Tulang Rawan adalah

Tulang Rawan – Pengertian, Struktur, Ciri, Fungsi, Komponen, Jenis, Tebel & Proses – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Tulang Rawan yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, struktur, ciri, fungsi, komponen, jenis, tabel dan proses, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.

Pengertian Tulang Rawan

Tulang rawan adalah bentuk khusus jaringan ikat, dengan konsistensi matriks ekstra selnya yang “keras”, sehingga tulang rawan ini memiliki daya kenyal yang tinggi.

Tulang Rawan

Tulang rawan ditandai dengan suatu matriks ekstrasel yang banyak mengandung glikosaminoglikan dan proteoglikan, yaitu makro molekul yang berinteraksi dengan serat kolagen dan elastin. Variasi komposisi komponen matriks ini menghasilkan tiga jenis tulang rawan, yang sesuai dengan kebutuhan biomekanika setempat.


Struktur Tulang Rawan

Tulang rawan (kartilago) adalah jaringan ikat yang menyusun sistem gerak jaringan tulang rawan tersusun atasl se-sel tulang rawan. Sel-sel tulang rawan, mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Matriks menyebabkan tulang rawan bersifat lentur, lincin dan kuat.


Kelenturan tulang rawan pada tulang-tulang rusuk penyusun rongga dada menyebabkan tulang rusuk bergerak bebas mengikuti pemekaran paru-paru ketika bernapas. Tulang-tulang rawan di antara ruas-ruas tulang belakang sangat kuat dan tahan tekanan sehingga mudah kembali ke bentuk semula.


Ciri-Ciri Tulang Rawan

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri tulang rawan, terdiri atas:


  1. Berbentuk khusus jaringan ikat dengan fungsi utama menyokong jaringan lunak.
  2. Terdiri atas sel-sel (kondrosit dan kondroblas) dan matriks (serat dan substansi dasar).
  3. Matriksnya mengandung serat kolagen atau serat elastin yang memberi kekuatan dan
  4. Tulang rawan memiliki kekuatan renggang, penyokong struktural, dan memungkinkan fleksibilitas tanpa distorsi.

Fungsi Tulang Rawan

Berikut ini terdapat beberapa fungsi tulang rawan, terdiri atas:


  • Memungkinkan  jaringan ini menahan stress mekanik  tanpa mengalami distorsi.
  • Menunjang jaringan lunak, karena permukaannya licin dan berdaya kenyal, maka tulang rawan merupakan daerah peredam guncangan dan permukaan gesekan bagi sendi, sehingga memudahkan gerakan tulang.
  • Penting untuk perkembangan dan pertumbuhan tulang-tulang panjang sebelum dan sesudah lahir.

Komponen Penyusun Tulang Rawan

Berikut ini terdapat beberapa komponen penyusun tulang rawan, terdiri atas:


  1. Sel

Kartilago tersusun atas sel yang disebut dengan chondrosit dimana chondrosit terletak didalam lakuna dan lakuna tersebar didalam matriks. Pada sel terdapat chondronectin yang menghubungkan GAG dan kolagen.  Sel chondrosit berbentuk oval dan memiliki sedikit mikrovili. Dalam perkembangannya sel ini memiliki badan golgi yang besar, RE kasar dan vakuola. Sel Chondrosit dapat membentuk protein, serabut kolagen dan substansi dasar (e.g., chondroitin sulfat).


  1. Substansia Dasar

Pada jaringan tulang rawan substansia dasar tersusun oleh chondroitin sulfat. Chondroitin sulfat adalah asam proteoglikan (Basophilia) yang terdapat pada dasar dari matriks. Sel Basophilia lebih terlihat pada matriks di sekitar lakuna dimana area tersebut mengandung sedikit serabut kolagen. Sedangkan, pada daerah interteritorial matriks lebih banyak mengandung kolagen.


  1. Serabut

Kebanyakan memiliki serabut kolagen.


Jenis-Jenis Tulang Rawan

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis tulang rawan, terdiri atas:


1. Tulang Rawan Hialin

Tulang rawan hialin segar berwarna putih kebiruan dan translusen. Pada embrio sebagian tulang sementara hingga secara berangsur-angsur diganti oleh tulang. Pada mamalia dewasa, terdapat di permukaan sendi pada sendi yang dapat bergerak; hidung, laring, trakea, bronki; ujung ventral iga; tempat berartikulasi dengan sternum; dan pada lempeng epifisis, dimana ia berfungsi untuk pertumbuhan memanjang tulang.


Tulang rawan berkembang dari mesenkim. Sel-sel yang dibentuk melalui diferensiasi langsung dari sel mesenkim ini disebut kondroblas, dengansitoplasma basofilik penuh ribosom. Kejadian diferensiasi tulang rawan berlangsung dari pusat ke luar; karenanya sel-sel yang lebih di pusat memiliki ciri kondrosit sedangkan sel-sel perifer memiliki ciri kondroblas.


  • Matriks (substansi Interselular)

Empat puluh persen berat kering tulang rawan hialin terdiri atas kolagen yang terpendam dalam substansi intersel amorf. Selain kolagen tipe II dan proteoglikan, komponen penting lain dari matriks tulang rawan adalah glikoprotein kondronektin, sebuah makromolekul yang membantu perlekatan kondrosit pada kolagen matriks.


  • Perikondrium

Kecuali pada tulang rawan sendi, semua tulang rawan hialin ditutupi oleh selapis jaringan ikat padat, perikondrium, yang esensial bagi pertumbuhan dan pemeliharaan tulang rawan. Lapisan ini kaya serat kolagen tipe I dan mengandung banyak fibroblas.


  • Kondrosit (sel-sel tulang rawan)

Kondrosit muda berbentuk lonjong, dengan sumbu panjang paralel terhadap permukaan. Lebih ke dalam bentuknya bulat, dan dapat berkelompok hingga 8 sel dari hasil pembelahan mitosis satu kondrosit (kelompok isogen).


Kondrosit sebagai sel penghasil protein RE kasar dan kompleks golgi. Kondrosit membuat kolagen tipe II, proteoglikans, dan kondronektin.


  • Pertumbuhan

Pertumbuhan tulang rawan dapat melalui dua proses: pertumbuhan interstisial, akibat pembelahan mitotik dari kondrosit-kondrosit yang ada; dan pertumbuhan aposisional, akibat diferensiasi sel-sel perikondrial.


2. Tulang Rawan Elastis

Tulang rawan elastis terdapat di aurikula telinga, dinding meatus auditiva eksterna, tuba auditiva (eustachii), epiglotis, dan kartilago cuneiform dalam laring. Tulang ini memiliki serabut kolagen tipe II, mengandung jalinan serat-serat elastis tersebar secara luas. Kondrosit pada tulang rawan elastis dan hialin serupa dan memiliki perikondrium.


3. Tulang Rawan Fibrokartilago

Jenis tulang rawan ini terdapat pada tempat yang memerlukan penyokong kuat dan daya rentang. Ditemukan pada  diskus intervertebra, pada perlekatan ligamen tertentu pada permukaan tulang rawan dari tulang dan simfisis pubis. Serat kolagen yang banyak itu membentuk berkas-berkas  tidak teratur di antara kelompok-kelompok kondrosit  atau tersusun paralel sepanjang kolom kondrosit.


Tabel Perbedaan Klasifikasi Tulang Rawan

Ciri-ciri Kartilago Hialin Kartilago Fibrosa Kartilago Elastis
Serabut Serabut Serabut kolagen yang halus. kolagen yang padat dan kasar. Serabut elastis dan serabut kolagen
Warna matriks Putih kebiru kebiruan dan transparan tembus cahaya. gelap dan keruh. Keruh kekuning kuningan. Warna matriks Putih kebiru
Letak Ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan saluran pernapasan Ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan persendian. Epiglotis, daun telinga, & bronkiolus.
Fungsi Memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian tertentu rangka dewasa, & membantu pergerakan persendian. Menyokong dan melindungi bagian di dalamnya. Memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong.

Proses Pembentukan Tulang Rawan

Proses pembentukan tulang rawan dapat dilihat dari dua aspek yaitu :

  • pertumbuhan pada stadium embrio dari blastema tulang rawan, berupa sel-sel mesenkim yang berproliferasi dan membesar.
  • pertumbuhan setelah kelahiran yang berasal dari perikondrium.

Sel-sel blastema pra tulang rawan bersifat basofil, karena berkembangnya retikulum endoplasmik kasar, disebut kondroblast. Kondroblast menghasilkan fibril kolagen dan matriks. Pembentukan matriks terus berlangsung di bagian tengah, sehingga sel-sel tersebut terpisah satu dengan yang lain dan menjadi kondrosit. Di bagian tepi kndroblast terus mengadakan aktivitas membentuk tulang rawan.


Jadi tulang rawan yang mula-mula terjadi berbentuk pulau dengan sel-sel tersebar dalam matriks. Di bagian tepi di balut oleh bakal perikondrium yang mengandung kondroblast, sedangkan di tengah kondrosit belum membentuk membentuk zimogen. Di luar pulau tulang rawan masih berupa mesenkim.


Pola pertumbuhan tulang rawan menganut dua cara yaitu :


(1) Pertumbuhan interstitial

Melalui ekspansi dari dalam dengan cara pembelahan kondrosit berulang-ulang. Tiap kondrosit yang terbentuk berpisah dan membentuk kapsula sendiri. Cara ini terjadi pada kehidupan embrio saja dan nantinya terhenti dan dilanjutkan dengan pertumbuhan aposisi.


(2) Pertumbuhan aposisi

Penambahan luas areal tualng rawan berlangsung di bagian tepi, kondroblast berkembang dari perikondrium, membelah beberapa kali menjadi kondrosit.  Pola pertumbuhan aposisi ini dapat berlangsung pada satdium embrio maupun dewasa. Pada stadium embrio mesenkim berkembang menjadi kondroblast, dan seterusnya membentuk kondrosit. Pada stadium pasca nata fibroblast pada perikondrium berkembang menjadi kondroblast dan seterusnya menjadi kondrosit.


Pertumbuan aposisi sering disebut pertumbuhan subperikondrium. Dengan meningkatnya umur tulang rawan, matriks mulai mengeras, sedangkan kondrosit terus membelah dan terbentuklah kelompok isogen. Kondromukoid yang dihasilkan oleh sel-sel baru serta sisa kapsula diduga membentuk teritorial matriks yang bersifat basofil, sedangkan interteritorial matriks dengan adanya fibril kolagen meningkat maka basofilitas menurun.


Demikianlah pembahasan mengenai Tulang Rawan – Pengertian, Struktur, Ciri, Fungsi, Komponen, Jenis, Tebel & Proses semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.