Fungsi Paru-Paru

Fungsi Paru-Paru

Baca Cepat  tampilkan 

Fungsi Paru-Paru – Pengertian, Struktur, Anatomi, Letak & Gambar – Empyema ialah proses supurasi yang terjadi di rongga tubuh, dimana rongga tersebut secara anatomis sudah ada. Empyema dapat terjadi di rongga pleura yang dikenal dengan nama empyema thoraks, dan dapat juga terjadi di kandung empedu dan pelvic.

Hippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lampau dan dialah yang pertama kali melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empyema, kemudian oleh Graham dan kawan-kawannya dari suatu komisi empyema waktu Perang Dunia I diberikan cara-cara perawatan dan pengobatan (pengelolaan) empyema yang dianut sampai sekarang,walaupun cara pengelolaan empyema di berbagai rumah sakit beraneka ragam, namun tindakan standar masih tetap dipertahankan.

Paru-Paru “Pulmo” merupakan organ yang bertanggung jawab untuk proses respirasi yang terdiri dari pulmo dekstra (paru kanan) dan pulmo sinistra (paru kiri). Paru-paru sangat penting bagi tubuh manusia, sebab salah satu fungsi paru-paru ialah memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida ketika tubuh menghirup udara.

Struktur Paru-Paru

Paru-Paru adalah salah satu organ pada saluran napas bawah pada sistem pernapasan manusia. Sebelum kita lebih jauh atau lebih detail lagi mengenai paru, berikut ini organ lain yang termasuk dalam saluran napas bawah yang nantinya berhubungan dengan paru-paru.

Trakea

Yang merupakan saluran napas bawah lanjutan dari laring, yang menghantarkan udara menuju ke pulmo untuk mengalami proses di fusi. Terletak di mediastinum (daerah kompartemen yang berada di tengah diantara dua rongga paru di regio thoraks ), bagian superior dan terdiri dari tracheal ring yang dibentuk oleh kartilago (tulang rawan) dan menempati bagian tengah leher. Trakheal ring ini berbentuk cincin yang tidak sempurna yang menyerupai huruf C yang dimana pada bagian ujung-ujungnya yang terbuka dibagian belakang dihubungkan oleh otot polos (musculus trachealis) serta terletak di bagian anterior (depan) dari esophagus (saluran makanan).

Baca Juga: Pengertian Jantung Dan Fungsinya Pada Manusia

Bronkus

Yang merupakan lanjutan dari trakea yang berupa saluran konduksi udara dan juga sebagai tempat di fusi oksigen-karbon dioksida di ujung terminal dibagian yang berkaitan langsung dengan alveolus. Bronkus principalis (bronkus primer) yang terdiri dari bronkus principalis dekstra (yang akan menuju ke pulmo dekstra) dan bronkus principalis sinistra (yang akan menuju ke pulmo sinistra). Perbedaan bronkus principalis yaitu:

  • Bronkus principalis dekstra >> diameter lebih lebar, ukuran lebih pendek, berjalan lebih vertical.
  • Bronkus principalis sinistra >> diameter lebih kecil, ukuran lebih panjang, berjalan agak Horizontal.

Setelah menjadi bronkus principalis dan memasuki pulmo yang melalui hilus, lalu bronkus principalis tersebut menjadi 5 bronkus lobaris (bronkus sekunder) yang memasuki lobus pulmo. Yang lobus pulmo dekstra terdapat 3 lobus yakni lobus superior, lobus medius dan lobus inferior. Sedangkan pada pulmo sinistra terdapat 2 lobus yakni lobus superior dan lobus inferior.

Masing-masing bronkus lobaris akan bercabang menjadi bronkus segmentalis (bronkus tersier) yang akan memasuki segmen bronkopulmonal yang dimiliki oleh lobus paru. Yang selanjutnya terdapat 20 hingga 25 kali kelipatan percabangan dari bronkus segmental hingga akhirnya menjadi bronkus terminalis yang kemudian bercabang menjadi bronkus respiratorius yang berkaitan langsung dengan 5 hingga 6 saccus alveolaris yang dilapisi oleh alveoli (tempat terjadinya difusi oksigen-karbon dioksida).

Alveolus

Unit fungsional paru-paru ialah kantung udara kecil yaang muncul dari bronkiolus yang disebut dengan alveoli. Ada sekitar 300-400 juta alveoli dalam paru-paru orang dewasa. Diameter rata-rata dari alveolus ialah sekitar 200 hingga 300 mikron. Fungsi dasar dari alveoli ialah pertukaran gas, Struktur alveoli ialah tempat di mana pertukaran gas selama respirasi berlangsung. Struktur ini dikelilingi oleh kapiler yang membawa darah.

Dalam pertukaran karbon dioksida dalam darah dari kapiler ini terjadi melalui dinding alveolus. Alveoli mulai berfungsi ketika kita menghirup udara yang melalui lubang hidung kita. Udara yang melewati rute yang panjang yang terdiri dari berbagai organ pada sistem pernapasan. Organ-organ ini termasuk saluran hidung, faring, laring, trakea, bronkus utama, saluran bronkial kecil, bronkiolus dan akhirnya mencapai alveolus yang melalui kantung udara kecil. Udara yang mengandung oksigen yang diserap oleh darah mengalir melalui kapiler. Oksigen ini kemudian diteruskan ke sistem peredaran darah, sehingga menyelesaikan siklus pertukaran gas.

Nah bagaiman apakah sudah memahaminya mengenai organ-organ pada saluran napas bawahnya?? Untuk selanjutnya akan mengulas mengenai struktur paru sebagai organ akhir dari sistem pernapasan manusia.

Paru-Paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, yang dibagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan dibagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru pada orang yang sehat berupa organ yang ringan, kenyal dan seperti spon (karena terisi oleh udara). Paru kanan dan paru kiri menempati cavum thoraks (rongga dada) yang diantaranya dipisahkan oleh ruang yang disebut mediastinum.

Baca Juga: Pengertian & Perbedaan Rantai Dengan Jaring Makanan

Paru Kanan

Pada paru kanan memiliki 3 lobus (belahan paru) yakni lobus superior (atas), lobus medius (tengah), dan lobus inferior (bawah). Pada lobus inferior di pisahkan oleh 2 fissura yakni fissure horizontal dan fissure oblique.

Paru Kiri

Paru kiri memiliki 2 lobus yakni lobus superior dan lobus inferior yang dipisahkan oleh 1 fissura yakni fissure oblique. Untuk ukuran paru kanan lebih besar dan berat jika dibandingkan dengan paru kiri, sedangkan paru kanan lebih pendek dan lebar dikarenakan kubah diafragma sisi kanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sisi kirinya.

Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis yaitu pleura. Pleura terbagi menjadi pleura viseralis dan pleura pariental dimana diantara kedua pleura ini terdapat rongga yang disebut kavum pleura. Pleura viseralis yakni selaput yang langsung membungkus paru sedangkan pleura parietal yakni selaput yang menempel pada rongga dada. Pada keadaan normla kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga paru-paru dapat berkembang kempis. Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru sehingga menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada dimana sewaktu bernafas bergerak.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu fungsi paru ialah untuk memasukkan O2 ke dalam tubuh dan mengeluarkan CO2 keluar tubuh maka tubuh membutuhkan proses meliputi inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi ialah pergerakan dari atmosfer ke dalam paru, sedangkan ekspirasi ialah pergerakan dari dalam paru ke atmosfer. Supaya proses ventilasi dapat berjalan lancar dibutuhkan fungsi yang baik pada otot pernafasan dan elastisitas jaringan paru. Otot-otot untuk proses pernapasan dibagi menjadi dua yaitu:

  • Otot Inspirasi (Otot Saat Menarik Napas) terdiri atas, otot interkostalis eksterna, sternokleidomastoideus, skalenus dan diafragma.
  • Otot-otot Ekspirasi (Otot Saat Menghembuskan Napas) terdiri atas rektus abdominis dan interkostalis internus.

Baca Juga: 101 Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan Menurut Para Ahli

Fungsi Paru-Paru

Untuk fungsi utama paru-paru yakni untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida. Udara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea).

Pada pipa tersebut berakhir di gelembung-gelembung paru-paru (alveoli) yang merupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan karbon dioksida dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pernapasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme dasar yaitu:

  • Ventilasi merupakan proses masuk dan keluarnya udara/oksigen antara alveoli dan atmosfer.
  • Difusi merupakan proses perpindahan oksigen dari alveoli ke dalam pembuluh darah dan berlaku sebaliknya untuk karbon dioksida.
  • Transport merupakan proses perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke paru dengan bantuan aliran darah.
  • Untuk pengaturan ventilasi.

Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Fungsi Paru

Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi fungsi paru yaitu:

  • Usia
    Kekuatan otot maksimal pada usia 20 hingga 40 tahun dan dapat berkurang sebanyak 20% setelah usia 40 tahun. Selama proses penuaan terjadi penurunan elastisitas alveoli, penebalan kelenjar bronkial, penurunan kapasitas paru.
  • Jenis Kelamin
    Untuk fungsi ventilasi pada laki-laki lebih tinggi 20 hingga 25% dari pada wanita, karena ukuran anatomi paru laki-laki lebih besar jika dibandingkan dengan wanita. Selain itu, aktivitas laki-laki lebih tinggi sehingga recoil dan compliance paru sudah terlatih.
  • Tinggi Badan Dan Berat Badan
    Seorang yang memiliki tubuh tinggi dan besar, fungsi ventilasi parunya lebih tinggi dari pada orang yang memiliki tubuh kecil pendek.

Baca Juga: 30 Fungsi Atau Bagian Sistem Dalam Tubuh Manusia

Penyakit tersebut dapat pula disebabkan oleh

  • Trauma pada dada (sekitar 1-5% kasus mendorong ke arah empyema)
  • Pecahnya abses dari paru-paru ke dalam rongga plaura
  • Perluasan suatu infeksi yang bukan dari paru-paru (misalnya: madiastinitis, peritonitis)
  • Trauma pada esofagus-
  • Iatrogenie infeksi saat merawat luka di sekitar daerah dada.

Empyema mempunyai tingkat kematian yang cukup tinggi, biasanya akibat dari kegagalan bernafas dan sepsis

Di Amerika terjadi, lebih dari satu juta kasus terjadi, dari laporan rutin yangdipublikasikan oleh Starge and Sahr (1999) tentang penyebab infeksi pluera, 70% kasus terjadisebagai parapneumonic effusion murni, 5-10% sebagai parapneumoic effusion sederhana dengankomplikasi, sekitar 5% terjadi akibat trauma dada

Di Indonesia, diantara 2.192 penderita yang dirawat oleh karena berbagai macampenyakit paru di bagian penyakit paru RS. Dr. Soetomo/FK Universitas Airlangga Surabayasejak tanggal 1 Januari 1973 – 31 Desember 1975 terdapat 74 penderita empyema thorasis(3,4%). Dari kasus tersebut terdapat 57 penderia pria (77%) dan 17 penderita wanita (23%) yangberarti ratio pria dan wanita adalah 3,4 : 1.

Dengan ditemukannya antibiotika yang ampuh, maka angka prevalensi dan mortalitas empyema mula-mula menurun, akan tetapi pada tahun-tahun terakhir oleh karena perubahan jenis kuman penyebab dan resistensi terhadap antibiotik,morbiditas dan mortalitas empyema tampak naik  lagi.

Empyema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik pembedahan dan penggunaan antibiotik baru yang lebih efektif. Empyema dapat terjadi sekunder akibat infeksi ditempat lain, untuk itu  perlu dilakukan pengobatan yang adekuat terhadap semua penyakit yang dapat menimbulkan penyulit  pada empyema.

Anatomi dan fisiologi paru

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung-gelembung (gelembung hawa = alveoli). Gelembung – gelebung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90 m2 pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000 buah (paru-paru kiri dan kanan).

Paru-paru terletak pada rongga dada, datarannya menghadap ke tengah rongga dada/kavum mediastinum. Pada bagian tengah itu terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada mediastinum depan terletak jantung.

Paru-paru sendiri dibagi menjadi dua, yakni

  • Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah paru)
  1. Lobus superior pulmo dekstra
    b. Lobus medial pulmo dekstra
    c. Lobus inferior pulmo dekstra
  • Paru-paru kiri, terdiri dari 2 lobus
  1. lobus superior pulmo sinister
  2. lobus inferior pulmo sinister

Baca Juga: Fungsi Dan Bagian Organ Ginjal Manusia Dan Penjelasannya Lengkap

Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment.

  • Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu:
  1. 5 buah segment pada lobus superior
  2. 5 buah segment pada inferior
  • Paru-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :
  1. 5 buah segment pada lobus inferior
  2. 2 buah segment pada lobus mediali
  3. 3 buah segment pada lobus inferior

Tiap-tiap segment ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus yang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh-pembuluh darah geteh bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang=cabang banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.

Fungsi paru-paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada pernafasan melalui  paru-paru atau pernapasan Externa, oksigen diambil melalui hidung dan mulut, pada waktu pernafasan, oksigen masuk melalui trakea dan bronchial ke alveoli, dan dapat erat hubungan dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.

Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membrane ini dan di ambil oleh hemoglobin sel darah merah dan di bawa ke jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri kesemua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.

Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner atau pernapasan externa :

  1. Ventilasi pulmoner, atau gerak pernapasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar.
  2. Arus darah melalui paru-paru
  3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bgian tubuh
  4. Difusi gas yang menembusi membrane pemisah alveoli dan kapiler.CO2 lebih mudah berdifusi dari pada oksigen.

Baca Juga: Penjelasan Pada Hati Manusia Beserta Fungsi Dan Macam Gangguannya

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan lebih banyak darah datang di paru-paru membawa terlalu bayak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak untuk memperbesar kecepatan dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi yang dengan demikian terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.

Pernapasan Jaringan atau Pernapasan Interna

Darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oxihemoglobin), mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mncapai kapiler , dimana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung, dan darah menerima, sebagai gantinya, hasil buangan oksigenasi, yaitu karbon di oksida.

Perubahan-perubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam alveoli, yang disebabkan pernapasan externa dan pernapasan interna atau pernapasan jaringan. Udara yang di hembuskan jenuh dengan uap air dan mempunyai suhu yang sama dengan badan (20 persen panas badan hilang untuk pemanasan udara yang dikeluarkan).

Daya Muat Udara  oleh Paru-paru

Besar daya muat udara oleh paru-paru  ialah 4.500 ml sampai 5.000 ml atau 4½ sampai 5 liter udara. Hanya sebagian kecil dari udara ini, kira-kira 1/10nya atau 500 ml adalah udara pasang surut (tidal air). Yaitu yang dihirup masuk dan dihembuskan ke luar pada pernapasan biasa dengan tenang.

Kapasitas vital. Volume udara yang dapat dicapai masuk dan keluar paru-paru pada penarikan napas dan pengeluaran napas paling kuat , disebut kapasitas vital paru-paru. Diukurnya dengan alat spirometer. Pada seorang laki-laki, normal 4-5 liter dan seorang perempuan, 3-4 liter. Kapasitas itu berkurang pada penyakit paru-paru, pada peyakit jantung (yang menimbulkan kongesti paru) dan kelemahan otot pernapasan.

Baca Juga: Pengertian Jantung Dan Fungsinya Pada Manusia

Pleura

Paru-paru dibungkus oeh selaput selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi dua :

  • Pleura viseral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru.
  • Pleura parietal, yaitu selaput paru yang melapisi bagian dalam dinding dada.

Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaannya (pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu bernafas bergerak. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru

Demikianlah pembahasan mengenai Fungsi Paru-Paru – Pengertian, Struktur, Anatomi, Letak & Gambar semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂