Contoh Karangan Eksposisi

Contoh Karangan Eksposisi – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Karangan Eksposisi yang dimana dalam hal ini meliputi contoh secara lengkap, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Contoh Karangan Eksposisi

Pengertian Karangan Eksposisi

Karangan Eksposisi adalah salah satu dari jenis karangan yang berisi informasi atau pengetahuan yang disajikan secara singkat, akurat dan padat. Jadi karangan ini bukanlah fiksi belaka. Jenis karangan eksposisi biasa ditemukan dalam berita-berita.


Pengertian Karangan Eksposisi Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian karangan eksposisi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Jos.  Daniel Parera (1987: 05) dalam buku Menulis Tertib dan Sistematik mengatakan bahwa tulisan eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi. Pengarang dan penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca dan pendengar memahaminya dan pengarang mempunyai sejumlah data dan bukti sehingga, ia berusaha menjelaskan persoalan dan kejadian ini demi kepentingan anda sendiri.

  2. Menurut A. Chaedar Alwasilah dan Semmy Suzanna Alwasilah (2005:111) Dalam Pokoknya Menulis eksposisi merupakan tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca. Di sini eksposisi mengandalkan strategi pengembangan alinea seperti lewat pemberian contoh, proses, sebab akibat, klasifiksasi, definisi, analisis, komperasi dan kontras.

  3. Menurut Aceng Hasani (2005: 30) dalam buku Ikhwal Menulis juga mendefinisikan bahwa eksposisi merupakan bentuk tulisan yang sering digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak berusaha mempengaruhi pendapat pembaca. Melalui eksposisi pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, setiap pembaca boleh menolak dan menerima apa yang dikemukakan oleh penulis.

  4. Dari ketiga ahli di atas, mungkin kita dapat melihat persamaan dan perbedaan dari beberapa definisi Eksposisi. Contohnya saja pada tahun 1987, buku yang ditulis Jos. Daniel Parera menjelaskan definisi eksposisi hanya sebatas sebuah karangan yang ditulis untuk memberikan sebuah informasi agar pembaca dapat memahami tulisan tersebut. Di sisi lain Chaedar Alwasilah dan Semmy Suzanna Alwasilah mungkin saja sependapat dengan Jos Daniel Parera A, namun Chaedar dan Semmy mengembangkan definisi tersebut dalam tulisannya pada tahun 2005, hanya saja mereka berdua menambahkan tujuan penulisan karangan eksposisi seperti mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik atau mengevaluasi sebuah persoalan ke dalam definisi eksposisi.

  5. Berbeda dengan pendapat ahli lainnya, Aceng Hasani yang lebih menekankan  definisi eksposisi pada cara penyampaiannya karena menurut Aceng Hasani dalam perkuliahan menjelaskan bahwa karya ilmiah lebih cenderung berupa karangan eksposisi karena menjelaskan sesuatu hal yang bersifat nyata atau non fiksi. Jenis-jenis karangan eksposisi di antaranya ada eksposisi panjang dan ada pula eksposisi pendek. Eksposisi panjang pada umumnya berupa artikel dan penulisan ilmiah popular.

    Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual atau kontroversial dengan tujuan untuk memberikan informasi, mempengaruhi dan meyakinkan atau menghibur pembaca. Ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang popular atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat umum dan menarik untuk dibaca.



Ciri-Ciri Karangan Eksposisi

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri karangan eksposisi, antara lain sebagai berikut:

  1. Penjelasannya bersifat informatif
  2. Pembahasan masalahnya bersifat objektif
  3. Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada)
  4. Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran

Langkah-Langkah Dalam Menulis Karangan Eksposisi

  1. Menentukan topik yang akan di sajikan
  2. Menentukan tujuan eksposisi, setelah kita menentukan topik yang akan dipaparkan nanti, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
  3. Membuat kerangka karangan,  sebelum pembuatan karangan eksposisi terlebih dahulu kita membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.
  4. Pembahasan, Setelah kerangka karangan tersusun kita mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif dan logis. Dalam karangan ini pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.
  5. Kesimpulan, sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan ini haruslah sejalan bahkan harus memperkuat tesis tersebut.

Kerangka Karangan Eksposisi

Berikut ini terdapat beberapa kerangka karangan eksposisi, antara lain sebagai berikut:


1. Pendahuluan

 Antara lain:

  • Fenomena

Uban di rambut.


  • Alasan

Saat remaja rambut sudah beruban.


  • Masalah

Rambut beruban pada remaja ada penyebabnya.


  • Solusi

Menjaga kesehatan rambut.


  • Tujuan

Agar remaja yang rambutnya sudah mulai beruban bisa mengetahui penyebab dan cara pencegahannya.


  • Kesimpulan

Pertumbuhan uban pada rambut memang alami, namun akan terasa berbeda jika remaja yang mengalaminya. Oleh karena itu perlu adanya usaha pencegahan untuk masalah tersebut.


2. Paragraf 1

Tumbuhnya uban pada rambut.


3. Paragraf 2

Gen yang membuat rambut beruban.


4. Paragraf 3

Uban dapat tumbuh karena stress berkepanjangan.


5. Paragraf 4

Gaya hidup yang tidak sehat merupakan salah satu faktor pemicu tumbuhnya uban pada usia dini.


6. Paragraf 5

Upaya-upaya pencegahan tumbuhnya uban di rambut saat remaja.


7. Kesimpulan

Uban akan tumbuh secara alami pada saat usia dewasa tapi karena beberapa faktor, masalah itu dialami oleh remaja, sehingga seseorang yang mengalaminya harus melakukan pencegahan sejak awal.


Analisis Karangan Eksposisi

Berikut ini terdapat beberapa analisis karangan eksposisi, antara lain sebagai berikut:

  1. Penggunaan bahasa yaitu, kemampuan untuk menulis yang benar dengan kalimat-kalimat yang baik,
  2. Kemampuan-kemampuan mekanik yaitu, kemampuan untuk menggunakan secara benar aturan khusus untuk bahasa tulis, misalnya, tanda baca (pungtuasi), ejaan,
  3. Perlakuan isi yaitu, kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan mengembangkan pikiran-pikiran, termasuk semua informasi yang tidak relevan,
  4. Leterampilan-keterampilan gaya bahasa yaitu, kemampuan untuk memanipulasi kalimat-kalimat dan paragraf-paragraf dan menggunakan bahasa secara efektif,
  5. Leterampilan-keterampilan menilai, untuk menulis materi-materi yang sesuai untuk tujuan khusus dengan pemikiran pembaca, bersama-sama dengan kemampuan menyeleksi, mengorganisasikan, dan mengurutkan informasi yang relevan.

Struktur Karangan Eksposisi

Berikut ini terdapat beberapa struktur karangan eksposisi, antara lain sebagai berikut:

  • Tesis adalah pembukaan yang berisi sudut pandang penulis terhadap topik yang akan dibahas. Tesis dapat berisi teori yang nantinya akan dibahas atau diperkuat oleh argumen.
  • Argumentasi adalah alasan yang berisi bukti-bukti yang dapat memperkuat  Argumentasi dapat berupa pendapat para ahli, hasil penelitian, atau pernyataan umum yang berdasar pada referensi terpecaya.
  • Penegasan ulang adalah bagian akhir dari karangan eksposisi. Seperti namanya, penegasan ulang berisi simpulan yang menegaskan kembali tesis dan pembuktian atau penguatan yang terdapat pada argumentasi.

Contoh Karangan Eksposisi

Berikut ini terdapat beberapa contoh karangan eksposisi, antara lain sebagai berikut:


1. Contoh Karangan Eksposisi Definisi

Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.


2. Contoh Karangan Eksposisi Proses

Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.


3. Contoh Karangan Eksposisi Klasifikasi

Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.


4. Contoh Karangan Eksposisi Ilustrasi

Cengkeh, pohon yang tetap hijau.sysygium aromatikum (eugenia-carllophulinta), asli di kepualauan maluku. kuncup bunganya yang belum terbuka ialah rempahnya yang penting. disamping pengguanaan terpenting sebagai rempah-rempah, kuncup bunganya yang berbentuk paku.


Jika sudah dikeringkan, dipakai di pulau jawa sebagai campuran tembakau, lebih-lebih sesudah tahun 1915 dengan pesatnya perusahaan rokok kretek di kudus dan di tempat-tempat selain itu. lalu, kadang-kadang sesudah digiling digunakan untuk mengharumkan kue, juga menghasilkan minyak uap yang digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minyak wangi.


5. Contoh Karangan Eksposisi Perbandingan & Pertentangan

Dilapangan, saat ini para petambak justru tengah memberikan benih udang vannamei.meski harganya lebih murah dari udang windu. tetapi, udang vannamei punya keunggulan, yaitu tahan dari berbagai penyakit, sedangkan udang windu sangat rentan dengan penyakit.


6. Contoh Karangan Eksposisi Laporan

Sebenarnya, bukan hanya ITS yang menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau dikenal dengan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan “Risha” alias Rumah Instan Sederhana Sehat. Modelnya hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya “Pagi Pesan, Sore Huni”.


Bedanya, sistem struktur dan konstruksi Risha memungkinkan rumah ini berbentuk panggung. Harga Risha sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk tipe 36. akan tetapi, usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen struktur memakai beton bertulang, diperkuat pelat baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap gempa juga telah diuji di laboratorium sampai zonasi enam.


7. Contoh Karangan Eksposisi Tentang Pendidikan

MANFAAT KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.


Biasanya kegiatan ekstrakurikuler diadakan setelah kegiatan belajar mengajar di sekolah selesai ataupun di hari-hari libur. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik  yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.


Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka. Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan  diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.


Jenis-jenis kegiatan Ekstrakurikuler ada banyak sekali diantaranya:

  1. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
  2. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.
  3. Latihan ataulomba keberbakatan atau prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.
  4. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni.


Manfaat kegiatan Ekstrakurikuler itu banyak sekali. kita bisa mendapatkan aneka ilmu yang bermanfaat. Dalam setiap kegiatan ekstra kurikuler yang dipilih tentu ada dasar-dasar ilmunya. Sebut saja Fisika, matematika atau bahasa inggris dimana para siswa dapat mempelajari tata bahasanya secara baik dan benar.


Bila kegiatan Ekstrakurikuler berada dibawah bimbingan guru yang tepat, kegiatan ekstra kurikuler bisa menjadi wadah yang tepat bagi para siswa dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya, sebagai contoh membentuk band sekolah, dengan demikian bakat mereka tidak terpendam.


Melalui ekskul para siswa bisa memupuk jiwa sportif dalam aneka perlombaan (misal: bola basket atau futsal)-baik yang digelar secara internal disekolah maupun eksternal dengan sekolah lain. Ekstra kurikuler juga bisa mengajarkan anak akan arti organisasi, walaupun dalam skala yang kecil. Disana anak bisa belajar menjadi pemimpin, pengurus, atau bahkan belajar mengemas suatu acara yang menarik dalam sebuah pameran ekskul. Dan banyak lagi hal positif yang dapat diperoleh siswa dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.


Agar kita dapat mengembangkan minat dan bakat kita dalam Ekstrakurikuler, kita dapat memilihnya sesuai dengan kemampuan kita agar dapat mengasah kemampuan kita. lalu setelah memilih tentukan target atau titik acuan yang membuat kita termotivasi dan antusias untuk mengikuti Ekstrakurikuler tersebut.


Jalani Ekstrakurikuler tersebut dan terima konsekuensinya dengan hati ikhlas karena ini pilihan kita sehingga kita dapat belajar bertanggung jawab. Jangan lupa pintar-pintar mengatur waktu antara kegiatan akademis dan kegiatan Ekstrakurikuler yang kita jalani.


8. Contoh Karangan Eksposisi Tentang Hewan

Bagaimana Caranya Merawat Anjing Pug

Aku memiliki anjing dengan jenis Pug. Namanya Brownie. Seperti anjing Pug lainnya, Brownie memiliki bulu coklat muda yang pendek, dan terasa halus jika dipegang. Ia berjenis kelamin jantan. Brownie memiliki berat badan yang ideal di usianya yang 5 bulan, yaitu seberat 5 kilogram.


Aku akan menjelaskan, cara merawat anjing jenis ini, agar bulunya nampak mengkilat dan berat badannya bertambah dengan baik. Ada dua hal yang akan dijelaskan di sini, yaitu jenis makanan yang dikonsumsi dan perawatan tubuh yang terdiri dari kulit dan bulu.


Pertama-tama adalah jenis makanan yang dikonsumsi. Seperti pada umumnya anjing ras, Brownie mengkonsumsi makanan anjing kusus yang kering. Makanan ini juga kusus untuk jenis anak anjing denga ukuran badan kecil. Brownie makan makanan anjing sebanyak satu gelas aqua, dengan frekuensi tiga kali sehari. Kadang-kadang, makanan ini dicampur dengan susu.


Selain mengkonsumsi makanan anjing, Brownie juga minum susu dua kali sehari. Karena usia Brownie masih termasuk anak anjing, maka ia diberi susu bayi, dari merk SGM1. Brownie sangat menyukai susu. Setiap kali diberi susu sebanyak 1 gelas, dalam waktu singkat akan dihabiskannya.


Brownie juga diberi vitamin untuk menjaga kesehatannya, yang bentuknya seperti pasta gigi. Brownie sangat menyukai vitaminnya. Karena vitamin ini berbau amis seperti bau ikan basah. Mungkin bau seperti ini menarik bagi seekor anjing.


Berikutnya adalah perawatan kulit dan bulu. Setiap hari Sabtu, ayahku memanggil petugas dari salon anjing untuk memandikan Brownie. Cara memandikannya cukup rumit. Pertama-tama, tubuhnya dibasahi dengan air.


Kemudian dia disiram dengan sabun yang sudah dicampur air. Sabun ini kusus untuk menghindarkan Brownie dari serangan jamur. Sebab, di rumahku ada anjing lain yang sedang terserang jamur. Setelah itu, dibilas dengan air bersih. Kemudian disiram sabun wangi. Lalu dibilas kembali. Kemudian bulunya dihembus dengan angin dari blower.


Setelah itu, telinganya dibersihkan dengan kapas. Kemudian kukunya dipotong dengan sangat hati-hati. Jika kurang berhati-hati, kukunya dapat berdarah saat dipotong. Karena Pug adalah jenis anjing dengan kuku hitam, sehingga batas antara jaringan kuku dan pembuluh darah tidak tampak.


Demikianlah cara merawat anjing dari ras Pug, yang mungkin tidak begitu berbeda dengan anjing dari ras lain. Dengan perawatan yang baik, maka penampilan anjing pun akan menjadi menarik. Dengan demikian, aku pun menunjukkan rasa sayangku pada anjingku.


9. Contoh Karangan Eksposisi Tentang Internet

PENGARUH SITUS JEJARING SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA

Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi dan informasi tersebut merupakan bentuk dari globalisasi dan modernisasi yang dihasilkan oleh perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Hal tersebut menyebabkan manusia atau  seseorang semakin mudah untuk  berinteraksi dengan orang lain tanpa batasan jarak dan waktu.


Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi sudah bisa diakses oleh semua kalangan, termasuk  anak-anak dan remaja. Adapun  situs jejaring sosial yang menjadi primadona dari kemajuan teknologi tersebut. Situs jejaring sosial seperti Facebook, GoogleTwitter dan yang sejenisnya seakan sudah menjadi suatu keharusan bagi remaja Indonesia untuk memilikinya. Bahkan jika tidak memilikinya akan dianggap kurang pergaulan dan akan dikucilkan dari komunitasnya.


Fenomena seperti ini otomatis berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku mereka, mulai dari bercerita, meniru sampai pada kebiasaan sehari-hari. Yang menjadi permasalahan adalah  ketika teknologi dan informasi tersebut bisa diakses secara bebas oleh masyarakat, termasuk anak-anak dan remaja, hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan perilaku mereka. Mereka cenderung menomorsatukan situs tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga mnelupakan kewajiban mereka sebagai pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa.


Selain itu mereka menjadi pribadi yang cuek terhadap lingkungan dan enggan berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Banyak remaja yang lebih suka berhubungan lewat jejaring sosial dibanding bertemu dengan teman-temannya dan yang lebih parah lagi mereka yang kecanduan susah untuk berkomunikasi dengan yang lain.Di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengawasi perilaku anak agar tidak mengakses situs jejaring social tersebut secara berlebihan sehingga lupa waktu.


Remaja, merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur dua belas tahun (12) sampai dua puluh satu (21) tahun. Pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis. Hal ini menyebabkan kondisi pemikiran dan perilakunya masih terbilang labil.


Mudah terpengaruh dan memiliki keingintahuan tinggi. Keberadaan perangkat modern, teknologi canggih, jaringan internet dan maraknya kemunculan kehidupan maya di balik gadget yang ada di sekeliling kita dapat dengan mudah memberi pengaruh kepada remaja, pengaruh yang baik maupun yang buruk.


Keberadaan dunia maya berbasis jejaring sosial merupakan fenomena baru yang sangat digandrungi oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pengguna yang tersebar di seluruh dunia tersebut sebagian besar merupakan anak-anak berusia belasan atau remaja.


Beberapa situs yang menyajikan layanan jejaring sosial antara lain : Facebook, Twitter, Friendstedan lain-lain. Mudahnya situs-situs tersebut diterima masyarakat antara lain karena adanya fasilitas untuk saling bertukar informasi, menambah teman, meng-updatberita bahkan berbicara secara langsung meski pengguna berada di negara atau benua berbeda.


Saat ini tingkat  ketergantungan remaja terhadap situs jejaring sosial begitu tinggi. Mereka begitu identik dengan smartphone yang hampir 24 jam berada di tangan dan sangat sibuk berselancar di dunia online yang seakan tidak pernah berhenti. Melihat hal ini, Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) bersama Yahoo! melakukan riset mengenai penggunaan internet di kalangan remaja.


Hasilnya menunjukkan, kalangan remaja usia 15-19 tahun mendominasi pengguna internet di Indonesia sebanyak 64%. Penelitian lain (allfacebook.de) menunjukkan kalau  Indonesia menduduki posisi keempat negara pengguna Facebook terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat, Brazil dan India.


Penggunaan media sosial di kalangan remaja ini juga menimbulkan pro dan kontra. Saat ini apabila remaja tidak memiliki akun situs di jejaring sosial tidak gaul namanya malah bisa dibilang ketinggalan zaman.


Dan dalam rangka menunjukkan eksistensi, akhirnya mereka pun mulai belajar untuk mengakses situs jejaring sosial. Mereka beranggapan bahwa lewat situs tersebut mereka dapat mengembangkan pergaulan mereka bahkan sampai-sampai bisa berbisnis di sana.  Pada umumnya remaja yang menggunakan fasilitas internet di warnet selalu mengakses situs-situs jejaring sosial.


Dengan semakin menjamurnya warnet-warnet di kota bahkan desa semakin memudahkan mereka untuk mengakses situs-situs jejaring sosial. Ditambah lagi semakin berkembangnya teknologi sehingga untuk menikmati situs tersebut tidak perlu lagi pergi ke warnet.


Cukup dengan membukanya lewat telepon genggam yang sekarang makin canggih dan murah, mereka bisa menikmati semua layanan yang disediakan situs pertemanan tersebut. Semakin terkenalnya situs pertemanan ini membuat penggunanya terutama dari kalangan pelajar semakin bertambah tiap harinya.


Durasi dalam mengakses situs pertemanan pun relatif tinggi. Mereka lebih nyaman untuk terus terpaku di dalam situs tersebut untuk sekedar memberi komentar, share foto maupun chatting dengan teman mereka daripada harus membaca buku.


Dari sini diungkap fakta yang cukup memilukan dimana ada kecenderungan pelajar yang gemar  mengakses jejaring sosial, prestasi akademiknya menurun. Hal itu terjadi sebagai akibat mereka disibukkan dengan update statusnya, mengomentari status dan foto orang lain, chatting, dan sebagainya yang sangat menyita waktu.


Kebanyakan mereka melakukan hal tersebut diluar kendali karena menganggap aktivitas itu sama sekali tidak mengganggu aktivitas lainnya. Padahal sejatinya banyak waktu yang terbuang demi menulis, mengomentarai hal-hal sepele yang jauh dari dikatakan intelek. Pengguna jejaring sosial, kemungkinan besar selalu ingin mengetahui statusnya setiap hari sehingga tanpa disadari menyita waktu. Mereka terpicu untuk menulis hal-hal tak penting, membaca hal-hal sepele, dan juga berpikir secara tak cerdas.


Kebanyakan pengguna situs jejaring sosial  merasa kecanduan karena keasyikan dengan kehidupannya di dunia maya. Terutama bagi remaja Indonesia. Ada banyak pengaruh dari jejaring sosial yang mereka sadari atau tidak ternyata sangat berdampak bagi kehidupan mereka, baik dari segi minat belajar, prestasi, bersosialisasi dengan lingkungan, kepekaan sosial maupun perilakunya.


Dalam dunia pendidikan, keberadaan Facebook juga mendapat sorotan. Sebuah survey yang dilakukan oleh Ohio University, menyebutkan bahwa mahasiswa yang kerap menggunakan Facebook ternyata menjadi malas dan bodoh.

Jejaring sosial memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain, namun penggunaan jejaring sosial yang berlebihan juga akan menciptakan ketergantungan yang berlebihan. Apabila seseorang sudah tergantung dan ketagihan akan jejaring sosial mereka bisa lupa dengan tugas dan kehidupan sosial dengan teman-teman di dunia nyata.


Melalui jejaring sosial remaja dapat berinteraksi dengan orang yang sama sekali belum pernah bertemu dengan mereka, entah itu orang dewasa, laki-laki atau perempuan, baik yang bekerja maupun masih bersekolah, tanpa mereka tahu bahwa yang diajak berinteraksi itu orang yang benar-benar baik bagi mereka atau tidak dan sejauh mana informasi yang layak mereka terima dari situs-situs tersebut.


Bahkan beberapa kasus di Indonesia seperti penculikan anak di bawah umur, dan perilaku tidak sopan pelajar terjadi berawal karena penggunaan situs jejaring sosial. Seperti siswi SMAN 22 Surabaya meninggalkan rumah dan sejumlah remaja hilang akibat pertemanan di Facebook.


Dan hingga tahun 2010, Komnas Perlindungan Anak telah menerima lebih dari 100  laporan remaja hilang. Terdapat juga empat siswa SMAN 4 Tanjung Pinang yang dipecat sekolah mereka karena menghina guru melalui Facebook. Kasus terakhir yang menghebohkan seorang mahasiswi S2 yang menghina kota Jogya hanya karena tidak mau antre di SPBU sehingga berbuntut panjang.


Tak dapat dipungkiri kalau remaja Indonesia memiliki tingkat ketergantungan yang sangat tinggi terhadap situs jejaring sosial.  Penggunaan yang tinggi ini diakibatkan  adanya kemajuan pesat di bidang teknologi.


Selain itu, wujud sifat hakekat manusia adalah memilki kemampuan bereksistensi yaitu kemampuan seseorang untuk menunjukkan “keberadaanya” di antara manusia yang lain. Dengan adanya situs jejaring sosial seperti jejaring sosial mereka dapat menunjukkan dirinya pada khalayak luas apalagi sekarang jumlah pengakses situs jejaring sosial di Indonesia merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.


Hasil survei dari Mark Plus Insight Netizen Survei menyebutkan bahwa jumlah pengguna situs ini  di Indonesia telah mencapai  61 juta orang pada tahun 2012. Jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun.


Kehadiran jejaring sosial di tengah masyarakat menjadi sebuah fenomena yang menandai babak baru kehidupan modern. Keberadaannya dapat menggantikan peran silaturahmi di tengah masyarakat karena fasilitasnya yang dapat menghubungkan orang perorang secara leluasa.


Dari sini ditemukan bahwa para pengguna jejaring sosial kini lebih memilih menjalin komunikasi dengan memanfaatkan situs ini. Mereka cenderung melihat sisi praktis dan efektif karena tidak harus menyesuaikan diri sebagaimana tatanan berkomunikasi secara langsung.


Lalu apa yang menyebabkan seorang remaja begitu aktif di jejaring sosial? Dalam sebuah penelitian dinyatakan, media sosial berhubungan dengan kepribadian introvert. [3. Setyastuti, Yuanita. 2012. Aprehensi Komunikasi Berdasarkan Konteks Komunikasi dan Tipe Kepribadian Ekstrovert – Introvert . Jurnal Komunikator. Volume 4, Nomor 2, Bulan November 2012] Semakin introvert seseorang maka dia akan semakin aktif di media sosial sebagai pelampiasan.


Peran orangtua sangat dibutuhkan sebagai pengawas dan juga sosok yang memahami anak. Keluarga harus dapat memberikan fungsi afektif agar seorang anak mendapatkan perhatian yang cukup. Pengawasan yang minim dari orang tua merupakan salah satu faktor  menjadi faktor mengapa mereka merasa nyaman  untuk menghabiskan waktunya untuk surfing di situs jejaring sosial tersebut.


Orang tua seolah ‘’tutup mata’’ atas fenomena ini. Mereka hanya diam saja mengetahui anaknya sering mengakses situs pertemanan sampai lupa waktu. Namun para orang tua pun tidak bisa terlalu disalahkan atas penggunaan situs pertemanan yang tinggi karena anak mereka bisa saja menggunakan telepon genggamnya untuk membuka situs tersebut sehingga luput dari pengawasan orang tua.


Dengan begitu banyaknya pengguna situs jejaring sosial ini, para pengguna terutama dari kalangan pelajar remaja menjadi semangat untuk menampilkan dirinya lewat akun mereka agar bisa dikenal oleh orang banyak.Umumnya jejaring sosial memberikan layanan untuk membuat biodata pengguna. User dapat men-upload foto dirinya untuk ditampilkan dalam akun pribadi sehingga bisa dilihat teman-teman mereka.


Situs perteman jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat sharing dengan anggota grup. Selain itu jejaring sosial menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk dapat berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, chat, share file dan lain-lain.


Hal inilah yang membuat jejaring sosial begitu digandrungi oleh pelajar remaja saat ini.  Anggapan masyarakat yang mengatakan jika tidak mengakses internet dikatakan ketinggalan zaman atau gagap teknologi juga mulai mempengaruhi pemikiran pelajar remaja untuk mulai belajar mengakses situs pertemanan.


Pola komunikasi melalui situs jejaring sosial pada tahap tertentu bisa menimbulkan adiksi yang mungkin berpengaruh terhadap kehidupan nyata.


Beberapa ciri orang yang teradiksi terhadap situs jejaring sosial, yaitu penggunaan yang berlebihan, kegelisahan ketika tidak mengakses dalam interval waktu tertentu, peningkatan toleransi terhadap adiksi itu sendiri, dan dampak negatif (termasuk isolasi sosial) (Jerald J, 2008).


Situs jejaring sosial  yang saat ini banyak  dimanfaatkan oleh remaja merupakan media TIK yang dapat mempengaruhi perilaku keseharian remaja yang masih sangat labil.


Kemunculan situs jejaring sosial yang melanda remaja saat ini menjadi gaya hidup yang mempengaruhi perilaku manusia khususnya remaja. Remaja memiliki kertergantungan yang sangat tinggi terhadap situs jejaring sosial tersebut sehingga mempengaruhi aktivitas mereka sehari-hari sebagai pelajar.


Selain itu menganggu komunikasi yang seharusnya mereka butuhkan untuk menjalin interaksi sosial dengan manusia lain. Jika orang tua berkomitmen tinggi serta serius dalam menyingkapi fenomena jejaring sosial yang kini merebak di kalangan  remaja, maka  mudah untuk menghilangkan sifat ketergantungan mereka ketika mengakses situs jejaring sosial.


Peran dan kontribusi mereka dalam mendidik para generasi muda sangat dibutuhkan karena emosi remaja cenderung masih labil dan mudah terkena pengaruh negatif dari lingkungan mereka.


Untuk mengatasi  kecanduan akan situs jejaring sosial dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka orang tua hendaknya menyisihkan  waktu untuk berinteraksi dengan anaknya. Mungkin bagi orang tua yang belum mengerti tentang teknologi internet, mempelajarinya merupakan tantangan tersendiri. Orang tua bisa belajar tentang bagaimana menggunakan email, chating atau memiliki akun Facebook.


Bahkan orang tua  bisa menjadi teman Facebook anaknya, sehingga bisa sekaligus memantau setiap update yang dilakukan anak nya di Facebook. Selain itu orang tua bisa memberitahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial terutama dengan orang-orang yang baru mereka kenal.


Salah satu caranya adalah dengan mengingatkan agar mereka tidak  menerima semua orang yang ingin menjadi teman dalam situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan lain-lain.


Tidaklah penting untuk memiliki teman yang banyak di dunia maya. Memiliki teman di dunia nyata jauh lebih terjamin dibanding berteman dengan orang yang bisa jadi menyembunyikan identitas aslinya di dunia maya.


Meletakkan komputer dengan akses internet pada kamar merupakan kesalahan besar yang mungkin dilakukan orang tua. Anak yang belum mengerti sepenuhnya tentang bahaya internet, dapat secara diam-diam mengaksesnya sehingga lupa waktu.


Di kamar tidur, anak dapat secara bebas mengakses situs jejaring sosialnet tanpa diketahui. Untuk mengurangi akibat hal ini, sebaiknya komputer diletakkan pada tempat yang banyak orang berlalu lalang, misalnya di ruang keluarga.


Selain itu jika upaya-upaya di atas dapat dilakukan dengan baik dan berkelanjutan maka akan mudah bagi kita untuk membentuk pribadi generasi muda yang tangguh akan dampak negatif dari arus globalisasi terutama dalam hal penggunaan situs jejaring social Peran orang tua  dalam membimbing para generasi muda akan  meminimalisir kemungkinan anak remaja akan terkena imbas dari penggunaan situs yang tidak sehat. Untuk itu diharapkan kesadaran dari semua pihak dalam menyingkapi fenomena situs jejaring sosial yang sedang merebak di kalangan pelajar remaja saat ini.


10. Contoh Karangan Eksposisi Tentang Makanan

Cara Membuat Puding Coklat

Bahan Puding Coklat

  • 100 gr Coklat masak pekat
  • 2 bks agar-agar bubuk coklat
  • 600 ml susu cair coklat
  • 1 sdt pasta coklat
  • 100 gr gula pasir
  • Garam secukupnya

Bahan Saus Puding Coklat

  • 250 ml susu cair
  • 1 sdt tepung maizena
  • 1/4 sdt vanili bubuk
  • 1 butir telur, kocok
  • 50 gr gula pasir
  • Garam secukupnya

Cara Membuat Puding Coklat

  1. Persiapkan wadah, kemudian campurkan agar-agar, susu cair, gula pasir, dan garam. Aduk hingga merata, rebus di atas api sedang hingga mendidih sambil diaduk agar tidak pecah.
  2. Masukkan cokelat masak pekat yang sudah dilelehkan, masak hingga cokelat larut. Angkat, tambahkan pasta cokelat, aduk rata.
  3. Tuang rebusan agar-agar ke dalam cetakan yang telah dibasahi air. Lalu, bekukan.

Cara Membuat Saus Puding Coklat

  1. Persiapkan wadah, kemudian campurkan susu, tepung maizena, gula pasir, garam dan vanili lalu rebus hingga mendidih. Kocok kuning telur lalu tambahkan rebusan susu sebanyak 1 sendok. Aduk hingga merata.
  2. Tuang kembali campuran kuning telur ke dalam rebusan susu. Rebus hingga mendidih dan kental sambil diaduk. Angkat dan dinginkan.
  3. Keluarkan puding dari cetakan, sajikan puding dengan saus vanila

Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Karangan Eksposisi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.