Algoritma adalah

Contoh Algoritma – Pengertian, Sejarah, Ciri, Fungsi, Jenis, Manfaat, Sifat & Struktur – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Algoritma yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, contoh, sejarah, ciri, fungsi, jenis, manfaat, sifat dan struktur, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.

Pengertian Algoritma

Algoritma adalah logika, metode dan tahapan “urutan” sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Algoritma dapat juga diartikan sebagai urutan langkag secara sistematis dan logis. Dalam perkembangannya, algoritma banyak dipakai di bidang komputer.


Secara spesifik, pengertian algoritma ialah suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan dituliskan secara matematis yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bantuan komputer.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Data Mining


Jadi berdasarkan definisi ini, dapat dikatakan algoritma merupakan langkah penyelesaian suatu masalah yang menghasilkan solusi dalam bentuk program komputer. Namun penting diketahui bahwa algoritma tidaklah tergantung oleh suatu bahasa pemrograman tertentu, artinya suatu algoritma harus dapat diwujudkan oleh bahasa pemrograman komputer apapun.


Algoritma dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk tulisan/bahasa dan dalam bentuk gambar. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan haruslah menggunakan bahasa yang dapat dimengerti manusia dalam menyajikan langkah-langkah algoritma. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan juga dapat dilakukan menggunakan pseudocode.


Pseudocode berasal dari kata pseudo yang berarti “mirip atau menyerupai” dan code yang berarti “kode program”. Contoh bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyatakan pseudocode ialah BASIC, Pascal, C, dan lain-lain. Sedangkan, penyajian algoritma dalam bentuk gambar sering disebut flow chart.


Sejarah Algoritma

Kata algoritma berasal dari latinisasi nama seorang ahli matematika dari Uzbekistan Al Khawārizmi (hidup sekitar abad ke-9), sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa latin dari abad ke-12 “Algorithmi de numero Indorum”.


Pada awalnya kata algorisma adalah istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numerik arab (sebenarnya dari India, seperti tertulis pada judul di atas). Pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algoritma, yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.


Masalah timbul pada saat akan menuangkan bagaimana proses yang harus dilalui dalam suatu/sebuah sistem (program) bagi komputer sehingga pada saat eksekusinya, komputer dapat bekerja seperti yang diharapkan. Programer komputer akan lebih nyaman menuangkan prosedur komputasinya atau urutan langkah proses dengan terlebih dahulu membuat gambaran (diagram alur) diatas kertas.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : WAN adalah


Ciri Algoritma

Adapun ciri algoritma sebagai berikut:

  1. Ada Input
  2. Ada proses
  3. Ada Output
  4. Memiliki Instruksi-Instruksi yang jelas dan tidak Ambigu
  5. Harus mempunyai Stoping Role

Fungsi Algoritma

Berikut ini terdapat beberapa fungsi algoritma, terdiri atas:

  • Menggunakan fungsi algoritma bisa digunakan untuk memecahkan program yang rumit.
  • Menggunakan fungsi algoritma bisa menjadikan program yang besar menjadi program yang lebih sederhana.
  • Fungsi algoritma bisa digunakan secara berulang atau lebih dari satu kali penggunaan.
  • Memudahkan dalam pembuatan program.
  • Bisa mengatasi segala masalah dengan logika dan urut.
  • Menggunakan fungsi algoritma bisa melakukan pendekatan top-down dan juga devide and conguer.
  • Meminimalisir penulisan program yang berulang-ulang.
  • Program yang ada menjadi lebih terstruktur dengan rapi sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami ataupun dikembangkan.
  • Ketika terjadi kesalahan bisa dicari dengan mudah karena dengan fungsi algoritma bisa mendapatkan alur yang jelas.
  • Ketika ingin melakukan modifikasi pada program bisa dilakukan hanya pada satu modul saja tanpa harus merubah dan mengganggu modul yang lain.
  • Dokumentasi yang lebih mudah.

Jenis-Jenis Algoritma

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis algoritma, terdiri atas:


1. Divide and Conquer

Paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Pembagian masalah ini dilakukan terus menerus sampai ditemukan bagian masalah kecil yang mudah untuk dipecahkan. Singkatnya menyelesaikan keseluruhan masalah dengan membagi masalah besar dan kemudian memecahkanpermasalahan-permasalahan kecil yang terbentuk.


2. Dynamic programming

Paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada suatu masalah yang mengandung sub-struktur yang optimal (, dan mengandung beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih. Paradigma ini sekilas terlihat mirip dengan paradigma Divide and Conquer, sama-sama mencoba untuk membagi permasalahan menjadi sub permasalahan yang lebih kecil, tapi secara intrinsik ada perbedaan dari karakter permasalahan yang dihadapi.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Logika adalah


3. Metode serakah

Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap; dan menggunakan pilihan “serakah” apa yang dilihat terbaik pada saat itu.


4. Sistem Flowchart

 

Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut. Sistem flow chart tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah, tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.


5. Pseudo Code (Kode Semu)

Pseudo Code (kode semu) merupakan metode yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma . Pseudo Code dituliskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami (boleh menggunakan bahasa Indonesia) agar alur logika yang digambarkan dapat dimengeti oleh orang awam sekalipun.


Flowchart Pseudo Code (kode semu) disusun dengan tujuan untuk menggambarkan  tahap-tahap penyelesaian suatu masalah  dengan kata-kata (teks). Metode ini  mempunyai kelemahan, dimana penyusunan algoritma dengan kode semu sangat  dipengaruhi oleh tata bahasa pembuatnya, sehingga kadang-kdang sulit dipahami oleh orang lain.


Oleh karena itu kemudian dikembangkan suatu metode lain  yang dapat menggambarkan suatu algoritma program secara lebih mudah dan sederhana yaitu dengan menggunakan flowchart (diagram alir).


Manfaat Algoritma

Adapun manfaat algoritma sendiri yaitu untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah berdasarkan pada pola pikirnya masing-masing.


Sifat Algoritma

Adapun sifat algoritma sebagai berikut:

  • Tidak menggunakan syimbol atau syintaks dari suatu bahasa pemograman.
  • Tidak tergantung pada suatu bahasa pemograman.
  • Notasi-notasinya dapat digunakan untuk seluruh bahasa pemograman.

Struktur Dasar Algoritma

Struktut algoritma adalah urutan bagaimana pemrosesan instruksi dalam algoritma dilakukan dan juga bagaimana struktur instruksi algoritma tersebut dibagun.


Struktur dasar algoritma dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut:


1. Runtunan (Sequence)

Sequence atau runtunan dalam struktur algoritma adalah bahwa instruksi-insturksi dalam algoritma diproses secara beruntun langkah demi langkah dari awal sampai akhir dimulai dari langkah pertama hingga langkah terakhir.


Harus selalu diingat, bahwa Runtunan ini juga berlaku di dalam bahsa pemrograman, ketika instruksi bahasa pemrograman yang kita tulis di proses oleh komputer, maka komputer akan memproses dan menterjemahkan bahasa pemrograman tersebut secara beruntun dari awal hingga akhir dimulai dari instruksi pada baris pertama hingga baris terakhir.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Rekayasa Perangkat Lunak


Dengan struktur runtunan ini, akan menentukan bagaimana insturksi harus ditulis, intruksi mana yang harus didahulukan dan intruksi mana yang harus diakhirkan.


2. Pemilihan (Selection)

Pada umumnya instruksi algoritma setidaknya akan mengandung pemilihan, atau selection, instruksi ini akan muncul apabila ada kasus yang memiliki 2 atau lebih alternatif penyelesaian.


Misalkan dalam kehidupan sekali-kali, untuk kasus menyalakan komputer. Langkah-langkah cara menyalakan komputer sebenarnya sangat mudah, namun pada prosesnya bisa terjadi 2 atau lebih alternatif penyelesaian.


Contoh:

langkah 1: colokan kabel listrik,

langkah 2: tekan tombol power pada cashing.

langkah 3: jika setelah power ditekan komputer mati, maka periksa listrik atau periksa kabel dll, jika komputer menyala, lanjutkan ke langkah berikutnya.

….

….

Langkah 3 di atas merupakan salah satu bentuk pemilihan atau selection, bahwa pada saat proses menyalakan komputer bisa kemungkinan terjadi 2 kondisi, komputer tatap mati atau hidup, dimana kedua kondisi tersebut akan memiliki alternatif penyelesaian yang berbeda.


Di dalam struktur algoritma pemilihan atau selection tersebut akan kerap sekali ditemukan, sehingga struktur algoritma tidak lepas dari pemilihan/ selection. pemilihan atau selection dipelajari di bab algoritma Selection / Flow Control).


3. Pengulangan (Repitition)

Struktur dasar algoritma yang ketiga adalah pengulangan atau repitition, artinya kasus-kasus pemecahan masalah dalam algoritma maupun bahasa pemrograman pada kenyataannya tidak akan lepas dari kasus-kasus yang membutuhkan pengulangan.


Di algoritma sendiri untuk mengatasi kasus pengulangan data, memiliki intruksi tersendiri, dengan intruksi tersebut pengulangan akan lebih mudah ditulis secara singkat dan praktis daripada harus di tulis satu-persatu.


Contoh:

Da kasus di algoritma yang membuat sebuah data harus diulang beberapa kali, misal untuk kasus mencetak angka 1 sampai 5.


Penyelesaian pengulangan sebenarnya sangat mudah, bisa saja kita tulis satu persatu misal;

langkah 1: tulis angka 1

langkah 2: tulis angka 2

langkah 3: tulis angka 3

langkah 5: tulis angka 5.


Membuat intruksi pengulangan dengan menuliskannya satu persatu tentunya bukanlah cara praktis, jika hanya 5 baris mungkin saja bisa dibuat secara manual, ditulis satu-satu, namun bagaimana jika yang harus diulang sebanyak 1.000 (seribu baris misalnya), saya yakin anda akan kerepotan menuliskannya.


Oleh karena itu karena kerap sekali pengulangan ditemukan di kasus-kasus pemecahan masalah terkomputerisasi, maka di algoritma dikenal struktur pengulangan yang akan lebih memudahkan dan mempercepat penulisan proses pengulangan secara praktis dan cepat. (pengulangan ini biasanya dipelajari di materi algoritma Looping/ pengulangan).

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Data Warehouse adalah


Contoh Algoritma

Berikut ini terdapat beberapa contoh algoritma, terdiri atas:


  • Menentukan Bilangan Ganjil atau Genap

Bilangan bulat yaitu 0, 1, -1, 2, dst, sedangkan bilangan asli 1, 2, 3, 4, 5, dst. Bilangan bulat dan bilangan asli sering dipakai dalam berhitung. Himpunan bilangan bulat dalam buku teks aljabar biasanya dinyatakan dengan lambang “Z” serta himpunan bilangan asli dinyatakan dengan lambang “N”. Algoritma yang digunakan untuk menentukan apakah bilangan tersebut ganjil atau genap disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :

Bilangan genap adalah bilangan bulat yang dapat habis jika dibagi 2 (dua). Bilangan ganjil adalah bilangan bulat yang tidak habis jika dibagi 2 (dua).


  • Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran

Lingkaran adalah himpunan dari semua titik-titik yang ada pada bidang dalam jarak tertentu dan disebut dengan jari-jari dari titik tertentu yang disebut dengan titik pusat. Lingkaran adalah contoh dari kurva tertutup sederhana, lingkaran membagi bidang menjadi dua bagian yaitu bagian luar dan dalam. Adapaun algoritma untuk menghitung keliling dan luas lingkaran disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :


  • Menampilkan Bilangan Ganjil Diantara 10 sampai 30

Bilangan ganjil yang terletak diantara 10 dan 30 adalah bilangan 11,13,15, dan seterusnya. Namun yang akan ditampilkan kecuali bilangan 21 dan 27. Sehingga output/keluaran yang diharapkan dari algoritma tersebut yaitu bilangan ganjil antara 10 sampai 30 kecuali bilangan 21 dan 27. Algoritma yang digunakan untuk menampilkan bilangan ganjil antara 10 hingga 30 kecuali bilangan 21 dan 27 dapat disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Mikrotik adalah


  • Algoritma tahun Kabisat

Tahun kabisat adalah tahun yang mempunyai tambahan 1 hari yang bertujuan supaya kalender dapat sinkron dengan musim tahunan serta keadaan astronomi. Bulan Februari mempunyai 29 hari saat tahun kabisat. Adapun tahun kabisat adalah tahun yang dapat dibagi dengan 4. Algoritma yang digunakan untuk menentukan tahun kabisat dapat disajikan dengan flowchart dibawah ini :


  • Menampilkan Bilangan Genap Mulai Angka 2 sampai n, Kecuali Bilangan Genap Kelipatan 4

Bilangan genap adalah bilangan bulat dapat habis dibagi 2 (dua). Deret yang akan ditampilkan dari algoritma ini adalah deret dari bilangan genap dari 2 sampai ke n, kecuali bilangan genap kelipatan 4. Algoritma tersebut dapat disajikan dengan flowchart seperti dibawah ini :


Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Algoritma – Pengertian, Sejarah, Ciri, Fungsi, Jenis, Manfaat, Sifat & Struktur semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂