Kewirausahaan Adalah

Sejarah Kewirausahaan

Kewirausahaan Adalah -Pengertian Menurut Para Ahli, Tahap, Tujuan – Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmerPendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.

Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Kewirausahaan atau entrepeneurship merupakan sebuah proses dalam mengindentifikasi, mengembamkan dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut dapat berupa sebuah ide inovatif, yang peluang cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari sebuah proses tersebut ialah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Lalu mengapa seorang entrepeneur atau wirausahawan memiliki cara berpikir yang berbeda dari kebanyakan orang lain yang pada umumnya..?? Itu karena mereka memiliki motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia yang unggul.

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.

Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.

Sebenarnya definisi kewirausahaan itu cukup bervariasi, tapi di sini kita coba buat definisi kewirausahaan ini secara umum dan bahasa sehari-hari. Seperti kita tahu kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2  kata yaitu, wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu. Dengan demikian pengertian dari wirausaha ditinjau dari segi arti kata adalah orang tangguh yang melakukan sesuatu. Tetapi kalau definisi kewirausahaan yang lebih detail disini akan kita ambil dari beberapa sumber. Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa:

  1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
  2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang  lebih besar.

Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal .

Stoner, James: kewirausahaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-lahan kerja, tenaga kerja dan modal-menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain.

Baca Juga : Riset Pasar

Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Defenisi dari berbagai para ahli diambil dalam Buang dan Murni (2006), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional (2010) Mutis (1995), dan Alnedral (2006) dengan paparan sebagai berikut :

  • Richard Cantillon (1734)

Wirausaha ialah seorang yang sanggup menghadapi resiko dan ketidakpastian karena mereka memproduksi barang dengan biaya tertentu dan menjual kembali barang tersebut dengan harga tertentu.

  • Jean Baptise Say (1803)

Seorang wirausaha yang sukses mesti mempunyai sifat pengambil keputusan yang bijaksana, ketekunan dan pengetahuan yang cukup tentang alam bisnis, selain kemahiran dalam aspek pengawasan dan administrasi.

  • Richard T Ely dan H Hess (1893)

Wirausaha ialah seorang yang memplaning, mengorganisasi dan mengelola keuntungan sebuah perusahaan di samping menghadapi ketidakpastian dan resiko.

  • Frederick Larrington. (1922)

Bidang kewirausahaan yang sukses dapat direalisasi dalam bentuk bisnis sendiri, perkongsian, perusahaa, koperasi dan persatuan.

  • Joseph Schumpeter (1934)

Peranan bidang kewirausahaan ialah membentuk kembali kaedah produksi yang telah diciptakan dan memproses produk yang lama menurut cara baru, apakah dengan mengunakan bahan mentah yang baru atau mengorganisasikan kembali proses produksi.

  • David MC Clelland (1961)

Tingkah laku wirausaha yang sukses ialah mengambil resiko, tegas, energik, bertanggung jawab, dapat membuat keputusan yang rasional, dapat memprediksi masa depan dan mempunyai kemahiran organisasi.

  • Harbison (1965)

Wirausaha adalah antara individu yang terlibat dalam mengiatkan inovasi.( entrepreneurs are among the prime movers of innovation).

  • Peter F. Drucker (1974)

Wirausaha harus menukarkan ide yang sudah lapuk atau sumber daya yang telah ada kepada sesuatu yang diperlukan pada masa depan. Peranan utama wirausahaan dalam sebuah perusahaan ialah menghasilkan keupayaan bisnis hari ini untuk memenuhi keperluan bisnis masa depan.

  • Albert Shapero (1975)

Wirausaha ialah orang yang berinisiatif dan dapat mengorganisasi atau mengorganisasikan kembali mekanisme ekonomi untuk mewujudkan sumber dan situasi yang lebih praktikal serta sanggup menghadapi resiko atau kegagalan.

Baca Juga : Penilaian Kinerja adalah

  • Karl Vesper (1980)

Peranan kewirausahaan adalah berbeda jika dikaji dari perspektif yang berbeda. Ahli ekonomi menganggap wirausaha sebagai orang yang membawa sumber daya, buruh, bahan dan asset lain untuk digabungkan bersama supaya menjadi sesuatu yang lebih bernilai daripada sebelumnya, disamping memperkenalkan perubahan, inovasi dan susunan baru.

Ahli phisikologi pula menganggap wirausaha sebagai seseorang yang dipandu oleh sesuatu daya atau tekanan untuk mencapai atau menyempurnakan sesuatu atau mengelak dari peraturan yang ditetapkan orang lain. Ahli politik yang mementingkan keuntungan akan menganggap wirausaha sebagai seseorang yang efektif sedangkan bagi seorang politikus yang lain menganggap wirausaha ialah seseorang yang sukar diawasi dan suka berbelit-belit.

  • Ronstadt (1984)

Menjelaskan , walaupun setiap individu memberi definisi kewirausahaan yang berbeda, ia menggambarkan suatu sifat dasar kewirausahaan jika dilihat secara menyeluruh.

  • Bird (1989)

Telah memberikan definisi kewirausahaan yang berbeda, yaitu :

Definisi 1 : Kewirausahaan adalah Suatu Proses Penciptaan Nilai Melalui Penciptaan

  • Organisasi

­­Menurut defenisi ini, seseorang dikenali sebagai wirausaha jika ia menemukan, menciptakan, memperkenalkan dan bertindak pada suatu produk, bai dalam bentuk barang, jasa, sumber daya, transaksi, teknologi dan berlaku melalui proses pengorganisasian, apabila wirausaha menggabungkan sumber-sumber seperti barang dan jasa. Wirausaha dibawah definisi ini, mesti sanggup menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

Definisi 2 : Kewirausahaan adalah Satu Proses Memulai dan Membangun Suatu Bisnis yang Menguntungkan

Definisi ini dianggap sebagai definisi yang lazim dan sempit pandangannya. Ia memperlihatkan keuntungan sebagai suatu nilai yang penting bagi wirausaha. Pada hakikatnya, keuntungan bukan merupakan satu keutamaan bagi wirausaha, sebaliknya kepuasan untuk mencoba sesuatu yang baru, patut diberikan keutamaan.

Definisi 3 : Kewirausaha adalah Satu Proses Memproduksi Barang atau Jasa Baru

Definisi ini selaras dengan ide peneliti terkemuka berkaitan kewirausahaan yaitu Schumpeter, yang berpendapat bahwa wirausaha adalah seseorang yang membawa inovasi dan kreatifitas dalam kegiatan dan profesinya. Wirausaha akan mewujudkan kombinasi baru dalam suatu bisnis yang inovatif serta meliputi hal-hal sebagi berikut :

  • Menghasilkan barang atau jasa baru
  • Membentuk kaedah produksi baru
  • Mencari pasaran baru
  • Mencari sumber bahan baku baru
  • Membina organisasi baru

Menurut Schumper lagi, kesanggupan menanggung resiko dapat dianggap sebagai salah satu dari ciri kewirausahaan, tetapi bukan merupakan ciri-ciri unggul dari seorang wirausaha. Kemudian Bird (1934) mempertimbangkan konsep kewirausahaan dari segi tingkah laku manusia. Menurutnya tingkah laku wirausaha adalah terbuka, optimis, menambah nilai, mengambil resiko dan terlibat dalam aktivitas kreatif yang dapat melahirkan ide yang berkembang, yang seterusnya menjadi realitas.

Baca Juga : Penjelasan BUMS Beserta Kelebihan Dan Kekurangannya

Ini adalah karena wirausaha memerlukan kemahiran dalam bidang pemasaran, keuangan, pengumpulan informasi dan pembuatan keputusan Proses yang kompleks ini seterusnya akan melahirkan tingkah laku wirausaha yang telah diidentifikasi oleh Meredith, Nelson dan Neck (1982). Zimmerer dan Scarborough (1996) mengatakan bahwa wirausaha ialah seseorang yang sanggup menghadapi resiko dan ketidakpastian serta dapat menggabungkan semua sumber daya dalam kombinasi yang baru atau berbeda untuk menciptakan nilai. Kewirausahaan dapat direalisasikan pada perusahaan yang telah ada yang melibatkan semua sektor, termasuk sektor umum.

  • Israel M. Kirzner (1985)

Mendefinisikan wirausaha sebagai seorang yang senantiasa peka (sensitif) terhadapa peluang-peluang yang tidak disadari orang lain. Wirausaha akan mengambil tindakan secara kreatif dan inovatif. Selanjutnya dia mengatakan, wirausaha bukan saja bertindak sebagai pengambil resiko dan inovator, tapi juga dapat meramalkan masa depan dan jika pandanganya benar, penyusunan kembali sumber daya akan dilakukan untuk meningkatkan kepuasan konsumen melalui teknologi yang efektif.

  • Burch (1986)­­­­­­­­­­­

Menjelaskan individu yang tidak terlibat bisnis juga dapat menunjukkan sifat kewirausahaan, misalnya seorang akuntan atau pengacara yang menawarkan jasa baru atau inovasi kepada kliennya, dan juga seorang guru yang mencoba berbagai metode atau teknik mengajar. Kesimpulannya, kewirausahaan tidak seharusnya berkaitan dengan kegiatan membuka bisnis, tetapi sebaliknya ia berkaitan dengan kegiatan inovasi.

  • Linaman Larry H.(1987)

Dalam bukunya ‘Asas-asas kewirausahaan sebagai orang yang berhasil mewujudkan nilai tambah de dalam pasaran.

  • Doughall Patricia P.(1987)

Menyatakan industri kecil merupakan kunci utama, kepada pembangunan ekonomi dan sosial dalam sebuah masyarakat. Seterusnya dia menambahkan wirausaha akan meningkatkan kemajuan dan menggalakkan kelahiran teknologi baru untuk memperbaiki kualitas keselamatan dan kehidupan.

  • Wilken dalam bukunya ‘Enterepreneurship’.

Wirausaha ialah kunci utama dalam pembangunan ekonomi disebabkan peranannya dalam memperkenalkan inovasi.

  • Raymon (1993)

Individu yang membangun kekayaan melalui proses tambah nilai yang dilakukan dengan cara menghidupkan ide, mengembleng sumber daya dan membuat sesuatu itu terjadi.

Wirausaha berasal dari perkataan ‘usaha’. Menurut Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (1984), usaha adalah daya upaya termasuk ikhtiar, kegiatan dan perbuatan untuk melaksanakan atau menyempurnakan sesuatu.

  • Peter Drucker (1996)

Yang bergelar “Bapak Manajemen” di negara barat di dalam bukunya’Enterpreneurship’ mendefinisikan wirausaha sebagai orang yang berupaya memindahkan sumber ekonomi dari sektor yang kurang daya produktivitasnya ke sektor yang lebih tinggi daya produktivitas.

Baca Juga : Penjelasan Unsur Tingkatan Manajemen Sebagai Ilmu

  • Joel Barker (1994)

Dalam bukunya ‘Paradigma’ mendefinisikan wirausaha sebagai orang yang berhasil mewujudkan nilai tambah ke dalam pasaran.

  • Kuratko dan Hogette (1995)

Individu yang memikul tanggungjawab untuk mengorganisir, mengelola dan bersedia mengambil resiko.

  • Nor Aishah dan Siti Rohayah (1995)

Menyatakan konsep kewirausahaan yang baru tidak hanya menumpukan kepada bisnis, malah melibatkan usaha menghasilkan sesuatu dengan efisien untuk menempuh tantangan. Pada abad ke-21. Sehubungan dengan itu, mereka berpendapat penguasaan dalam bidang teknologi adalah penting untuk melahirkan seorang wirausaha yang berkualitas yang mampu bersaing awal abad ke-21. Wirausaha-wirausaha ini akan membuat keputusan berdasarkan informasi dan pengetahuan yang saintifik dalam arti kata yang luas.

  • Badoyal Bardai (2000)

Dalam bukunya ‘Keusahawanan dan Perniagaan; mengatakan bahwa wirausaha ialah orang yang lebih berpandangan luas dalam sesuatu perdagangan, senantiasa meninjau dan mencari peluang-peluang usaha. Wirausaha mempunyai keistimewaan yang menjadikannya dapat mewujudkan peluang investasi dan mengidentifikasi proyek-proyek yand dianggap menguntunggkan.


Kepmen No.02/SKB/MENEGNI/2000 dan No 4 /U/SKB/2000 Kewirausahaan menurut Pemerintah Republik Indonesia adalah : Semangat, sikap, prilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, mencipta, menerapkan cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam aneka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan lebih besar.

  • Alnedral (2006)

Definisi kewirausahaan olahraga (sport entrepreneurship) : Adalah suatu kegiatan kewirausahaan dibidang keolahragaan sebagai tanggapan terhadao peluang usaha yang mensinergikan SOCIO-TECHNO-ECONOMY (STC) dalam seperangkat keolahragaan yang kreatif, inovatif, produktif dan melembaga secara Resmi/Legal. (Bahan perkuliahan Sport Entrepreneurship Mahasiswa S-1 FIK-UNP,2007).

Baca Juga : Penjelasan Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Secara Lengkap

Perkembangan Kewirausahaan

Tidak ada bisnis yang menjadi besar secara langsung, hanya dengan disertai visi dan kemampuan mengelola, suatu bisnis dapat berkembang menjadi besar. Di Indonesia banyak bisnis berkembang mulai dari kecil hingga menjadi besar, contohnya pada skala nasional Jamu Air Mancur, ES Teller 77, Jaringan Kursus dan Bimbel Primagama, Blue Bird Taxi, Angkutan Bis (antara lain Putra Remaja, Lorena, ALS, Kramat Jati, Arimbi, Puspa Jaya, Gumarang Jaya), Wings Group, Indofood, Garuda Food, Astra Group, Sinar Mas, Lippo Group, Maspion Group, Ciputra Group, Rokok Sampoerna, Rokok Gudang Garam, Rokok Jarum Kudus, Rokok Bentoel, dll. Contoh pada skala daerah Lampung antara lain mulai dari skala kecil seperti bakso Sony Haji Sonhaji, Kripik Pisang Suseno, usaha menengah Candra Supermarket, hingga yang besar seperti Sungai Budi Group.

Dari perspektif kewirausahaan (entrepreneurship), perkembangan usaha-usaha diatas dientaskan oleh tangan-tangan dingin pebisnis unggul secara konsisten, persisten dan pantang menyerah dalam menghadapi situasi sulit, dan menjalankan rencana dengan penuh determinasi agar tercapai tujuan visioner yang dicita-citakan. Faktor pendukung keberhasilan bisnis yang dilkelola antara lain kemampuan berinovasi, keberanian mengambil resiko yang terhitung sebelumnya (calculated risk).

Perkembangan kewirausahaan secara historis telah dimulai dari sejak berabad-abad sebelum masehi. Dengan kemampuan wirausaha dalam arti kemampuan dalam pengambilan resiko, berinovasi, menerapkan sistematika kerja bangsa mesir dapat membangun piramida, bangsa Cina dapat membangun tembok raksasa, dan Kerajaan Mataram Kuno dapat membangun Candi Borobudur. Kemudian pada abad pertengahan, VOC, perusahaan perniagaan Belanda, menjadi sistem pegumpul bahan mentah rempah-rempah dari Nusantara untuk kepentingan memasok pasar Eropa adalah contoh usaha yang beresiko. Dimana sebelumnya telah dirintis pencarian rute ke timur jauh oleh Marcopolo.

Ciri ciri kewirausahawan yang handal dan profesional

  1. Yakin terhadap produk yang dimiliki
  2. Mengenal sangat banyak produknya
  3. Tidak berdebat dengan calon pelanggan
  4. Komunikatif dan negosiasi Ramah dalam pelayanan
  5. Santun Jujur dan berani
  6. Menciptakan transaksi

Tujuan berwirausaha

Berikut beberapa tujuan dari seorang wirausaha yang seharusnya:

  1. Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik dengan kata lain ikut serta dalam mengader manusia manusia calon wirausaha untuk membangun jaringan bisnis yang lebih baik
  2. Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
  3. Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta orientasi kewirausahaan yang kokoh.
  4. Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya terutama dalam masyarakat
  5. Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai

Tahap-Tahap Dalam Kewirausahaan

Tahap-Dalam-Kewirausahaan

 

Ada beberapa tahap-tahap dalam kewirausahaan yang diantaranya yaitu:

  • Tahap Memulai

Tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesutau yang diperlukan, yang diawali dengan melihat peluang usaha yang baru yang mungkin apakah membuka usaha yang baru, melakukan akuisisi atau melakukan “franchising”. Yang tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri atau jasa.

Baca Juga : Pengangguran Adalah

  • Tahap Melaksanakan Usaha

Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek, pembiayaan, SDM, kepemilihan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran dan melakukan evaluasi.

  • Tahap Mempertahankan Usaha

Tahap dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

  • Tahap Mengembangkan Usaha

Dalam tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka dalam perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Peran Kewirausahaan Dalam Perekonomian Nasional

Seorang wirausahawan berperan baik secara internal maupun eksternal di mana:

  • Secara internal, seorang wirausahawan berperan dalam mengurangi tingkat ketergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya.
  • Secara eksternal, seorang wirausahawan berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.

Menurutnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan per kapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.

Jadi seorang wirausahawan memiliki peran sangat besar dalam perekonomian suatu negara yang diantara yaitu:

  • Menciptakan lapangan kerja.
  • Mengurangi pengangguran.
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat.
  • Mengkombinasikan faktor-faktor produksi “alam, tenaga kerja, modal dan keahlian”.
  • Meningkatkan produktivitas nasional.

Baca Juga : Sustainable Development Goals

Perkembangan konsep kewirausahaan

Perkembangan konsep kewirausahaan pada abad pertengahan, digambarkan sebagai seorang yang berani mengambil resiko akan keberanian mengelola proyek dengan kontrak pada harga yang ditetapkan diawal. Pada abad ke 17, konsep kewirausahaan kemudian berkembang dengan menitikberatkan pada konsep resiko. Contoh tokoh wirausaha pada saat itu adalah John Law seorang banker dari Perancis yang membuka perjanjian waralaba perdagangan di daerah (dunia) baru Amerika – perusahaannya disebut dengan Mississippi Company. Perjanjian ini berakhir dengan kerugian, tujuan awal untuk mendongkrak harga saham diperusahaan inti tidak tercapai, yang terjadi perusahaan utama di Perancis mengalami kolaps. Dengan melihat kegagalan Law, Richard Cantillon (ekonom abad 18) memperbaiki cara pandang tentang teori kewirausahaan.

Cantillon mendifinisikan wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dicontohkan pada petani, pedagang, pengrajin dan pemilik usaha lainnya yang “berani membeli produk baku pada harga tertentu dan menjualnya pada harga yang belum ditentukan sebelumnya, oleh karena itu orang-orang ini bekerja pada situasi dan kondisi beresiko”.Kemudian pada abad 18 berkembang pandangan bahwa wirausaha adalah seseorang yang memiliki hasil inovasi dikembangkan bisnisnya dengan menggunakan modal dari pihak lain. Contohnya pada penemuan bola boklam listrik oleh Thomas Edison, bisnis bidang kelistrikan oleh Edison dikembangkan dengan mendirikan General Electric, kini GE merupakan salah satu perusahaan terbesar di Amerika dan dunia.

Ketika memasuki akhir abad 19 dan abad 20, perubahan konsep kewirausahaan ditandai dengan pemisahan antara peran manajer dengan wirausaha. Wirausaha mengorganisir dan mengoperasikan usaha untuk keuntungan pribadi. Dia menggunakan inisiatif, ketrampilan, dan kepiawaiannya dalam merencanakan, mengorganisir dan mengadministrasikan perusahaan. Kerugian dan keuntungan merupakan konsekwensi dari kemampuan melihat dan mengontrol keadaan lingkungan bisnis. Carnegie dipertengahan abad 20 menekankan bahwa wirausahawan adalah seorang innovator. Oleh karenanya wirausahawan akan mereformasi atau merevolusi kondisi yang tidak menguntungkan menjadi lebih menguntungkan, dengan mengekploitasi segala penemuan dan kemungkinan pemanfaat teknologi untuk menggantikan cara lama dalam mengoperasikan bisnis.

Baca Juga : Biaya adalah

Demikianlah pembahasan mengenai Kewirausahaan Adalah -Pengertian Menurut Para Ahli, Tahap, Tujuan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂