. Yaumun Takh-sya-‘u fiihil Ab-shaaru watas kunul-aswaatu wayaqillu fihil-tifaatu wa tabruzul-khafiyyatu wa tadh-harul khathii-atu = hari yang pada mereka penglihatannya tetap, segala suara tenang, sedikitpun tidak mengelak, keluar segala yang tersembunyi dan nampak semua kesalahan
  101. Yaumun Yusaaqul-‘ibaadu wa ma’a humul asy-haadu wayashiibush-shaqiiru wayaskarul kabiiru = hari yang semua hamba dihalau, bersama mereka anggota badan menjadi saksi, anak kecil sudah beruban dan orang tua menjadi mabuk

Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

Berikut ini terdapat beberapa hikmah beriman kepada hari akhir, terdiri dari:

  1. Iman pada hari akhir mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia. Sebab, iman pada hari akhir dengan segala yang ada didalamnya-surga,neraka,hisab,siksa, pahala, -mempunyai dampak yang sangat kuat untuk mengarahkan manusia, dan membuatnya berdisiplin serta komitmen dengan amal saleh dan takwa pada Allah.
  2. Manusia banyak lupa dan lalai akibat cinta pada kesenangan dunia. Iman kepada hari akhir dan keyakinan pada balasan berupa siksa dan kenikmatan, akan mengurangi sikap ekstrem dalam mencintai dunia ini. Ia jadi tahu bahwa dunia tidaklah layak menyita semua tenaga, usaha, dan persaingan. Yang layak mendapatkan itu hanyalah kehidupan kekal diakhirat kelak.
  3. Allah swt mengisyaratkan dalam ayat-Nya :

” Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya jika dikatakan kepadamu :” Berangkatlah untuk berperang dijalan Allah,” kamu merasa berat dan ingin tinggal ditempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan dunia sebagai ganti kehidupan akhirat ? Padahal kenikmatan hidup didunia ini (dibandingkan dengan) kehidupan di akhirat  hanyalah sedikit.” (QS At-taubah : 38).

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Pengertian Sihir Beserta Hukumnya Menurut Islam

  1. Terjadinya hari akhir hingga sekarang masih membuat orang-orang kafir kebingungan dan keheranan. Mereka hanya melihat dengan pandangan pendek. Bagi mereka, kebangkitan bertentangan dengan ‘keyataan’ yang mereka lihat, bahwa kematian hanyalah perubahan menjadi serpihan-serpihan dan tulang belulang. (QS Qaf : 1-3).

Demikianlah pembahasan mengenai 120 Nama-Nama Hari Akhir dalam Al-Qur’an, Dalil dan Hikmah semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.