Majalah adalah

Majalah adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Sejarah, Tokoh, Ciri, Fungsi, Peranan & Jenis – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Majalah yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, sejarah, tokoh, ciri, fungsi, peranan dan jenis, nah untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.

Majalah adalah

Pengertian Majalah

Majalah adalah sebagai kumpulan berita, artikel, cerita, iklan yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto dan dijilid dalam bentuk buku, yang diterbitkan secara berkala. Sedangkan yang dimaksud dengan majalah serail itu ialah, majalah yang diterbitkan seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali.


Majalah adalah salah jenis dari media massa, majalah terdiri dari sekumpulan kertas cetakan yang disatukan. Tulisan-tulisan di dalam majalah dibuat bukan oleh tulisan tangan, namun oleh suatu mesin cetak. Tidak ada ketentuan baku dalam penyusunan isi sebuah majalah.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Paragraf adalah


Majalah biasanya berisi berbagai macam topik tulisan yang sesuai dengan tujuan dan topik dari majalah yang bersangkutan. Bukan hanya terdapat tulisan, didalam majalah juga ada gambar-gambar yang bertujuan sebagai ilustrasi dari tulisan dan juga bertujuan untuk membuat isi majalah menjadi cantik dan menarik. Gambar-gambar tersebut bisa berbentuk gambar orang, gambar benda, atau gambar kartun.


Pengertian Majalah Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian majalah menurut para ahli, terdiri atas:


  1. Assegaff, 1980:27

Karena termasuk sebagai media cetak, maka pesan-pesan dalam majalah bersifat permanen dan publik dapat mengatur tempo dalam membacanya, selain itu pula kekuatan utamanya adalah dapat dijadikan sebagai bukti.


  1. Defleur Dennis:137

Mirip dengan media cetak lainnya majalah tampil lebih berisikan pengetahuan dari pada hal-hal yang menyangkut selera dan perasaan dari komunikannya. Media ini bukan sarana yang dibaca selintas saja seperti media aktual (Broadcast Media), tidak juga membutuhkan perhatian pada waktu tertentu, media ini tidak dengan segera dapat di kesampingkan seperti Koran, majalah dapat disimpan oleh pembaca selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, kadang-kadang bertahun-tahun.


  1. Depdikbud, 1992:67

Tetapi dari keunggulan yang dimilikinya itu, kita dapat mengambil kelemahan yang utama dari majalah tersebut, yaitu bahwa majalah tidak terbit setiap hari seperti halnya surat kabar yang merupakan sumber berita (menyampaikan informasi) setiap harinya pada setiap orang. “Majalah diminati oleh mereka yang sibuk dan tidak sempat menekuni Koran harian”.


  1. Edwin Emery dkk (1967:62-65)

Majalah merupakan media opini”. Jadi dalam sebuah majalah pun terdapat tulisan-tulisan mengenai opini atau pendapat-pendapat, pandangan-pandangan seseorang mengenai sesuatu yang tentunya berkaitan dengan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.


  1. Komarudin, 1984:149

Salah satu jenis alat komunikasi dalam bentuk publikasi yang terbit secara berkala seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau pada waktu-waktu yang teratur. Majalah ini di terbitkan dengan isi yang antara lain artikel-artikel, berita-berita, cerita-cerita yang mengandung nilai sastra, fiksi dan non-fiksi, puisi, resensi, kritik-kritik, karikatur, lelucon-lelucon, pengisi (filler), tajuk rencana, kadang-kadang iklan.


  1. Wahyudi, 1991:99

“Kepentingan pembaca, pendengar, dan pemirsa, harus selalu di perhatikan dan di utamakan, karena “laku” tidaknya isi pesan yang di “jual” sangat tergantung dari konsumen atau dengan kata lain surat kabar atau majalah, radio, televisi, dan film akan “laku” bila, isi pesan sesuai dengan selera konsumen (audience)”.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Teori Menurut Para Ahli


Sejarah Majalah

Dunia cetak-mencetak mulai mengalami kemajuan tak henti-henti sejak dikembangannya mesin cetak oleh Johannes Guttenberg tahun 1455. Mesin cetak ini merupakan yang pertama kalinya di Eropa yang menggunakan cetak logam yang dapat digerakkan (movable metal type). Secara dramatis, penemuan ini meningkatkan kecepatan produksi barang cetakan, termasuk buku dan majalah. Mesin cetak juga mengurangi waktu yang digunakan dalam produksi buku dan majalah sebelumnya.


Majalah yang paling awal adalah Erbauliche Monaths – Unterredungen (1663–1668) diterbitkan oleh Johann Rist, seorang teolog dan penyair dari Hamburg, Jerman. Bentukan iklan buku dikenalkan sejak tahun 1650, berupa feature yang muncul secara reguler dan kadang diberi ulasan. Katalog-katalog reguler terbit, seperti Mercurius Librarius atau A Catalogue of Books (1668-1670). Tetapi, selama abad 17 terbitan semacam itu rata-rata berumur pendek.


Jenis majalah yang lebih ringan isinya, atau berkala hiburan, pertama kali terbit pada 1672, yaitu Le Mercure Galant, didirikan oleh seorang penulis, Jean Donneau de Vice. Isinya: kisah-kisah kehidupan, anekdot, dan mutiara hikmah.


Di awal terbitannya, berbagai majalah didesain hanya untuk kalangan terbatas. Penerbitnya lebih suka disebut pengelola”quality” magazines. Sejak 1830-an, bermunculan majalah-majalah berharga murah, yang ditujukan kepada publik yang lebih luas. Awalnya berbagai majalah ini menyajikan mater-materi yang bersifat meningkatkan, mencerahkan, dan menghibur keluarga. Tapi, pada akhir abad 18 berkembang majalah-majalah populer yang semata-mata menyajikan hiburan.


Di Inggris, Charles Knight menjadi pelopor majalah jenis baru ini. Ia menerbitkan mingguan Penny Magazine (1832 – 1846) dan Penny Cyclopedia (1833 – 1858). Di samping majalah populer, muncul pula berbagai penerbitan majalah serially yang dipenuhi dengan gambar-gambar ilustrasi. Di AS, sampai tahun 1850, perkembangan itu tidak ditemukan. Yang tercatat mengmbangkan penerbitan berskala nasional jangkauan oplahnya yaitu Saturday Evening Post (1821 – 1869) dan Youth Companion (1827 – 1929).


Pada seperempat akhir abad 19, penerbitan majalah mengalami peningkatan pasar. Masyarakat mendapat limpahan informasi dan hiburan. George Newness menyalurkan hobinya yang berawal dari kesukaannya menggunting paragraf-paragraf, pada 1881, dengan menerbitkan Tit-Bits yang terbit secara periodik, dan menyebar secara meluasmelintasi batas negara. Hal tersebut diikuti oleh the Strand yang menjadi populer karena kisah-kisah Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle.


Keberadaan majalah sebagai media massa terjadi tidak lama setelah surat kabar. Sebagaimana surat kabar, sejarah majalah diawali dari negara-negara Eropa khususnya Inggris, dan di benua Amerika diwakili oleh Amerika Serikat. Di Amerika, tahun 1820-an sampai 1840-an merupakan zamannya majalah (the age of magazines). Majalah yang paling pouler saat itu adalah Saturday Evening Post yang terbit tahun 1821, dan Nort American Review.


Perubahan besar dalam industri majalah terjadi pada tahun 1890-an, ketika S.S. McClure, Frank Musey, Cyrus Curtis, dan sejumlah penerbit lain mulai mengubah industri penerbitan majalah secara revolusioner. Mereka melihat adanya ratusan ribu calon pelanggan yang belum terlayani oleh majalah yang ada. Mereka juga melihat bahwa iklan akan memainkan peranan penting dalam perekonomian AS. Maka, para tokoh ini menciptakan majalah yang isinya sesuai dengan selera dan kepentingan orang banyak.


Munsey’s dan McClure’s mulai menyajikan liputan olahraga di Harvard yang disusul dengan artikel olahraga umum, tulisan tentang perang, lagu-lagu populer, para pesohor (selebritis), dan sebagainya. Curtis lalu menerbitkan majalah khusus kaum ibu, Ladies’ Home Journal, yang kemudian menjadi majalah pertama yang mencapai tiras 1 juta. Majalah-majalah khusus seni dan arsitektur, kesehatan, dan sebagainya segera ikut bermunculan. Terjadilah fenomena yang disebut dengan popularisasi dan segmentasi isi.


Para penerbit majalah juga berusaha menekan harga agar bisa terjangkau oleh orang kebanyakan. Pada tahun 1893, Frank Munsey menjual Munsey’s seharga 10 sen, jauh lebih murah daripada majalah lain. Iklan menjadi kian penting daripada harga majalah. Curtis kemudian bahkan menurunkan harga majalahnya menjadi 5 sen, lebih murah daripada harga kertas majalahnya sendiri. Isi populer dan harga murah itu sukses menjaring banyak pembeli, sehingga pengiklan pun tertarik.


Kerugian akibat harga yang lebih murah daripada biaya produksi ditutup oleh penghasilan dari iklan. Redistribusi pendapatan memunculkan kelas menengah yang daya belinya lebih baik, dan mereka merupakan pasar potensial aneka produk massal yang dapat dijaring melalui iklan di majalah. Hal ini juga mendorong penerbit untuk berusaha membidik pembeli yang homogen guna memudahkan segmentasi iklan.


Dulu, untuk mempercepat reproduksi majalah mempekerjakan banyak seniman yang masing-masing membuat sebagian gambar yang lalu disatukan sebelum digunakan sebagai materi cetakan. Teknik cetak foto modern jelas serba lebih mudah. Pengiriman foto juga gampang dilakukan sejak adanya kamera saku dan jasa pencetakan dan pengiriman foto kilat sejak 1935.


Jika sebelumnya produk bacaan (cetak) dan aksesnya hanya tersedia bagi kalangan tertentu, maka belakangan produk-produk tersebut dapat diproduksi lebih banyak dan menyebar ke pembaca yang lebih luas. Terbitan koran dan majalah juga termasuk yang harus berusaha keras menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi baru ini. Banyak majalah raksasa yang tertekan, Tidak sedikit mingguan atau bulanan yang sudah puluhan tahun terbit dan berjangkauan luas akhirnya terpaksa tutup.


Majalah yang mampu bertahan umumnya yang bersifat khusus, seperti majalah khusus wisata (Sunset), olahraga (Sport Illustrated), hobi perahu layar (Yachting), penggemar acara televisi (TV Guide), atau berita-berita ilmiah (Scientific American). Majalah-majalah yang meliput segala hal (pusparagam) seperti Collier’s dan Saturday Evening Post, sudah bukan zamannya lagi, bahkan juga bagi yang awalnya begitu terkenal seperti Life dan Look. Sekarang adalah zaman majalah-majalah khusus.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Makalah adalah


Sejarah Perkembangan Majalah Di Indonesia

Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada massa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto dengan prakarsa dari Ki Hadjar Dewantoro, sedang di Ternate pada bulan oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan radio republic Indonesia. Di kediri terbit majalah berbahasa Jawa Djojobojo, pimpinan Tadjib Ermadi. Para anggota Ikatan Pelajar Indonesia di Blitar menerbitkan majalah berbahasa jawa, Obor (Suluh).


  • Awal Kemerdekaan

Soemanang, SH yang menerbitkan majalah Revue Indonesia, dalam salah satu edisinya pernah mengemukakan gagasan perlunya koordinasi penerbitan surat kabar, yang jumlahnya sudah mencapai ratusan. Semuanya terbit dengan satu tujuan, yakni menghancurkan sisa-sisa kekuasaan belanda, mengobarkan semangat perlawanan rakayat terhadap bahaya penjajahan, menempa persatuan nasional untuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat.


  • Zaman orde lama

Pada masa ini, perkembangan majalah tidak begitu baik, kaena relatif sedikit majalah yang terbit. Sejarah mencatat majalah Star Weekly, serta majalah mingguan yang terbit di Bogor bernama Gledek, namun hanya berumur beberapa bulan saja.


  • Zaman orde baru

Awal orde baru, banyak majalah yang terbit dan cukup beragam jenisnya, diantaranya di Jakarta terbit majalah Selecta pimpinan Sjamsudin Lubis, majalah sastra Horison pimpinan Mochtar Lubis, Panji Masyarakat dan majalah Kiblat. Hal ini terjadi sejalan dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang makin baik, serta tingkat pendidikan masyarakat yang makin maju.


Tokoh Pelopor Majalah

Penelusuran sejarah perkembangan media massa takkan lepas dari tokoh atau figur yang memprakarsai atau menerbitkan media massa tersebut. Hal itu terbukti pada catatan-catatan sejarah mengenai majalah. Seorang tokoh melekat dengan media terbitannya. Berikut beberapa tokoh yang tercatat oleh sejarah telah sukses menerbitkan majalah yang menjadi tonggak perkembangan salah satu media cetak ini.


1. Daniel Defoe

Pada tahun 1704, di Inggris, terbit Review, majalah yang berisi berita, artikel, kebijakan nasional, aspek moral, dan lain-lain. Bentuknya adalah antara majalah dan surat kabar, ukuran halaman kecil, serta terbit tiga kali satu minggu. Defoe bertindak sebagai pemilik, penerbit, editor, sekaligus sebagai penulisnya.


2. Benjamin Franklin

Dialah yang telah mempelopori penerbitan majalah di Amerika. Pada tahun 1740, dia menerbitkan General Magazine dan Historical Chronicle.


3. Richard Steele

The Tatler ia buat pada tahun 1790, selanjutnya The Spectator ia terbitkan bersama Joseph Addison. Majalah tersebut berisi masalah politik, berita-berita internasional, tulisan yang mengandung unsur-unsur moral, berita-berita hiburan tentang teater dan gosip.


4. Dewitt Wallace dan Lila

Saat masih berusia 20 tahun, sepasang suami istri ini telah mampu menerbitkan sebuah majalah pada tahun 1922, Reader’s Digest. Pada pertengahan abad 20, majalah ini merupakan majalah tersukses. Pada tahun 1973, Reader’s Digest untuk di Amerika saja, dapat mencapai pelanggan sebanyak 18 juta pembaca, belum termasuk pembacanya di dunia.


5. Henry Luce

Lulusan Yale University ini, bersama Briton Hadden menerbitkan majalah Time. Ia terdorong oleh keberhasilan Reader’s Digest. Tak hanya itu, ia pun menerbitkan Fortune, Sport Illutrated, dan Life. Majalah yang disebutkan terakhir merupakan majalah berita yang banyak mengandung foto. Foto-foto tersebut berfungsi sebagai alat informasi, menghibur, dan memengaruhi.


6. Hugh Hefner

Dia menerbitkan majalah Playboy pada tahun 1953. Majalah bagi pria dewasa ini adalah salah satu majalah yang sukses. Pada tahun 1970-an, sirkulasinya mencapai enam juta eksemplar.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengetahuan Adalah


Ciri-Ciri Majalah

Adapun ciri-ciri majalah, yaitu:

  • Penyajian lebih mendalam.
  • Nilai aktualitas lebih lama.
  • Gambar atau foto lebih lama.
  • Cover sebagai daya tarik.

Fungsi Majalah

Majalah yang baik merupakan majalah yang mempunyai fungsi atau manfaat. Entah itu manfaat untuk para pembaca maupun manfaat bagi penerbitnya sendiri. Setiap majalah memiliki manfaat yang berbeda-beda, karena setiap majalah memiliki target segmentasi yang berbeda pula. berikut ini macam fungsi majalah yang diantaranya yaitu:


1. Fungsi Majalah Untuk Penerbit

  • Majalah sebagai media belajar organisasi.
  • Majalah sebagai media komunikasi.
  • Majalah sebagai media promosi.
  • Majalah sebagai media penyaluran bakat dalam bidang penulisan.
  • Majalah sebagai sarana investasi.

2. Fungsi Majalah Untuk Pembaca

  • Majalah sebagai sumber informasi.
  • Majalah sebagai media komunikasi.
  • Majalah sebagai penyalur aspirasi setiap orang.
  • Majalah sebagai penyemai demokrasi.
  • Majalah sebagai media promosi.
  • Majalah sebagai media pembelajaran berbasis baca-tulis.
  • Majalah sebagai media penyalur bakat dalam bidang penulisan.
  • Majalah sebagai peningkatan kreatifitas.
  • Majalah sebagai penghibur.

Peranan Majalah

Berikut ini terdapat beberapa peranan majalah, terdiri atas:

  1. Membantu perkembangan perubahan-perubahan sosial dan politik.
  2. Menafsirkan persoalan-persoalan dari kejadian-kejadian dan menjadikannya sebagai pandangan nasional.
  3. Membantu perkembangan suatu pengertian nasional dalam masyarakat.
  4. Memberikan hiburan yang murah kepada jutaan orang.
  5. Menjadi penyuluh dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
  6. Menjadi pendidik pada warisan-warisan kebudayaan manusia, melalui tulisan serta perhatian terhadap seni, juga mengenai tokoh-tokoh masyarakat.

Jenis Majalah

Secara universal, M.O Palapah dan Atang Syamsuddin membagi jenis majalah menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Mass magazine, adalah majalah umum yang ditujukan untuk semua golongan, jadi merupakan majalah umum.
  • Class magazine, adalah majalah yang ditujukan untuk golongan tertentu (high or middle class) isinya mengenai bidang-bidang tertentu.
  • Spesialized magazine, adalah majalah khusus dan ditujukan kepada para pembaca khusus.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Buletin” Pengertian & ( Fungsi – Tujuan – Ciri )


Pembagian jenis majalah secara garis besar seperti di sebutkan di atas, dapat dirinci lagi kedalam jenis-jenis majalah yang lebih spesifik. Djafar Assegaff, mengemukakan sebagai berikut:

  1. Majalah bergambar (picture magazine), bentuk majalah yang memuat reportase berdasarkan pada gambar. Gambar sesuatu peristiwa, atau suatu karangan khusus yang berisikan foto-foto.
  2. Majalah anak-anak (childrens weekly), bentuk majalah yang isinya khusus mengenai dunia anak-anak.
  3. Majalah berita (news magazine), mingguan berkala yang menyajikan berita-berita dengan suatu gaya tulisan yang khas dilengkapi dengan foto-foto dan gambar-gambar.
  4. Majalah budaya (culture magazine), penerbitan pers yang mengkhususkan isinya dengan masalah-masalah kebudayaan dan diterbitkan setiap minggu, bulan ataupun secara berkala.
  5. Majalah ilmiah (scientific magazine), majalah berkala khusus berisi mengenai ilmu pengetahuan dan mengkhususkan isinya mengenai suatu bidang ilmu, misalnya teknik radio, elektronik, ekonomi, hokum, dan sebagainya.
  6. Majalah hiburan (popular magazine), majalah yang memuat karangan-karangan ringan, cerita pendek, cerita bergambar, dan sebagainya.
  7. Majalah keagamaan (religious magazine), bentuk majalah yang isinya khusus mengenai masalah-masalah agama.
  8. Majalah keluarga (home magazine), majalah yang memuat karangan-karangan untuk seluruh keluarga, dari bacaan anak-anak sampai masalah rumah tangga (resep, mode, dan lain-lain).
  9. Majalah khas (specialized magazine), bentuk majalah yang isinya khusus mengenai berbagai macam bidang profesi.
  10. Majalah mode (fashion magazine), majalah yang berisi mode dan dilampiri lembaran yang berisikan pola pakaian.
  11. Majalah perusahaan (company magazine), majalah yang diterbitkan secara teratur oleh perusahaan berisi berita-berita atau informasi mengenai kepegawaian, karyawan, kebijaksaan perusahaan dan produksi perusahaan.
  12. Majalah remaja (juvenile weekly), bentuk majalah yang isinya khusus membahas masalah remaja.
  13. Majalah sari tulisan (magazine digest), bentuk penerbitan dengan format khusus yang berisi ringkasan karangan dari berbagai penerbitan.
  14. Majalah sastra (literary magazine), bentuk majalah khas yang terbit dan isinya khusus membicarakan masalah kesusastraan dan resensi buku-buku (novel) kontemporer atau kegiatan dalam bidang seni sastra.
  15. Majalah wanita (woman magazine), bentuk majalah yang berisikan khusus mengenai dunia wanita, dari masalah mode, resep, musik, keluarga, juga dihiasi oleh foto-foto yang menarik.

Demikianlah pembahasan mengenai Majalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Sejarah, Tokoh, Ciri, Fungsi, Peranan & Jenis semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.