Majas Anafora

DosenPendidikan.Com – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Majas Anafora yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, contoh dalam kalimat dan contoh dalam puisi, nah agar lebih memahami dan dimengerti simak ulasannya dibawah ini.

Majas Anafora

Pengertian Majas Anafora

Anafora adalah bagian dari gaya bahasa dengan ciri khas menggunakan kata-kata yang diulang-ulang. Dalam majas anaforta, pengulangan kata terjadi di awal kalimat pada setiap baris atau setelah tanda koma pada satu kalimat.


Dalam kalimat anafora, terjadi pengulangan kata atau frasa yang mana dimaksudkan untuk mempertegas suatu makna dari gagasan atau ide yang ingin diungkapkan. Pengulangan-pengulangan kata pada anafora dapat memberi makna penegasan.


Oleh karena itu, anafora juag dikelimpokan sebagai majas penegasan, mengingat bentuk dari kalimat anafora dapat juga dikelompokkan sebagai pecahan dari majasa paralelisme, yang mana merupakan majas perulangan. Kalimat-kalimat pengulangan seperti anafora ditemukan sangat banyak dalam puisi-puisi atau dapat juga digunakan dalam kalimat berbentuk pertanyaan namun tidak membutuhkan jawaban. Hal ini karena maksud dari pengulangan-pengulangan kata tersebut hanya untuk mempertegas maknanya saja.


Pengertian Majas Anafora Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat dua pengertian majas anafora menurut para ahli, terdiri atas:


  1. Menurut Keraf

Majas Anafora adalah pengulangan dalam bentuk pengulangan kata pertama di setiap baris atau kalimat berikutnya.


  1. Menurut Ratna

Majas Anafora adalah kata atau kelompok kata yang diulang pada baris berikutnya.


Contoh Majas Anafora dalam Puisi

Adapun contoh berikut ini merupakan anafora dalam sebuah puisi yang sengaja dibuat oleh penulis yaitu:

Dunia oh dunia, kau ialah panggung sandiwara
Dunia oh dunia, setitik tempat dari semesta yang penuh tipu muslihat
Dunia oh dunia, banyak yang terlena
Dunia oh dunia, banyak yang lupa jika kau hanya sementara


Contoh Majas Anafora Dalam Kalimat

Adapun contoh anafora dalam kalimat yaitu:

  • Kemana kau akan pergi, kemana kau akan membawanya, kemana akan kucarikan dirimu.
  • Meski lelah tetap mencari, meski sulit tetap memberi, meski tak diberi terus mencari dimana hati nurani.
  • Dibalik kata tersimpan makna, dibalik makna tersimoan maksud, dibalik maksud tersimpan hasrat.
  • Tahukan kau betapa aku mengenalmu, tahukan kau betapa kau menyayangimu, tahukan kau betapa aku amat mencintaimu.
  • Cinta ialah anugerah, cinta ialah petaka, cinta ialah dua mata sisi koin, cintailah cinta yang membesarkan bukan yang menghancurkan.
  • Memberi tak harus kaya memberi tak harus ada, memberi dengan hati bukan karena paksaan.
  • Kini semua sudah berubah, kini semua semakin mudah, namun kini rasa kemanusiaan mulai sirna.
  • BBM naik harga pangan ikut naik, BBM naik rakyat menjerit, BBM naik dikala minyak dunia turun, sungguh aneh, BBM naik pantaskah.
  • Pesonamu tak seindah dulu duhai kekasih, pesonamu kian memudar bersama hingar binar dunai malam, pesonamu bagai kelam ditelam badai, pesonamu kau berikan pada sebutir ekstasi menelan paras cantikmu yang ayu.
  • Indah dunia membuat aku terlena, indah dunia membuat aku lupa, indah dunia hanya sementara.
  • Ada ubi, ada talas.
  • Semangat pagi, semangat hidup.
  • Semakin menentang, semakin tahan.
  • Rumah kami, rumah yang penuh cinta.
  • Ada kemauan, ada jalan.
  • Hiduplah berkat, hiduplah dengan bahagia.
  • Tidak ada harapan, tidak ada kepastian.
  • Hari demi hari, hari demi hari.
  • Sekarang semuanya telah berlalu, sekarang semuanya telah berubah, sekarang semuanya telah berakhir.
  • Ternyata aku telah dibodohi olehmu, ternyata aku telah dibohongi, ternyata aku telah dikhianati olehmu
  • Wajah Anda sangat elegan, wajah Anda sangat tenang, wajah Anda sangat menawan.
  • Semakin saya mengejar Anda, semakin jauh Anda.
  • Lari, aku meraih cintamu, lari, kau menolak cintaku
  • Semakin dalam Anda merindukan, semakin menyedihkan saya
  • Sejuta harapan macet, sejuta perjuangan saya lakukan.
  • Seribu masalah datang, seribu optimisme kurasakan.
  • Saya melangkah, saya berlari, saya berjuang, saya menang.
  • Anda seperti malaikat, Anda menghancurkan hati, Anda membuat saya jatuh cinta.
  • Ada uang, ada barang.
  • Gaji saya naik, gaji saya naik.
  • Saya datang, saya mengerti, saya menang.
  • Orang-orang diam, orang-orang bergerak, orang-orang berkelahi, orang-orang memberontak.
  • Cinta datang, cinta mengkhianati, cinta pergi.
  • Indonesia bersatu, Indonesia dibangun, Indonesia maju.
  • Bergerak bersama, bergerak bersama, bergerak untuk kemajuan.
  • Rumah Tuhan, Rumah Kehidupan.
  • Mawar biang, mawar sakit.
  • Sekali bertarung, sekali bertarung, sekali menang.
  • Jumat Suci, Jumat antusias.
  • Rajin membaca, rajin belajar, rajin beramal.
  • Pekerjaan muda, pekerjaan muda, kaya muda.
  • Lupakan dirimu, lupakan saudara, lupakan semuanya.
  • Cita-cita membuat kita bersemangat, cita-cita membuat kita bekerja keras, cita-cita itulah tujuan kita.
  • Jangan berkecil hati, jangan menyerah, jangan lelah berkelahi.
  • Uang dicari, uang ditahan, uang dihabiskan.
  • Langit mendung, langit suram, langit menangis.
  • Bersedia bekerja, rela berkorban, rela berkelahi.
  • Disiplin dalam perilaku, disiplin dalam berbicara, disiplin dalam pekerjaan.
  • Jangan merokok, jangan minum alkohol, jangan mengonsumsi obat-obatan.
  • Cerdas di sekolah, pintar di rumah, pintar di lingkungan.
  • Tidak pernah memarahinya, tidak pernah menyakitinya, tidak pernah mengkhianatinya.
  • Menolak membayar denda, menolak membayar ganti rugi.

Demikianlah pembahasan mengenai 52 Contoh Majas Anafora dalam Kalimat – Pengertian Menurut Para Ahli & Contoh dalam Puisi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.