Teks Eksemplum

DosenPendidikan.Com – Untuk kali kami akan memberikan informasi mengenai teks eksemplum yang dimana akan mengurai seperti pengertian, ciri, struktur dan contoh, nah untuk lebih jelasnya simak saja uraian dibawah ini.

Teks Eksemplum

Pengertian Teks Eksemplum

Teks eksemplum adalah teks cerita yang menceritakan tentang perilaku atau tokoh dari sebuah cerita. Ceritanya diawali dengan pengenalan tokoh, setelah itu membahas peristiwa apa saja yang dilalui oleh tokoh, dan diakhiri dengan interpretasi dari dalam diri tokoh tersebut.

Teks eksemplum termasuk kedalam karya sastra yang isinya menjelaskan tentang pengalaman hidup seseorang. Berawal dari sebuah peristiwa yang dialami oleh tokoh dan kemudian dari peristiwa tersebut terdapat hikmah yang dapat diambil. Tujuannya agar tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.

Ciri-Ciri Teks Eksemplum

Teks eksemplum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Berisi tentang suatu peristiwa yang tidak di inginkan oleh tokoh.
  2. Mempunyai nuansa naratif.
  3. Pada umumnya menceritakan tentang pengalaman pribadi seseorang.
  4. Terdapat perubahan perilaku pada tokoh untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
  5. Menunjukkan urutan peristiwa atau kejadian yang jelas.

Baca Juga :  “Teks Deskripsi” Pengertian & ( Tujuan – Ciri – Struktur – Jenis – Contoh )

Struktur Teks Eksemplum

Berikut adalah penjelasan tentang struktur teks eksemplum :

  • Abstrak, adalah inti dari suatu peristiwa sebagai pengantar yang menggambarkan peristiwa yang akan diceritakan.
  • Orientasi, adalah bagian awal dari teks eksemplum, biasanya berisi tentang pengenalan tokoh.
  • Insiden, adalah bagian yang menjelaskan tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh. Biasanya tokoh mendapatkan suatu permasalahan atau persoalan.
  • Interpretasi, adalah bagian yang menjelaskan tentang pesan moral, evaluasi, dan akibat yang timbul karena tindakan tokoh. Interpretasi hampir sama dengan koda yang terdapat pada struktur teks anekdot.
  • Koda, adalah bagian penutup dalam cerita.

Struktur Teks Eksemplum

Baca Juga : Definisi Paragraf Dan Jenis-Jenisnya Beserta Contohnya


Unsur Kebahasaan Teks Eksemplum

Dalam hal ini hampir sama dengan teks prosedur kompleks yang banyak menggunakan konjungsi, diunsur kebahasaan teks eksemplum juga terdapat konjungsi, berikut ini unsur-usurnya yaitu:

  • Menggunakan kalimat kompleks.
  • Menggunakan konjungsi (penghubung).
  • Menggunakan kata rujukan.
  • Menggunakan kata kerja.

Contoh Teks Eksemplum

Adapun beberapa contoh teks eksmplum yang diantaranya yaitu:

Orientasi

Setelah pulang sekolah, saatnya aku untuk makan siang, aku pergi mencari makan, tetapi karena malas untuk berjalan jauh, akhirnya aku memutuskan membeli pecel di gang depan.


Ternyata aku menemui kakakku juga sedang membeli pecel itu, kemudian saat sudah di rumah kakakku langsung memakannya sedangkan aku menunggu pecel yang sedang dibuat oleh ibu tersebut.


Insiden

Padahal aku sudah tidak sabar sekali ingin makan akhirnya aku putuskan untuk membuka plastik bakso yang masih sangat panas, ketika aku sedang membuka plastiknya aku tergesa-gesa dalam membukanya.

Ternyata plastik yang aku gigit membuka terlalu besar dan membuat bakso menjadi tumpah ke luar dari mangkuk dan membasahi celana ku. Saat itu aku kaget dan malu didepan kakakku, kakak berkata bahwa aku harus berhati-hati dan sabar serta jangan tergesa-gesa sehingga bakso tidak akan tumpah, alhasil aku tidak jadi untuk makan siang.


Interpretasi

Berdasarkan cerita ini kita dapat belajar bahwa ketika mengambil keputusan apapun jangan sampai tergesa-gesa dan harus berhati-hati dan mempertimbangkan akibatnya. Sehingga kita mendapat kesimpulan bahwa teks eksemplum ialah teks yang menceritakan pengalaman seseorang. Dalam menyusun teks ini harus memperhatikan 3 struktur utamanya yakni orientasi, insiden dan interpretasi.


Baca Juga : Penjelasan Paragraf Argumentasi Beserta Ciri, Jenis Dan Contohnya


Contoh Teks Eksemplum Tentang Pengalaman

Kecerobohanku

Abstrak

Aku memiliki pengalaman jatuh dari motor beberapa tahun yang lalu.

Orientasi

Ketika itu saya masih SMP, pada suatu sore saat sedang membersihkan kamar, keponakanku yang bernama Suci berkunjung ke rumahku untuk minta diantar les di rumah gurunya.


Insiden

Ketika itu sudah hampir mendekati adzan magrib, sebenarnya orang tua saya sedikit melarang untuk langsung pergi, ibu saya menyuruh pergi setelah selasai adzan saja. Tetapi karena Suci terlihat terburu-buru saya pun tetap akan menemani dan mengantarkannya. Di jalan tiba-tiba handphone saya berbunyi, dan sepertinya itu tanda jika ada sms masuk di handphone saya.


Lalu saya pun mencoba mengambil handphone di saku celana kemudian saya membuka sms yang telah masuk, dan saya juga berniat untuk membalas pesan itu. Jujur saat itu saya mengendarai motor dalam keadaan tergesa-gesa dan mengunakan kecepatan yang lumayan tinggi, kemudian dari arah depan ada sebuah motor ingin putar balik arah tetapi tanpa menyalakan lampu retingnya.


Saya pun gugup karena tidak bisa mengontrol danmenguasai kecepatan akhirnya pun menabrak pengendara motor yang sedang putar balik arah tadi, aku dan Suci pun terjatuh dan terlempar dari motor. Suci keponakan saya mengalamani luka pada bagian siku dan kakinya, sedangkan saya mengalami luka pada lutut sebelah kanan dan untungnya saya tidak mengalami luka yang parah. Motor yang saya kendarai pun rusak parah, ketika itu polisi yang kebetulan ada di sekitar jalan itu langsung datang menghampiri saya, untuk menolong dan mengurus kasus kecelakaan tersebut.


Interprestasi

Dari kejadian tersebut saya menjadi tahu bahwa doa restu dan nasihat dari orang tua sangatlah penting, jika saya menuruti perkataan orang tua saya tadi pasti hal seperti ini tidak akian terjadi, selain itu saya menjadi mengerti bahwa kehati-khatian dan ketertiban di jalan memang jelas sangat perlu diperhatikan karena kita bagai sedang bertarung nyawa jika ada di jalanan.


Serta kelengkapan pengaman mulai dari helm, dan surat-surat penting seperti STNK, SIM juga harus diperhatikan saat sedang mengendarai kendaraan di jalan. Dan jika sedang mengendarai kendaraan sebaiknya tidak perlu sambil memegang handphone, kecuali jika itu dalam keadaan yang sangat mendesak lebih baik kita berhenti sejenak di pinggir jalan untuk membuka handphone.


Koda

Sejak kejadian itu menimpa saya, saya menjadi semakin berhati-hati dalam mengendarai kendaraan. Selain itu juga semakin memerhatikan peraturan di lalu lintas, dan mematuhi kata-kata orang tua saya. Karena ridha Allah adalah ridha orang tua.


Baca Juga : 34 Perbedaan Teks Dongeng Dengan Teks Anekdot


Burung Pipit yang Sombong

Orientasi Cerita:

Alkisah pada suatu hari disebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah sekelompok burung pipit yang senang bernyanyi. Salah satu burung dari kelompok tersebut bernama Lia. Lia juga termasuk yang tinggal di dalam hutan belantara tersebut bersama hewan-hewan lainnya.


Lia dikenal sebagai seekor burung yang sangat sombong karena hidupnya yang hanya suka menyendiri tidak mau berbaur dengan hewan-hewan lainnya. Lia selalu merasa bahwasannya dia merupakan hewan paling benar dan paling mampu menyelesaikan suatu persoalan permasalahan.


Insiden Cerita:

Suatu hari, sekelompok burung pipit sedang membuat sebuah sarang yang dibentuk dari tumpukan jerami. Dengan sabar dan tekun mereka membuat sarang tersebut agar tampak rapih dan kokoh. Namun lain halnya dengan si burung pipit Lia, ia dengan kesombongan dan keangkuhannya membuat sarang sendiri dengan bahan potongan kertas berwarna-warni. Dia berpikir bahwa jika memakai kertas akan jauh terlihat lebih indah dan menarik dibandingkan srang burung pipit lainnya yang hanya terlihat seperti onggokan sampah.


Lia juga tidak mempedulikan bagaimana dan seperti apa struktur bangunan yang dibuatnya, ia tidak peduli dengan kokohnya sarang yang akan dia buat, yang terpenting baginya adalah terlihat indah dan menarik dibandingkan sarang burung pipit lainnya. Disamping Lia juga ada burung pipit yang juga tinggal didekatnya sedang membuat sarang, dengan bahan tumpukan dari jerami. Burung pipit itu bernama Rina. Rina didkenal banyak hewan lainnya sebagai sosok burung pipit yang dermawan dan juga baik hati.


Sifat Rina dan Lia sangat berbanding terbalik. Lia yang tinggal disamping Rina mengejeknya karena sarang yang dibuatnya terlihat begitu usang dan tidak menarik, “Hey Rina sunggung jeleknya wara sarang yang kamu buat itu, sarang mu terlihat begitu usang dan tidak menarik”. Kata si Lia kepada Rina.


Rina hanya diam dan tidak menjawab ocehan dari burung pipit Lia, ia hanya terus membangun dan mekokohkan sarangnya sendiri. Lia yang sudah merasa begitu hebat karena sarang yang dibuatnya meneruskan kerjaannya membuat sarang warna-warninya.


Kemudian Rina pun berkata” Hei Lia sebaiknya kamu lebih memilih menggunakan bahan sarangmu dari tumpukan jerami, agar lebih kokoh!”. Namun Lia hanya tetap meneruskan pembuatan sarangnya dengan keangkuhan yang ia punya.


Selang beberapa jam kemudian Semua kelompok burung pipit baik Lia maupun Rina telah selesai membuat sarangnya masing-masing. Dan kemudian turunlah hujan yang cukup deras, semua burung pipit pun masuk kedalam sarang mereka masing-masing untuk berlindung. Namun tidak bagi Lia, karena sarang yang ia gunakan terbuat dari kertas yang malah sebaliknya bukan melindunginya dari hujan malah menjadikan tubuhnya basah.


Lia pun panik dan tubuhnya menjadi basah kuyup semua sebab hujan yang begitu deras tersebut. Kemudia datanglah Rina dengan kedermawanannya, ia menawarkan Lia untuk ikut berlindung diri ke rumahnya. Akhirnya, Lia pun menyesal atas perbuatan yang sudah dilakukannya.


Ia menyesal karena membuat sarang dengan memakai kertas warna-warni tersebut. Ia juga turut menyesali dirinya sebab telah menjadi seekor burung pipit yang angkuh dan sombong. Sejak saat itu La mulai mengikuti saran dari Rina, yaitu membuat sarang dari tumpukan jerami.


Interpretasi Cerita:

Semenjak kejadian tersebut, Lia mengalami perubahan sikap dan perilakunya. Ia berjanji untuk tidak lagi angkuh dan sombong kepada hewan-hewan lain dan juga kelompok burung pipit lainnya. Lia jiga menyadari bahwasannya suatu kesederhanaan itu amatlah penting dibandingkan suatu kemewahan jika hanya hidup menyendiri dan menyombongkan diri. Sebab kita merupakan makhluk sosial.


Demikianlah pembahasan mengenai Teks Eksemplum – Pengertian, Contoh, Unsur, Ciri & Strukturnya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.