Pisces Adalah

Latar Belakang

Pisces Adalah – Pengertian, Materi, Peran, Klasifikasi & Contoh – Pisces adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia, biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).

Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai “ikan”, seperti ikan paus dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.

Ikan dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk dipelihara untuk dipamerkan dalam akuarium.

Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga sering disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar 100 juta ton.

Overfishing adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris untuk menjelaskan penangkapan ikan secara berlebihan. Fenomena ini merupakan ancaman bagi berbagai spesies ikan. Pada tanggal 15 Mei 2003, jurnal Nature melaporkan bahwa semua spesies ikan laut yang berukuran besar telah ditangkap berlebihan secara sistematis hingga jumlahnya kurang dari 10% jumlah yang ada pada tahun 1950. Penulis artikel pada jurnal tersebut menyarankan pengurangan penangkapan ikan secara drastis dan reservasi habitat laut di seluruh dunia. Dengan demikian pada makalah ini akan dibahas mengenai pisces.

Pisces ( Ikan ) diklasifikasikan dengan berbagai ciri-ciri dan manfaat atau peranan dari jenis-jenis Pisces ( Ikan ). Pada tubuh ikan memiliki bentuk pipih lateral ( misalnya ikan bandeng ) atau pipih dorsoventral ( misalnya ikan pari ) untuk memudahkan dalam bergerak di air. Yang anggota geraknya berupa sirip yang terdiri dari sepasang sirip dada dan juga sepasang sirip perut.

Pisces

Pengertian Pisces

Pisces atau Ikan adalah salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis (berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang (operculum) dan siripnya serta bergantunga pada air tempatnya tinggal sebagai medium kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak bergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin.

Dari keseluruhan vertebrata sekitar 50.000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok dengan jenis atau spesies terbanyak berkisar 25.988 jenis. Jenis ikan yang ada di bumi sebagian besarnya ada dilaut karena perairan laut (air asin) lebih besar daripada air tawar. Cabang ilmu biologi yang mempelajari ikan secara ilmiah dengan penekanan pada taksonomi dan aspek lainnya disebut Ikhtologi atau Ichthyology.

Evolusi ikan dari zaman ke zaman dapat dilihat pada gambar berikut.

Evolusi ikan

Selain dari itu juga terdapat sirip anal serta sirip punggung dimana bagian depannya dan belakang tidak berpasangan. Pada tubuh ikan ditutupi dari sisik-sisik yang tersusun dari zat kapur. Yang pada permukaan sisik berlendir untuk memudahkan gerakan ikan yang ada dalam air. Di sisi kiri kanan tubuhnya terdapat gurat dengan sisi yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gurat isi tersebut berfungsi dalam menentukan arah arus air dan kedalaman ikan sewaktu berenang.

  • Sistem Pernapasan
    Ikan bernapas dengan insang, insang tersebut mengandung pembuluh darah sehingga memiliki warna merah. Air masuk melalui mulut yang melewati insang dan setelah terjadi pertukaran gas, air keluar melalui tutup insang ( operkulum ). Tutup insang yang senantiasa membuka dan menutup untuk mengatur keluar masuknya air. ada juga ikan yang bernapas dengan menggunakan paru-paru yakni ikan Dipnoi.
  • Sistem Transportasi
    Pada jantung ikan terdiri dari dua ruang yaitu serambi ( atrium ) dan biliki ( ventrikel ). Darah yang memiliki oksigen yang kurang yang ada pada bagian belakang mengalir ke depan menuju ke serambi kemudian ke biliki. Bilik yang berotot tebal memompa darah menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran gas, darah yang kaya oksigen mengalir ke seluruh tubuh.

Baca Juga : Ascomycota adalah

Ciri-Ciri Pisces ( Ikan )

Pisces ( Ikan ) merupakan Vertebrata akuatik ( hidup di air ) yang memiliki ciri-ciri umum, nah berikut:

  • Pada tubuh terdiri dari kepala, badan dan ekor. Tubuh ditutupi oleh kulit yang umumnya bersisik dan berlendir. Terdapat empat tipe sisik yaitu ganoid, plakoid, stenoid dan sikloid. Pisces memiliki sirip untuk berenang. Endoskeleton tersusun tulang rawan atau tulang keras.
  • Pisces bernapas dengan insang, insang ditutupi oleh operkulum ( tutup insang ). Insang ada yang mengalami perluasan yang disebut dengan labirin, contohnya pada ikan Trichogaster sp, Helostoma sp, Anabas sp, dan Osphronemus goramy ( gurami ). Pisces memiliki organ tambahan yang berupa gelembung renag yang berfungsi sebagai pembantu pernapasan dan juga alat hidrostatis.
  • Pisces bersifat Poikilotern ( berdarah dingin/suhu tubuh yang dipengaruhi oleh suhu lingkungan ).
  • Sistem peredaran darah tertutup tunggal, artinya satu kali peredaran darah hanya satu kali melalui jantung. Jantung terdiri atas dua ruang yaitu satu ventrikel dan satu atrium.
  • Sistem pencenaan yang lengkap denga dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus.
  • Alat eksresi yang berupa ginjal dengan tipe pronefron dari mesonefron.
  • Sistem koordinasi yang terdiri atas sistem saraf pusat ( otak dan sumsum tulang belakang ) dan sistem hormone. Pisces juga memiliki alat indra dengan berupa sepasang mata, sepasang telinga dalam, indra pembau dan juga gurat sisi. Gurat sisi yang terdapat di sepanjang sisi tubuhnya yang berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air.
  • Alat kelamin yang terpisah atau hermafrodit, Fertilisasi terjadi secara eksternal ( diluar tubuh ) atau internal ( di dalam tubuh ). Pisces yang bersifat ovipar, ovovivipar dan vivipar.

Struktur Tubuh Pisces

Struktur tubuh ikan umumnya adalah bagian kepala yang mengandung otak dan organ-organ sensorik dengan 10 saraf cranial yang memiliki gurat sisi untuk merasakan tekanan air, batang dengan dinding otot yang mengelilingi sebuah rongga yang berisi organ internal dan otot ekor post-anal. Ikan merupakan hewan yang memerlukan reflek bergerak yang memadai untuk menghindari musuh dan menangkap mangsa. Selain itu ikan dituntut untuk memiliki keseimbangan yang baik. Maka dari itu, otak kecil pada ikan berkembang lebih pesat karena otak kecil merupakan pusat keseimbangan dan pergerakannya.

Ikan juga umumnya memiliki kulit yang berguna untuk menutupi tubuh beserta dengan sekresi kelenjar berlendir yang mengurangi gesekan tubuh ikan dengan air, juga hampir seluruh jenis ikan memiliki sisik yang berhubungan dengan sekresi kelenjar lender membentuk lapisan yang nyaris tahan air. Ikan juga memiliki sirip yang berguna untuk menentukan arah dan posisi berenang.

Tidak lepas dari sistem pernafasannya, ikan menggunakan insang yang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Setiap insang terdiri dari satu lengkung insang yang bertulang, sebaris sisir insang dan dua baris filament insang lembut. Setiap filament insang memiliki banyak sekali pembuluh darah dan filamen insang ini memiliki ruang permukaan yang besar untuk pertukanran gas. Bagian terluar insang berhubungan dengan air sedangkan bagian dalamnya berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.

Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan terdiri atas dua ruangan, atrium dan ventrikel terletak di belakang insang. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara atrium dan ventrikel jantung, terdapat klep yang menjaga aliran darah ikan tetap searah. Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar melalui jantung dengan rute jantung, insang menuju seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.

Berikut struktur ikan pada umumnya:

struktur ikan

Secara jelas, struktur tubuh ikan yaitu:

  • Integumen (kulit)
  • Mulut
  • Terdapat cekung hidung (fovea nasalis)
  • Terdapat rongga mulut (cavum oris)
  • Mata tidak memiliki kelopak
  • Insang
  • Memiliki jantung terdiri dari 2 ruang (atrium dan ventrikel)
  • Memiliki ekor

Peranan Pisces ( Ikan )

Pada pisces memiliki manfaat yang sangat menguntungkan bagi kehidupan manusia. Peranan pisces ( ikan ) yaitu:

  • Yang pada daging ikan merupakan sumber protein tinggi dan mengandung asam lemak yang tak jenuh.
  • Kulit ikan tertentu dapat disamak untuk dibuat tas, dompet, sepatu dan juga jaket.
  • Dapat dipelihara sebagai ikan hias di aquarium.
  • Pemberantasan nyamuk yang secara biologi, sehingga dapat mencegah muncul dan terjadinya wabah penyakit demam berdarah dan juga penyakit malaria.
  • Pada tualng ikan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lem.
  • Sisa-sisa ikan bisa dimanfaatkan dengan dibuat tepung untuk campuran makanan ternak atau dibuat pupuk tanaman.
  • Jenis ikan yang ganas dapat menyerang dan juga membahayakan manusia terutama bagi perenang, misalnya hiu, piranha, ikan macan di afrika, salem-karper dan juga ikan kumis dari Amerika Selatan.

Baca Juga : Sistem Pencernaan Manusia

Reproduksi Pisces

Reproduksi pisces terjadi secara seksual, memiliki organ kelamin jantan dan betina. Fertilisasinya bisa terjadi secara eksternal maupun internal. Fertilisasi eksternal yaitu dilakukan dengan cara gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi. Fertilisasi ini dilakukan oleh hewan-hewan akuatik. Fertilisasi internal yaitu dilakukan dengan cara sperma dimasukkan ke dalam alat reproduksi betina, selanjutnya terjadi fertilisasi, setelah pembuahan telur membentuk membrane fertilisasi yang menghalangi pemasukan sperma lainnya.

Kadanng sperma itu hanya untuk mengaktivasi telur. Fertilisasi ini dilakukan untuk adaptasi dengan kehidupan darat. Sebagian besar betina dan jantan merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada beberapa family jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu individu sehingga mereka dapat melakukan pembuahan sendiri (hemafrodit).

Reproduksi Pisces

Terdapat 3 (tiga) macam proses reproduksi pada kelas pisces yaitu ovipar, vivipar dan ovovivipar. Sebagian besar ikan melakukan reproduksi ovipar yaitu pembuahan di luar tubuh ikan betina dengan cara mengeluarkan telur dari dalam tubuh ikan betina dan akan dibuahi oleh ikan jantan. Saat dibuahi, sel sperma akan masuk ke sel telur (oosit) melalui lubang yang disebut mikrofil. Biasanya satu sel telur hanya dapat dimasuki oleh satu selsperma. Oosit yang telah dibuahi disebut zigot. Contoh ikan yang bereproduksi dengan cara ovipar adalah salmon, belut, ikan tuna, ikan mas.

Pada reproduksi secara vivipar, pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina. Perkembangan embroil di dalam tubuh betina dibantu oleh plasenta yang memberikan nutrisi pada embrio. Pada reproduksi ovovivipar, perbedaanya adalah, embrio tidak memperoleh nutrisi secara langsung dari induknya melainkan dari kuning telurnya dan tubuh induknya berfungsi sebagai tempat perlindungan. Setiap embrio berkembang di dalam telurnya masing-masing. Setelah cukup umur, telur akan pecaj di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina indukbetinanya. Contoh ikan yang mengalami reproduksi vivipar dan ovovivipar adalah ordo Lamniformes (ikan hiu). Anak yang dihasilkan lebih sedikit dari yang bereproduksi secara ovipar.

Organ reproduksi ikan ada dua yaitu alat kelamin luar (lubang pengeluaran sel telur) dan alat kelamin dalam (oviduk, ovarium). Pada ikan pembuahan secara eksternal, betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun ovum yang tidak akan berkembang jika tidak dibuahi lebih lanjut. Ovum tersebut dikeluarkan melalui kloka, sehingga terjadi fertilisasi di dalam air. Telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih yang akan menetas dalam kurun waktu 24-40 jam. Sedangkan pada ikan yang pembuahannya secara internal, seperti hiu dan pari, sel telur tetap dihasilkan oleh ovarium kemudian menuju oviduk untuk dibuahi dan selanjutnya akan melekat pada uterus hewan betina.

Baca Juga : Klasifikasi Vitamin

Klasifikasi Pisces

Ikan memiliki banyak jenis yang diperkirakan mencapai 40.000 spesies. Untuk memudahkan dalam pengenalannya maka spesies tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan cirri yang dimiliki. Dalam hal pengelompokan ikan terdapat perbedaan antar para ahli taksonomi ikan. Sebagian ahli seperti Weber memasukkan ikan ke dalam satu kelas Pisces, sementara yang lain memasukkan kedalam superkelas. Ikan dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelas yaitu agnatha, chondrichthyes, dan osteichthyes (bony fish). Dari ketiga klasifikasi tersebut, terbagi lagi kedalam beberapa macam, dapat dilihat pada penjelasan berikut:

Agnatha / Cyclostomata (Ikan tak berahang)

Hewan yang termasuk Agnatha merupakan ikan primitif belum punya rahang. Hidup secara parasit ataupun pemakan bangkai (Scavanger) .Bentuknya mirip seperti belut yang memiliki mulut pengisap bundar.

Ikan tak berahang

  • Ciri-ciri ikan yang termasuk Agnatha.
  1. Badannya memanjang berbentuk silinder sedangkan ekornya pipih. Kulitnya licin tanpa sisik, dilengkapi kelenjar lendir (mucus). Siri tengah dorsal disokong oleh tulang-tulang sirip (tulang rawan). Matanya ada sepasang.
  2. Mulutnya ventro anterior dan merupakan mulut pengisap, dipingiran terdapat tentakel.
  3. Kanong hidung terdapat disebelah tengah atas dan jumlahnya hanya satu
  4. Tengkorak kepala dan lengkung insang (viceral ) terdiri dari tulang rawan dan notochord masih didapati dilengkapi archus neuralis yang tidak sempurna
  5. Jantung terdiri dari dua ruang (seranbi dan bilik) . Darah merah berbentuk bulat-bulat dan berinti juga memiliki butir-butir darah putih.
  6. Insang terdiri dari 6 sampai 14 pasang terdapat di sisi pharynx berbentuk kantong
  7. Ginjalnya sepasang bermuara di papil urogenitalis.
  8. Temperatur tubuhnya tridak tetap (poikilothermus).
  9. Alat kelamin atau (gonad) sebuah tidak memiliki saluran kepapilla urogenitalis . Pembuahan terjadi di luar tubuh. Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva (= ammocoete = pride) dan ada yang langsung menjadi hewan (anak) – dewasa.
  10. Otaknya berkembang naik, dengan 8 atau 10 pasang saraf cranial. Mempunyai alat pendengar dengan 1 atau 2 bentuk saluran setengah lingkaran.
  11. Mempunyai indra pembau.

Baca Juga : Pengertian Protein Hewani Dan Nabati Serta Perbedaannya

  • Struktur/Fungsi tubuh bagian luar

Pada ikan lamprey tubuh dapat dibedakan atas caput (kepala), truncus (batang tubuh) dan cauda (ekor). Bentuk silinder dengan bagian ekor yang pipih. Tubuhnya tidak ditutupi oleh sisik. Sirip terdapat di dorsal tengah tubuh ada dua bagian dan sirip ekor adalah asimetris. Diujung kepala arah ventral terdapat bentuk mangkok yang disebut buccal funnel yang tepinya dilengkapi dengan papil-papil lunak dan didalamnya terdapat gigi-gigi zat tanduk. Papil – Papil lunak tadi sebagai alat perasa.

Dengan adanya gigi memungkinkan Lamprey melekat dan memarut badan ikan lain. Air ludahnya mengandung bahan kimia yang mampu mencegah pembekuan darah. Insang terdapat di dalam kantong-kantong otot, yang terbuka keluar melalui serangkaian celah yang terdiri dari 7 buah celah kecil di dalam berhubungan dengan sebuah saluran yang bermuara di dalam mulut.Sepasang mata besar terdapat sebelah lateral. Sepanjang latero-median terdapat saluran yang berisi indra peraba, dimana saluran ini memanjang sampai ekor. Tubuh seluruhnya ditutupi (dibungkus) ephitel dengan kelenjar lend.

  • Struktur / Fungsi tubuh bagian dalam.
  • Sistem otot

Batang tubuh dan ekor tersusun oleh segment-segment otot pendek (bentuk) seperti pada jenis ikan-ikan lain. Otot radial terdapat pada bagian buccalis dan pada lidah sebagai otot daging protractor dan retractor.

  • Sistem rangka
  1. Tulang tempurung kepala.
  2. Tulang rawan lingulis dan tulang cincin sekitar buccalis.
  3. Tulang-tulang archus yang terdapat diatas notochord seolah-olah seperti archus neuralis pada vertebra.
  4. Notochord sebagai sumbu tubuh yang dibungkus oleh jaringan ikat.
  • Sistem pencernaan makanan
  1. Saluran pencernaan makanan dimulai dari mulut (terdapat di lidah)àpharynx yang pendek – Oesophagus – intestinum (tidak ada lambung) yang mempunyai klep disebelah anterior, didalam intestinum terdapat lekukan spiral (typhosole) = klep spiral à anus.
  2. Kelenjar pencernaan adanya hati pada umumnya tanpa saluran dan tidak punya pancreas.
  • Sistem Peredaran Darah.

Jantung terdiri dari 2 bagian yaitu serambi dan bilik. Ventrikel memompakan darah ke arteri dan atrium menerima darah dan pembuluh-pembuluh vena.Tidak mempunyai sistem porta nasalis.

  • Sistem Pernafasan

Terdapat tujuh pasang insang berisi lembaran-lembaran insang yang mengandung banyak kapiler-kapiler darah.Air tidak masuk melalui mulut seperti ikan biasa.

  • Sistem ekskresi

Terdapat dua buah ginjal (tingkat mesonephros) dilengkapi saluran sampai ke sinus urogenitalis selanjutnya ke papila urogenitalis.

  • Sistem Reproduksi

Telur yang dibuahi berkembang menjadi larva ammocoete (pride) yang sangat berbeda dengan hewan dewasa.Pada fase belum dewasa tidak dapat dibedakan jantan dan betina (hermafrodit). Hewan betina mempunyai ovariy menghasilkan beribu-ribu telor dan hewan jantan mempunyai testis menghasilkan sperma. Saluran kelamin tidak ada pada kedua jenis kelamin tersebut. Gamet tumpah ke dalam coelom melalui sepasang lubang (porus genitalis) masuk kedalam sinus urogenitalis kemudian keluar (tumpah) kedalam air dan disana terjadi pembuahan.

  • Sysem Saraf

Otak pada Lamprey masih sangat primitif.Otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius. Arah belakang ada cerebral hemisperes kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah dienophalon terdapat infindibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur pineal. Pada otak tengah terdapat sepasang lobus optious (yang lebar). Pada otak belakang terdapat cerebellum (rudimentair) kecil, arah ventral terdapat modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak keluar sepuluh pasang saraf cranialis. Nervercord berbentuk sabuk dan terdapat akar belakang (dorsal) dan ventral sebagai saraf Spinalis. Sistem saraf simpatis belum berkembang.

Baca Juga : Bacillariophyta Adalah

  • Klasifikasi Agnatha

Dibedakan atas 2 ordo yaitu:

  • Myxiniformes

Tidak mempunyai sirip punggung, sirip daging kecil disekitar ekor. Mulut diujung moncong dilengkapi dengan 4 pasang tentakel, tidak mempunyai buocal funnel, ada beberapa gizi, kantong hidung dekat ujung kepala. Punya saluran ke pharynx, kantong insang ada 10 sampai 14 pasang. Tidak mempunyai larva. Telur menetas langsung menyerupai binatang dewasa (anak). Dapay menghasilkan banyak lendir dalam waktu yang relatif singkat. Ada 1 famili, 3 genus dan 25 species terdapat di laut beriklim dingin pada kedalaman 20-650 meter.

Contoh: Myxin glutinosa.

  • Cephalaspidomorphi

Salah satu spesies ikan anggota kelas ini adalah ikan lamprey (Lampreta planeri, Petromyzon marinus). Ditemukan pada lingkungan laut dan perairan tawar. Mempunyai siklus hidup sebagai larva yang disebut dengan ammocoete yang hidup di perairan tawar. Biasanya larva mengubur dirinya di dalam substrat lumpur. Ikan ini termasuk parasit atau predator. Ia mengisap darah dan cairan tubuh ikan lain, seperti vampir. Kontradiksi dengan ikan dewasa, larva (ammocoete) hidup membenamkan diri di lumpur sungai. Di sini ia akan menyaring alga dan detritus. Dua pola hidup yang berbeda ini merupakan aspek yang sangat menarik. Jumlah anggota kelas ini tercatat mendekati 40 spesies.

Chondrichthyes ( Ikan bertulang rawan)

Vertebrata kelas Chondrichthyes, hiu dan kerabatnya, disebutikan bertulang rawan karena mereka memiliki endoskeleton yang relatif lentur yang terbuat dari tulang rawan dan bukan dari tulang keras. Namun demikian, pada sebagian besarspesies, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiranberkalsium. Terdapat sekitar 750 spesies yang masih hidupdalam kelas ini. Rahang dan sirip-berpasangan berkembangdengan baik pada ikan bertulang rawan. Subkelas yang palingbesar dan paling beranekaragam terdiri dari hiu dan ikan pari.

Ikan bertulang rawan

  • Ciri-ciriChondrichthyes
  1. Rangka tulang rawan; Kerangka bertulang rawan pada ikan-ikan kelas ini adalah karakteristik yang diperoleh, bukan karakteristik primitif. Hal itu disebabkan leluhur Chondrichthyes ternyata memiliki kerangka bertulang keras dan kerangka bertulang rawan yang merupakan karakteristik kelas itu berkembang setelahnya. Selama perkembangan sebagian besar vertebrata, mula-mula kerangka tersusun atas tulang rawan, kemudian menjadi tulang keras (mengeras) seiring dengan mulai digantinya matrik tulang rawan yag lunak dengan matrik kalsium fosfat yang keras (Neil A. Campbell, 2003)
  2. Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak;
  3. Letak celah insang lateral dan ventral;
  4. Mulut terletak pada sisi ventral;
  5. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak;
  6. Sirip berpasangan;
  7. Lubang hidung sepasang; Lubang hidung pada kelas Chondrichtyes hanya berfungsi untuk penciuman.
  8. Jantung beruang dua.
  • Morfologi

Morfologi pada kelas Chondichtyes dideskripsikan berdasarkan perwakilan kelas yaitu ikan hiu. Hiu memiliki sirip ekor heterocercal yang di gunakan untuk berenang, celah insang lateral, terdapat spirakel di belakang mata, sirip terdiri atas sepasang sirip dada (pectoral) dan sirip perut (pelvic), satu atau dua sirip punggung (dorsal), satu sirip ekor, kadang-kadang terdapat sepasang sirip dubur (anal).

Baca Juga : Penjelasan Peran Vitamin Dalam Enzim

  • Antatomi eksternal
  1. Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Gigi pada hiu yang berada di gusi tidak menempel di rahang secara langsung dan gigi tersebut bisa diganti setiap waktu.
  2. Kerangka Hiu dan pari memiliki kerangka yang berbeda dengan ikan dan vertebrata daratan. Hiu dan pari memiliki kerangka yg terbuat dari tulang rawan dan jaringan konektif, karena itu keduanya memang tergolong pada kelas Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan.
  3. Rahang hiu tidak melekat pada kranium. Permukaan rahang hiu dan lengkungan tulang insangnya membutuhkan penopangan ekstra karena paparan yang berat untuk fisik hiu serta butuh kekuatan yang besar.
  4. Bentuk ekor hiu dipengaruhi lingkungan sehingga bentuknya bervariasi dari satu jenis dengan jenis lainnya. Ekor berguna dalam memberi dorongan, memberi kecepatan dan percepatan tergantung bentuk ekornya
  5. Sistem Muskular Otot tubuh dan ekor merupakan karakter segmental dan berfungsi untuk menghasilkan undulasi lateral batang tubuh dan ekor yang dibutuhkan untuk berenang. Otot yang lebih terspesialisasi melayani sirip yang berpasangan, daerah insang, dan struktur kepala.
  • Anatomi Internal

Anatomi internal tubuh hiu berbeda dengan ikan yang memiliki tulang sejati (tulang keras). Salah satu perbedaan utama adalah bahwa semua hiu memiliki kerangka kartilago. Penyayatan perut dari panggul sirip ke sirip dada organ pertama ditemui adalah hati. Hati menempati sebagian besar rongga tubuh hiu. Hati hiu berukuran besar, lembut dan berminyak. Organ ini terdiri dari hingga 25% dari total berat badan.

Hati hiu memiliki dua fungsi. Yang pertama adalah sebagai penyimpan energi karena semua cadangan lemak disimpan di sini. Fungsi kedua hati adalah untuk organ hidrostatik. Pelumas yang lebih ringan dari air disimpan dalam hati. Hal ini mengurangi kepadatan sehingga memberikan daya apung tubuh untuk mencegah tenggelamnya hiu. Selain hati, lambung dapat dilihat di dalam rongga tubuh. Di dalam perut hiu sering ditemukan isi makanan terakhir.

Perut hiu sendiri berakhir pada penyempitan yang disebut pilorus, yang mengarah pada duodenum dan kemudian ke katup spiral usus. Katup spiral usus adalah organ yang digulung secara internal berfungsi meningkatkan luas bidang permukaan untuk membantu penyerapan nutrisi. Katup spiral usus bermuara di rektum dan anus yang pada gilirannya akan bermuara di kloaka. Kloaka adalah ruang tempat saluran pencernaan, saluran kemih dan saluran kelamin yang terbuka ke luar. Lambung, usus, dan organ dalam yang lain terdapat pada rongga tubuh yang besar (selom). Selom dilapisi oleh membrane halus yang mengkilat yang disebut peritoneum, yang juga melapisi organ-organ.organ0organ yang ditopang dari dinding middorsal selom oleh mesenterium tipis, juga salah satui bentuk peritoneum. Septum transversal memisahkan selom dari rongga yang mengandung jantung.

Di dalam rongga tubuh juga terdapat pankreas yang merupakan kelenjar pencernaan dengan dua lobus merah muda. Selan itu terdapat dua organ lain yang tidak termasuk dalam sistem pencernaan. Yang pertama adalah limpa, yang merupakan organ gelap di dekat perut yang dimiliki oleh sistem limfatik. Yang kedua adalah kelenjar dubur, organ kecil yang terbuka oleh saluran ke dalam anus. Karena berfungsi sebagai kelenjar garam, membuang kelebihan natrium klorida (garam) dari darah.

  • Sistem pencernaan

Sistem pencernaan pada Chondrichthyes terdiri dari mulut, faring, oesofagus yang pendek, lambung, usus dan bermuara ke anus. Mulut yang lebar dibatasi oleh barisan transversal gigi yang meruncing tajam; gigi ini tertanam di dalam daging pada rahang dan secara berkala digantikan oleh barisan gigi baru dari belakang. Lidah yang rata menempel ke lantai mulut. Di sisi faring yang lebar terdapat lubang yang mengarah ke celah insang dan spirakel yang terpisah.

Esofagus yang pendek mengarah ke lambung yang berbentuk J, yang berujung di otot sfringter sirkular, katuk polarik. Usus mengikuti dan berhubungan langsung dengan kloaka serta anus. Di usus terdapat sekat yang tersusun spiral, dilapisi dengan membrane mukosa, yang menunda masuknya makanan dan menyediakan daerah absorbsi yang besar.  Hati yang besar terdiri atas dua lobus panjang, melekat di ujung anterior rongga tubuh. Empedu dari hati mengumpul di kandung empedu yang kehijau-hijauan dan kemudian melintas melalui saluran empedu ke bagian anterior usus. Pankreas terdapat di antara lambung dan usus, salurannya bergabung dengan usus tepat di bawah saluran empedu. Kelenjar rektal yang ramping, fungsinya tidak diketahui, melekat di dorsal penghubung antara usus dan kloaka.

Baca Juga : Penjelasan Macam-Macam Bunga Berdasarkan Kelengkapannya

  • Sistem sirkulasi

Jantung terdapat di bawah daerah insang, dalam sebuah kantung perikardium; kantung tersebut terdiri atas:Sinus venosus, berdinding tipis yang menerima darah dari berbagai vena, diikuti olehAtrium;Ventrikel, berdinding tebal; danKonus arteriorus, dari sini darah melintas secara anterior ke aorta ventral , dari aorta ini lima pasang arteri brankial aferen terdistribusi ke kapiler insang untuk aerasi, empat pasang arteri brankial aferen kemudian mengumpulkan darah ke aorta dorsal, yang memanjang di sepanjang dinding middorsal selom.

Arteri utama terdiri atas:

  • Sepasang karotis eksternal dan internal di kepala;
  • Sepasang subklavia ke sirip pektoral;
  • Seliaka ke lambung, hati, dan usus;
  • Mesenterika anterior ke limpa besar yang meruncing dan bagian belakang usus;
  • Mesenterika posterior ke kelenjar rektal;
  • Beberapa renalis dan gonadika (ovarika atau spermatika) ke ginjal dan organ reproduksi; serta
  • Sepasang iliaka ke sirip pelvik. Di luar sirip pelvik terdapat aorta kaudal yang menyambung ke ekor.

Pada sistem vena, darah di vena kaudal pada ekor diteruskan ke:

  • Sepasang vena porta renalis ke ginjal. Darah yang lain dari daerah posterior melintas ke depan dalam
  • Sepasang vena postkardinal yang parallel dengan jantung dan pada
  • Pasangan vena abdominal lateral di setiap sisi rongga tubuh
  • Pasangan vena jugularis dan vena cardinal anterior mengembalikan darah dari daerah kepala semua vena ini masuk ke dalam sinus besar yang terhubung ke sinuis venosus. Darah dari saluran pencernaan mengalir dalam
  • Vena porta hepatika untuk disaring melalui sinosuid seperti kapiler di hati kemudian di kumpulkan di
  • Vena hepatika yang bergabung dengan sinus venosus. Darah melinta melalui jantung, tetapi hanya sekali setiap lintasan tubuh, seperti pada cylostomata serta sebagian besar ikan, dan darah jantung semua tidak mengandung oksigen.
  • Sistem respirasi

Sistem respirasiDengan membuka dan menutup mulut ikan hiu menghalau air ke dalam mulut dan menekan keluar dengan kekuatan (mulut menutup) melalui celah insang dan spiracle. Insang tersusun atas filamen (lembaran-lembaran) yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler. Darah dari ventral aorta akan melalui kapiler tersebut melepaskan CO2 dan mengikat oksigen yang larut dalam air(Jasin, 1984).

  • Sistem reproduksi

Fertilisasi internal. Ikan hiu jantan mempunyai alat kopulasi yang disebut klasper (penjepit). Yang betina mempunyai 2 ovarium di dekat ujung anterior kavum abdominal. Telur yang masak melepaskan diri, menembus selaput ovarium, dan masuk kedalam selom. Telur itu lalu ditarik masuk ke dalam ostium yang membentuk corong, terus masuk oviduk. Ujung posterior oviduk itu masing-masing membesar menjadi uterus. Dalam uterus embrio berkembang sampai menjadi ikan hiu yang dapat berenang.

  • Sistem saraf

Otak ikan hiu sudah lebih maju di banding lamprey.dari 2 sakus olfaktori di bagian moncong, saluran olfaktori memanjang ke lobus olfaktori besar yang melekat pada pasangan selebral hemisfer diencephalon.

  • Klsifikasi Chondrichthyes

Kelompok satu ini juga terbagi ke dalam 2 sub kelas yaitu Elasmobranchii dan Holocephali.

  • Elasmobranchii

Vertebra terdiri atas tulang rawan (dengan sedikit pengapuran tetapi tidak terjadi osifikasi). Ikan ini mempunyai rahang. Jumlah insang dan celah insang berkisar antara 5 – 7 pasang, yang setiap pasangnya mempunyai sekat pelat insang. Lengkung insang berupa tulang rawan, yang di dalamnya terdapat arteri insang dan saraf insang. Spirakel terletak di depan celah insang. Ikan mempunyai sirip yang berpasangan. Terdapat sepasang nostril (dirhinous). Bersisik plakoid atau tidak bersisik. Ikan jantan biasanya mempunyai alat penyalur sperma yang dinamakan klasper (miksopterigium). Bentuk sirip ekor tidak simetris (heteroserkal).

  • Holocephali

Ikan ini umum disebut ratfish karena ekornya yang ramping dan memanjang serta kepala yang meruncing seperti tikus. Rahang atas menyatu dengan kranium. Jumlah insang ada empat pasang dan celah insang satu pasang. Tanpa sisik pada ikan dewasa. Tidak punya spirakel dan tidak ada kloaka. Ikan yang jantan mempunyai alat penyalur sperma disebut tenakulum, yang terletak di kepala bagian depan. Kelas Holocephali hanya terdiri atas satu ordo, yaitu Chimaeriformes. Salah satu anggotanya ialah Chimaera monstrosa L.

Baca Juga : Penjelasan Perkembangbiakan Jamur Secara Spora Aseksual Dan Seksual

  • Osteichthyes (Ikan bertulang sejati)

Pada umumnya yang dimaksud ikan dalm kelas Osteichthyes yaitu tubuhnya berskeleton tulang keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik, berbentuk seperti torpedo, berenang dengan sirip, bernapas dengan insang. Bermacam-macam spesies hidup dalam air tawar atau air laut.

Ikan bertulang sejati

  • Ciri-ciri khusus osteicthyes:
  1. Kulitnya banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik (sisik ganoid, cycloid atau ctenoid) beberapa spesies tidak bersisik; bersirip pada bagian dorsal maupum bagian ventral dan pada sebelah menyebelah tubuhnya dengan beberapa pengecualian. Sirip biasanya disokong oleh jari duri tulang rawan atau kras, tidak berkaki.
  2. Mulut terletak di ujung dan bergigi rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tempurung tulan kepal; mempunyai dua sacci olfactorious yang umumnya berhubungan dengan ongga mulut, bermata besar, tidak berkelopak mata.
  3. Skeleton terutama berupa tulang keras kecuali beberpa jenis yang sebagian bertulang rawan; bentuk vertebrae bermacam-macam, pina caudalis biasanya homocercal; sisa-sisa notochord masing-masing tampak.
  4. Jantung terdiri dari dua ruangan yaitu atrium dan ventrikel dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang berisi darah vena; terdpat 4 pasang archus aorticus; sel darah merah berbentuk oval dan berinti.
  5. Pernapasa dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archus yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi samping dari faring, tertutupoleh operculum, biasanya memiliki gelembung udara dan memiliki ductus pneumaticus. Beberapa mempunyai bentuk seperti paru-paru.
  6. Terdapat 10 pasang nervi cranalis.
  7. Suhu tebuh tergantung pada lingkungan sekitarnya.
  8. Memiliki sepasang gonad, umumnya ovipar (beberapa ada yang ovovivipar atau vivipar); fertilisasi terjadi di luar tubuh kecuali beberapa spesies.
  • Struktur dan Fungsi tubuh

Bentuk tubuh bermacam-macam, tetapi sebagian besar berbentuk gelendong pipih, ukuran tinggi tubuh lebih dari pada lebarnya, maka penampang potongannya berbentuk oval. Bentuk gelendong atau torpedo memudahkan gerak dalam air. Kepala terbentang mulai dari ujung moncong sampai dengan akhir operculum. Badan tembentang dari akhir operculum sampai anus da sisanya adalah ekorr.

Mulut terdapat di ujung muka moncong terdapat rahang yang bergigi. Sebelah dorsal moncong terdapat sepasang lubang hidung sebelah luar yang sebelah dalamnya terdaat sacci olfactorious, mata terletak sebelah lateral tanpa kelopak mata. Di sebelah belakang mata tebentang operculum, dibaahnya erdapat sejumlah sisir insang. Anus dan aperture urogenitalis terdapat di depan ina analis.

Pada punggung terdapat pina dorsalis, pada akhir badan terdapat pina caudalis, dan daerah ventral di bagian ekor terdapat anal. Sirip adalah suatu perluasan integument yang tipis yang disokong oleh jari-jari sirip. Semua sirip, kecuali sirip dorsal ada yang lemah yang disokong oleh jari-jari atau duri yang mengandung banyak zat kapur. Fungsi sirip adalah untuk mempertahankan keseimbangan dalam air dan untuk berenang.

  • Penutup tubuh

Seluruh tubuh dibungkus oleh kulit yang terdiri atas epidermis halus yang menghasilkan mucosa guna mempermudah gerak di dalam air dan melindungi diri terhadap micro organisme yang menyebabkan penyakit. Pada tubuh dan ekor di epidermis terdapat sisik yang tersusun bertindihan seperti genting rumah. Massing-masing sisk tertanam dalam saku dermal dan tumbuh sepanjang hidup. Pada Osteichthyes terdapat 3 macam sisik, yaitu:

  1. Sisik cycloid yang berbentuk bulat. Pada sisi ini, tampak lingkaran yang berbeda-beda.
  2. Sisik ctenoid yang berbentuk bulat, agak lonjong, berduri kecil-kecil pada bagian anterior sedangkan pada posterior memecah diri manjadi beberapa bagian.
  3. Sisik ganoid, berbentuk belah ketupat dengan bagian kecil yang tertanam dalam saku dermis. Permukaan luar dilapisi oleh zat ganoine dan mengandung duri-duri halus. Di bawah sisik sebelah menyebelah tubuh terdapat linea lateralis yang berupa suatu saluran. Dimana di dalamnya terdapat alat sensoris yang peka terhadap getaran gelombang air akibat gelombang.
  • Skeleton

Sisik dan sirip merupakan eksoskeleton, sedang endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis, gardie pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip. Tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak, Capsule tempat beberapa pasang organon sensoris dan skeleton viceralis yang merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk mekanisme. Tengkorak melekat pada dekat sekali dengan columna vertebralis, oleh karena itu ikan ini tidak memutan kepalanya.

  • Sistem musculus (Otot)

Tubuh dan ekor sebagian besar tersusun oleh otot daging yang bersegmen. Otot daging itu melekat pada vertebra jari-jari penyokong. Bagian-bagian otot daging itu lebar dan berbentuk lapisan yang zigzag memanjang ke belakang. Antara segmen-segmen terdapat lapisan jaringan ikat seolah-olah sebagai septa. Otot dagingnya kecil pada sirip bagian insang dan kepala.

  • Sistem Digestoria (Pencernaan)

Rahang banyak terdapat gigi. Terdapat sejumlah kelenjar mucosa, tetapi tidak terdapat kelenjar ludah. Lidah kecil melekat pada dasar rongga mulut. Faringnya pada celah insang banyak mengandung lembaran-lembaran insang yang terletak sebelah menyebelah. Kemudian menuju esophagus terus ke ventriculus. Antara ventriculus dan intestinum terdapat klep pyloris. Di daerah sekitar pyloris terdapat 3 saluran kecil sebagai alat sekresi atau absorbs. Terdapat kelenjar pencernaan yang berupa hepar yang mengandung vesica felea yang bersaluran menuju ke intestinum sedangkan kelenjar pancreas tidak terpisah dari hati.

  • Sistem Circulatoria (Sirkulasi)

Jantung terdiri atas dua ruang yaitu ventriculum dan auriculum. Darah kembali ke jantung melalui vena terus berkumpul pada sinus venosus, kembali masuk ke auriculum. Darah dari auricuum melalui vebtriculum dipompa menuju insang melalui conus arteriosus, aorta ventralis, 4 pasang arteri afferent branchialis. Saluran terakhir akan menyalurkan darah melalui kapiler dalam insang untuk mengambil oksigen. Kemudian darah dikumpulkan melalui arteri afferent branchialis menuju aorta dorsalis, kemudin beredar melalui cabang arteri.

Baca Juga : Ciri-Ciri Morfologi Dan Fisiologi Jamur ( Fungi ) Beserta Penjelasannya

Darah tampak pucat dan butir-butir darah relative lebih sedikit bila dibandingkan dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. Limpa sebagai bagian sisten sirkulasi terdapat di dekat lambung dengan pembuluh-pembuluh lympha.

  • Sistem Respiratoria (Respirasi

Pernapasan dilakukan oleh insang yang terdapat dalam empat pasang kantong insang yang terletak sebelah menyebelah faring di bawah operculum. Setiap bilah insang terdiri atas lembaran ganda filament. Tiap filament tersusun atas banyak plat transversal yang dibungkus oleh lapisan epithelium yang benyak mengandung pembuluh darah apiler yang berada diantara afferent branchialis dan efferent branchialis (lengkung insang) dan pada perbatasannya terdapat sisir duri yang berfungsi menahan makanan dan benda-benda keras lain lewat celah insang pada saat pernapasan berlangsung.

Waktu bernapas operculum menutup melekat pada dinding tubuh, archus branchialis mengembang kea rah lateral. Air masuk melalui mulut. Kemudian klep mulut menutup, sedang archus branchialis berkontraksi, dengan demikian operculum terangkatterbuka. Selanjutnya air mengalir keluar melalui filament. Pada saat itulah darah mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida.

Gelembung udara atau gelembung renang berdinding tebal terdapat dalam rongga tubuh seblah dorsal. Gelembung ini mempunyai hubungan dengan faring melalui ductus pneumatticus. Saluran itu hanya terdapat pada beberapa ikan tertentu saja. Gelembung udara berfungsi sebagai alat hidrostatis dengan menyesuaikan diri ke dalam air. Penyesuaian itu dilakukan dengan jalan mengeluarkan dan menyerap gas-gas dari pembuluh darah. Pada ikan tertentu gelembung udara itu berfungsi membantu alat respirasi atau sebagai alat respirasi. Ada juga yang berfungsi sebagai alat perasa atau penghasil suara.

  • Sistem Reproductiva (Reproduksi)

Seks terpisah. Pada ikan jantan terdapat sepasang terstis yang membesar pada masa perkawinan. Melalui vas defferensia sperma dikeluarkan lewat papillae urogenitalis. Pada hewan betina sel telur akan keluar dari ovari melalui oviduct yang selanjutnya keluar melalui papillae urigenitalis. Pembuahan umumnya terjadi di luar tubuh.

  • Sistem Exceretoria (Ekskresi)

Ginjal yang gilik terletak diantara vesica pneumattica dengan tulang vertebrae. Cairan yang mengandung sisa-sisa persenyawaan nitrogen dan hidrogen diambil dari darah dalam ginjal akan ditampung dalam vesica urinaria melalui ureter dan selanjutnya pengosongan dilakukan melalui sinus urogenitalis ke luar.

  • Klasifikasi Osteichthyes

Kelompok yang terakhir ini juga terbagi dalam dua sub kelas yaitu Sarcopterygii dan Actinopterygii.

  • Sarcopterygii

Ikan ini dideskripsikan oleh JLB Smith dan dinamai Latimeria chalumnae, sebagai penghormatan bagi Marjorie Courtenay-Latimer dan sebagai pengingat Sungai Chalumna yang dimukanya merupakan perairan tempat ikan ini tertangkap. Miss Latimer adalah kurator sebuah musium lokal yang kecil. Dia lah orang pertama mengenali ikan coelacanth dan memberitahu Smith.Ikan coelacanth tak berhenti membuat berita, ketika pada tahun 1998 ditemukan spesies baru di perairan Manado yang kemudian dinamai Latimeria menadoensis.

Sebagian dari kelas ini sudah punah dan tinggal fosil.Dari antara anggota kelas ini ada satu spesies yang menjadi catatan penting dalam sejarah iktiologi. Spesies ini adalah coelacanth yaitu fosil dan diperhitungkan hidup pada kurun waktu antara masa pertengahan Devonian (350 juta tahun yang lalu) sampai akhir Cretaceous (66 juta tahun yang lalu).Dunia terkejut ketika tepat sebelum Natal tahun 1938 seekor coelacanth hidup tertangkap oleh pukat tarik (trawl) pada kedalaman 70 meter di pantai timur Afrika Selatan. Perhatian dunia tersedot dan takjub, karena sebelumnya ikan ini hanya dikenal dari fosilnya.

  • Actinopterygii

Kelas Actinopterygii merupakan kelas yang paling banyak di bumi. Nelson (2006) menegaskan bahwa kelas ini mencakup 44 ordo yang memiliki 26.891 spesies. Sekitar 44% dari jumlah spesies tersebut adalah ikan air tawar. Cirri-cirinya yaitu notokorda seperti rangkaian manik, atau seperti manik-manik yang terpisah, mempunyai rahang (maksila dan premaksila), rangka terdiri atas tulang sejati, lengkung insang merupakan tulang sejati, yang terletak di bagian tengah insang, mengandung arteri dan saraf, mempunyai sirip yang berpasangan (sirip dada dan sirip perut), mempunyai sepasang lubang hidung, mempunyai sisik yang umumnya bertipe sikloid dan stenoid, tetapi ada juga yang bersisik tipe ganoid dan beberapa kelompok tanpa sisik, biasanya mempunyai gelembung gas dan tidak memiliki kloaka.

Demikianlah pembahasan mengenai semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.