Makalah adalah

Makalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Fungsi, Jenis, Cara, Struktur, Tahap & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Makalah yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, ciri, fungsi, jenis, cara, struktur, tahap dan contoh, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.

Pengertian Makalah

Baca Cepat  tampilkan 

Makalah adalah sebuah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan. Suatu makalah memiliki sistematika yang terbagi menjadi empat bagian, yakni pendahuluan, studi kepustakaan, pembahasan dan simpulan atau penutup. Makalah ialah salah satu syarat untuk menyelesaikan studi, suatu makalah memiliki karakteristik yaitu, hasil kajian literatur atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan, mendemonstrasikan pemahaman tentang permasalahan teoritik yang sedang dikaji dalam makalah, menunjukkan kemampuan terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan dan mendemonstrasikan berbagai sumber informasi dari makalah dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Komponen Serta Tujuan Dan Contoh Makalah IMK Lengkap


Pengertian Makalah Menurut Para Ahli

Pengertian makalah menurut para ahli berbeda tata bahasanya antar yang satu dengan yang lainnya, namun demikian memiliki makna yang sama. Nah berikut ini beberapa pengertian makalah menurut para ahli, simak saja uraian dibawah ini.


  1. Menurut KBBI “Kamus Besar Bahasa Indonesia”

Dalam hal ini makalah dibagi menjadi dua pengertian yaitu:

  • Makalah ialah tulisan resmi tentang suatu pokok suatu pokok yang dimaksud akan untuk dibacakan dimuka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan.
  • Makalah ialah karya tulis pelajaran atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

  1. Menurut Panuti Sudjiman

Makalah ialah karangan prosa, bukan cerita rekaan yang membicarakan pokok tertentu. Yang biasanya makalah dimuat di majalah atau koran, tetapi makalah dapat juga merupakan sebuah buku antologi.


  1. Menurut W.J.S Poerwadarminta

Makalah ialah uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu dikemukakan untuk mendapat pembahasan lebih lanjut.


  1. Menurut Tanjung Dan Ardial

Makalah ialah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif.


  1. Menurut Surakmad

Makalah ialah segala jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku maupun sebagai hasil karangan tentang sesuatu pokok persoalan.


  1. Menurut E. Zaenal Arifin

Makalah ialah karya tulis ilmuah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.


  1. Menurut A.E. Fachrudin

Makalah ialah jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku “book report” maupun sebagai hasi karangan tentang suatu pokok persoalan.


  1. Menurut Drs. S. Imam Asy’ari “1984:17”

Makalah ialah naskah semester, biasanya paper dituntut oleh seorang dosen atas mata kuliahnya apabila semester akan berlangsung atau kuliah akan berakhir. Karanga ini tidak begitu panjang mungkin 10-15 halaman ukuran folio.


  1. Menurut Burhan “1979:226”

Makalah ialah suatu bentuk tugas kuliah atau prasyarat diskusi dan seminar.


  1. Menurut Prof. Komarudin, M. Pd “200:111”

Makalah ialah suatu karya tulis yang dipergunakan untuk publikasi jurnal atau periodikal atau lisan.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Kata Pengantar Beserta Unsur Dan Contohnya


  1. Menurut Drs. Madyo Ekosusilo Dan Drs. Bambang Triyanto “1991:16”

Makalah ialah tulisan yang berisikan prasaran, pendapat yang turut membahas suatu pokok persoalan yang akan dalam rapat kerja, simposium, seminar, dan sejenisnya.


  1. Menurut Muhamad Ali “1984:61”

Makalah ialah karya tulis ilmiah yang pembahasannya difokuskan pada suatu masalah tertentu. Biasanya berhubungan dengan suatu mata kuliah atau bidang spesialisi tertentu.


  1. Menurut Siswoyo Harjodipuro

Makalah ialah suatu karya tulis, baik yang ditulis oleh para mahasiswa sebagai pemenuhan tugas mata kuliah maupun yang ditulis oleh para sarjana sebagai hasil studi atau penyelidikan.


  1. Menurut M. Widyamartaya Dan Veonika Sudiarti

Makalah ialah suatu karya tulis yang disusun oleh seseorang atau kelompok yang membahas suatu pokok bahasan yang merupakan hasil penelitian di bidang pendidikan dan kebudayaan.


Ciri-Ciri Makalah

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri makalah, terdiri atas:

  • Merupakan hasil kajian literatur  dan/atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan;
  • Mendemonstrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan;
  • Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan;
  • Mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis  yang utuh.

Fungsi Makalah

Berikut ini terdapat beberapa fungsi makalah, terdiri atas:

  1. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan cermat
  2. memperluas wawasan keilmuan bagi penulisnya
  3. memberikan sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoretis maupun konsep praktis
  4. memberikan manfaat bagi perkembangan konsep keilmuan maupun pemecahan masalah

Jenis-Jenis Makalah

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis makalah, terdiri atas:


  • Makalah Ilmiah

Makalah Ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi masalah dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa dilihat daris segi prinsip dan prosedur ilmiahnya, makalah ilmiahnya menyerupai laporan penelitian sederhana. Makalah ilmiah biasanya ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah. Sudah barangtentu, penulis makalah ilmiah memerlukan studi keperpustakaan dan ini terlihat pada revenisi yang dicantumkan.


  • Makalah Kerja

Makalah Kerja pada umumnya dibaca pada seminar makalah kerja disampaikan dalam bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian. Dalam makalah kerja yang dibacakan itu harus ada masalah. Penyampai makalah kerja sudah memasukkan asumsi dan hipotesis untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah demikian, timbulah diskusi.


  • Makalah Kajian

Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan saran pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu seminar.


Cara Membuat Makalah

Berikut ini terdapat beberapa cara membuat makalah, terdiri atas:


  • Pemilihan Topik

Topik adalah tema pembuatan makalah. Topik dapat pula diperoleh dari uraian latar belakang masalah. Latar belakang adalah sebab mengapa sebuah penelitian dilakukan atau alasan makalah ditulis. Sedangkan tema akan muncul karena adanya sebab pada latar belakang. Pemilihan topik harus menarik serta mencakup berbagai kajian ilmu yang memasyarakat.


Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah tersebut sesuai dengan ilmu yang dibutuhkan. Topik yang biasanya digunakan dalam penulisan makalah antara lain berkutat pada bidang akademis atau mata pelajaran dibangku sekolah seperti Sejarah, Agama, TIK, Kesehatan, Biologi, Geografi, Ekonomi, PKN, Fisika, dan Kewirausahaan.


Sebagai tambahan pertimbangan, Kusmarwanti, M.Pd menyarankan ada 4 hal yang harus Anda sesuaikan dalam menentukan sebuah topik makalah.

  1. Kemampuan Anda dalam menguasai teori/kajian masalah
  2. Ketersedian bahan pendukung, referensi dan literatur lain yang dapat Anda akses
  3. Kesan menarik dan unik dari topik Anda.
  4. Seberapa besar manfaat dari makalah yang Anda terbitkan secara umum

  • Pemilihan Bahasa

Dalam penulisan sebuah makalah, perlu diperhatikan juga mengenai penulisan serta bahasa yang digunakan. Makalah biasanya menggunakan bahasa baku atau sesuai ejaan yang disempurnakan.


Ketentuan penulisan makalah untuk cakupan internasional, harus menggunakan Bahasa Inggris agar dapat diterima juga secara internasional. Berbeda dengan penulisan untuk kalangan dalam negeri (Indonesia) harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD yang berlaku saat ini. Perlu Anda ketahui pula bahwa EYD biasanya disempurnakan setiap beberapa tahun.


Pemilihan bahasa serta penulisan makalah yang baik dan benar akan ikut menentukan bobot kualitas dari makalah yang Anda tulis. Jadi hal ini penting juga untuk diperhatikan. Pemilihan kata juga dirasa penting agar pembaca mampu memahami dengan baik maksud yang ingin Anda sampaikan dalam makalah. Hal ini akan menghindarkan dari kemungkinan adanya salah tafsir atau minim pemahaman terhadap esensi makalah Anda.


Pemilihan kata harus dengan bahasa baku atau ilmiah serta tepat sasaran, tidak bertele-tele namun tetap informatif. Akan lebih baik apabila setiap penjelasan yang Anda tulis disertai dengan contoh yang konkret sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Kosakata” 10 Pengertian Menurut Para Ahli & ( Jenis – Contoh )


Struktur Makalah

Berikut ini terdapat beberapa struktur makalah, terdiri atas:


  1. Cover

Cover/Sampul makalah memuat judul makalah serta nama penulis, logo lembaga/institusi, tempat dan tahun terbit. Nama penulis ditulis dengan jelas, nama asli dan nama lengkap tanpa disingkat serta tanpa menyebutkan gelar. Alamat penulis memuat nama instansi atau lembaga tempat penulis bekerja atau menempuh jenjang studi (universitas). Tahun terbit adalah tahun pada saat makalah telah selesai penelitian dan penulisannya kemudian diterbitkan untuk umum.


Judul pada halaman cover atau sampul menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan besar font sebesar 14, ditulis dengan pengaturan layout center (rata tengah). Untuk penulisan nama penulis dan tidak diperlukan huruf kapital untuk semua kata, cukup huruf kapital di awal kata. Namun untuk penulisan keterangan nama instansi atau jenjang pendidikan menggunakan huruf kapital dengan dicetak tebal.


Judul yang ditampilkan harus judul yang jelas, informatif, singkat namun menjelaskan isi dari penelitian dalam makalah tersebut. Anda tidak dianjurkan menuliskan judul makalah misalnya “Laporan Penelitian Kajian Sosial di Masyarakat”, Anda harus menjelaskan lebih spesifik pada judul Anda tersebut, yaitu misalnya “Pengaruh Budaya Patrilineal dalam kehidupan masyarakat Jawa” judul tersebut akan menginformasikan kepada pembaca, garis besar dari isi atau bahasan makalah Anda.


Contoh penulisan cover/sampul :

Pengaruh Budaya Patrilineal dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

LOGO INSTITUSI

Disusun oleh :

Benedicta Harum Dhani

NIM

Universitas Brawijaya

MALANG

2015


  1. Abstrak

Abstrak ditulis dalam dua bahasa atau dua versi, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk penulisan dalam Bahasa Indonesia Anda tidak diperbolehkan menulis lebih dari 250 kata, sedangkan dalam Bahasa Inggris Anda tidak diperbolehkan menulis lebih dari 200 kata. Abstrak dapat berisi ringkasan atau bahasan pokok dari makalah, tujuan penelitian, metode penelitian, hipotesa, serta sedikit rangkuman hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan.


Jika Anda ingin menerbitkan makalah Anda pada skala internasional, maka Anda harus meletakkan abstract pada halaman utama atau halaman awal sebelum abstrak dalam Indonesia. Begitu juga jika ingin menerbitkan makalah dengan sasaran utama skala nasional, maka Anda harus menulis abstrak dalam Bahasa Indonesia pada halaman awal, baru kemudian abstract dalam Bahasa Inggris pada halaman berikutnya. Penulisan abstrak menyesuaikan tujuan dan sasaran Anda membuat makalah Anda tersebut.


Kata kunci menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, yaitu menyesuaikan bahasa yang digunakan pada abstrak. Jika abstrak dalam Bahasa Indonesia, maka kata kunci harus dalam Bahasa Indonesia. Sebaliknya jika abstractmenggunakan penulisan dalam Bahasa Inggris, maka kata kunci harus dalam Bahasa Inggris (keywords). Kata kunci terdiri tidak lebih dari 3 sampai 5 kata. Kata kunci ditempatkan di bawah penulisan abstrak. Pada intinya, penulisan abstrak harus disesuaikan dengan tema dan tujuan penulisan makalah itu sendiri. Sedangkan kata kunci merangkum apa yang tertulis di dalam abstrak serta makalah penelitian Anda.


  1. Daftar Isi

Daftar isi memuat informasi halaman dari isi makalah. Setiap bab dan sub-bab dalam makalah diberikan keterangan halaman agar memudahkan pembaca menemukan bahan yang akan dibaca. Daftar isi juga memuat daftar gambar dan daftar tabel (jika ada).


Contoh penulisan daftar isi :

Cover    …………………………………………………………………….……….. i

Abstrak ………………………………………………………………………………… ii

Abstract ……..…………………………………………………….………… iii

Daftar Isi ……………………………………………………………………. iv

Kata Pengantar ……………………………………………………………. 1

I Pendahuluan .……………………………………..………….…..……. 2

I.I Latar Belakang…………………………………………..…………3

I.II Rumusan Masalah…………………………..…………………4

I.III Tujuan Pembahasan………………………………………… 5

  1. Isi…………………………………………………………….……… 7

II.I Pengenalan Kelurahan Randusari, Semarang Selatan ……………7

Kebudayaan ………………………………………………..….. 8

Jumlah penduduk dan statistik…………………….…..………… 9

Kebudayaan patrilineal pada masyarakat Kelurahan Randusari…..………. 10

II.II Patrilineal dan Teori Kelas……………………….…………… 22

Kebudayaan Patrilineal………………………………….…… 25

Marxisme di budaya masyarakat Kelurahan Randusari ………… 29

II.III Analisis ………….…………………………………………………….……… 35

III. Kesimpulan ………………………………………………………….…….… 42

Saran ……………………………………………………………………………………… 45

Penutup ……………………………………………………………..…………… 46

Daftar Pustaka ……………………………………………………..…………… 48

Daftar Gambar ………………………………………………………………… 51

Daftar Tabel ………………………………………………………………….53

Lampiran ……………………………………………………..…………….. 54


  1. Kata Pengantar

Kata pengantar mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah, yaitu membahas isi makalah secara menyeluruh namun umum. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca mempunyai pandangan umum arah dari penelitian dalam makalah Anda tersebut.


Biasanya pada kata pengantar, penulis juga mencantumkan ucapan syukur kepada Tuhan YME, serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu proses penyelesaian makalah.


Dalam kata pengantar penulis juga dapat menjabarkan penjelasan waktu penulisan makalah, tempat penelitian, serta pihak-pihak yang menjadi mentor penulis dalam menyelesaikan makalah baik individu, instansi maupun lembaga-lembaga tertentu yang terlibat dan memberikan sumbangsih.


Dia akhir kata pengantar, penulis juga diperbolehkan menuliskan harapan penulisan makalah tersebut, manfaat bagi pembaca, kemudian penulis juga menerima masukan berupa kritik dan saran dari pembaca. Serta pencantuman nama lengkap penulis, tempat dan tanggal atau tahun (waktu) penulisan makalah tersebut namun tanpa dibubuhi tanda tangan.


  1. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bahasan awal topik penelitian di dalam makalah yang disusun oleh dan dari sudut pandang penulis. Pendahuluan tidak perlu ditulis secara luas, cukup cakupan luarnya saja asalkan sudah mencakup esensi umum dari makalah Anda. Pendahuluan dapat dijelaskan secara umum dan singkat namun tujuan dan maknanya jelas. Pendahuluan dapat menjelaskan tentang pokok permasalahan awal yang ditemui. Permasalahan disini yang dimaksud adalah masalah yang ditemukan dan ingin diteliti dalam makalah Anda tersebut.


Di dalam bab pendahuluan, mencakup bab-bab penting dalam penelitian makalah. Biasanya di dalam pendahuluan terdapat tiga poin penting yang menjadi sub-bab nya yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Pembahasan.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Cerita Fantasi


  1. Latar Belakang

Latar belakang menjelaskan secara umum permasalahan yang ditemukan, serta mengapa masalah tersebut perlu untuk diteliti kemudian di analisa dalam sebuah makalah. Latar belakang ditulis sejelas-jelasnya dengan penjelasan yang umum dan mudah dimengerti. Dapat pula dijelaskan dari awal hal yang ingin diteliti menjadi masalah yang perlu untuk dianalisis.


Latar belakang juga menjelaskan fakta-fakta, data-data, temuan penelitian sebelumnya, dan referensi yang penulis temukan, yaitu alasan yang membuat peneliti ingin meneliti hal tersebut. Penulis juga mengemukakan pendekatan serta landasan teori yang bisa digunakan untuk menelaah permasalahan yang ditemukan, yaitu dilihat dari sudut pandang teoritis.


Latar belakang ditulis dengan metode piramida terbalik, yaitu mengerucut ke bawah. Pada awalnya penulis menjelasakan secara luas dan umum gambaran permasalahan kemudian lama-kelamaan dikerucutkan menjadi poin permasalahan krusial, objek, serta ruang lingkup yang ingin diteliti.


  1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berisi pokok masalah yang ditemukan. Biasanya rumusan masalah sangat singkat dan padat, tidak lebih dari satu paragraf serta berisi poin-poin pertanyaan atau masalah yang akan diteliti. Poin pertanyaan biasanya antara 2 sampai 3 pertanyaan. Rumusan masalah merupakan hasil pengerucutan dari bahasan pada latar belakang yang telah diulas sebelumnya.


Cara membuat rumusan masalah yang baik adalah mengerucutkan permasalahan melalui cara penyempitan kajian permasalahan yang begitu luas dan umum, menjadi masalah yang sangat khusus, spesifik dan menjurus, serta ditulis dalam bentuk pertanyaan yang kemudian akan diteliti dalam penelitian.


Tujuan penulisan rumusan masalah sanagt penting, yaitu alasan dari dilakukannya penelitian dalam makalah tersebut. Rumusan masalah juga berfungsi sebagai pedoman atau penentu arah penelitian, penentu metode dan teori yang akan diambil untuk digabungkan sebagai landasan teori dalam penelitian, serta memudahkan peneliti untuk menentukan sampel dan populasi penelitian.


  1. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan berisi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Pada dasarnya manfaat ini ditujukan untuk pembaca. Manfaat diperoleh jika telah menemukan hasil atau kesimpulan dari permasalahan dan konfirmasi dari hipotesa awal. Tujuan pembahasan biasanya ditulis secara singkat namun menggambarkan serta mendeskripsikan manfaat penelitian kepada pembaca.


Tujuan pembahasan dibagi menjadi dua, tujuan fungsional dan tujuan individual. Tujuan fungsional lebih ditujukan kepada instansi yang terkena imbas dari hasil penelitian makalah yang Anda buat, yaitu manfaat penelitian Anda diharapkan mampu menjadi landasan mengambil kebijakan atau keputusan. Tujuan individual manfaatnya lebih kepada individu, yaitu menambah ilmu pengetahuan, pengenalan, serta pengalaman baru terhadap kajian yang belum diteliti sebelumnya.


Tujuan pembahasan juga memiliki manfaat penelitian kepada penulis, yaitu menambah kaidah wawasan penulis.


  1. Isi

Isi berisi uraian pokok dari topik makalah. Isi menjelaskan tentang permasalahan, penelitian yang dilakukan, metode penelitian, tempat penelitian, sasaran penelitian, serta penjabaran hasil data-data yang diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh bisa merupakan data kualitatif, data kuantitatif, maupun mixed methods. Jika data dilakukan dengan proses wawancara, maka penulis bisa mencantumkan kutipan hasil pembicaraan dengan orang yang di wawancara atau narasumber tersebut.


Namun jika data penelitian berupa data kuantitatif dapat mencantumkan hasil penelitian berupa daftar tabel berisi angka atau hal-hal yang bersifat numerik. Metode penelitian dapat dilakukan dengan metode survey, wawancara, dan pengamatan serta pengambilan data di lapangan.


Isi menjelaskan tentang definisi dan landasan teori, ulasan materi, penyelesaian masalah, serta solusi atau hasil penelitian.


  1. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan penjabaran dari hasil penelitian yang diperoleh. Hasil penelitian diperoleh dari analisis rumusan masalah yang ditemukan kemudian dianalisis menggunakan teori dan metode penelitian yang dilakukan, sehingga diperoleh kesimpulan penelitian. Kesimpulan bisa sesuai dengan hipotesa namun bisa juga tidak sesuai dengan hipotesa awal sehingga muncul sebuah kesimpulan baru dari rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya. Kesimpulan juga menjabarkan apakah penelitian yang dilakukan telah menjawab rumusan masalah atau masih diperlukan penelitian lanjutan.


  1. Saran

Saran lebih ditujukan penulis kepada pembaca. Saran diperoleh dari kesimpulan penelitian untuk lebih dikembangkan kembali, ditindaklanjuti, maupun diterapkan. Saran berisi manfaat penelitian kepada pembaca berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kemudian diharapkan agar dilaksanakan atau diterapkan oleh pembaca. Tujuan atau harapannya adalah agar pembaca mampu menerapkan atau menggunakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam aplikasinya secara langsung di masyarakat baik secara teoritis maupun praktis.


  1. Penutup

Penutup berisi harapan penulis kepada pembaca yaitu berharap agar penelitian tersebut bermanfaat kepada pembaca. Penulis juga memberikan kesan dan pesan serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung penulis atas kontribusi nya untuk menyelesaikan makalah penelitian. Penutup juga menjelaskan kekurangan serta kelebihan dalam penulisan makalah penelitian.


  1. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi daftar referensi-referensi yang dicantumkan atau dipergunakan dalam penyusunan makalah. Daftar pustaka berisi paling sedikit 25 referensi, bisa dari jurnal, maupun buku. Penulisan daftar pustaka harus disusun secara sistematis serta diurutkan secara sistematis berdasarkan abjad/alfabetis menurut nama pengarang.


Daftar pustaka terdiri atas nama pengarang, tahun terbit publikasi, judul publikasi, serta tempat terbit dan penerbit. Pengaturan penulisan nama dalam daftar pustaka adalah dengan ketentuan nama keluarga harus ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nama panggilan.


Jika daftar pustaka yang digunakan ditulis oleh nama pengarang yang sama namun beda waktu atau tahun penerbitan yang berbeda, maka yang harus ditulis terlebih dahulu adalah terbitan yang pertama. Namun jika nama pengarang sama, dan diterbitkan dalam tahun yang sama, maka ketentuan nya adalah nama pengarang disusun dengan membedakan tahun terbit dengan huruf abjad. Penulisan nama lengkap pengarang, hanya untuk item pertama, sedangkan item berikutnya sudah cukup dengan diberi tanda: ——- (strip dengan jumlah antara lima atau tujuh secara berkelanjutan).


Contoh Penulisan Daftar Pustaka:

  1. Sigian, Sondang, (1995), Filsafat Administrasi. Jakarta, Gunung Agung
  2. ——- (1997), Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
  3. Sudjana, (1996a), Metode Statistik. Bandung, Tarsito
  4. ——- (1996b), Tehnik Analisis Regresi Dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung, Tarsito

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Sastra Menurut Para Ahli


Tahap Penulisan Makalah

Selain memahami pemilihan topik dan format pembuatan makalah lainnya ada baiknya Anda melihat tahapan yang kami sarankan untuk menulis sebuah makalah hingga sukses sampai dipublikasikan. Dengan adanya tahapan ini akan memudahkan Anda mempercepat proses pembuatan makalah dengan kualitas yang tetap optimal. Karena bagi sebagian orang yang sedang mengerjakan tugas makalah, ancaman terbesar biasanya adalah ketepatan waktu. Namun cara belajar setiap orang terkadang tidak sama, Anda tidak perlu mengikuti secara baku tahapan-tahapan berikut jika dirasa terlalu banyak memakan waktu.


  1. Tahap Persiapan

  • Pemilihan topik
  • Perumusan tujuan
  • Identifikasi pembaca
  • Tentukan batasan isi materi
  • Tentukan judul makalah
  • Kumpulkan literatur dan bahan pendukung yang terpercaya
  • Lakukan wawancara narasumber jika perlu
  • Buat ringkasan kecil dari bahan materi yang terkumpul
  • Catat kutipan dan kata sulit

  1. Tahap Penulisan Draft

  • Buat tulisan kasar ke dalam setiap susunan makalah
  • Lakukan perumusan masalah dan kesimpulan

  1. Tahap Revisi

  • Pemeriksaan ide  apakah sesuai topik dan tujuan,apakah melewati batas pembahasan atau tidak.
  • Pembahasan apa yang kurang mendetail.
  • Penyesuaian dengan kebutuhan dan kejelasan penjabaran untuk pembaca.
  • Tambahkan reaksi dan masukan dari orang lain yang membaca.

  1. Tahap Penyuntingan

  • Perhatikan kembali aspek mekanik seperti huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda Baca, istilah, kosakata, format karangan.
  • Gunakan sedikit metafora, irama, atau kiasan untuk memberikan gaya tulisan Anda.

  1. Tahap Publikasi

  • Perhatikan cover, footer dan header jika perlu untuk disesuaikan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
  • Konsultasikan dengan pembimbing atau orang yang ahli di bidang yang sama.
  • Buat versi presentasi dari makalah Anda jika diperlukan.

Contoh Makalah


Cacing Tambang


KATA PENANTAR

Puji syukur kami panjatkan  kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini .

Makalah mengenai helmintologi (berupa cacing) yang dispesifikasikan  pada  Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. merupakan bahasan yang akan kami uraikan selanjutnya. Kegiatan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Fatologi, yang menjadi pembelajaran bagi kami agar bertambahnya wawasan kami mengenai kesehatan.

Semoga apa yang kami persembahkan dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan prestasi belajar para mahasiswa khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan – kekurangan , olah karena  itu  kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna meningkatkan kualitas makalah selanjutnya.

( Penulis )


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………

Daftar isi …………………………………………………………….

BAB  I   PENDAHULUAN

1.a. Latar Belakang …………………………………………………..

1.b. Rumusan masalah ………………………………………………

1.c. Tujuan  ………………………………………………………….

BAB II PEMBAHSAN

2.1. Pengertian ………………………………………………………

2.2. Daur hidup cacing tambang ……………………………………

2.3. Siklus hidup …………………………………………………….

2.4. Patogenesis ……………………………………………………… .

2.5. Fatofisiologi ……………………………………………………

2.6. Penyebab ………………………………………………………

2.7. Gejala ………………………………………………………….

2.8. Epidemiologi ………………………………………………….

2.9. Cara penularan ………………………………………………..

2.10.Diagnosa ……………………………………………………..

2.11.Pengobatan …………………………………………………..

2.12.Cara Pencegahan …………………………………………….

2.13.Faktor resiko ………………………………………………….

BAB III PENUTUP

3.a. Kesimpulan ……………………………………………………

3.b. Saran …………………………………………………………..

DAFTAR PUSATAKA ……………………………………………

GAMBAR ………………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN


1.a. Latar Belakang  

Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satu diantaranya ialah cacing perut yang ditularkan melalui tanah. Cacingan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian, karena menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah, sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia. Prevalensi cacingan di Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu mempunyai risiko tinggi terjangkit penyakitini.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Karya Sastra Melayu Klasik


1.b. Rumusan masalah

  1. Pengertian Cacing tambang
  2. Siklus Hidup Caing tambang
  3. Patofisiologi Cacing tambang
  4. Penyebab Cacing tambang
  5. Gejala Cacing tambang
  6. Epidemiologi Cacing tambang
  7. Cara penularan Cacing tambang
  8. Diagnosa Cacing tambang
  9. Pengobatan Cacing tambang
  10. Cara pencegahan Cacing tambang

1.c. Tujuan

Memahami Pengertian cacing tambang, siklus hidup, cara penularan, penyebab dan bagaimana cara pengobatan penderita cacing tambang pada umumnya. Serta berusaha sebaik mungkin untuk mencegah terinfeksi cacing tambang


BAB II

PEMBAHASAN


 2.1. Pengertian

Cacing adalah binatang kecil, Melata, tidak berkaki, tubuh bulat/pipih ada yang  hidup di air, tanah, perut manusia atau perut binatng.Cacing tambang paling sering disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Cacing dewasa tinggal di usus halus bagian atas, sedangkan telurnya akan di keluarkan  bersama  dengan kotoran manusia. Telur akan menetas menjadi larva di luar tubuh manusia, yang kemudian masuk kembali ke tubuh korban menembus kulit telapak kaki yang berjalan tanpa alas kaki. Larva akan berjalan jalan di dalam tubuh melalui peredaran darah yang akhirnya tiba di paru paru lalu di batukan dan ditelan kembali. Gejala meliputi reaksi alergi lokal atau seluruh tubuh, anemia dan nyeri abdomen.


Hospes parasit ini adalah manusia, Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan giginya melekat pada mucosa usus. Cacing betina menghasilkan  9.000-10.000  butir telur sehari. Cacing betina mempunyai panjang sekitar 1 cm, cacing jantan kira- kira 0,8 cm, cacing dewasa berbentuk seperti huruf  S atau C dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi.


2.2. Daur Hidup Cacing Tambang

Telur cacing akan keluar bersama tinja, setelah 1-1,5 hari dalam tanah, telur tersebut menetas menjadi larvarabditif orm.


Dalam waktu sekitar 3 hari l a rva tumbuh menjadilarva filariform yang dapat menembus kulit dan dapat bertahan hidup 7-8 minggu di tanah. Telur cacing tambang yang besarnya kira-kira 60x40mi kron, berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis. Di dalamnya terdapat beberapa sel, larva rabditiform panjangnya kurang lebih 250 mikron, sedangkan larva filriform panjangnya kurang lebih 600 mikron.


Setelah menembus kulit, larvaikut aliran darah ke jantung terus ke paru-paru. Di paru-paru menembus pembuluh darah masuk kebronchu s lalu ketrachea dan laring. Dari laring, larvaikut tertelan dan masuk ke dalam usus halus dan menjadi cacing dewasa.


Infeksi terjadi bila larvaf ilarif orm menembus kulit atau ikut tertelan bersama makanan, Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk. Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah Mediterenian, India, Cina dan Jepang. Necator americanus ditemukan di daerah tropis Afrika, Asia dan Amerika

Gambar : Daur Hidup Cacing Tambang (Necator americanus danA ncyl ost oma duodenale)


2.3. Siklus Hidup

Cacing tambang atau cacing cambuk adalah cacing parasit(nematoda) yang hidup pada usus kecil. Ada dua spesies cacing tambang yang biasa menyerang manusia, Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Necator americanus banyak ditemukan di Amerika,Sub-Sahara Afrika, Asia Tenggara, Tiongkok,  Indonesia,Ankylostoma duodenale lebih banyak di Timur Tengah, Afrika Utara, India, dan Eropa bagian selatan. Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing tambang. Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab,dgn tingkat kebersihan yg buruk.


2.4. Patogenesis

Cacing tambang memiliki alat pengait seperti gunting yang membantu melekatkan dirinya pada mukosa dan submukosa jaringan intestinal. Setelah terjadi pelekatan, otot esofagus cacing menyebabkan tekanan negatif yang menyedot gumpalan jaringan intestinal ke dalam kapsul bukal cacing. Akibat kaitan ini terjadi ruptur kapiler dan arteriol yang menyebabkan perdarahan.Pelepasan enzim hidrolitik oleh cacing tambang akan memperberat kerusakan pembuluh darah. Hal itu ditambah lagi dengan sekresi berbagai antikoagulan termasuk diantaranya inhibitor faktor  (tissue inhibitory factor).


Cacing ini kemudian mencerna sebagian darah yang dihisapnya dengan bantuan enzim hemoglobinase, sedangkan sebagian lagi dari darah tersebut akan keluar melalui saluran cerna. Masa inkubasi mulai dari bentuk dewasa pada usus sampai dengan timbulnya gejala klinis seperti nyeri perut, berkisar antara 1-3 bulan. Untuk meyebabkan anemia diperlukan kurang lebih 500 cacing dewasa.


Pada infeksi yang berat dapat terjadi kehilangan darah sampai 200 ml/hari, meskipun pada umumnya didapatkan perdarahan intestinal kronik yang terjadi perlahan-lahan.Terjadinya anemia defisiensi besi pada infeksi cacing tambang tergantung pada status besi tubuh dan gizi pejamu, beratnya infeksi (jumlah cacing dalam usus penderita), serta spesies cacing tambang dalam usus. Infeksi A. duodenale menyebabkan perdarahan yang lebih banyak dibandingkan N. americanus.


Gejala klinis nekatoriasis dan ankilostomosis ditimbulkan oleh adanya larva maupun cacing dewasa. Apabila larva menembus kulit dalam jumlah banyak, akan menimbulkan rasa gatal-gatal dan kemungkinan terjadi infeksi sekunder. Gejala klinik dapat berupa nekrosis jaringan usus, gangguan gizi dan gangguan darah.


2.5.  Patofisiologi

Cacing tambang hidup dalam rongga usus halus tapi melekat dengan giginya pada dinding usus dan menghisap darah. Infeksi cacing tambang menyebabkan kehilangan darah secara perlahan-lahan sehingga penderita mengalami kekurangan darah (anemia) akibatnya dapat menurunkan gairah kerja serta menurunkan produktifitas. Tetapi kekurangan darah (anemia)ini biasanya tidak dianggap sebagai cacingan karena kekurangan darah bisa terjadi oleh banyak sebab.


2.6.  Penyebab

Penyebabnya adalah cacing gelang usus, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Telur dari kedua cacing tersebut ditemukan di dalam tinja dan menetas di dalam tanah setelah mengeram selama 1-2 hari. Dalam beberapa hari, larva dilepaskan dan hidup di dalam tanah. Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia, karena larva bisa menembus kulit.Larva sampai ke paru-paru melalui pembuluh getah bening dan aliran darah.Lalu larva naik ke saluran pernafasan dan tertelan. Sekitar 1 minggu setelah masuk melalui kulit, larva akan sampai di usus.Larva menancapkan dirinya  dengan kait di dalam mulut mereka ke lapisan usus halus bagian atas dan mengisap  darah.


2.7 . Gejala

Gejala klinik penyakit cacing tambang berupa anemia yang diakibatkan oleh kehilangan darah pada usus halus secara kronik. Jumlah darah yang hiIang setiap hari tergantung pada (1) jumlah cacing, terutama yang secara kebetulan melekat pada mukosa yang berdekatan dengan kapiler arteri; (2) species cacing : seekor A. duodenaleyang lebih besar daripada N. americanus mengisap 5x lebih banyak darah;   lamanya infeksi. Terjadinya anemia tergantung pada keseimbangan zat besi dan protein yang hilang dalam usus dan yang diserap dari makanan. Kekurangan gizi dapat menurunkan daya tahan terhadap infeksi parasit.


  • Infeksi ringan

 Infeksi ringan dengan kehilangan darah yang dapat diatasi tanpa gejala, walaupun penderita mempunyai daya tahan yang menurun terhadap penyakit lain.


  • Infeksi sedang

dengan kehilangan darah yang tidak dapat dikompensasi dan penderita kekurangan gizi, mempunyai keluhan pencernaan, anemia, lemah,   fisik dan mentaI kurang baik.


  • Infeksi berat

 yang dapat menyebabkan keadaan fisik buruk dan payah jantung dengan segala akibatnya. Pada infeksi yang berat dapat terjadi kehilangan darah sampai 200 ml/hari

Gejala lainnya adalah Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit. Demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek) bisa terjadi akbiat berpindahnya larva melalui paru-paru. Cacing dewasa seringkali menyebabkan nyeri di perut bagian atas. Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus.  Kehilangan darah yang berat dan berlangsung lama, bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, gagal jantung dan pembengkakan jaringan yang meluas pada anak- anak.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : 25 Pengertian Metodologi Penelitian Menurut Para Ahli


2.8  Epidemiologi

Kejadian penyakit ()ini di Indonesia sering ditemukan pada penduduk yang bertempat tinggal di pegunungan, terutama di daerah pedesaan, khususnya di perkebunan atau pertambangan. Cacingini menghisap darah hanya sedikit namun luka-luka gigitan yang berdarah akan berlangsung lama, setelah gigitan dilepaskan dapat menyebabkan anemia yang lebih berat. Kebiasaan buang air besar di tanah dan pemakaian tinja sebagai pupuk kebun sangat penting dalam penyebaraninfeksi penyakitini (Srisasi Gandahusada, 2000:15). Tanah yang baik untuk pertumbuhan.


2.9.  Cara penularan

Cara penularan penyakit cacing tambang adalah melalui larva cacing yang terdapat di tanah yang menembus kulit (biasanya diantara jari-jari kaki), cacingini akan berpindah ke paru kemudian ke tenggorokan dan akan tertelan masuk saluran cerna.


  1. Diagnosa

Jika timbul gejala, maka pada pemeriksaan tinja penderita akan ditemukan telur cacing  tambang. Jika dalam  beberapa jam tinja dibiarkan dahulu, maka telur akan mengeram dan menetaskan larva.


2.11.  Pengobatan

Pengobatan penyakit cacing tambang dapat dilakukan dengan berbagai macam anthelmintik, antara lain befenium hidroksinaftoat, tetraldoretilen, pirantel pamoat dan mebendazol. Bila cacing tambang telah dikeluarkan, perdarahan akan berhenti, tetapi pengobatan dengan preparat besi (sulfasferrosus) per os dalam jangka waktu panjang dibutuhkan untuk memulihkan kekuranganzat besinya. Di sampingitu keadaan gizi diperbaiki dengan diet protein tinggi


2.12.  Cara pencegahan

Hati-hati bila makan makanan mentah atau setengah matang terutama pada tempat-tempat dimana sanitasi masih kurang masak bahan makanan sampai matang. Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC atau sebelum memegang makanan   Infeksi cacing tambang bisa dihindari dengan selalu mengenakan alas kaki. Gunakan desinfektan setiap hari di tempat mandi dan tempat buang air besar.


2.13.  Faktor resiko

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prevalensiinfeksi cacing

tambang adalah 61,2%. Sedangakn Prevalensi infeksi cacing tambang berdasarkan kebiasaan BAB yaitu 78,6% untuk yang BAB di sembarang tempat dan 58,4 untuk yang BAB di kakus. Prevalensi berdasarkan munum obat dalam waktu 3 bulan terakhir yaitu 63,5% untuk yang tidak minum obat dan 28,6% untuk yang minum obat. Prevalensi berdasarkan kebiasaan memakai alaskaki yaitu 69,7% untuk yang tidak biasa memakai alas kaki dan 37,1% untuk yang biasa memakai alas kaki. Besarnyafaktor resiko terinfeksi berdasarkan kebiasaan memakai alas kaki adalah 1,88 artinya kebiasaan memakai alas kaki merupakanfaktor resiko yang kuat untuk terjadinya infeksicacing tambang.


Dari hasil tersebut diharapkan adanya upaya untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya kegunaan pemakaian alas kaki/sepatu but pada waktu bekerja dan membiasakan untuk selalu buang air besar dikakus. Untuk penelitian lebih lanjut dapt dikembangkan dan pemeriksaan besarnya derajatinfeksi, pemeriksaan kadar Hb, pemeriksaan sampel tanah danpembiakan telur cacing tembang untuk indentifikasi dan membedakan antara larva cacing Necato americanus dan Ancylostoma duodenale.


BAB III

PENUTUP


3.b. Kesimpulan

Cacing tambang paling sering disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Hospes parasitini adalah manusia, Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan giginya melekat padamucosa usus. Cacing betina menghasilkan 9.000-10.000 butir telur sehari. Daur hidup cacing tambang adalah sebagai berikut, telur cacing akan keluar bersama tinja, setelah 1-1,5 hari dalam tanah, telur tersebut menetas menjadi larvar abditif orm.


Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk. Gejalanya adalah Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus.penularanmelalui larva cacing yang terdapat di tanah yangmenembus kulit, Pengobatan dengan anthelmintik, antara lain befenium hidroksinaftoat.


3.b. Saran

  1. Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging sapi dan daging ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuciber sih dengan air.
  2. Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.
  3. Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan  menjelang makan atau sesudah buang air besar.
  4. Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar  tidak mencemari sumber air.
  5. Bila sudah terjadi infeksi cacing tambang maka penderita harus segera di beri obat cacingan atau segera di bawa ke dokter untuk tindakan lebih lanjut

Daftar Pustaka

  1. FINE, J.D :Loeffler s syndrome ?Letter. Arch. Dermatol., 117 :677,
  2. KARYAD, D., TARWOTJO, 1., BASTA, S., SUKIRMAN,HUSAINI, ENOCH, H., MARGONO, S.S. and SALIM, A. : Nutritionand Health Status of Construcrion Workers at Three Selected Sitesin West Java, Indonesia. Bull. Penel. Keseh. (Bull. Hlth. Studiesin Indon.) No. 2, 1: 47 77,  1974.
  3. KNOWLES, J.H. : Other disorders of the lung, dalam Wintrobe,M.M., Thorn,  G.W., Adams, R.D. (eds) : Harrison s Principles of Internal Medicine ed. 6, New York, Mc Graw-Hill Book Co Inc., 1970, pp. 1370 1371.
  4. LIE, K.J. and SANDOSHAM, A.A., : The pathology of classicalf ilariasis due

Demikianlah pembahasan mengenai Makalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Fungsi, Jenis, Cara, Struktur, Tahap & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂